Professional Documents
Culture Documents
Megi Primagara
Karyawan pada bagian Hubungan Masyarakat Kemeterian Komunikasi dan Informatika
megiprimagara@yahoo.com
Abstract The ability of advertising to deliver messages to consumers makes this area a
very important role for the success of the company. This study aims to determine the level of
compliance products on television advertising illustration with social class target consumers,
and to know the ability of Indonesian advertising creative designers in translating the target
consumer products into television advertising illistration. The method used in this study is a
very useful analysis to answer questions about the mass media. In general, the content
analysis research can be divided into a number of different measures, there are; 1) determine
the population and the study sample, 2) determine the categorization; 3) select the unit of
analysis of media content; 4) match the media content with the categorization made and
calculate the frequency ; and, 5) show the results as an overall distribution of the population.
The results showed as much as 66.5% of total TV advertisment aired on Indonesian television
during 2012 already showed the correspondence between the target consumers with the
illustration of aired advertisement while 33.5% did not indicate suitability. Thus this shows
good ability of the Indonesian advertising creative designers in corresponding the target
consumers and the illustration of the advertisement.
iklan dan metode promosi lainnya dalam pemasang iklan harus betul-betul
menyampaikan pesan kepada konsumen mempertimbangkan bagaimana audien
menjadikan kedua bidang tersebut akan menginterpretasikan dan memberikan
memegang peran sangat penting bagi respon terhadap pesan iklan dimaksud.
keberhasilan perusahaan. Berbagai bentuk Iklan merupakan salah satu bentuk
usaha, mulai dari usaha eceran hingga promosi yang paling dikenal dan paling
perusahaan multi nasional, mengandalkan banyak dibahas orang, hal ini
iklan dan promosi untuk membantu kemungkinan karena daya jangkaunya
mereka memasarkan barang dan jasa. Pada yang luas. Iklan juga menjadi instrumen
sistem ekonomi yang berlandaskan pada promosi yang sangat penting, khususnya
pasar, konsumen semakin mengandalkan bagi perusahaan yang memproduksi
iklan dan bentuk promosi lainnya untuk barang atau jasa yang ditujukan kepada
mendapatkan informasi yang akan mereka masyarakat luas.
gunakan untuk membuat keputusan apakah Menurut laporan lembaga survei
akan membeli suatu produk ataukah tidak. Nielsen, belanja iklan Indonesia
Semakin meningkat pengeluaran (belanja) mengalami pertumbuhan sangat pesat pada
iklan dan promosi yang dilakukan tahun 2010 yaitu 23%, dengan nilai Rp
perusahaan menjadi bukti bahwa tenaga 59,83 triliun dibanding 2009 yang sebesar
pemasaran di manapun di dunia mengakui Rp 48,58 triliun. Angka ini merupakan
pentingnya kegiatan iklan dan promosi. pertumbuhan tertinggi sejak 5 tahun
Strategi promosi memainkan peran penting terakhir. Data tersebut diperoleh dari hasil
pada program pemasaran perusahaan monitoring terhadap 24 stasiun TV
karena strategi promosi merupakan upaya terrestrial, 95 koran dan 163 majalah
perusahaan untuk berkomunikasi dan tabloid. Kenaikan belanja iklan ini sejalan
menjual produk mereka kepada konsumen. dengan hasil survei consumer confident
Iklan atau advertising dapat yang menunjukkan angka kepercayaan diri
didefinisikan sebagai “any paid form of konsumen Indonesia sudah kembali di
nonpersonal communication about an kisaran 115-119 sepanjang 2010.
organization, product, service, or idea by Data menunjukkan bahwa di semester I
an identified sponsor.” (Alexander dalam 2013 brand-brand yang memiliki jumlah
George E. Belch & Michael A. Belch tayang terbanyak selalu berubah. Sebagai
2001) (setiap bentuk komunikasi contoh, di bulan Januari jumlah spot (iklan
nonpersonal mengenai suatu organisasi, tayang) Royco Ayam mencapai 2103 kali.
produk, servis atau ide yang dibayar oleh Di bulan Februari giliran Indomie Soto
satu sponsor yang diketahui). Adapun dengan penayangan iklan mencapai 2322
maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut kali. Masuk bulan Maret dan April
menunjukkan fakta bahwa ruang atau Indomie Rasa Soto Spesial yang menjadi
waktu bagi suatu pesan iklan pada brand dengan jumlah tayang terbanyak
umumnya harus dibeli. Maksud kata menembus angka 2600-2700 kali tayang.
