You are on page 1of 14

BAHASA INDONESIA

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TENTANG TIFOID / TIFUS

DISUSUN OLEH :

ARDIAN RIDHO FAUZAN 18.0601.0047

PRODI D-III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN AJARAN 2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas berupa makalah, dengan judul “Makalah Bahasa
Indonesia Tentang Tifoid (Tifus)”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat nilai dalam mata
kuliah “Bahasa Indonesia”, Progam Studi Diploma III Keperawatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan masukan-masukan dari berbagai pihak. Penulis menyadari
bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun. Besar harapan kami semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
salmonella thypi. Kuman tersebut masuk tubuh manusia melalui mulut
dengan perantara makanan dan air yang tercemar. Penularan salmonella
thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu,
food, fingers, fornitus, fly, dan feses. Apabila orang tersebut kurang
memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan
yang akan di konsumsi maka pencemaran kuman salmonella thypi akan
sangat mudah untuk menyerang tubuh. Kuman tersebut akan masuk ke
lambung dan akan di musnahkan oleh asam lambung dan sebgian lagi akan
masuk ke dalam usu halus bagian distal dan mencapai jaringan limpoid. Di
dalam jaringan limpoid, kuman tersebut akan berkembang biak, lalu masuk
ke aliran darah dan mencapai sel-sel retikuloendotelial.

Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang sehat. Apabila lingkungan


sehat maka bakteri dan virus akan lebih sedikit berkembang biak disana.
Begitupun dengan bakteri salmonella thypi. Penyebab demam tifoid akan
lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat perilaku
hidup bersih dan sehat yang sangat kurang, sehingga kuman tersebut akan
banyak terdapat disana. Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan
rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
akan menjadi boomerang bagi masyarakat itu sendiri, khususnya lingkungan
mereka yang akan lebih rentan terkena penyakit.
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah


yang tersusun sebagai berikut, yaitu :

1. Definisi Tifoid ( Tifus )


2. Apa penyebab Tifoid ( Tifus )
3. Tanda dan gejala Tifoid ( Tifus )
4. Pencegahan penyakit Tifoid ( Tifus )
5. Penatalaksanaan Tifoid ( Tifus )

BAB II
TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Definisi

Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman
Salmonella Thypi, penyakit ini bersifat menular. Yang di tandai dengan
bacteremia, perubahan pada retikuloendotelial yang bersifat difus dan juga
dapat menimbulkan gejala-gejala sistematik akibat dari kuman Salmonella
Thypi.

B. Penyebab Tifoid ( Tifus )

1. Jajan sembarangan

Jika anda sering jajan sembarangan dan daya tahan tubuh anda sedang
menurun, hal itu bisa menjadi salah satu penyebab tipes menyerang. Bakteri
penyebab tipes biasanya hidup di dalam air yang terkontaminasi dengan
feses, dan bisa menempel pada makanan atau minuman yang anda konsumsi
akibat jajan sembarangan.

Biasanya, anak kecil lebih rentan terkena demam tifoid karena daya tahan
tubuhnya belum sekuat orang dewasa atau bisa jadi karena anak kurang bisa
menjaga kebersihannya saat makan.

2. Tidak menjaga kebersihan makanan

Mengonsumsi ikan atau makanan laut lainnya yang berasal dari air yang
sudah terkontaminasi tinja/urine yang terinfeksi bakteri penyebab tipes, juga
bisa membuat anda mengidap tipes.

Parahnya lagi, meskipun hal ini kurang umum, bakteri Salmonella Typhi
bisa bertahan pada urin orang yang terinfeksi.
Sekali lagi, jika orang yang terinfeksi menyentuh makanan tanpa mencuci
tangan dengan benar atau setelah buang air kecil, mereka dapat
menyebarkan infeksi tersebut kepada orang lain yang memakan makanan
yang terkontaminasi.

3. Mengkonsumsi air minum yang kotor

Selain makanan, tipes juga bisa terinfeksi lewat air minum. Tanpa disadari,
kotoran atau tinja manusia bisa masuk mencemari air minum anda. Hal ini
juga harus diperhatikan bila anda suka jajan minuman dingin. Es batu yang
digunakan untuk mendinginkan minuman, masih bisa membawa bakteri
penyebab tipes.

