You are on page 1of 17

Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

KESESUAIAN ISI TAYANGAN IKLAN TV DENGAN KELAS SOSIAL TARGET


KONSUMEN

Megi Primagara
Karyawan pada bagian Hubungan Masyarakat Kemeterian Komunikasi dan Informatika
megiprimagara@yahoo.com

Abstract The ability of advertising to deliver messages to consumers makes this area a
very important role for the success of the company. This study aims to determine the level of
compliance products on television advertising illustration with social class target consumers,
and to know the ability of Indonesian advertising creative designers in translating the target
consumer products into television advertising illistration. The method used in this study is a
very useful analysis to answer questions about the mass media. In general, the content
analysis research can be divided into a number of different measures, there are; 1) determine
the population and the study sample, 2) determine the categorization; 3) select the unit of
analysis of media content; 4) match the media content with the categorization made and
calculate the frequency ; and, 5) show the results as an overall distribution of the population.
The results showed as much as 66.5% of total TV advertisment aired on Indonesian television
during 2012 already showed the correspondence between the target consumers with the
illustration of aired advertisement while 33.5% did not indicate suitability. Thus this shows
good ability of the Indonesian advertising creative designers in corresponding the target
consumers and the illustration of the advertisement.

Keywords: advertisements, television, consumers

Abstrak. Kemampuan iklan dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan


bidang ini memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian gambaran iklan produk di televisi dengan
kelas sosial target konsumen, dan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perancang
kreatif iklan di Indonesia dalam menerjemahkan target konsumen produk ke dalam bahasa
gambar iklan televisi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis yang sangat
bermanfaat untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai media massa. Secara umum,
penelitian analisa isi dapat dibagi ke dalam sejumlah langkah yang berbeda yaitu: 1)
menentukan populasi dan sampel penelitian; 2) menentukan kategorisasi; 3) memilih unit
analisis dari isi media; 4) mencocokkan isi media dengan kategorisasi yang dibuat dan
menghitung frekuensinya dan; 5) mengemukakan hasilnya sebagai suatu distribusi
keseluruhan dari populasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 66.5% dari total iklan TV
yang tayang di TV Indonesia selama tahun 2012 sudah menunjukkan kesesuaian antara target
konsumen dengan gambaran iklan yang ditampilkan, sedangkan 33.5% spot iklan yang
tayang di TV Indonesia selama tahun 2012 tidak menunjukkan kesesuaian. Dengan demikian
kemampuan pekerja iklan di Indonesia dalam menyesuiaikan gambaran iklan dan target
konsumen adalah baik.

Kata Kunci: iklan, televisi, konsumen

PENDAHULUAN ini, iklan sudah berkembang menjadi


Iklan dan promosi merupakan bagian sistem komunikasi yang sangat penting
yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi tidak saja bagi produsen barang dan jasa
dan sosial masyarakat modern. Dewasa tapi juga bagi konsumen. Kemampuan
Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 213
Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

iklan dan metode promosi lainnya dalam pemasang iklan harus betul-betul
menyampaikan pesan kepada konsumen mempertimbangkan bagaimana audien
menjadikan kedua bidang tersebut akan menginterpretasikan dan memberikan
memegang peran sangat penting bagi respon terhadap pesan iklan dimaksud.
keberhasilan perusahaan. Berbagai bentuk Iklan merupakan salah satu bentuk
usaha, mulai dari usaha eceran hingga promosi yang paling dikenal dan paling
perusahaan multi nasional, mengandalkan banyak dibahas orang, hal ini
iklan dan promosi untuk membantu kemungkinan karena daya jangkaunya
mereka memasarkan barang dan jasa. Pada yang luas. Iklan juga menjadi instrumen
sistem ekonomi yang berlandaskan pada promosi yang sangat penting, khususnya
pasar, konsumen semakin mengandalkan bagi perusahaan yang memproduksi
iklan dan bentuk promosi lainnya untuk barang atau jasa yang ditujukan kepada
mendapatkan informasi yang akan mereka masyarakat luas.
gunakan untuk membuat keputusan apakah Menurut laporan lembaga survei
akan membeli suatu produk ataukah tidak. Nielsen, belanja iklan Indonesia
Semakin meningkat pengeluaran (belanja) mengalami pertumbuhan sangat pesat pada
iklan dan promosi yang dilakukan tahun 2010 yaitu 23%, dengan nilai Rp
perusahaan menjadi bukti bahwa tenaga 59,83 triliun dibanding 2009 yang sebesar
pemasaran di manapun di dunia mengakui Rp 48,58 triliun. Angka ini merupakan
pentingnya kegiatan iklan dan promosi. pertumbuhan tertinggi sejak 5 tahun
Strategi promosi memainkan peran penting terakhir. Data tersebut diperoleh dari hasil
pada program pemasaran perusahaan monitoring terhadap 24 stasiun TV
karena strategi promosi merupakan upaya terrestrial, 95 koran dan 163 majalah
perusahaan untuk berkomunikasi dan tabloid. Kenaikan belanja iklan ini sejalan
menjual produk mereka kepada konsumen. dengan hasil survei consumer confident
Iklan atau advertising dapat yang menunjukkan angka kepercayaan diri
didefinisikan sebagai “any paid form of konsumen Indonesia sudah kembali di
nonpersonal communication about an kisaran 115-119 sepanjang 2010.
organization, product, service, or idea by Data menunjukkan bahwa di semester I
an identified sponsor.” (Alexander dalam 2013 brand-brand yang memiliki jumlah
George E. Belch & Michael A. Belch tayang terbanyak selalu berubah. Sebagai
2001) (setiap bentuk komunikasi contoh, di bulan Januari jumlah spot (iklan
nonpersonal mengenai suatu organisasi, tayang) Royco Ayam mencapai 2103 kali.
produk, servis atau ide yang dibayar oleh Di bulan Februari giliran Indomie Soto
satu sponsor yang diketahui). Adapun dengan penayangan iklan mencapai 2322
maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut kali. Masuk bulan Maret dan April
menunjukkan fakta bahwa ruang atau Indomie Rasa Soto Spesial yang menjadi
waktu bagi suatu pesan iklan pada brand dengan jumlah tayang terbanyak
umumnya harus dibeli. Maksud kata menembus angka 2600-2700 kali tayang.
‘nonpersonal’ berarti suatu iklan Di bulan Mei gantian Traveloka yang
melibatkan media massa (TV, radio, jumlah tayang iklannya mencapai 3240
majalah, koran) yang dapat mengirimkan kali. Di bulan Juni giliran Marjan Melon
pesan kepada sejumlah besar kelompok yang tampil sebanyak 4882 kali. Ini bisa
individu pada saat bersamaan. Dengan ditebak karena akhir semester pertama
demikian sifat nonpersonal iklan berarti adalah berbarengan dengan Ramadan.
pada umumnya tidak tersedia kesempatan Data Industri Media dan Belanja Iklan
untuk mendapatkan umpan balik yang di Indonesia menampilkan pertumbuhan
segera dari penerima pesan (kecuali dalam belanja iklan 2013-2014, Indonesia
hal direct response advertising). Karena tumbuh tertiggi dibanding Asia Pacific
itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, dengan pertumbuhan 14,8% di 2013 dan

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 214


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

2014 sebesar 15,5%. Selain itu, dibandingkan 3G.