‘nonpersonal’ berarti suatu iklan Di bulan Mei gantian Traveloka yang
melibatkan media massa (TV, radio, jumlah tayang iklannya mencapai 3240
majalah, koran) yang dapat mengirimkan kali. Di bulan Juni giliran Marjan Melon
pesan kepada sejumlah besar kelompok yang tampil sebanyak 4882 kali. Ini bisa
individu pada saat bersamaan. Dengan ditebak karena akhir semester pertama
demikian sifat nonpersonal iklan berarti adalah berbarengan dengan Ramadan.
pada umumnya tidak tersedia kesempatan Data Industri Media dan Belanja Iklan
untuk mendapatkan umpan balik yang di Indonesia menampilkan pertumbuhan
segera dari penerima pesan (kecuali dalam belanja iklan 2013-2014, Indonesia
hal direct response advertising). Karena tumbuh tertiggi dibanding Asia Pacific
itu, sebelum pesan iklan dikirimkan, dengan pertumbuhan 14,8% di 2013 dan
citra merek dan daya tarik simbolis bagi targeting disebut juga dengan selecting
suatu perusahaan atau merek. Hal ini karena audien harus diseleksi. Perusahaan
menjadi sangat penting khususnya bagi harus memiliki keberanian untuk
produk yang sulit dibedakan dari segi memfokuskan kegiatannya pada beberapa
kualitas maupun fungsinya dengan produk bagian saja (segmen) konsumen dan
saingannya. Pemasang iklan harus dapat meninggalkan bagian lainnya.
memanfaatkan iklan di media massa untuk Target konsumen berhubungan erat
memosisikan produknya di mata dengan adanya media yang dapat
konsumen. digunakan untuk menjangkau kelompok-
Keuntungan lain dari iklan melalui kelompok atau segmen-segmen tertentu
media massa adalah kemampuannya dalam masyarakat. Target pasar
menarik perhatian konsumen terutama mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu
produk yang iklannya populer atau sangat menyeleksi konsumen sasaran sesuai
dikenal masyarakat. Hal ini tentu saja pada dengan kriteria-kriteria tertentu dan
akhirnya akan meningkatkan penjualan. menjangkau konsumen sasaran tersebut
Misalnya, perusahaan batu baterai (reaching).
Eveready menggunakan maskot boneka Siapakah target konsumen atau
kelinci yang selalu muncul pada setiap konsumen sasaran itu? Konsumen sasaran
iklan produk tersebut di media massa, adalah orang-orang yang menginginkan
khususnya televisi, sebagai identifikasi diri mereka terekspos oleh informasi atau
merek. Konsumen yang sudah sangat hiburan yang ditawarkan produsen kepada
mengenal boneka kelinci melalui media mereka. Dalam hal ini perlu diketahui
massa akan langsung mengetahui bahwa konsumen melakukan suatu proses
keberadaan merek batu baterai tersebut yang disebut dengan selective exposure
melalui display atau pajangan boneka artinya konsumen secara aktif memilih
kelinci yang diletakkan di rak-rak di toko mau atau tidak mengekspos dirinya
atau supermarket dimana produk tersebut terhadap informasi, misalnya iklan. Jadi
dijual. Keberadaan maskot boneka kelinci sekalipun perusahaan melakukan promosi
itu akan meneruskan efek iklan produk dengan membabi buta kepada konsumen
bersangkutan di lokasi dimana produk (misalnya melalui iklan televisi yang
bersangkutan dijual. menjangkau khalayak konsumen yang
Sifat dan tujuan iklan berbeda antara luas) namun konsumen akan menyeleksi
satu perusahaan dengan perusahaan benar-benar dalam bentuk mau atau tidak
lainnya, antara satu jenis industri dengan ia menerima informasi itu.