4. Menggunakan toilet yang kotor

Bakteri Salmonella typhi masih bisa bertahan sekalipun berada di tinja


orang yang terinfeksi. Jika anda menggunakan toilet yang tercemar tinja
penderita tipes dan tidak dibersihkan secara menyeluruh, anda yang tadinya
sehat-sehat saja juga bisa terinfeksi. Lebih baik anda selalu waspada dan
menjaga diri sebelum dan setelah menggunakan toilet. Maka dari itu penting
untuk mencuci tangan setelah buang air agar tidak terinfeksi tipes.

C. Tanda dan Gejala

Ciri-ciri tifoid/tipes dapat muncul dalam tingkat yang ringan sampai parah.
Ciri-ciri tipes biasanya muncul secara bertahap pada 1 – 3 minggu setelah
tubuh terinfeksi bakteri. Namun dalam beberapa kasus tertentu, gejala tipes
juga bisa terjadi secara mendadak.

Beberapa ciri-ciri tifoid/tipes yang paling umum adalah:

 Demam tinggi hingga mencapai 40°C.


 Sakit kepala.
 Mual dan muntah.

 Sakit perut.

 Diare atau sembelit.

 Lemah dan lesu.

 Merasakan nyeri dan sakit pada otot.

 Muncul ruam atau bintik merah di kulit.

 Nafsu makan menurun.

D. Pencegahan

Cara paling bagus yaitu dengan pemberian vaksinasi yang di mulai dari usia
2 tahun dan di berikan lagi setiap 3 tahun sekali, pemberian vaksin idealnya
diberikan satu bulan sebelum berkunjung ke tempat yang merupakan daerah
endemik tifus.

Beberapa reaksi dan efek samping yang mungkin muncul setelah pemberian
vaksin tifus, yaitu nyeri, kemerahan, bengkak di sekeliling area suntikan,
mual, pusing, sakit perut, atau diare.

Adapun cara lain sebagai upaya pencegahan penyakit tifoid/tipes tersebut,


yaitu :

 Membiasakan diri mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayuran


dan buah setiap hari.
 Perhatikan sumber air minum anda. Cukupi juga kebutuhan akan
cairan di dalam tubuh.

 Perhatikan kondisi makanan yang anda konsumsi.

 Hindarkan makanan dari lalat atau potensi kemasukan kotoran lain.


 Lakukan pola hidup sehat dengan memperbanyak konsumsi nutrisi.

 Cuci buah yang hendak dimakan.

 Hindari makanan yang telah lama disimpan di mesin pendingin.

 Cuci tangan saat hendak makan.

E. Penatalaksanaan tifoid / tifus

Terapi antibiotik adalah cara efektif dalam menangani tifus dan perlu
diberikan sedini mungkin. Beberapa obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati tifus adalah azithromycin, ciprofloxacin, atau ceftriaxone.

Perawatan tifus dilakukan di rumah sakit, tapi jika tifus lebih cepat dideteksi
dan gejalanya masih tergolong ringan, maka penanganannya bisa dilakukan
secara mandiri di rumah.

1. Pengobatan Tifus di Rumah Sakit

Antibiotik di rumah sakit akan diberikan dalam bentuk suntikan. Jika


diperlukan, asupan cairan dan nutrisi juga akan dimasukkan ke dalam
pembuluh darah melalui infus. Pasien perlu menggunakan antibiotik hingga
hasil tes terhadap bakteri penyebab tifus benar-benar bersih. Infus akan
diberikan apabila pasien tifus disertai dengan gejala-gejala, seperti muntah
terus-menerus serta diare parah. Infus berisi cairan akan diberikan untuk
mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Anak yang mengalami
demam tifoid bisa direkomendasikan untuk melalui perawatan di rumah
sakit sebagai tindakan pencegahan. Pada kasus yang jarang terjadi, operasi
dapat dilakukan jika terjadi komplikasi yang membahayakan nyawa, seperti
perdarahan saluran pencernaan. Penderita tifus akan berangsur-angsur
membaik setelah dirawat kurang-lebih selama 3-5 hari. Tubuh akan pulih
dengan perlahan-lahan hingga kondisi pasien pulih sepenuhnya setelah
beberapa minggu pascainfeksi.