ditampilkan pangsa pasar 10 stasiun Dengan teknologi LTE, diprediksi akan
televisi di Indonesia, Grup MNC lebih banyak lagi konten video yang
menguasai 40% pasar televisi, Grup SCTV dikonsumsi oleh masyarakat. Dengan
23%, Grup TransTV 24%, dan Grup sendirinya, pola advertising pun akan
Bakrie 10%. Biaya iklan 30 detik prime berpindah ke website dan konten video
time spot iklan televisi di Indonesia juga seperti Youtube dan lain sebagainya.
lebih murah dibanding negara Asean Saat ini lebih dari 50% konsumsi video
lainnya, Indonesia US$ 6.000, Thailand diperkirakan telah dinikmati lewat
US$ 10.000, Filipina US$ 12.000. Faktor perangkat mobile., seperti smartphone dan
pendorong pertumbuhan industri media di tablet. Pada akhirnya, banyak penyedia
Indonesia antara lain populasi yang besar layanan aplikasi dan e-commerce yang
dan muda, sekitar 200 juta penduduk di sekarang menerapkan kebijakan mobile
bawah 50 tahun, 40 juta pengguna TV first. Jadi saat mereka membuat aplikasi
rumah tangga, serta penduduk Indonesia atau layanan, platform mobile akan
lebih memilih menonton TV daripada menjadi prioritas utama. Dengan
membaca, dengan rata-rata menonton TV demikian, pertumbuhan mobile advertising
5 jam per hari. Data sebanyak 23 halaman di 2016 diyakini bakal lebih tinggi lagi.
ini berasal dari lembaga riset dan Layanan mobile advertising juga
pemimpin pasar media di Indonesia. tampaknya tak lagi didominasi oleh
Sekedar informasi, riset belanja iklan korporasi besar. Contohnya operator
televisi yang menggunakan Adstensity seperti XL mulai menyiapkan platform
merekam kinerja iklan di 13 stasiun TV layanan DigiBiz untuk dunia UKM.
nasional (TVRI, RCTI, SCTV, MNC TV, Mobile advertising dinilai sangat affordale
Indosiar, Global TV, Trans TV, Trans 7, untuk UKM mengingat beberapa
ANTV, TV One, Metro TV, Kompas TV, keunggulannya dibanding model iklan
dan Net TV). Iklan yang direkam adalah konvensional lainnya, juga efektifitas dan
iklan-iklan tvc dan tidak termasuk running pilihan harganya. Diyakini, mobile
text dan flash ad. advertising yang akan ‘mendemokratisasi’
Laporan itu juga menyebutkan bahwa dunia iklan yang selama ini identik dengan
televisi masih menikmati kue iklan biaya mahal dan hanya untuk brand besar.
terbesar dan kenaikan pertumbuhan iklan Menurut Nielsen, kategori yang paling
terbesar dibanding media lain yaitu Rp banyak beriklan masih tetap produk
37,67 triliun naik 26% dibanding 2009. telekomunikasi yang mengeluarkan Rp
Sedangkan koran meraup Rp 20,18 triliun, 5,55 triliun atau naik 43% dibanding 2009
naik 19% dan majalah tabloid Rp 1,97 dan 7 merek produk telekomunikasi masuk
triliun naik 10%. Kenaikan belanja iklan dalam daftar 10 besar pengiklan terbesar.
ini dipicu oleh 2 moment besar yaitu word Iklan rokok, walaupun dengan berbagai
cup dan piala AFF Suzuki. World Cup keterbatasan, masih menjadi nomor dua
sendiri mendorong media spending lebih pengiklan terbesar di TV setelah
dari 30% pada Juni dan Juli 2010. telekomunikasi yaitu Rp 1,79 triliun naik
Selain kondisi ekonomi yang tak 14% dibanding 2009.
kondusif, belanja iklan digital yang Apa alasan perusahaan atau pemasang
menunjukkan peningkatan, juga membuat iklan memilih iklan di media massa untuk
perolehan iklan TV menjadi terpangkas mempromosikan barang atau jasanya?
sangat dalam. Kondisi semakin Terdapat sejumlah alasan untuk ini.
runyamnya, karena sejak akhir tahun lalu, Pertama, iklan di media massa dinilai
operator sudah meluncurkan layanan LTE efisien dari segi biaya untuk mencapai
di 1.800 Mhz, yang mampu menawarkan audien dalam jumlah besar. Iklan di media
kecepatan layanan data hingga 3 kali lipat massa dapat digunakan untuk menciptakan

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 215


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

citra merek dan daya tarik simbolis bagi targeting disebut juga dengan selecting
suatu perusahaan atau merek. Hal ini karena audien harus diseleksi. Perusahaan
menjadi sangat penting khususnya bagi harus memiliki keberanian untuk
produk yang sulit dibedakan dari segi memfokuskan kegiatannya pada beberapa
kualitas maupun fungsinya dengan produk bagian saja (segmen) konsumen dan
saingannya. Pemasang iklan harus dapat meninggalkan bagian lainnya.
memanfaatkan iklan di media massa untuk Target konsumen berhubungan erat
memosisikan produknya di mata dengan adanya media yang dapat
konsumen. digunakan untuk menjangkau kelompok-
Keuntungan lain dari iklan melalui kelompok atau segmen-segmen tertentu
media massa adalah kemampuannya dalam masyarakat. Target pasar
menarik perhatian konsumen terutama mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu
produk yang iklannya populer atau sangat menyeleksi konsumen sasaran sesuai
dikenal masyarakat. Hal ini tentu saja pada dengan kriteria-kriteria tertentu dan
akhirnya akan meningkatkan penjualan. menjangkau konsumen sasaran tersebut
Misalnya, perusahaan batu baterai (reaching).
Eveready menggunakan maskot boneka Siapakah target konsumen atau
kelinci yang selalu muncul pada setiap konsumen sasaran itu? Konsumen sasaran
iklan produk tersebut di media massa, adalah orang-orang yang menginginkan
khususnya televisi, sebagai identifikasi diri mereka terekspos oleh informasi atau
merek. Konsumen yang sudah sangat hiburan yang ditawarkan produsen kepada
mengenal boneka kelinci melalui media mereka. Dalam hal ini perlu diketahui
massa akan langsung mengetahui bahwa konsumen melakukan suatu proses
keberadaan merek batu baterai tersebut yang disebut dengan selective exposure
melalui display atau pajangan boneka artinya konsumen secara aktif memilih
kelinci yang diletakkan di rak-rak di toko mau atau tidak mengekspos dirinya
atau supermarket dimana produk tersebut terhadap informasi, misalnya iklan. Jadi
dijual. Keberadaan maskot boneka kelinci sekalipun perusahaan melakukan promosi
itu akan meneruskan efek iklan produk dengan membabi buta kepada konsumen
bersangkutan di lokasi dimana produk (misalnya melalui iklan televisi yang
bersangkutan dijual. menjangkau khalayak konsumen yang
Sifat dan tujuan iklan berbeda antara luas) namun konsumen akan menyeleksi
satu perusahaan dengan perusahaan benar-benar dalam bentuk mau atau tidak
lainnya, antara satu jenis industri dengan ia menerima informasi itu.
industri lainnya, dan antara satu situasi Konsumen atau audien yang tidak mau
dengan situasi lainnya. Demikian juga, menerima informasi dari suatu media akan
konsumen yang menjadi target suatu iklan melakukan penolakan dengan berbagai
juga berbeda antara satu jenis produk cara. Bagi penonton televisi, audien
dengan produk lainnya. Suatu perusahaan mungkin akan memindahkan saluran
beriklan dengan tujuan untuk mendapatkan televisinya atau meninggalkan televisi
respon atau aksi segera melalui iklan menuju kamar kecil atau mengajak
media massa. Perusahaan lain mungkin rekannya berbicara justru pada saat iklan
bertujuan untuk lebih mengembangkan ditayangkan. Kalau ini yang terjadi maka
kesadaran atau ingin membentuk suatu informasi itu tidak akan diproses oleh
citra positif dalam jangka panjang bagi konsumen dan pesan iklan akan menguap
barang atau jasa yang dihasilkannya. begitu saja. Hanya orang-orang yang
Target pasar adalah memilih satu atau menginginkan dirinya terekspos oleh
beberapa segmen konsumen yang akan program atau iklan televisi itulah yang
menjadi fokus kegiatan-kegiatan disebut dengan audien sasaran yang dipilih
pemasaran dan promosi. Kadang-kadang dari berbagai segmen audien yang ada.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 216