industri lainnya, dan antara satu situasi Konsumen atau audien yang tidak mau
dengan situasi lainnya. Demikian juga, menerima informasi dari suatu media akan
konsumen yang menjadi target suatu iklan melakukan penolakan dengan berbagai
juga berbeda antara satu jenis produk cara. Bagi penonton televisi, audien
dengan produk lainnya. Suatu perusahaan mungkin akan memindahkan saluran
beriklan dengan tujuan untuk mendapatkan televisinya atau meninggalkan televisi
respon atau aksi segera melalui iklan menuju kamar kecil atau mengajak
media massa. Perusahaan lain mungkin rekannya berbicara justru pada saat iklan
bertujuan untuk lebih mengembangkan ditayangkan. Kalau ini yang terjadi maka
kesadaran atau ingin membentuk suatu informasi itu tidak akan diproses oleh
citra positif dalam jangka panjang bagi konsumen dan pesan iklan akan menguap
barang atau jasa yang dihasilkannya. begitu saja. Hanya orang-orang yang
Target pasar adalah memilih satu atau menginginkan dirinya terekspos oleh
beberapa segmen konsumen yang akan program atau iklan televisi itulah yang
menjadi fokus kegiatan-kegiatan disebut dengan audien sasaran yang dipilih
pemasaran dan promosi. Kadang-kadang dari berbagai segmen audien yang ada.
lokasi, pencahayaan, grafis, warna hingga atau jasa atau dengan kata lain jinggel
kepada siapa bintang iklannya. adalah lagu yang diciptakan khusus untuk
Audio. Komponen audio dari suatu iklan suatu produk. Jinggel ada kalanya
iklan televisi terdiri dari suara, musik dan lebih digunakan sebagai suatu bentuk
sound effects. Pada iklan televisi, suara identifikasi produk yang hanya muncul
digunakan dalam berbagai cara yang pada bagian akhir iklan. Jinggel seringkali
berbeda. Suara dapat didengar melalui diciptakan oleh perusahaan yang khusus
suatu presentasi langsung oleh seorang membuat jinggel untuk kebutuhan industri
penyaji (presenter) atau dalam bentuk periklanan. Perusahaan pembuat jinggel
percakapan diantara sejumlah orang yang bekerjasama dengan tim kreatif
muncul pada iklan bersangkutan. Suatu perusahaan iklan dalam menentukan peran
cara yang umum dilakukan untuk jinggel tersebut dalam iklan serta
menampilkan elemen suara pada iklan menentukan pesan apa yang harus ada
televisi adalah melalui pengisian suara pada jinggel tersebut.
(dubbing atau voiceover) yaitu narasi yang Pada intinya semua elemen iklan
mengiringi gambar tanpa memperlihatkan tersebut harus sesuai dengan kelas sosial
siapa yang membacakan narasi tersebut. target konsumen yang dituju. Berdasarkan
Perusahaan iklan seringkali menggunakan uraian di atas, maka penelitian ini
suara artis atau pengisi suara (dubber) menanyakan kepada koder mengenai
lainnya yang memiliki karakter suara yang gambaran kelas sosial ekonomi suatu
bagus dan menarik. merek iklan. Koder diminta untuk
Selain suara, musik juga menjadi menonton sebanyak 52 tayangan iklan
bagian penting suatu iklan televisi karena yang telah disiarkan di televisi sepanjang
musik dapat membantu menciptakan tahun 2012 untuk menilai gambaran iklan
suasana yang menyenangkan. Musik dapat berdasarkan kelas sosial ekonominya.
digunakan sebagai alat untuk menarik Dalam hal ini koder harus mengisi lembar
perhatian, menyampaikan pesan penjualan koder.
dan membantu membangun citra suatu Kesesuaian Gambaran Iklan. Setelah
produk. Musik dapat menciptakan koder mengisi dua lembar koding terpisah
perasaan atau emosi yang dapat maka mereka kemudian diminta untuk
diasosiasikan oleh khalayak dengan melihat kembali lembar koding yang sudah
produk yang diiklankan. Singkatnya, mereka isi untuk melihat kesesuaian antara
musik dapat menciptakan suasana hati target konsumen suatu merek produk
yang positif yang dapat membuat dengan gambaran iklan yang ditampilkan
konsumen lebih biasa menerima di media televisi dengan mengisi lembar
(receptive) terhadap produk bersangkutan. koding.
