Professional Documents
Culture Documents
1
I. Pendahuluan
Taman dalam pengertian sempit adalah suatu lahan yang ditata sedemikian
rupa dimana terdapat berbagai jenis tanaman yang sengaja di taman. Keberadaan
taman memiliki beberapa tujuan, antara lain memperindah suatu tempat,
mengenalkan berbagai jenis tanaman dengan cara yang manarik, dan supplier
oksigen. Selain itu, taman berfungsi sebagai tempat melepas penat dan hiburan
masyarakat.
2
Maka semenjak dini, tanamkan nilai-nilai cinta alam dan menghargai
biodiversitas Indonesia termasuk pada jenis umbi-umbian. Pengetahuan yang
kurang pada anak-anak terhadap umbi-umbian dapat mengakibatkan rendahnya
populasi yang dalam jangka panjang berdampak penurunan keanekaragaman
hayati karena terlupakan. Dibutuhkan fasilitas taman yang berisi berbagai jenis
umbi-umbian sebagai sarana pengenalan spesies umbi yang ada di Indonesia
II. Tujuan
3
yang menumbuhkan rasa cinta alam pada anak. selanjutnya kami bertujuan untuk
mengetahui keefektifan Taman Kebo Kicak sebagai metode pelestarian umbi-
umbian di Indonesia dengan menarik, unik, memberi wawasan, mudah dilakukan
dan menyenangkan.
III. Metode
IV. Pembahasan
A. Keanekaragaman Umbi
4
muda, unggu tua. Rasa umbi bervariasi mulai dari manis, tawar, bahkan beberapa
sub tipe akan menimbulkan rasa gatal akibat racun Dioscorin (Anonymous, 1998).
Semua taman yang terlihat menarik belum tentu berisi tanaman hias saja
namun dapat dikolaborasi dengan elemen-elemen lain seperti jalan sepetak,
kolam, dan lampu taman. Sebelum masuk taman Kebo Kicak dibuat jalan setapak
dari bebatuan yang ditata sedemikian rupa. Untuk menutupi kesan kaku dan
menambah estetika taman maka dibuat gapura berasal dari anyaman bambu yang
dibentuk setengah lingkaran. Gapura tersebut akan ditumbuhi jenis umbi yang
dalam alam liar merambat pada pohon, selain itu jenis tersebut ditanam di sekitar
tongkat yang mengelilingi taman. Saat tanaman ini telah tumbuh besar maka
menjadi pagar hidup yang menambah keasrian. Mengetahui arah datang matahari
5
akan membantu proses penempatan umbi, singkong membutuhkan intensitas
matahari yang cukup sedangkan uwi ulo akan tumbuh subur pada area yang teduh.
Oleh karena Taman Kebo Kicak didesain dengan pohon rindang di sampingnya
agar kontribusi oksigen berjalan dengan baik serta sebagai tempat berteduh anak-
anak setelah bermain di taman.
Selain itu, sistem irigasi dalam Taman Kebo Kicak menggunakan konsep
penampungan air sederhana dimana anak-anak akan mengambil air dari kolam
kecil kemudian disiramkan pada tanaman. Air kolam berasal dari pancuran
tempayan yang dimodifikasi sebelumnya. Gayung penyiraman dipilih dari bahan
alami yaitu batok kelapa. Dengan rutinitas anak-anak dalam menyiram sebanyak
satu kali sehari pada umbi diharapkan dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab.
Untuk mengantisipasi kelalaian anak-anak dalam menyiram secara terus- menerus
yang mengakibatkan tanah becek dan umbi berpotensi membusuk maka dibuat
sistem drainase. Drainase memiliki kedalaman 50cm dan diameter 15cm, lubang
ini sebagai daerah resapan sebuah taman. Pemupukan dilakukan dalam tempo satu
kali dalam seminggu dengan menggunakan pupuk organik yang didapatkan dari
kotoran-kotoran hewan ternak sehingga dapat menghasikan umbi yang
berkualitas. Penggemburan tanah dilakukan sekali dalam dua minggu secara
bersama-sama sesuai jadwal kelas. Proses ini dapat dilakukan saat akhir pekan.
Ketika masa panen tiba, umbi diambil menggunakan sekrop mini dan
dibersihkan. Umbi-umbi yang didapatkan sebagian diolah manual sebagai
makanan anak-anak agar mendapatkan kepuasan atas usaha. Sebagiannya lagi
dijual sebagai kegiatan untuk memberi wawasan wirausaha. Taman sesudah
dipanen dibiarkan selama 5 hari agar tanah beristirahat sejenak, sesekali tanah
disiram dan digemburkan.
6
pembelajaran, karena dengan penataan yang menarik dan proses penanaman yang
menyenangkan dapat meningkatkan minat anak terhadap biodiversitas Indonesia
sekaligus sarana hiburan. Untuk mengetahui keefektifan Taman Kebo Kicak
terhadap minat anak pada umbi-umbian maka dilakukan survei pada masyarakat
yang mengenal anak-anak. Dibuktikan dengan Tabel 2 Hasil Survei Keefektifan
Taman Kebo Kicak di Sekolah, anggapan responden sebagai sampel penelitian
mayoritas berpendapat positif atau setuju dengan penanaman umbi di sekolah.
Menurut hasil survei bahwa 18 dari 25 responden menyatakan mengetahui
berbagai jenis umbi-umbian dari Taman Kebo Kicak, hal ini mengindikatorkan
bahwa Taman Kebo Kicak efektif sebagai metode peningkatan pengetahuan
terhadap biodiversitas Indonesia terutama umbi-umbian. Faktor yang mendukung
yaitu penanaman dan perawatan umbi yang mudah. Dapat juga menumbuhkan
rasa cinta alam dengan melestarikan sebagian spesies umbi terutama umbi uwi di
sekolah masing-masing.
Dengan adanya Taman Kebo Kicak sebagai taman umbi yang menarik,
unik, memberikan wawasan, mudah dilakukan dan menyenangkan dapat menjadi
wadah bagi anak-anak untuk mempelajari keanekaragaman hayati sekaligus
mengenalkan umbi-umbian dengan metode menyenangkan sebagai cara lain anak-
anak untuk bermain. Dengan adanya Taman Kebo Kicak maka biodiversitas
Indonesia terutama umbi-umbian tetap terjaga dan menjadi kekayaan yang tidak
ternilai harganya.
V. KESIMPULAN
7
Biodiversitas Khususnya Umbi-Umbian Cipatakan Antusias Kelestarian) yang
menarik, unik, memberi wawasan, mudah dilakukan dan menyenangkan untuk
menumbuhkan rasa cinta pada alam.
VI. Saran
1. Desain pada tata Taman Kebo Kicak tidak terbatas pada bentuk bintang
namun dapat menggunakan bentuk-bentuk lain. Asalkan tetap berpedoman
pada pengelompokan jenis umbi-umbian.
2. Dengan adanya Taman Kebo Kicak diharapkan pembaca mendapatkan
pengetahuan mengenai cara pelestarian biodiversitas Indonesia khusunya
umbi-umbian dan dapat merealisaikan.
3. Untuk penerapan Taman Kebo Kicak sebagai pelestarian biodiversitas
Indonesia juga di perlukan dukungan dari pemerintah dengan cara
sosialisasi, mengenai keanekaragaman bibit umbi-umbian diharapkan
BLH (Badan Lingkungan Hidup) mampu menyediakan.
8
DAFTAR PUSTAKA