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

Mengapa audien membiarkan dirinya menerjemahkan target konsumen produk


terekspos oleh suatu pesan iklan? Ada ke dalam bahasa gambar iklan televisi.
banyak penjelasan untuk menjawab Sedangkan kegunaan penelitian untuk
pertanyaan ini. Mungkin ia memang memperkaya khasanah literatur di bidang
sedang mencari informasi atau ingin kajian media massa, khususnya periklanan,
menikmati tayangan iklan yang menarik di Indonesia; memberikan sumbangan
perhatiannya, atau mungkin ia pemikiran kepada industri periklanan di
memperhatikan karena iklan itu lucu atau Indonesia; menjadi bahan masukan yang
isi iklan menampilkan artis yang berparas berarti bagi dunia pertelevisian Indonesia
cantik, sexy dan lain sebagainya. dan ; memberikan sumbangan dan bahan
Sebagaimana telah disinggung masukan bagi perusahaan periklanan,
sebelumnya bahwa iklan merupakan khususnya perancang kreatif iklan.
instrumen penting untuk mempromosikan
suatu produk kepada target konsumen KAJIAN TEORI
yang hendak dituju. Pemasang iklan harus Saat ini sudah sangat jarang ditemui
memperhatikan siapa target konsumen suatu merek produk yang dapat
mereka. Pesan yang hendak disampaikan memuaskan kebutuhan seluruh konsumen.
baik berupa teks, suara dan gambar (video) Hal ini kerap mendorong perusahaan untuk
haruslah dirancang secara cermat sehingga mengembangkan strategi pemasaran yang
dapat diterima dan sesuai dengan kondisi berbeda untuk memuaskan kebutuhan
konsumen yang dituju. berbagai konsumen yang berbeda itu
Produk yang ditujukan untuk (Deuze, 2008; Cottle & David 2007;
konsumen kelas atas harus dapat Crymble, 2012). Suatu proses yang harus
menunjukkan gambaran konsumen kelas dijalankan praktisi pemasaran dalam
atas dalam tayangan iklannya. Sebaliknya, memilih atau menentukan pasar disebut
produk yang ditujukan untuk konsumen dengan proses target pemasaran (target
kelas bawah harus mampu menunjukkan marketing process) atau singkatnya, proses
gambaran konsumen yang sesuai pula pemasaran saja, yang mencakup empat
(kelas bawah). Dalam hal ini, sering kali langkah yaitu: (1) Identifikasi pasar atau
perancang kreatif iklan tidak mampu konsumen yang belum terpenuhi
menyesuaikan antara gambaran konsumen kebutuhannya; (2) Menentukan segmentasi
yang ditampilkan dalam iklan dengan pasar; (3) Memilih pasar yang akan
target konsumen suatu produk. Misalnya, dijadikan target; (4) Menentukan
menampilkan gambaran masyarakat kelas positioning produk melalui strategi
atas untuk produk berharga murah, atau pemasaran.
sebaliknya menampilkan gambaran Identifikasi Konsumen. Banyak
konsumen kelas bawah untuk produk perusahaan saat ini yang menyadari
mahal. Berdasarkan penjelasan tersebut pentingya melakukan segmentasi pasar
maka penulis ingin mengajukan suatu atau konsumen terlebih dulu sebelum
rumusan masalah penelitian: menetapkan strategi pemasaran mereka.
Bagaimanakah tingkat kesesuaian Hal ini disebabkan beberapa alasan antara
Gambaran Iklan Produk di Televisi dengan lain: dinamika pasar yang selalu berubah
Kelas Sosial Target Konsumen? dimana konsumen menjadi lebih
Adapun tujuan penelitian ini dapat terdiversifikasi ditinjau dari kebutuhan,
dikemukakan sebagai berikut: 1) Untuk sikap dan gaya hidup mereka; serta
mengetahui tingkat tingkat kesesuaian perusahaan pesaing yang sudah semakin
gambaran iklan produk di televisi dengan banyak melakukan pendekatan segmentasi
kelas sosial target konsumen; 2) Untuk konsumen dalam strategi pemasarannya
mengetahui seberapa jauh kemampuan karena dinilai lebih menguntungkan
perancang kreatif iklan di Indonesia dalam

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 217


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

(Bidya, 2009; Conchie, 2008; Engstrom, Khalayak konsumen umum memiliki


2008). sifat yang sangat heterogen, maka akan
Ketika menentukan pasar yang ingin sulit bagi perusahaan untuk melayani
dimasuki, praktisi pemasaran harus semuanya. Oleh karenanya harus dipilih
mengidentifikasi kebutuhan spesifik dari segmen-segmen tertentu saja dan
kelompok-kelompok konsumen (segmen) meninggalkan segmen lainnya. Bagian
yang terdapat dalam masyarakat. atau segmen yang dipilih itu adalah bagian
Selanjutnya adalah memilih satu atau lebih yang homogen yang memiliki ciri-ciri
dari segmen-segmen itu sebagai target dan yang sama dan cocok dengan kemampuan
merancang program pemasaran yang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
diarahkan kepada masing-masing target mereka.
pasar bersangkutan (Fitzgibbon & Seeger, Segmentasi diperlukan agar
2002; Hermida, 2010a; Kunelius & Laura perusahaan dapat melayani konsumennya
2008). secara lebih baik, melakukan komunikasi
Proses pemasaran yang berhasil terdiri yang lebih persuasif dan yang terpenting
dari serangkaian langkah yang adalah memuaskan kebutuhan dan
berkesinambungan yang menurut Philip keinginan konsumen yang dituju. Untuk
Kottler (1980) terdiri atas tiga tahap yaitu memasarkan suatu produk misalnya,
segmentasi, targeting dan positioning. praktisi pemasaran harus tahu siapa yang
Segmentasi pasar pada dasarnya adalah akan menjadi konsumennya (Hearn, 2011;
suatu strategi untuk memahami struktur Krcmar & Helme 2008; Marchi, 2012).
konsumen. Sedangkan targeting atau Memang ada kalanya dalam
menentukan target pasar adalah persoalan pemasaran, segmentasi tidak diperlukan
bagaimana memilih, menyeleksi dan yaitu bila struktur pasar bersifat
menjangkau konsumen. Setelah pasar monopolistik. Misalnya produk anda
sasaran dipilih, maka proses selanjutnya merupakan satu-satunya produk yang ada
adalah melakukan positioning yaitu suatu di suatu daerah. Namun ketika produk lain
strategi untuk memasuki jendela otak muncul dan jumlahnya semakin banyak
konsumen (Croucher, 2011; Ellison & maka perlahan-lahan konsumen mulai
Gibbs 2006; Marchi, 2012).. Kita akan memiliki preferensi. Suatu merek produk
membahas tiga tahap strategi pemasaran praktis tidak bisa menguasai seluruh
ini satu per satu. lapisan masyarakat. Perusahaan harus
Segmentasi Konsumen. Segmentasi memilih segmen mana yang ingin dikuasai
pasar atau segmentasi konsumen adalah dan untuk itu harus diketahui secara jelas
suatu konsep yang sangat penting dalam siapa konsumennya. Misalnya bagaimana
pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan kelas sosial ekonomi konsumen dan
mendefiniskan segmentasi pasar sebagai produk seperti apa yang mereka inginkan
“dividing up a market into distinct groups (Scheufele, 1999; Scheufele, Tewksbury,
that (1) have common needs and (2) will 2007; Ferrante, 2010)
respond similarly to a market action”. Konsep segmentasi memberi pegangan
(membagi suatu pasar kedalam kelompok- yang sangat penting dalam pemasaran,
kelompok yang jelas yang (1) memiliki yaitu anjuran agar memilih bagian tertentu
kebutuhan yang sama dan (2) memberikan saja dari khalayak konsumen yang sangat
respon yang sama terhadap suatu tindakan luas agar dapat memberikan pelayanan
pemasaran). Dengan demikian segmentasi yang sebaik-baiknya. Dewasa ini hampir
pasar adalah suatu kegiatan untuk tidak ada satu produk pun yang dapat
membagi-bagi atau mengelompok- melayani kebutuhan seluruh segmen
kelompokkan konsumen ke dalam kotak- konsumen. Dengan adanya segmentasi
kotak yang lebih homogen. konsumen maka perusahaan dapat

