Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
In Bantal Area, Bancak District, Semarang Regency, Central Java Province, some oil
seeps have been found. This area, which is geologically located in the western part of
Kendeng Zone, is very interesting to be researched because the petroleum system in
this zone still need to be discussed. Oil seepage in Bantal area indicates that there is
an effective source rock which has produced hydrocarbon.
The objectives of this research is to understand the composition of oil seepage, to infer
the organic matter sources and the possible source rock. Geochemistry analysis has
been done to obtain this objectives.
Gas chromatography analysis on 3 saturated fraction sample of oil seepage shows that
the distribution pattern of n-alkane are high in C8-C15 and C25-C28 , whereas the
Pristane/Phytane (Pr/Ph) ratio are >1, Pr/C17 ratio are >1, Ph/C18 are >1 and Carbon
Preference Index (CPI) value are more than 1. It can be concluded that the oil came
from mixed kerogen with algal and higher plants and deposited in lacustrine
environment. However, the n-alkane chromatogram pattern indicates that the oil had
been degraded. Regionally, the possible source rock of the oil seepage is shale below
The Pelang Formation.
Keywords: oil geochemistry, seepage, Central Java
ABSTRAK
Beberapa titik rembesan minyak bumi telah ditemukan di daerah Bantal, Kecamatan
Bancak, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah. Hal ini sangat menarik untuk
diteliti karena secara geologi, daerah ini terletak di bagian barat Zona Kendeng yang
petroleum systemnya masih perlu didiskusikan lebih lanjut. Rembesan minyak di
daerah ini, membuktikan bahwa ada batuan induk efektif yang menghasilkan
hidrokarbon.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi rembesan minyak dan
mengetahui sumber bahan organik asal serta kemungkinan batuan induk penghasil
rembesan minyak. Analisis geokimia dilakukan untuk mengetahui hal tersebut.
Analisis gas kromatografi dari rembesan minyak menunjukkan pola distribusi n-alkana
yang tinggi pada puncak C8-C15 dan C25-C28, nilai rasio Pr/Ph >1, rasio Pr/C17 >1,
Ph/C18 >1 dan nilai Carbon Preference Index (CPI) >1. Data geokimia rembesan
minyak menunjukkan bahwa minyak berasal dari percampuran kerogen antara alga
dan tanaman keras yang terbentuk pada lingkungan lakustrin. Dari distribusi n-alkana
minyak telah mengalami degradasi. Secara regional kemungkinan batuan induk
penghasil minyak adalah batuan di bawah Formasi Pelang.
Katakunci: geokimia minyak, rembesan, Jawa Tengah
691
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
dengan adanya endapan vulkanik yang berada diantara dua mandala yaitu
tersebut perlu dilakukan suatu studi daerah ini dibatasi oleh Zona Depresi
692
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
693
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
694
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
695
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
fraksi saturat yang didapat sebanyak tanaman keras (Limbach, 1975 dalam
mikro ke dalam instrumen kromatografi berasal dari alga akan mengisi rantai
dilengkapi dengan kolom kapiler fused karbon C24 hingga C34 (Gambar.3). Pola
diameter 0.25 mm dengan tebal fasa merupakan ciri dari lacustrine oil.
diam 0,25 µm. Gas Helium digunakan Hal lain yang mendukung sumber asal
sebagai gas pengemban dengan bahan organik adalah rasio Pr/n-17 dan
kecepatan 0.8 ml/ menit. Sampel Ph/n-18. Rasio ini menggambarkan
diinjeksikan menggunakan mode on kondisi lingkungan pengendapan
colum injector, dengan temperatur inlet batuan induk, apakah terbentuk di
0
320 C, sedangkan pendeteksian lingkungan yang tertutup atau laut
digunakan detektor FID yang suhunya terbuka sehingga dapat mencirikan
0
dipertahankan pada 320 C. bahan organik asal penyusun minyak.
