Professional Documents
Culture Documents
167
(Basariyatul Khusnah)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan inventarisasi barang milik/kekayaan negara di
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 4 orang yaitu Sekretaris KPU, Kasubbag Keuangan,
Umum, dan Logistik, Operator SIMAK BMN (Sistem Informasi & Manajemen Akuntansi Barang Milik
Negara) dan Operator SAKPA (Sistem Akuntansi Pengguna Anggaran). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif
kualitatif. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pencatatan barang milik/kekayaan negara sudah dilakukan, akan tetapi
pelaksanaannya masih terkendala pada saat input ke dalam aplikasi SIMAK BMN. 2) Informasi pencatatan
barang milik/kekayaan negara tidak lengkap. 3) Kantor KPU Kabupaten Kulon Progo sudah menggunakan
kartu stock barang akan tetapi pencatatan keluar masuk barang yang dilakukan kurang tertib. 4) Tidak semua
barang di Kantor KPU terdapat label nomor kode barang inventaris. 5) Setiap ruangan di Kantor KPU tidak
terdapat rekap daftar barang ruang. 6) Pegawai hanya membuat kartu inventaris barang untuk tanah, gedung
dan bangunan, sedangkan peralatan dan mesin belum dibuatkan kartu inventaris barang. 7) Pelaksanaan
pelaporan sudah dilakukan, pelaksanaan dilakukan setiap triwulan dan tahunan. 8) Pelaksanaan pelaporan
terkendala pada saat mengirim data barang milik/kekayaan negara karena pengiriman yang dilakukan pada
akhir batas waktu yang sudah ditetapkan.
Abstract
This research is aimed to reveal the implementation of property/wealth of state inventory at the
General Election Commission office (KPU) in district Kulon Progo. This research was a descriptive
qualitative research. The subjects of this research were four people i.e. the Secretary of the Commission, the
Subsection Head of Finance, General Affairs, and Logistics, a SIMAK BMN operator (Information Systems
and State Properties Management) and a SAKPA operator (Accounting System of Budget Executors). The
data collection techniques were using observation, interviews, and documentation. The collected data were
analyzed descriptive qualitatively. Triangulation by sources and methods were used to validate the data. The
results of the research show that: 1) the property/wealth of state recording is already implemented, but the
implementation is still experiencing a problem i.e. inputting data on the SIMAK BMN application; 2) the
information on property/wealth of state recording is incomplete; 3) the General Election Commission office
in Kulon Progo has been using a property stock card, but the incoming/outgoing properties recording is still
less orderly; 4) not all properties at the KPU office is labeled with an inventory item code number; 5) every
room at the KPU office is not provided with a recap of a property list; 6) the employees only create
properties inventory cards for land, buildings and constructions while for equipment and machinery, they
have not created one; 7) the reporting has been done well, and it is done quarterly and annually; and 8) the
problem of the reporting is in the property/wealth of state data transmission because the transmission is
done at the already set final deadline.
Barang dalam kondisi baik dijadikan dalam satu Subjek penelitian ini berjumlah 4 orang yang
ruangan dengan barang rusak dan dibiarkan terdiri dari 1 Sekretaris KPU, 1 Kasubbag
berdebu. Barang persediaan tersebut diantaranya Keuangan, Umum dan Logistik, 1 Operator
bilik suara, almari, dan kertas-kertas, akan tetapi SIMAK BMN dan 1 Operator SAKPA.
barang persediaan tersebut dicampur dengan
barang rusak seperti kipas angin, meja, dan Teknik Pengumpulan data
kertas-kertas yang tidak terpakai. Barang Teknik pengumpulan data yang digunakan
persediaan yang ada di gudang persediaan tidak dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi
diberikan label kode barang inventaris, hal ini dan dokumentasi.
menyebabkan keselamatan barang tidak terjamin.