Mengingat pentinya peran musik dalam Tingkat Kesesuaian. Pada tahap akhir
iklan televisi maka banyak perusahaan penelitian ini, peneliti mengukur tingkat
iklan yang berani membayar mahal kepada kesesuaian yang dihasilkan berdasarkan
pencipta lagu untuk dapat menggunakan penilaian para koder yang sudah diperoleh
lagunya sebagai bagian dari iklan. dari tiga lembar koding yang telah diisi
Elemen musik penting lainnya baik para koder sebelumnya. Instrumen
untuk iklan televisi atau radio adalah pengukuran tingkat kesuaian ini
jinggel (jingle) yaitu lagu yang menarik menggunakan suatu tabel rekapitulasi isian
perhatian yang biasanya memuat pesan para koder peneliti yang memeriksa data
iklan sederhana mengenai suatu barang yang dipandang sudah tidak cocok atau
Berdasarkan hasil penilaian koder tidak sesuai yaitu 285 (33.5%)
maka diperoleh data sbb: Jumlah menghasilkan 850 (100%)
pernyataan kesesuaian adalah 565 (66.5%) Hal ini berarti sebanyak 66.5% dari
ditambahkan dengan Jumlah pernyataan total 52 spot iklan TV sudah menunjukkan
kesesuaian antara target konsumen dengan kesimpualn sbb: (1) Sebanyak 66.5% dari
gambaran iklan yang ditampilkan, dan total iklan TV yang tayang di TV
sebanyak 33.5% spot iklan tidak Indonesia selama tahun 2012 sudah
menunjukkan kesuaian. menunjukkan kesesuaian antara target
Dengan asumsi tingkat kesesuaian konsumen dengan gambaran iklan yang
100% adalah sangat baik atau sangat ditampilkan (2) Sebanyak 33.5% spot
sesuai dan tingkat kesesuaian 0% adalah iklan yang tayang di TV Indonesia selama
sangat buruk (sangat tidak sesuai), maka tahun 2012 tidak menunjukkan kesesuaian
kemampuan pekerja iklan di Indonesia (3) Kemampuan pekerja iklan di Indonesia
dalam menyesuiaikan gambaran iklan dan dalam menyesuiaikan gambaran iklan dan
target konsumen adalah sbb: target konsumen adalah baik.
Berdasarkan pembahasan dan
80 - 100 sangat baik kesimpulan yang telah dikemukakan di
61 - 80 baik atas maka dapatlah di kemukakan saran
41 - 60 kurang baik sbb: (1) Industri periklanan dan pekerja
21 - 40 buruk iklan hendaknya lebih mempelajari
0 - 20 sangat buruk karakteristik target konsumen yang dituju
sehingga dapat memproduksi tayangan
Dengan demikian maka kemampuan iklan yang lebih sesuai dengan target
pekerja iklan di Indonesia dalam konsumen (2) Meningkatkan kemampuan
menyesuiaikan gambaran iklan dan target pekerja iklan Indonesia dalam
konsumen adalah baik. menyesuaikan gambaran iklan agar lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. N. (2010). Is Twitter a useful Cottle, Simon & David Nolan (2007).
tool for journalists? Journal of Media ‘Global Humanitarianism and the
Practice, 11(2), 145-155. Changing Aid-Media Field: Everyone
Bidya, Dash (2009) A study on Was Dying for Footage’ Journalism
Performance Management through Studies 8 (6): 862–78.
Recession Metrics during downturn. Croucher, S. M. (2011). Social networking
Journal of Advances in Management, and cultural adaptation: A theoretical
2(10), p. 27-30. model. Journal of International and
Boczkowski, P. J. (2010). Is there a gap Intercultural Communication, 4(4),
between the news choices of journalists 259-264.
and consumers? A relational and Crymble, B Sarah (2012) Contradiction
dynamic approach. International Sells: Feminine Complexity and Gender
Journal of Press/Politics 15(4), 430- Identity Dissonance in Magazine
440. Advertising. Journal of Communication
Conchie, Stacey and Burns, Calvin (2008) Inquiry 36: 62-84
Trust and Risk Communication in D'Enbeau, Suzy (2011) Sex, Feminism,
High-Risk Organizations: A Test of and Advertising: The Politics of
Principles from Social Risk Research. Advertising Feminism in a Competitive
Journal of Risk Analysis, 28(1), p. 141- Marketplace. Journal of
149. Communication Inquiry 35: 53-69