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 218


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

mendesain produk-produk yang lebih dibutuhkan untuk menjangkau masing-


responsif terhadap kebutuhan konsumen. masing segmen itu, kapan sebaiknya
Bagaimana menyeleksi pasar sangat disiarkan dan siapa bintang iklan yang
ditentukan oleh bagaimana praktisi cocok untuk menjangkau setiap segmen.
pemasaran melihat pasar dan konsumen Praktisi pemasaran perlu memahami data
itu sendiri. Dengan demikian, pasar yang demografi yang terkait dengan strategi
dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang iklan ini agar dapat menentukan media
didekati oleh metode segmentasi yang yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
berbeda akan menghasilkan peta Segmentasi Geografis. Segmentasi ini
konsumen yang berbeda pula. Oleh karena membagi-bagi khalayak audien
itulah penting dipahami struktur-struktur berdasarkan jangkauan geografis. Pasar
atau kelompok-kelompok konsumen yang dibagi-bagi kedalam beberapa unit
ada di tengah masyarakat. Berikut ini kita geografis yang berbeda yang mencakup
akan mempelajari dasar-dasar dalam suatu wilayah negara, provinsi, kabupaten,
melakukan segmentasi yang terdiri atas kota hingga ke lingkungan perumahan.
segmentasi demografis, geografis, Konsumen terkadang memiliki kebiasaan
psikografis, perilaku dan manfaat. berbelanja yang berbeda-beda yang
Segmentasi Demografis. Segmentasi dipengaruhi lokasi dimana mereka tinggal.
konsumen berdasarkan demografi pada Para penganut segmentasi ini percaya
dasarnya adalah segmentasi yang setiap wilayah memiliki karakter yang
didasarkan pada peta kependudukan berbeda dengan wilayah lainnya. Oleh
misalnya: usia, jenis kelamin, besarnya karenanya setiap wilayah di suatu negara
anggota keluarga, pendidikan tertinggi perlu dikelompokkan berdasarkan
yang dicapai, jenis pekerjaan konsumen, kesamaan karakternya.
tingkat penghasilan, agama, suku dan Di Indonesia, banyak produsen barang
sebagainya. Semua ini disebut dengan dan jasa yang memfokuskan penjualannya
variabel-variabel demografi. Data di pulau Jawa karena di sinilah tinggal
demografi dibutuhkan antara lain untuk separuh penduduk Indonesia. Konsentrasi
mengantisipasi perubahan-perubahan pasar pembangunan yang lebih dipusatkan di
menyangkut bagaimana produsen barang pulau Jawa menyebabkan wilayah ini
dan jasa menilai potensi pasar dalam setiap memiliki penduduk dengan daya beli yang
area geografi yang dapat dijangkau. lebih kuat dan relatif lebih mudah
Segmentasi konsumen berdasarkan dijangkau oleh produsen yang berproduksi
data demografi dibutuhkan untuk di pulau Jawa.
mengambil keputusan manajerial. Segmentasi Geodemografis. Ini
Misalnya, stasiun televisi menggunakan merupakan gabungan dari segmentasi
data demografi untuk membuka pemancar geografis dengan segmentasi demografis.
(transmisi) baru atau bagian pemasaran Para penganut konsep ini percaya bahwa
suatu perusahaan menggunakan data mereka yang menempati geografis yang
demografi untuk membuka kantor cabang sama cenderung memiliki karakter-
dan mengatur jumlah personel pemasaran karakter demografis yang sama pula.
yang dimilikinya. Namun wilayah geografis harus sesempit
Data demografi juga sangat dibutuhkan mungkin, misalnya kawasan-kawasan
dalam menentukan strategi periklanan pemukiman atau kelurahan. Contoh,
yang menyangkut bagaimana suatu produk orang-orang yang sama-sama tinggal di
dikomunikasikan kepada khalayak- daerah elit di suatu kota cenderung untuk
khalayak sasaran. Dalam hal ini, pemasang memiliki karakteristik yang sama. Dengan
iklan perlu memahami media-media apa kalimat lain, mereka yang tinggal di
saja yang dapat menjangkau segmen daerah elit memiliki karakter yang berbeda
pasarnya, berapa anggaran yang

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 219


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

dengan mereka yang bertempat tinggal di berdasarkan angka-angka yang terukur


kawasan perkampungan. misalnya nilai penjualan, pangsa pasar dan
Segmentasi Psikografis. Psikografis tingkat keuntungan. Pemilihan target pasar
adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup tempat perusahaan akan berkompetisi
dan kepribadian manusia. Gaya hidup merupakan bagian penting dari strategi
mempengaruhi perilaku seseorang, dan pemasaran dan memiliki implikasi
akhirnya menentukan pilihan-pilihan langsung bagi kegiatan iklan dan promosi.
konsumsi seseorang. Misalnya, seorang Perusahaan sering kali harus
wanita karir dan seorang ibu rumah tangga mempersiapkan strategi pemasaran yang
tentu saja memiliki gaya hidup yang berbeda untuk memuaskan berbagai
berbeda yang pada akhirnya kebutuhan konsumen yang berbeda. Hal
mempengaruhi bagaimana mereka ini disebabkan jarang sekali suatu produk
membelanjakan uang mereka. dapat memuaskan kebutuhan semua
Gaya hidup mencerminkan bagaimana konsumen.
seseorang menghabiskan waktu dan Target pasar adalah memilih satu atau
uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas- beberapa segmen konsumen yang akan
aktivitas, minat dan opini-opininya. menjadi fokus kegiatan-kegiatan
Dengan demikian, psikografis adalah pemasaran dan promosi. Kadang-kadang
segmentasi yang mengelompokkan audien targeting disebut juga dengan selecting
secara lebih tajam daripada sekedar karena audien harus diseleksi. Perusahaan
variabel-variabel demografi. harus memiliki keberanian untuk
memfokuskan kegiatannya pada beberapa
Target Konsumen. Kita telah membahas bagian saja (segmen) konsumen dan
bahwa analisa situasi dilakukan pada awal meninggalkan bagian lainnya.
proses perencanaan promosi, sementara Target konsumen berhubungan erat
tujuan pemasaran dan tujuan komunikasi dengan adanya media yang dapat
ditetapkan berdasarkan analisa situasi, digunakan untuk menjangkau kelompok-
sedangkan strategi promotional mix kelompok atau segmen-segmen tertentu
dirancang untuk mencapai kedua tujuan dalam masyarakat. Target pasar
tersebut. Setelah melakukan evaluasi mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu
terhadap berbagai peluang yang menyeleksi konsumen sasaran sesuai
ditawarkan berbagai segmen pasar dengan kriteria-kriteria tertentu dan
konsumen termasuk melakukan analisa menjangkau konsumen sasaran tersebut
kompetitif yang terinci sebagaimana yang (reaching).
telah dijelaskan sebelumnya, perusahaan Konsumen sasaran adalah orang-orang
selanjutnya harus memilih segmen yang menginginkan diri mereka terekspos
konsumen yang ingin dimasuki yang oleh informasi atau hiburan yang
disebut dengan target pasar yang akan ditawarkan produsen kepada mereka.
menjadi fokus perhatian kegiatan Dalam hal ini perlu diketahui bahwa
pemasaran. Segmen yang dipilih dapat konsumen melakukan suatu proses yang
hanya satu segmen atau lebih dari satu. disebut dengan selective exposure artinya
Suatu analisa kompetitif menjadi bagian konsumen secara aktif memilih mau atau
penting dari rencana strategi pemasaran tidak mengekspos dirinya terhadap
yang perlu dipertimbangakn secara cermat. informasi, misalnya iklan. Jadi sekalipun
Perusahaan harus menentukan tujuan perusahaan melakukan promosi dengan
dan sasaran berdasarkan target pasar yang membabi buta kepada konsumen
sudah dipilih serta apa yang diharapkan (misalnya melalui iklan televisi yang
untuk dicapai pada pasar tersebut. menjangkau khalayak konsumen yang
Sebagaimana yang telah dibahas pada bab luas) namun konsumen akan menyeleksi
sebelumnya, tujuan dan sasaran ditetapkan