Menurut Lukas dan Rumsari (2009, p.70) bahwa, Instrumen Penelitian
“Setiap satu jenis barang dibuatkan satu kartu Penelitian ini menggunakan instrumen
barang, Kartu barang disimpan dalam kotak atau penelitian dengan berbantukan pedoman
file khusus, dan diurutkan secara alfabetis sesuai wawancara, pedoman observasi dan pedoman
dengan nama barang, Setiap ada perubahan dokumentasi.
jumlah logistik, baik karena adanya masukan
barang maupun pengeluaran barang harus Teknik Analisi Data
secepatnya dicatat, Setirang harus dapat Teknik analisis data yang digunakan dalam
menunjukkan persediaan barang saat itu”. penelitian ini yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, data, dan 3) menarik kesimpulan.
setiap organisasi perlu memperhatikan
pelaksanaan inventarisasi barang yang baik dan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
benar untuk mencegah timbulnya pemborosan Hasil Penelitian
barang milik/kekayaan negara. Berdasarkan data yang diperoleh maka dapat
diuraikan hasil penelitian sebagai berikut.
Metode Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian
Kantor Komisi Pemilihan Umum
Desain Penelitian (KPU) Kabupaten Kulon Progo yang
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif beralamat di Jalan Wakhid Hasyim,
kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui Bendungan, Wates, Kulon Progo merupakan
pelaksanaan inventarisasi barang milik/kekayaan penyelenggara pemilu di tingkat Kabupaten
negara di Kantor Komisi Pemilihan Umum Kulon Progo. KPU selanjutnya terbentuk pada
(KPU) Kabupaten Kulon Progo yang dikelola tahun 2011 pada era pemerintahan Presiden
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KH Abdurrahman Wakhid dengan Keppres
Nomor 10 Tahun 2001. Komisi Pemilihan
Tempat dan Waktu Penelitian Umum sebagai penyelenggara Pemilihan
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Komisi Umum yang memiliki integritas, profesional,
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon mandiri, transparan dan akuntabel, demi
Progo yang beralamat di Jalan Wakhid Hasyim, terciptanya demokrasi Indonesia yang
Bendungan, Wates, Kulon Progo. Penelitian ini berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD
dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik
dengan Agustus 2016. Indonesia. Sakah satu misi Kantor Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulon
Subjek Penelitan Progo adalah meningkatkan kesadaran politik
Subjek penelitan diperoleh dari pihak-pihak rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam
yang ditunjuk untuk memberikan informasi Pemilihan Umum demi terwujudnya cita-cita
mengenai keadaan yang sebenarnya dari obyek masyarakat Indonesia yang demokratis.
yang akan diteliti, sehingga data yang dihasilkan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)
akurat. Subyek penelitian yang dipilih Kabupaten Kulon Progo memiliki prasarana
menggunakan teknik purposive sampling, dimana kantor dengan perincian dapat dijelaskan pada
subjek penelitian yang dipilih berdasarkan tabel 1 berikut:
kriteria dan pertimbangan bahwa subjek tersebut
berkaitan langsung dengan pelaksana
inventarisasi barang sehingga diharapkan dapat
memberi informasi selengkap-lengkapnya
mengenai pelaksanaan inventarisasi barang.
Pelaksanaan Inventarisasi Barang ..........
171
(Basariyatul Khusnah)
barang inventaris untuk mempermudah dalam dipindah, sehingga pegawai akan sering
pengenalan pencatatan barang, dan mencetak rekap daftar barang ruang.
pengendalian barang. Kode barang adalah Adanya rekap daftar barang ruangan
sebuah tanda yang menunjukkan pemilikan dapat memudahkan dalam pengecekan kondisi
barang. barang. Suatu rangkaian kegiatan pencatatan
Pegawai Kantor Komisi Pemilihan dan pengecekan fisik atas barang, untuk
Umum (KPU) Kabupaten Kulon Progo, tidak mendapatkan tingkat keyakinan yang
memberikan label kode barang inventaris memadai atas barang-barang yang ada dalam
pada semua barang inventaris. Kemudian, satu ruangan. Rekap daftar barang ruangan dalam
kursi terdapat dua bahkan lebih label kode perkembangannya sangat diperlukan bagi
barang inventaris dengan kode yang berbeda. suatu instansi untuk mengetahui jumlah dan
Pada dasarnya kenyataan ini belum sesuai kondisi barang yang riil pada saat itu. Perlu
dengan teori karena, seharusnya satu barang diketahui bahwa menginventarisasi barang
inventaris harus terdapat satu label kode diperlukan ketelitian dan informasi
barang inventaris. Kode yang diberikan didalamnya harus lengkap, supaya apabila
sebagai pengganti nama atau uraian bagi tiap suatu waktu ada barang yang hilang mudah
golongan, kelompok dan atau jenis barang diketahui dengan melihat informasi pada
haruslah bersifat memantu atau memudahkan rekap daftar barang ruangan.