2. Pengobatan Tifus di Rumah


Umumnya orang yang didiagnosis tifus pada stadium awal membutuhkan
pengobatan selama 1-2 minggu dengan tablet antibiotik. Meski tubuh mulai
membaik setelah 2-3 hari mengonsumsi antibiotik, sebaiknya jangan
menghentikan konsumsi sebelum antibiotik habis. Hal ini berguna untuk
memastikan agar bakteri Salmonella typhii benar-benar lenyap di dalam
tubuh. Meski begitu, pemberian antibiotik untuk mengobati tifus mulai
menimbulkan masalah bagi negara-negara di Asia Tenggara. Beberapa
kelompok Salmonella typhii menjadi kebal terhadap antibiotik. Beberapa
tahun terakhir, bakteri ini juga menjadi kebal terhadap antibiotik
chloramphenicol, ampicillin, dan trimethoprim-sulfamethoxazole. Jika
kondisi makin memburuk saat menjalani perawatan tifus di rumah, segera
temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Pada sebagian
kecil penderita tifus, penyakit ini dapat kambuh kembali. Pastikan untuk
mengikuti langkah-langkah ini supaya tubuh segera pulih dan mencegah
risiko tifus kambuh:

 Istirahat yang cukup.


 Makan teratur. Makan dalam porsi sedikit, tapi dalam frekuensi yang
cukup sering dibandingkan dengan makan porsi besar, tapi hanya
tiga kali sehari

 Perbanyak minum air putih.

 Rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mengurangi risiko


penyebaran infeksi.

Adapun upaya pengobatan dengan cara tradisional yang dapat di lakukan,


yaitu :

 Penyembuhan penyakit Tifoid/Tipes dengan sambiloto


(andrographis paniculata)
Fungsi dari tanaman ini adalah untuk menurunkan panas atau demam,
fungsi lain untuk antiracun dan antibengkak. Cukup efektif untuk
meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengatasi infeksi dan merangsang
phagocytosis. Bagian dari tanaman ini dapat diolah menjadi obat berbentuk
kapsul. Untuk penggunaannya : 1 jam sebelum makan 3 x 1 kapsul (pagi,
siang, sore).

 Penyembuhan penyakit Tifoid/Tipus dengan bidara upas


(merremia mammosa)

Tanaman ini digunakan untuk mengurangi rasa sakit (analgesic),


menetralkan racun dan sebagai anti radang. Olah bagian dari tanaman ini
dalam bentuk kapsul. Pemakainnya sendiri : 3 x 1 kapsul/hari.

 Menyembuhkan penyakit Tifoid/Tifus dengan Rumput Mutiara

Tanaman ini sangat berguna untuk menghilangkan rasa panas dan anti
radang, selain itu juga sangat bermanfaat untuk mengaktifkan peredaran
darah. Olah juga bagian tanaman ini menjadi kapsul. Cara pemakaiannya: 3
x 1 kapsul/hari.

 Menyembuhkan penyakit Tifoid/Tifus dengan Temulawak

Sifat dari tanaman ini adalah bakteriostatik dan bermanfaat untuk


meningkatkan kekebalan tubuh serta antiflasma atau pembengkakan. Olah
bagian tanaman ini dalam bentuk kapsul. Cara pemakaiannya: 3 x 1
kapsul/hari.
Semoga tips di atas dapat bermanfaat untuk Anda dan dengan mengikuti
cara penyembuhan penyakit typus yang ada di atas Anda dapat cepat
sembuh dan beraktifitas seperti biasa.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab tifoid berasal dari
kuman salmonella thypi yang menyerang pada usus manusia tepatnya di
usus halus.

Dan penyebab dari penyakit tersebut paling banyak berasal dari kebiasaan
sehari-hari yang tidak mencerminkan hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Darmowandowo W. (2006) Demam Tifoid : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak :


Infeksi Penyakit Tropis, edisi 1. Jakarta

Arif Mansjoer, Suprohaitan, Wahyu Ika W, Wiwiek S. Kapita Selekta Kedokteran.


Penerbit Media Aesculapius. FKUI Jakarta. 2000

Alan R. Tumbelaka. Diagnosis dan Tata laksana Demam Tifoid. Dalam Pediatrics
Update. Cetakan pertama. 2003. Jakarta ;Ikatan Dokter Anak Indonesia: 37-
46

Carolus, P.K Sint. 1994. Demam Tifoid. Jakarta: Salemba

Notoatmodjo,S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2010

You might also like