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 220


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

benar-benar dalam bentuk mau atau tidak hubungan-hubungan asosiatif yang


ia menerima informasi itu. disimpan melalui proses sensasi. Persepsi
Konsumen yang tidak mau menerima membantu manusia memahami dunia di
informasi mungkin akan memindahkan sekelilingnya untuk disimpan dalam
saluran televisinya atau meninggalkan memorinya. Hiebing & Cooper (1997)
televisi menuju kamar kecil atau mengajak mendefinisikan positioning sebagai
rekannya berbicara justru pada saat iklan ‘membangun persepsi produk di dalam
itu ditayangkan. Kalau ini yang terjadi pasar sasaran relatif terhadap persaingan.’
maka informasi itu tidak akan diproses Suatu produk harus memiliki
oleh konsumen tersebut dan akan menguap pernyataan positioning yang memiliki
begitu saja. Maka, hanya orang-orang yang hubungan erat dengan strategi merebut
menginginkan dirinya terekspos oleh konsumen dan harus bisa mewakili citra
program atau iklan televisi itulah yang atau persepsi yang hendak dicetak dalam
disebut dengan audien sasaran yang dipilih benak konsumen. Citra itu harus berupa
dari berbagai segmen audien yang ada. suatu hubungan asosiatif yang
Mengapa audien membiarkan dirinya mencerminkan karakter suatu produk.
terekspos oleh suatu informasi? Ada
banyak penjelasan untuk menjawab Iklan Televisi. Televisi memiliki posisi
pertanyaan ini. Mungkin ia memang penting bagi pemasar karena media ini
sedang mencari informasi atau ingin menyajikan banyak program populer yang
menikmati hiburan, mungkin ia tertarik disukai banyak orang. Audien dapat
dengan tema cerita dari program dimana menghabiskan waktu beberapa jam dalam
iklan itu muncul, mungkin ia sehari untuk menonton televisi. Media ini
memperhatikan karena program itu lucu juga menjadi sumber informasi dan
atau pembawa acaranya berparas cantik hiburan utama masyarakat. Pada jam
dan lain sebagainya. tayang utama (prime time) antara jam 19 –
22 malam, televisi mampu menarik
P o s i t i o n i n g. Positioning adalah puluhan juta penonton; jumlah yang tidak
strategi komunikasi yang berhubungan dapat ditandingi media manapun. Jumlah
dengan bagaimana khalayak menempatkan audien menjadi faktor sangat penting bagi
suatu produk, merek atau perusahaan di pengelola stasiun penyiaran karena jumlah
dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, audien itulah yang dijual kepada pemasang
sehingga khalayak memiliki penilaian iklan yang ingin menjangkau mereka
tertentu. Dengan demikian positioning melalui pesan iklan yang disiarkan.
harus dilakukan dengan perencanaan yang
matang dan langkah yang tepat. Pengelola Kreativitas Iklan. ‘Kreativitas’ adalah
pemasaran harus mengetahui bagaimana salah satu kata yang mungkin paling sering
konsumen memproses informasi, dan umum digunakan dalam industri
menciptakan persepsi dan bagaimana periklanan. Iklan bahkan kerap disebut
persepsi mempengaruhi pengambilan dengan kata ‘kreatif’ saja. Mereka yang
keputusannya. Sebab, sekali informasi terlibat dalam produksi iklan sering
ditempatkan pada posisi yang salah, ia disebut dengan ‘tim kreatif,’ atau ‘orang
akan sulit diubah. kreatif.’ Tanggung jawab tim kreatif
Positioning menjadi penting bagi adalah mengubah seluruh informasi
perusahaan karena tingkat kompetisi yang mengenai produk seperti atribut atau
cukup tinggi saat ini. Persepsi terhadap manfaat produk hingga tujuan komunikasi
perusahaan atau produk memegang yang ditetapkan menjadi suatu bentuk
peranan penting dalam konsep positioning konsep kreatif yang mampu
karena khalayak menafsirkan media menyampaikan pesan pemasaran kepada
bersangkutan melalui persepsi yaitu khalayak.

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 221


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

Pandangan mengenai apa yang menantang karena faktor persaingan


dimaksud dengan iklan yang kreatif dengan iklan lainnya dan juga karena
ternyata tidak sama. Salah satu pandangan biasanya audien cenderung mengurangi
mengatakan bahwa iklan kreatif adalah perhatiannya ke pesawat televisi pada saat
iklan yang mampu meningkatkan jeda iklan (commercial break) karena
penjualan produk. Pandangan lain melakukan berbagai aktivitas lainnya
mengatakan iklan yang kreatif adalah iklan (membaca, ngobrol, pergi ke toilet dan
yang berasal dari ide orisinal, memiliki sebagainya). Sebagaimana iklan media
nilai artistik dan estetik serta mampu cetak yang memiliki beberapa komponen
memenangkan penghargaan. Pendapat lain maka iklan televisi terdiri atas komponen
menyebutkan iklan kreatif adalah iklan audio dan video. Kedua komponen ini
yang mampu menarik perhatian dan harus bekerjasama untuk mencipatakan
mampu memberikan efek kepada audien. efek dan sekaligus mampu menyampaikan
Daya tarik iklan (advertising appeal) pesan iklan kepada khalayak.
mengacu pada pendekatan yang digunakan
untuk menarik perhatian konsumen
METODE
dan/atau mempengaruhi perasaan mereka
Metode yang digunakan pada
terhadap suatu produk (barang dan jasa).
penelitian ini adalah analisis isi (content
Suatu daya tarik iklan dapat pula dipahami
analysis) yang merupakan salah satu
sebagai something that moves people,
pendekatan dalam penelitian yang
speaks to their wants or needs, and excites
mencakup seluruh jenis isi media massa
their interest. (sesuatu yang menggerakkan
termasuk iklan. Barelson (1952)
orang, berbicara mengenai keinginan atau
mendefinisikan analisis isi sebagai "A
kebutuhan mereka dan membangkitkan
research technique for the objective,
ketertarikan mereka).
systematic and quantitative description of
Produksi iklan televisi bukanlah
the manifest content of communication",
pekerjaan mudah karena membutuhkan
yaitu suatu teknik riset (untuk
waktu yang lebih lama, upaya yang lebih
mendapatkan) deskripsi secara objektif,
keras dan dana yang lebih besar
sistematis dan kuantitaif dari catatan isi
dibandingkan dengan iklan pada media
komunikasi.
lain. Membuat iklan televisi (commercials)
Secara umum, penelitian analisa isi
yang mampu menarik perhatian audien
dapat dibagi ke dalam sejumlah langkah
serta dapat menyampaikan pesan secara
yang berbeda. Denis McQuail (2000)
efektif merupakan pekerjaan mahal yang
mengemukakan adanya lima urutan
membutuhkan ketekunan dan ketelitian.
langkah dalam penelitian analisis isi yaitu:
Dapat dikatakan iklan televisi adalah iklan
1) menentukan populasi dan sampel
dengan biaya produksi paling mahal.
penelitian; 2) menentukan kategorisasi; 3)
Televisi merupakan media iklan yang unik
memilih unit analisis dari isi media; 4)
namun memiliki kekuatan sangat besar
mencocokkan isi media dengan
(powerful) karena memiliki elemen audio
kategorisasi yang dibuat dan menghitung
dan visual yang membuka peluang untuk
frekuensinya dan; 5) mengemukakan
mewujudkan berbagai gagasan kreatif
hasilnya sebagai suatu distribusi
sehingga mampu menciptakan daya tarik
keseluruhan dari populasi.
bagi audien televisi.
Sebagaimana iklan pada media
Populasi Penelitian. Menurut Wimmer
lainnya, salah satu tujuan utama produksi
dan Dominick (2011), penentuan populasi
iklan televisi adalah menarik dan
bagi penelitian analisis isi ditentukan oleh
mempertahankan perhatian penonton.
dua dimensi yaitu wilayah topik (topic
Upaya menarik perhatian penonton
area) dan periode waktu (time periode).
merupakan pekerjaan yang sangat
Wilayah topik mengacu pada luas atau
Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 222
Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