penglihatan dan ingatan orang dalam
mendapatkan kembali barang yang 5. Pembuatan Kartu Inventaris Barang
diinginkan. Pembuatan kartu inventaris barang yang
Label kode barang inventais ini bertujuan dilakukan oleh setiap unit pengguna barang
untuk mengamankan dan memberikan merupakan suatu kewajiban, karena kartu
kejelasan atas barang. Apabila label tersebut inventaris barang sangat bermanfaat sekali
terdapat dua sekaligus ditempat yang sama dalam memonitor terhadap tanah, bangunan
maka akan mempersulit pengenalan maupun gedung, alat angkutan atau terhadap barang-
pengamanan terhadap barang. Dengan barang yang dimaksud.
demikian pada saat pemberian barang Berdasarkan hasil penelitian di Kantor
pegawai perlu mengecek kembali barang yang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
terdapat label ataupun barang yang belum Kulon Progo hanya membuat kartu inventaris
terdapat label. Apabila barang sudah terdapat barang tanah dan gedung bangunan. Kantor
label kode barang inventaris maka pegawai KPU belum membuat kartu inventaris barang
tidak perlu memberikan label kode barang untuk peralatan dan mesin. Hasil penelitian
untuk kedua kalinya. Label kode barang yang juga menunjukkan kartu inventaris barang
sudah tertera pada suatu barang merupakan terdapat satu jenis barang. Hal ini dikarenakan
kondisi awal pendaftaran penomoran barang. supaya barang tersebut dapat di kontrol
Meskipun hanya sebuah label kertas, hal ini perkembangannya, baik mengalami
sangat membantu pengenalan pencatatan penurunan maupun penambahan luas tanah
barang dan pengendalian, untuk itu perlu ataupun gedung dan bangunan. Pembuatannya
ditanggapi dengan serius. dengan mengisi identitas barang didalam
kolom yang sudah disediakan.
4. Pembuatan Rekap Daftar Barang Ruang Informasi didalam kolom-kolom
Rekap daftar barang ruang menggunakan pencatatan tanah, dan gedung bangunan
sistem kartu barang. Rekap daftar barang mencakup nama barang, kode barang, luas,
ruang diletakkan disetiap ruangan. Kartu tahun pengadaan, letak atau alamat, status
barang ditujukan untuk kepentingan tanah, penggunaan, asal usul, harga,
pemantauan atas keamanan dan keselamatan keterangan. Meskipun informasi sudah
barang, biaya operasional barang, dan kondisi lengkap tetapi pegawai tidak melengkapi
barang. pencatatan keterangannya. Keterangan yang
Berdasarkan hasil penelitian di Kantor tidak dilengkapi mengenai tanah mencakup
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten reg, luas, hak, tanggal sertifikat, nomor
Kulon Progo, semua ruangan tidak terdapat sertifikat, dan keterangan penjelas. Begitu
rekap daftar barang ruang. Rekap daftar juga dengan gedung dan bangunan informasi
barang ruang sengaja tidak diletakkan dalam didalamnya tidak dilengkapi yang mencakup
setiap ruang karena barang inventaris sering nomor dokumen gedung, luas, status tanah,
nomor kode tanah, keterangan penjelas.
Pelaksanaan Inventarisasi Barang ..........
175
(Basariyatul Khusnah)
Pencetatan yang kurang jelas tersebut 4. Tidak semua barang di Kantor KPU
mengakibatkan kurangnya pengontrolan terdapat label nomor kode barang
perkembangan, baik mengalami penurunan inventaris.
maupun penambahan luas tanah ataupun 5. Setiap ruangan di Kantor KPU tidak
gedung dan bangunan. terdapat rekap daftar barang ruang.