0
Temperatur awal dari oven adalah 90 Dari hasil perhitungan menunjukkan
C dipertahankan selama 1 menit, lalu bahwa rasio Pr/n-17 dari ketiga sampel
696
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
minyak berkisar antara 0.61 - 0.94, nomor atom karbon ganjil yang
sedangkan rasio Ph/n-18 berkisar antara mengindikasikan bahwa batuan induk
0.78 – 0.86. Plot diagram Pr/n-17 – Ph/n- penghasil minyak adalah batuserpih
18 menurut Bissada (1989) (Peters dan Moldowan, 1993).
menunjukkan bahan organik penyusun
Rembesan minyak rentan terhadap
minyak berasal mixed kerogen atau
proses biodegradasi, terutama dalam
percampuran antara material organik
kondisi aerobik didekat permukaan.
alga dengan material organik tanaman
Untuk tahap awal biodegradasi
keras (Gambar.4).
senyawa kelompok n-alkana yang
Rasio Pr/Ph ketiga sampel pertama kali dikonsumsi oleh bakteri
menunjukkan kisaran antara 1.01-1.19. aerobik, baru kemudian senyawa
Rasio ini menggambarkan kondisi hidrokarbon yang lebih komplek.
lingkungan pengendapan batuan induk Biodegradasi merupakan proses
berdasarkan perbandingan pristana nontermal yang paling sering terjadi
dan fitana yang merupakan hasil selama proses transformasi reservoir
ubahan phytol (klorofil). Nilai rasio dan migrasi hidrokarbon.
Pr/Ph yang bernilai =1, menurut Dydik
Berdasarkan dari data yang dihasilkan
et al. (1978) mengindikasikan bahwa
melalui uji kromatografi gas, dalam hal
bahan organik diendapkan pada
ini nilai rasio Pr/Ph =1, Pr/Ph / n-alkana
lingkungan yang sub-oksik - oksik
=1 dan nilai CPI yang =1 (Tabel.1),
seperti pada lingkungan danau, delta
maka dapat diketahui bahwa minyak
atau marin, namun rasio Pr/Ph tidak
bumi tersebut berasal dari batuserpih
dapat dijadikan acuan untuk
yang terbentuk di lingkungan lakustrin
mengetahui lingkungan pengendapan,
dengan kondisi yang sub-oksik hingga
karena rasio Pr/Ph akan meningkat
oksik.
seiring bertambahnya kematangan
termal.
KEMUNGKINAN BATUAN INDUK
Nilai Carbon Preference Index ketiga
Secara regional Daerah Bantal yang
sampel yang berkisar antara 1.01-1.04
termasuk ke dalam Jalur Kendeng,
mengindikasikan bahwa minyak berasal
tersusun oleh batuan yang terbentuk
dari bahan organik asal danau atau
pada suatu endapan kipas laut dalam
lakustrin karena dominasi rantai karbon
(upper-outer shelf) yang terdiri dari
ganjil yang berasal dari tumbuhan
napal pasiran, batulempung, batulanau,
tingkat tinggi. Nilai rasio Pr/Ph =1 dan
batupasir gampingan, batugamping
CPI yang =1 menunjukkan predominasi
pasiran dan batupasir konglomeratan
697
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
yang berumur Oligosen Akhir hingga tertutup serta miskin oksigen (reduktif)
Pleistosen (Harsono, 1983). Rembesan dan umumnya dijumpai pada sedimen-
minyak yang terdapat di Daerah Bantal, sedimen danau atau marin. Nilai
merupakan rembesan minyak yang Carbon Preference Index (CPI) yang
keluar dari batupasir Formasi Kerek masing-masing 1.81 dan 1.78 bahwa
melalui zona rekahan dan patahan. Hal kedua batuan induk tersebut berasal
ini mengindikasikan bahwa rembesan dari bahan organik alga yang
minyak berasal dari batuan Formasi diendapkan di lingkungan laut yang
Kerek itu sendiri atau formasi di tertutup dan sangat reduktif. Kehadiran
bawahnya yaitu Formasi Pelang. sterana C28 yang tinggi menunjukkan
Dengan demikian batuan yang peran bahan organik asal marin yang