sempitnya populasi penelitian. Periode akan dijadikan sebagai sampel penelitian


waktu mengacu pada seberapa luas ini.
bentangan waktu yang diperlukan terkait
dengan objek yang diteliti. Adapun Unit Analisis. Setelah menentukan sampel
populasi penelitian ini ditentukan sebagai penelitian maka langkah selanjutnya
berikut: adalah menentukan unit analisis.
1) Populasi penelitian ini adalah seluruh Pengertian unit analisis adalah suatu
iklan yang ditayangkan pada 10 elemen terkecil konten iklan yang akan
stasiun televisi swasta di Jakarta yang dianalisa yang memiliki fungsi sangat
melakukan siarannya secara nasional penting dalam penelitian analisis isi. Pada
(stasiun televisi swasta nasional) iklan televisi, unit analisis dapat berupa
yaitu: RCTI, MNC TV, Global TV, karakter, teks, audio, video, akting pemain
Metro TV, TV One, ANTV, Trans (act), atau keseluruhan isi iklan. Unit
TV, Trans 7, Indosiar dan SCTV. analisis harus memiliki definisi
2) Periode penelitian adalah selama enam operasional yang jelas dan menyeluruh
bulan pada tahun 2012. Periode enam sehingga mudah dipahami. Kriteria unit
bulan ini didasarkan atas periode analisis harus jelas dan mudah dikenali.
kontrak penelitian ini Adapun unit analisis dalam penelitian ini
adalah: setiap iklan yang ditayangkan pada
Sampel Penelitian. Sampel merupakan saat jeda iklan (commercial break) suatu
bagian dari populasi yang merupakan program yang ditayangkan stasiun televisi
representasi dari keseluruhan populasi. swasta nasional.
Penelitian analisa isi media massa
menggunakan apa yang disebut dengan Kategorisasi. Inti dari penelitian analisa isi
'sampling multi-tahap' (multistage adalah adanya sistem kategorisasi yang
sampling) yang terdiri dari dua tahap digunakan untuk mengelompokkan atau
yaitu: penentuan sampel isi media, dan melakukan klasifikasi terhadap unit
waktu pengambilan sampel (Wimmer & analisis. Dalam hal ini, kategorisasi harus
Dominick, 2011). dapat dirumuskan dengan jelas dan sesuai
Pada penelitian ini sampel diambil dari atau cocok (well-adapted) dengan masalah
populasi yaitu seluruh TV nasional yang atau konten yang akan dianalisa. Penelitian
berjumlah 10 stasiun. Penarikan sampel analisis isi akan produktif jika berbagai
dilakukan dengan cara memilih sejunlah kategori telah dapat diformulasikan secara
iklan televisi secara acak (random) pada jelas. Sistem kategori yang baik harus
saat penelitian dilaksanakan. Dengan memiliki tiga sifat yaitu eksklusif, lengkap
demikian iklan televisi yang terpilih (exhaustive) dan teruji (reliable). Sistem
sebagai sampel akan diketahui pada saat kategori disebut eksklusif jika satu unit
pemilihan sampel dilaksanakan. analisis hanya dapat masuk atau diterima
Teknik pengambilan sampel pada pada satu dan hanya satu kategori.
penelitian ini dilakukan dengan cara Sistem kategori disebut lengkap
memilih secara acak satu bulan tertentu (exhaustive) jika tersedia tempat bagi
dalam periode waktu enam bulan pada setiap unit analisis yang sesuai. Suatu
tahun 2012 sebagai waktu pengambilan kategorisasi disebut teruji (reliable) jika
sampel. Seluruh iklan yang muncul pada sebagian besar koder sepakat dalam
berbagai stasiun televisi nasional akan penentuan kategori yang sesuai bagi setiap
didata sehingga diperoleh jumlah populasi unit analisis yang ada (Wimmer-
iklan televisi yang muncul dalam satu Dominick, 2011). Berdasarkan uraian
bulan. Selanjutnya dipilih sebanyak 10% diatas dan juga berdasarkan landasan teori
hingga 20% dari jumlah tersebut yang mengenai iklan sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya maka dalam

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 223


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

penelitian ini dapat dikemukakan beberapa (coding sheet).


kategori dalam bentuk lembar koding
Proses Koding. Dalam proses koding,
Sistem Kuantifikasi. Suatu penelitian peneliti biasanya menggunakan lembar
disebut ilmiah atau objektif jika objek atau koding (coding sheet) untuk
peristiwa yang tengah diamati dapat diukur mempermudah pekerjaan. Lembar koding
dengan menggunakan ukuran atau memungkinkan koder untuk
parameter berupa angka. Upaya untuk mengelompokan data dengan memberikan
mengubah objek atau peristiwa yang tanda pada tempat yang sudah
tengah diamati menjadi angka disebut dipersiapkan. Jika proses tabulasi data
kuantifikasi. Dengan kata lain, kuantifikasi dilakukan dengan tangan maka lembar
adalah mengukur data yang diperoleh koding harus dibuat sedemikian rupa yang
dengan menggunakan angka. Penelitian memungkinkan proses tabulasi secara
analisis isi sebagai penelitian ilmiah juga cepat sebagaimana contoh lembar koding
harus dapat diukur atau dikuantifisir. 3.1, 3.2 dan 3.3 yang telah ditunjukkan
Penelitian ini menggunakan kuantifikasi sebelumnya.
dengan menghitung jumlah iklan yang Penelitian terhadap iklan televisi
memiliki kesesuaian antara gambaran dilakukan dengan cara meminta koder
iklan pengguna (konsumen) produk untuk menonton tayangan iklan televisi,
dengan target konsumen yang sebenarnya, baik secara langsung atau dengan cara
dan membandingkannya dengan jumlah merekam iklan yang hendak diteliti dengan
iklan yang tidak sesuai antara gambaran alat perekam yang memungkinkan koder
iklan televisi dengan target konsumen untuk memutar, menghentikan atau
sebenarnya. mengulangi rekaman sesuai dengan
keinginanya ketika melakukan proses
Training Koder. Menempatkan atau koding.
memasukkan satu unit analisis ke dalam
kategori yang sesuai disebut dengan Analisis Data. Tahap analisa data adalah
mengkoding atau melakukan tabulasi tahap dimana peneliti berupaya
(menabulasi), dan orang yang menjelaskan data yang diperolehnya.
melaksanakan koding atau tabulasi disebut Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya,
dengan koder. Penelitian ini dibantu penelitian ini menggunakan kuantifikasi
sejumlah koder yang telah diberikan dengan menghitung jumlah iklan yang
pelatihan mengenai kategorisasi kelas memiliki kesesuaian antara gambaran
sosial iklan, dan bagaimana cara iklan televisi dengan target konsumennya,
menabulasi atau mengkoding iklan dan membandingkannya dengan jumlah
berdasarkan kategorinya. Pelatihan iklan yang tidak sesuai antara gambaran
diperlukan dalam upaya memberikan iklan televisi dengan target konsumennya.
penjelasan dan menyamakan persepsi Dengan asumsi jumlah sampel iklan yang
antara peneliti dan koder. Jumlah koder diteliti adalah 100 maka analisa data
yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung jumlah skor
adalah antara empat hingga enam orang iklan yang sesuai sebagai tersaji pada data
koder. sebagaimana telah dijelaskan pada diskusi
sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang mencakup seluruh jenis
Hasil Penelitian. Sebagaimana telah isi media massa termasuk iklan. Penelitian
dijelaskan sebelumnya metode yang analisa isi ini terbagi ke dalam sejumlah
digunakan pada penelitian ini adalah langkah yaitu penentuan populasi dan
analisis isi (content analysis) yang sampel penelitian; penentuan kategorisasi;
merupakan salah satu pendekatan dalam memilih unit analisis isi media dan;