6. Pegawai hanya membuat kartu inventaris
6. Pelaporan Barang Milik/Kekayaan Negara barang untuk tanah, gedung dan
Pelaksanaan pelaporan merupakan akhir bangunan, sedangkan peralatan dan
dari pelaksanaan inventarisasi. Pelaksanaan mesin belum dibuatkan kartu inventaris
pelaporan inventarisasi dilakukan terus- barang.
menerus dan inventarisasi tahunan. 7. Pelaksanaan pelaporan sudah dilakukan
Inventarisasi terus-menerus adalah dengan baik. Pelaksanaan pelaporan
inventarisasi, dimana bagian persediaan barang inventaris dilakukan setiap
diperiksa pada waktu-waktu tertentu, sehingga triwulan dan tahunan, Sedangkan
selama satu tahun persediaan telah diperiksa. pelaksanaan pelaporan barang non
Setiap perbedaan yang diketemukan harus inventaris di lakukan pada setiap
dilaporkan. Sedangkan inventarisasi tahunan bulanan, triwulan dan tahunan. Setiap
adalah inventarisasi, dimana semua barang melaksanakan pelaporan, pegawai
yang dimiliki pada akhir tahun anggaran membuat rangkap 2. Satu dikirim sebagai
dihitung, didaftar, dan dinilai. laporan dan satunya sebagai arsip KPU.
Berdasarkan hasil penelitian di Kantor 8. Pelaksanaan pelaporan terkendala pada
KPU Kapaten Kulon Progo dapat disimpulkan saat mengirim data barang
bahwa pelaksanaan pelaporan barang milik/kekayaan negara karena
inventaris dilakukan setiap semesteran dan pengiriman yang dilakukan pada akhir
tahunan sedangkan barang non inventaris batas waktu yang sudah ditetapkan.
dilakukan pada bulanan, semesteran, dan Secara keseluruhan pelaksanaan
tahunan. Pelaksanaan pelaporan sudah inventarisasi barang milik/kekayaan negara di
dilakukan dengan baik, hanya saja terkendala Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU)
pada saat pengiriman. Pengiriman dilakukan Kabupaten Kulon Progo belum sepenuhnya
secara online dengan waktu yang sudah dilakukan. Pelaksanaan baru bertahap mulai dari
ditentukan oleh pemerintah. Biasanya mencatat seluruh barang milik/kekayaan negara,
pelaksanaan pelaporan yang dilakukan di mencetak dan menempelkan label kode barang
akhir batas waktu secara bersamaan. inventaris, mencatat menggunakan kartu stock
Pelaksanaan pelaporan dilakukan pada waktu barang, membuat kartu inventaris barang tanah
bersamaan ini menjadi terkendala pada dan gedung, kemudian melaporkan barang
jaringan. milik/kekayaan negara. Pelaksanaan pencatatan
juga masih terkendala pada saat input data dan
pencatatan masih tidak lengkap. Kemudian tidak
Kesimpulan semua barang terdapat label kode barang
Berdasarkan hasil penelitian dan inventaris, selain itu ada sebuah barang terdapat
pembahasan mengenai pelaksanaan inventarisasi dua label kode barang inventaris dengan kode
barang milik/kekayaan negara di Kantor Komisi yang berbeda. Selanjutnya setiap ruangan juga
Pemilihan Umum Kabupaten Kulon Progo tidak terdapat rekap daftar barang ruang.
(KPU) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pelaksanaan inventarisasi yang terakhir juga
1. Pelaksanaan pencatatan barang masih terkendala pada saat pelaporan karena
milik/kekayaan negara sudah dilakukan, pelaksanaan pelaporan dengan cara mengirim
akan tetapi pelaksanaannya masih data secara online.
terkendala pada saat input ke dalam
aplikasi SIMAK BMN. Saran
2. Informasi pencatatan barang Berdasarkan kesimpulan yang telah
milik/kekayaan negara tidak lengkap. dijelaskan sebelumnya maka saran yang diajukan
3. Kantor KPU Kabupaten Kulon Progo pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
sudah menggunakan kartu stock barang 1. Pihak Kantor Komisi Pemilihan Umum
akan tetapi pencatatan keluar masuk (KPU) Kabupaten Kulon Progo perlu
barang yang dilakukan kurang tertib. melaksanakan inventarisasi barang
milik/kekayaan negara secara
Pelaksanaan Inventarisasi Barang ..........
176
(Basariyatul Khusnah)
Profil Singkat