memungkinkan sebagai batuan induk di tinggi pada kedua sampel batuan yang
daerah ini adalah napal dari Formasi mengindikasikan kedua batuan
Pelang dan batulempung karbonatan terbentuk pada lingkungan marin yang
Formasi Kerek bagian bawah. tertutup pada kondisi yang reduksi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan
Studi mengenai kemungkinan batuan
bahwa kedua batuan terbentuk pada
induk di Zona Kendeng pernah
lingkungan marin. Selain itu, data
dilakukan oleh Hidayat dan Fatimah
kandungan TOC dan S2 yang rendah,
(2007) di daerah Kedungjati terhadap
menunjukkan bahwa ekstrak bitumen
batuan yang mungkin menjadi batuan
dari Formasi Pelang dan Kerek dapat
induk yaitu napal Formasi Pelang dan
dikategorikan sebagai bukan batuan
batulempung karbonatan Formasi
induk yang potensial (non potential
Kerek bagian bawah. Hasil analisa
source rock) apalagi data Tmax pirolisis
kromatografi gas terhadap kedua
menunjukkan bahwa tingkat
ekstrak batuan menunjukkan
kematangan termalnya immature-early
konfigurasi n-alkana yang sangat mirip
mature. Maseral contoh batuan lebih
yaitu menunjukkan karakter unimodal
cenderung kedalam kerogen tipe III
dengan puncak pada n-C15.
(gas prone).
Perbandingan antara senyawa pristana
dan fitana (Pr/Ph) pada ekstrak Data geokimia rembesan minyak bumi
batulempung karbonatan Formasi yang terdapat di daerah Bantal yang
Kerek dan napal Formasi Pelang telah dilakukan serta publikasi
menunjukkan nilai yang rendah penelitian terdahulu, membuktikan
(Pr/Ph<2). Rasio ini memberikan bahwa terdapat perbedaan antara asal
indikasi bahwa bahan organik bahan organik penyusun minyak
diendapkan dalam lingkungan yang rembesan dengan batuan yang
698
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
Van Bemmelen (1949) dalam Satyana Geologi Zona Kendeng secara regional
dan Armandita (2006) mencatat merupakan suatu endapan laut dalam
beberapa rembesan minyak yang yang terbentuk pada saat Miosen
terdapat di Zona Serayu Utara. dengan lebar sekitar 60 km dan
Beberapa rembesan tersebut terdapat panjang sekitar 100 km dari barat ke
di Karangkobar, Bawang, Subah, timur mulai daerah Rangkasbitung,
Klantung, Sedjomerto, Kaliwaru dan Jawa Barat di bagian barat, hingga
sebelah barat Gunung Ungaran Selat Madura di selatan Kepulauan
(banyak rembesan). Lapangan Cipluk Kangean di bagian timurnya (van
yang ditemukan pada tahun 1900an Bemmelen, 1949) atau biasa disebut
berhasil memproduksi selama 35 tahun Bogor - North Serayu - Kendeng
dengan reservoar Banyak vulkaniklastik antiklinorium. Endapan laut dalam ini
yang berumur Miosen dengan dugaan terbentuk pada saat Miosen-Pliosen
minyak berasal dari serpih Worowari dan terdeformasi secara intensif
yang berumur Eosen ekuivalen Formasi selama Pliosen-Pleistosen yang
Ngimbang di Cekungan Jawa Timur. membentuk antiklinorium pada saat ini
(Satyana dan Armandita, 2006).
699
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
700
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
701
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
702
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
703
PROSIDING
PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IAGI KE-37
HOTEL HORISON BANDUNG, AGUSTUS 2008
Gambar 4. Diagram plot Pr/n-C17 terhadap Ph/n-C18 sampel minyak (Schumaker dan Parker,
1990 dalam Bissada et al., 1993).
704