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 224


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

mencocokkan isi media dengan produk untuk konsumen kelas atas,


kategorisasi yang dibuat dan menghitung menengah atau bawah. Pertanyaan ini akan
frekuensinya serta; mengemukakan menghasilkan petunjuk mengenai apakah
hasilnya sebagai suatu distribusi suatu merek produk telah memiliki citra
keseluruhan dari populasi. yang telah terbangun di pikiran masyarakat
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen ataukah tidak. Untuk
iklan yang ditayangkan pada 10 stasiun mengetahui citra mengenai kelas ekonomi
televisi swasta di Jakarta yang melakukan suatu merek produk, koder diminta untuk
siarannya secara nasional (stasiun televisi mengisi lembar koding (coding sheet).
swasta nasional) yaitu: RCTI, MNC TV, Gambaran Iklan. Sebagaimana telah
Global TV, Metro TV, TV One, ANTV, dikemukakan sebelumnya bahwa upaya
Trans TV, Trans 7, Indosiar dan SCTV. menarik perhatian penonton merupakan
Iklan yang diambil datanya sebagai sampel pekerjaan yang sangat menantang dalam
adalah iklan yang tayang selama tahun iklan TV. Hal ini disebabkan antara lain
2012. adanya persaingan dengan iklan lainnya
Teknik pengambilan sampel pada dan juga karena biasanya audien
penelitian ini dilakukan dengan cara cenderung mengurangi perhatiannya ke
memilih secara acak satu bulan tertentu pesawat televisi pada saat jeda iklan
dalam periode waktu enam bulan pada (commercial break) karena melakukan
tahun 2012 sebagai waktu pengambilan berbagai aktivitas lainnya (membaca,
sampel. Seluruh iklan yang muncul pada ngobrol, pergi ke toilet dan sebagainya).
berbagai stasiun televisi nasional didata Sebagaimana iklan media cetak yang
sehingga diperoleh jumlah populasi iklan memiliki beberapa komponen maka iklan
televisi yang muncul dalam satu bulan. televisi terdiri atas komponen audio dan
Sebanyak 52 spot iklan televisi telah video. Kedua komponen ini harus
terpilih sebagai sampel. bekerjasama untuk menciptakan efek dan
Inti dari penelitian analisa isi adalah sekaligus harus mampu menyampaikan
adanya sistem kategorisasi yang digunakan pesan iklan kepada khalayak sesuai dengan
untuk mengelompokkan atau melakukan target konsumen yang dituju terutama
klasifikasi terhadap unit analisis. Dalam berdasarkan kesesuaian kelas sosial
hal ini, kategorisasi harus dapat ekonomi target konsumen. Gambaran yang
dirumuskan dengan jelas dan sesuai atau ditampilkan iklan menunjukkan siapa
cocok (well-adapted) dengan masalah atau target konsumen berdasarkan tingkat status
konten yang akan dianalisa. sosial ekonomi konsumennya melalui edua
Berdasarkan uraian diatas dan juga elemen yang terdapat dalam iklan yaitu
berdasarkan landasan teori mengenai iklan video dan audio.
sebagaimana yang telah dijelaskan V i d e o. Elemen video iklan televisi
sebelumnya maka dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terlihat di layar
dapat dikemukakan beberapa kategori televisi. Elemen visual adalah elemen yang
dalam bentuk lembar koding (coding mendominasi iklan televisi sehingga
sheet) yang telah diisi oleh 17 orang koder elemen ini harus mampu menarik
yang ikut berpartisipasi dalam penelitian perhatian sekaligus dapat menyampaikan
ini. ide, pesan dan/atau citra yang hendak
Persepsi Konsumen. Langkah pertama ditampilkan. Pada iklan televisi, sejumlah
dalam penelitian ini adalah penentuan elemen visual harus dikoordinasikan atau
target konsumen suatu produk berdasarkan diatur sedemikian rupa agar dapat
persepsi koder. Koder harus menjawab menghasilkan iklan yang berhasil.
pertanyaan dan menentukan, berdasarkan Pembuat iklan harus memutuskan berbagai
persepsi yang sudah terbangun, apakah hal misalnya: urutan aksi, demonstrasi,
suatu merek produk tertentu merupakan

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 225


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

lokasi, pencahayaan, grafis, warna hingga atau jasa atau dengan kata lain jinggel
kepada siapa bintang iklannya. adalah lagu yang diciptakan khusus untuk
Audio. Komponen audio dari suatu iklan suatu produk. Jinggel ada kalanya
iklan televisi terdiri dari suara, musik dan lebih digunakan sebagai suatu bentuk
sound effects. Pada iklan televisi, suara identifikasi produk yang hanya muncul
digunakan dalam berbagai cara yang pada bagian akhir iklan. Jinggel seringkali
berbeda. Suara dapat didengar melalui diciptakan oleh perusahaan yang khusus
suatu presentasi langsung oleh seorang membuat jinggel untuk kebutuhan industri
penyaji (presenter) atau dalam bentuk periklanan. Perusahaan pembuat jinggel
percakapan diantara sejumlah orang yang bekerjasama dengan tim kreatif
muncul pada iklan bersangkutan. Suatu perusahaan iklan dalam menentukan peran
cara yang umum dilakukan untuk jinggel tersebut dalam iklan serta
menampilkan elemen suara pada iklan menentukan pesan apa yang harus ada
televisi adalah melalui pengisian suara pada jinggel tersebut.
(dubbing atau voiceover) yaitu narasi yang Pada intinya semua elemen iklan
mengiringi gambar tanpa memperlihatkan tersebut harus sesuai dengan kelas sosial
siapa yang membacakan narasi tersebut. target konsumen yang dituju. Berdasarkan
Perusahaan iklan seringkali menggunakan uraian di atas, maka penelitian ini
suara artis atau pengisi suara (dubber) menanyakan kepada koder mengenai
lainnya yang memiliki karakter suara yang gambaran kelas sosial ekonomi suatu
bagus dan menarik. merek iklan. Koder diminta untuk
Selain suara, musik juga menjadi menonton sebanyak 52 tayangan iklan
bagian penting suatu iklan televisi karena yang telah disiarkan di televisi sepanjang
musik dapat membantu menciptakan tahun 2012 untuk menilai gambaran iklan
suasana yang menyenangkan. Musik dapat berdasarkan kelas sosial ekonominya.
digunakan sebagai alat untuk menarik Dalam hal ini koder harus mengisi lembar
perhatian, menyampaikan pesan penjualan koder.
dan membantu membangun citra suatu Kesesuaian Gambaran Iklan. Setelah
produk. Musik dapat menciptakan koder mengisi dua lembar koding terpisah
perasaan atau emosi yang dapat maka mereka kemudian diminta untuk
diasosiasikan oleh khalayak dengan melihat kembali lembar koding yang sudah
produk yang diiklankan. Singkatnya, mereka isi untuk melihat kesesuaian antara
musik dapat menciptakan suasana hati target konsumen suatu merek produk
yang positif yang dapat membuat dengan gambaran iklan yang ditampilkan
konsumen lebih biasa menerima di media televisi dengan mengisi lembar
(receptive) terhadap produk bersangkutan. koding.
Mengingat pentinya peran musik dalam Tingkat Kesesuaian. Pada tahap akhir
iklan televisi maka banyak perusahaan penelitian ini, peneliti mengukur tingkat
iklan yang berani membayar mahal kepada kesesuaian yang dihasilkan berdasarkan
pencipta lagu untuk dapat menggunakan penilaian para koder yang sudah diperoleh
lagunya sebagai bagian dari iklan. dari tiga lembar koding yang telah diisi
Elemen musik penting lainnya baik para koder sebelumnya. Instrumen
untuk iklan televisi atau radio adalah pengukuran tingkat kesuaian ini
jinggel (jingle) yaitu lagu yang menarik menggunakan suatu tabel rekapitulasi isian
perhatian yang biasanya memuat pesan para koder peneliti yang memeriksa data
iklan sederhana mengenai suatu barang yang dipandang sudah tidak cocok atau
Berdasarkan hasil penilaian koder tidak sesuai yaitu 285 (33.5%)
maka diperoleh data sbb: Jumlah menghasilkan 850 (100%)
pernyataan kesesuaian adalah 565 (66.5%) Hal ini berarti sebanyak 66.5% dari
ditambahkan dengan Jumlah pernyataan total 52 spot iklan TV sudah menunjukkan

