You are on page 1of 5

Bullitt Center, Seattle

Gedung ini adalah model sejati keberlanjutan, yang dinobatkan sebagai salah
satu gedung perkantoran paling ramah lingkungan di dunia. Semua feature dan
fasilitas yang ada seolah merupakan organisme hidup. Gedung ini memiliki 575
panel surya di atapnya, yang tak hanya mampu menyuplai listrik untuk gedung
tersebut, tetapi juga untuk penduduk sekitar terutama di musim panas. Gedung
ini didesain menggunakan zero energi, air, maupun limbah.

Arsiteknya juga menambahkan tangga unik, untuk melihat Kota Seattle dari atas
kawasan Puget Sound. Sehingga, siapapun akan lebih memilih menaiki tangga
ini dibandingkan naik lift. Nuansa hemat energi dan hidup sehat terpancar jelas
di sini.

Courtesy of the Bullitt Center

Pixel Building, Melbourne

Pada 2010, gedung ini dinobatkan sebagai gedung perkantoran paling ramah
lingkungan di dunia. Gedung dengan desain pixel warna warni ini yang
dipenuhi aneka fitur inovasi. Mampu mencukupi kebutuhan airnya sendiri juga
netralitas karbon adalah bukti bahwa bangunan pun bisa menyediakan
kebutuhannya sendiri.

Courtesy of Grocon
Indira Paryavaran Bhawan, New Delhi

Di bumi ini, bangunan-bangunan komersial mengonsumsi sekitar 40% energi


dunia. Inilah gedung yang bisa menjadi rumah bagi teknologi energi terbarukan
yang terintegrasi dan canggih, pertama di India. Selesai dibangun pada 2013,
gedung ini menginspirasi adopsi green technology di seluruh India.

Gedung ini menggunakan 75% sinar matahari di siang hari, dan atapnya
dipasang solar panel terbesar di India.Material bangunannya menggunakan
batubata dari limbah industri, bambu, dan material daur ulang.

Courtesy of Rehau

Vancouver Convention Center West, Vancouver

Kombinasi teknologi ramah lingkungan dengan pengoperasianya yang keren


membuatnya berbeda dari bangunan lain.Atapnya adalah kebun hijau seluas 24
ribu meter persegi (terbesar di AS dan Kanada), yang ditanami 400 ribu
tanaman lokal dan rerumputan. Ada empat sarang lebah, ventilasi, cahaya alami
di dalam gedung, dan masih banyak hal menarik lainnya.

Courtesy of Vancouver Convention Center


WeWork, Bryant Park NYC

Ini adalah gedung tua (dibangun 1902) yang direstorasi kembali menggunakan
teknologi ramah lingkungan. Pengelola gedungnya mempunyai divisi R&D
sendiri untuk terus meningkatkan cara menggunakan dan memperbaharui
teknologi ramah lingkungan di gedung tersebut.

Courtesy of WeWork

John and Frances Angelo’s Law Center, Maryland

Gedung ini didesain dengan semangat mengatasi emisi pemanasan global dan
menetralitas iklim. Bambu, kayu bersertifikat, dan beton yang dibuat dari
bahan-bahan daur ulang adalah sebagian kecil dari teknologi ramah lingkungan
yang dimiliki gedung ini.

Courtesy of the University of Baltimore


Collaborative Life Sciences Building, Portland

Sekitar 30% dari gedung ini dibangun dengan material limbah yang didaur
ulang.Tak hanya atap yang mampu menghasilkan listrik sendiri, gedung ini juga
mendaur ulang airnya untuk berbagai keperluan.

Courtesy of PSU

Bosco Verticale (“vertical forest”), Milan

Karya arsitektur yang indah ini kini menjadi ikon di Milan, Italia. Selain indah,
hutan vertikal di gedung ini adalah rumah bagi lebih dari 700 pohon dan 90
spesies tanaman. Tanaman-tanaman ini dipilih untuk memproduksi oksigen,
mengurangi polusi suara, dan mengatur temperatur.

Courtesy of Stefano Boeri Architetti


Center for Sustainable Development, Montreal

Struktur bangunan yang sustainable ini secara khusus didesain untuk rungan
kolaboratif yang menyimbolkan pendidikan lingkungan berkelanjutan. Sebuah
tempat berkumpulnya komunitas sekitar untuk bertukar ide tentang sustainable
development.

Tak hanya fungsinya yang ‘green’, bangunan ini juga ramah likungan dengan
dinding-dinding taman vertikal di dalamnya. Atapnya mampu menetralisir
polutan di udara, juga kaca yang terbuat sepenuhnya dari material limbah.

Courtesy of LAMDD

You might also like