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 226


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

kesesuaian antara target konsumen dengan kesimpualn sbb: (1) Sebanyak 66.5% dari
gambaran iklan yang ditampilkan, dan total iklan TV yang tayang di TV
sebanyak 33.5% spot iklan tidak Indonesia selama tahun 2012 sudah
menunjukkan kesuaian. menunjukkan kesesuaian antara target
Dengan asumsi tingkat kesesuaian konsumen dengan gambaran iklan yang
100% adalah sangat baik atau sangat ditampilkan (2) Sebanyak 33.5% spot
sesuai dan tingkat kesesuaian 0% adalah iklan yang tayang di TV Indonesia selama
sangat buruk (sangat tidak sesuai), maka tahun 2012 tidak menunjukkan kesesuaian
kemampuan pekerja iklan di Indonesia (3) Kemampuan pekerja iklan di Indonesia
dalam menyesuiaikan gambaran iklan dan dalam menyesuiaikan gambaran iklan dan
target konsumen adalah sbb: target konsumen adalah baik.
Berdasarkan pembahasan dan
80 - 100 sangat baik kesimpulan yang telah dikemukakan di
61 - 80 baik atas maka dapatlah di kemukakan saran
41 - 60 kurang baik sbb: (1) Industri periklanan dan pekerja
21 - 40 buruk iklan hendaknya lebih mempelajari
0 - 20 sangat buruk karakteristik target konsumen yang dituju
sehingga dapat memproduksi tayangan
Dengan demikian maka kemampuan iklan yang lebih sesuai dengan target
pekerja iklan di Indonesia dalam konsumen (2) Meningkatkan kemampuan
menyesuiaikan gambaran iklan dan target pekerja iklan Indonesia dalam
konsumen adalah baik. menyesuaikan gambaran iklan agar lebih
baik lagi.

SIMPULAN & SARAN


Berdasarkan hasil perhitungan
sebagaimana ditunjukkan melalui hasil
penelitian maka dapatlah ditarik

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. N. (2010). Is Twitter a useful Cottle, Simon & David Nolan (2007).
tool for journalists? Journal of Media ‘Global Humanitarianism and the
Practice, 11(2), 145-155. Changing Aid-Media Field: Everyone
Bidya, Dash (2009) A study on Was Dying for Footage’ Journalism
Performance Management through Studies 8 (6): 862–78.
Recession Metrics during downturn. Croucher, S. M. (2011). Social networking
Journal of Advances in Management, and cultural adaptation: A theoretical
2(10), p. 27-30. model. Journal of International and
Boczkowski, P. J. (2010). Is there a gap Intercultural Communication, 4(4),
between the news choices of journalists 259-264.
and consumers? A relational and Crymble, B Sarah (2012) Contradiction
dynamic approach. International Sells: Feminine Complexity and Gender
Journal of Press/Politics 15(4), 430- Identity Dissonance in Magazine
440. Advertising. Journal of Communication
Conchie, Stacey and Burns, Calvin (2008) Inquiry 36: 62-84
Trust and Risk Communication in D'Enbeau, Suzy (2011) Sex, Feminism,
High-Risk Organizations: A Test of and Advertising: The Politics of
Principles from Social Risk Research. Advertising Feminism in a Competitive
Journal of Risk Analysis, 28(1), p. 141- Marketplace. Journal of
149. Communication Inquiry 35: 53-69

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 227


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

Deuze, Mark (2008). The Changing Culture, 13(2), 1-10.


Context of News Work: Liquid Jones, P Jeffrey & Geoffrey Baym (2010).
Journalism and Monitorial Citizenship. A Dialogue on Satire News and the
International Journal of Crisis of Truth in Postmodern Political
Communication 2: 848–65. Television. Journal of Communication
Ellison, N. B., Hineo, R., & Gibbs, J. Inquiry 34: 278-294
(2006). Managing impressions online: Kandlousi et al. (2010) Organizational
Self-presentation processes in the Citizenship Behavior Concern of
online dating environment. Journal of Communication Satisfaction: The role
Computer-Mediated Communication, of the formal and informal
11(2), 415–441. communication. International Journal
Engstrom, Erika (2008) Unraveling The of Business and Management, 5(10), p.
Knot: Political Economy and Cultural 51-61.
Hegemony in Wedding Media. Journal Krcmar, M., Giles, S., & Helme, D.
of Communication Inquiry 32: 60-82 (2008). Understanding the process:
Ferguson, Marjorie (1992). The How mediated and peer norms affect
Mythology about Globalization. young women's body esteem.
European Journal of Communication 7: Communication Quarterly, 56(2), 111-
69–93. 130.
Ferrante, Pamela (2010) Risk and Crisis Kunelius, Risto & Laura Ruusunoksa
Communication. Journal of (2008). Mapping Professional
Professional Safety, June 2010, p. 38- Imagination. Journalism Studies 9 (5):
45. 662–78.
Ferris, A. L., Smith, S. W., Greenberg, B. Leda Blackwood, Andrew G. Livingstone,
S., & Smith, S. L. (2007). The content Colin Wayne Leach (2013) Regarding
of reality dating shows and viewer Societal Change Journal of Social and
perceptions of dating. Journal of Political Psychology, 1(1), p. 105
Communication, 57(3), 490–510. Marchi, Regina (2012) With Facebook,
Fitzgibbon, J. E., & Seeger, M. W. (2002). Blogs, and Fake News, Teens Reject
Audiences and metaphors of Journalistic “Objectivity”. Journal of
globalization in the Daimler Chrysler Communication Inquiry 36: 246-262.
AG merger. Communication Studies, Morissan (2009) Periklanan: Komunikasi
53(1), 40-55. Pemasaran Terpadu, Prenada Media.
Hampton, N Keith, Oren Livio & Lauren Phillips, A., Singer, J. B., Vlad, T., &
Sessions Goulet (2010) The Social Life Becker, L. B. (2009). Implications of
of Wireless Urban Spaces: Internet Use, technological change for journalists’
Social Networks, and the Public Realm. tasks and skills. Journal of Media
Journal of Communication 60 : 701– Business Studies, 6(1), 61-85.
722 Scheufele, D. A. (1999). Framing as a
Hearn, Alison (2011) Confessions of a theory of media effects. Journal of
Radical Eclectic: Reality Television, Communication, 49(1), 103-122.
Self-Branding, Social Media, and Scheufele, D. A., & Tewksbury, D. (2007).
Autonomist Marxism. Journal of Framing, agenda setting, and priming:
Communication Inquiry 35: 313-321 The evolution of three media effects
Hermida, A. (2010a). From TV to Twitter: models. Journal of Communication,
How ambient news became ambient 57(1), 9-20.
journalism. Journal of Media and

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 228


Primagara: Kesesuaian Isi Tayangan Iklan dengan Kelas Sosial Target Konsumen

Jurnal Visi Komunikasi/Volume XII, No. 02, November 2013 229

You might also like