You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331198436

PROTOTYPE MOBIL AUTOPILOT DENGAN SENSOR LIGT DEPENDENT


RESISTOR

Research · February 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.17795.76329

CITATIONS READS

0 21

1 author:

Zulhipni Reno Sapautra


amik sigma
12 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Server CCcam View project

All content following this page was uploaded by Zulhipni Reno Sapautra on 19 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


4
PROTOTYPE MOBIL AUTOPILOT DENGAN
SENSOR LIGT DEPENDENT RESISTOR
Zulhipni Reno Saputra
Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

PROTOTYPE MOBIL AUTOPILOT DENGAN SENSOR LIGT DEPENDENT RESISTOR

Zulhipni Reno Saputra


Teknik Komputer AMIK SIGMA
Email: zulhipni@yahoo.com

ABSTRAK

Prototype Mobil Auopilot dengan sensor Ligt Depedent Resistor serta didukung sistem
Mikrokontroler ATMega8535” yang dapat diterapkan didunia industry Automotif. Mobil Autopilot
ini merupakan suatu bentuk mobil bergerak otonom yang mempunyai misi mengikuti sumber
cahaya yang telah ditentukan. Sistem system mobil ini terdiri atas perangkat keras dan
perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas mikrokontroler Atmega8535 16A, rangkaian
sensor Light Dependent Resistor (LDR), LCD, rangkaian driver motor DC IC L298. Perangkat
lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa C.

Kata kunci: Autopilot, Ligt Dependent Resistor, Mikrokontroler

1. PENDAHULUAN algoritma perangkat lunak untuk


1.1. Latar Belakang mendapatkan tanggapan mobil yang baik.
Teknologi yang semakin berkembang Salah satu penelitian adalah penggunaan
saat ini merupakan implikasi dari perbaikan kendali cerebellar yang terinspirasi dari
sumber daya manusia yang semakin lama biologi otak kecil (cerebellum) untuk
semakin meningkat dalam perkembangan mengendalikan mobil pendeteksi cahaya
elektronika pada khususnya masalah- (Collins dan Wyeth, 1999).
masalah itu adalah operasi pada bahasa Perkembangan dunia mobil saat ini
alami tereduksi yang digunakan oleh mobil telah banyak diterapkan didunia industri
untuk dapat menerima perintah, untuk membantu proses produksi manual
transformasi informasi dari sensor untuk menjadi otomatis salah satunya mobil untuk
basis pengetahuan mobil, arsitektur menarik barang mengikuti garis, sebelum
komputer dan organisasi perangkat lunak ada mobil tersebut proses produksi
untuk menangani dua masalah menggunakan tenaga manusia, proses
sebelumnya, deskripsi lingkungan untuk produksi tidak biasa maksimal. Namun
realitas situasi gerak, sistem penglihatan dengan adanya mobil untuk menarik
mobil, dan proses pengambilan keputusan barang mengikuti garis ini masih kurang
oleh mobil secara otonom berdasar maksimal karena masih bergantung pada
pandangan terhadap lingkungan. garis untuk berjalan, jika garis tersebut
Ditinjau secara sistem, mobil putus maka mobil tidak dapat bekerja,untuk
bergerak otonom adalah auto mata mengatasi itu salah satunya diperlukan
tersituasi atau sebuah modul yang terdiri suatu mobil yang dapat berjalan dengan
atas satu bagian sistem tertutup bersama mengikuti cahaya sehingga proses produksi
dengan lingkungan,(Nourbakhsh, 2000). maksimal.
Penelitian mengenai mobil pendeteksi Perkembangan teknologi yang
cahaya umumnya berkonsentrasi pada berbasis mikrokontroller dan mikroprosesor

28 JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

dalam pembuatan mobil dapat dijadikan lebih canggih serta dalam bidang
dasar aplikasi yang lebih kompleks, seperti pendidikan (Agus Bedjo, 2008: 5).
yang terdapat pada alat-alat industri. Tidak seperti sistem komputer, yang
Pengaplikasian mikrokontroller dapat mampu menangani berbagai macam
memudahkan pekerjaan dalam suatu program aplikasi (misalnya pengolah data,
industri, sehingga dapat meminimalis waktu pengolah angka, dan lain sebagainya),
kerja yang dibutuhkan dengan hasil yang Mikrokontroller hanya bisa digunakan untuk
maksimal satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan
lainnya terletak pada perbandingan RAM
1.2. Perumusan Masalah dan ROM-nya. Pada sistem komputer
Berdasarkan latar belakang di atas, perbandingan RAM dan ROMnya besar,
maka dapat diambil rumusan masalah artinya program-program pengguna
sebagai berikut : ”Bagaimana membuat disimpan dalam ruang RAM yang relatif
sebuah Mobil Autopilot yang berjalan besar, sedangkan rutin-rutin antar muka
ditentukan oleh intensitas cahaya sehingga perangkat keras disimpan dalam ruang
dihasilkan pergerakan otomatis untuk ROM yang kecil. Sedangkan Pada
memudahkan dalam bekerja dibidang mikrokontroler, perbandingan ROM dan
industri. RAM-nya yang besar artinya program
control disimpan dalam ROM yang
1.3. Batasan Masalah ukurannya relatif lebih besar, sedangkan
Batasan - batasan masalah dalam RAM digunakan sebagai tempat
pembuatan prototype adalah sebagai penyimpanan sederhana sementara,
berikut : termasuk register-register yang digunakan
1) Mobil berbasiskan sensor cahaya pada mikrokontroller yang bersangkutan.
2) Mobil menggunakan mikrokontroller Mikrokontroller ATMega8535 16A ini
ATMega8535 16A pada prinsipnya dapat digunakan untuk
3) Mobil bisa berputar atau berbelok 90° mengolah data per bit ataupun data 16 bit
4) Jarak sumber cahaya ke sensor ± ½ secara bersamaan. Pada prinsipnya
(setengah) meter program pada mikrokontroller dijalankan
5) Menggunakan pemograman bascom bertahap, jadi pada program itu sendiri
AVR terdapat beberapa set instruksi dan tiap
instruksi itu dijalankan secara bertahap
2. LANDASAN TEORI atau berurutan. Mikrokontroler Atmega8535
2.1. Mikrokontroler ATMega8535 16A memiliki beberapa fitur atau spesifikasi
Mikrokontroller, sebagai suatu yang menjadikannya sebuah solusi
terobosan teknologi mikrokontroler dan pengendali yang efektif untuk berbagai
mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
pasar (market need) dan teknologi baru. 1. Advanced RISC architecture.
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi 2. Memori flash (Program) dengan
semi konduktor dengan kandungan kapasitas hingga 16KB dengan
transistor yang lebih banyak namun hanya ketahanan 1000 kali penulisan.
membutuhkan ruang kecil serta dapat 3. Memori EEPROM berkapasitas 512B
diproduksi secara massal (dalam jumlah dengan ketahanan 100.000 kali
banyak) sehingga harga menjadi lebih penulisan.
murah (dibandingkan microprocessor). 4. Memori SRAM dengan kapasitas 1KB.
Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler 5. Pengunci untuk keamanan data
hadir untuk memenuhi selera industri dan terprogram.
para konsumen akan kebutuhan dan 6. Dua buah 8 bit counter/ timer dengan
keinginan alat-alat bantu dan mainan yang prescaler dan mode pembanding.

JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA 29


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

7. Satu buah 16 bit counter/ timer dengan nilainya menjadi semakin kecil (Ibnu, Moh
prescaler, mode pembanding dan Malik ST, 2009: 27).
mode capture. LDR (Light Dependent Resistor)
8. Real Time Counter dengan on-chip adalah jenis resistor yang biasa digunakan
oscillator terpisah. sebagai detector cahaya atau pengukur
9. 8 kanal 10-bit ADC. besaran konversi cahaya. Light Dependent
10. Programmable serial USART. Resistor, terdiri dari sebuah cakram
11. Programmable Watchdog timer semikonduktor yang mempunyai dua buah
dengan on-chip oscillator terpisah. elekrtroda pada permukaannya, resistansi
12. Power-on reset dan programmable LDR berubah seiring dengan perubahan
Brown-out detection. intensitas cahaya yang mengenainya.
13. Internal RC Oscillator terkalibrasi. Dalam keadaan gelap resistansi LDR
14. Internal dan eksternal Interrupt. sekitar 10 M dan dalam keadaan terang
15. Tegangan operasi 2.7 – 5.5 V. sebesar 1 k atau kurang. LDR terbuat dari
16. Speed grades dengan range 0 – 16 bahan semikonduktor seperti cadmium
MHz. sulfide. Dengan bahan ini energi dari
cahaya yang jatuh menyebabkan lebih
2.2. Relay banyak muatan yang dilepas atau arus
Menurut Sumarna (2011:H:23) Relay listrik meningkat, artinya resistansi bahan
adalah suatu rangkaian switch magnetik telah mengalami penurunan.
yang bekerja bila mendapat catu dan suatu LDR digunakan untuk mengubah
rangkaian trigger. Relay memiliki tegangan energi cahaya menjadi energy listrik, Saklar
dan arus nominal yang harus dipenuhi cahaya otomatis dan mobil pendeteksi
output rangkaian pendriver atau cahaya adalah beberapa contoh alat yang
pengemudinya. Arus yang digunakan pada menggunakan LDR. Akan tetapi karena
rangkaian adalah arus DC. Konstruksi responnya terhadap cahaya cukup lambat,
dalam suatu relay terdiri dari lilitan kawat LDR tidak digunakan pada situasi di mana
(coil) yang dililitkan pada inti besi lunak. intensitas cahaya berubah secara drastis.
Jika lilitan kawat mendapatkan aliran arus, Sensor ini akan berubah nilai hambatannya
inti besi lunak kontak menghasilkan medan apabila ada perubahan tingkat kecerahan
magnet dan menarik switch kontak. Switch cahaya (Ibnu, Moh Malik ST, 2009: 28).
kontak mengalami gaya listrik magnet
sehingga berpindah posisi ke kutub lain 2.4. Bascom AVR
atau terlepas dari kutub asalnya. Bahasa C terkenal didunia sebagai
Keadaan ini akan bertahan selama bahasa pemrograman yang handal. Bahasa
arus mengalir pada kumparan relay. Dan C ini sebenarnya bahasa yang memiliki
relay akan kembali keposisi semula yaitu kemampuan tingkat tinggi. Bahkan banyak
normaly ON atau Normaly OFF, bila tidak para programer terkenal dunia memakai
ada lagi arus yang mengalir padanya, bahasa pemrograman ini sebagai senjata
posisi normal relay tergantung pada jenis ampuhnya. Bahasa pemrograman C
relay yang digunakan. Dan pemakaian jenis banyak digunakan untuk aplikasi
relay tergantung pada kadaan yang mikrokontroler karena kompatibel oleh
diinginkan dalam suatu rangkaian. mikrokontroler jenis AVR dan didukung
dengan compiler pemrograman berupa
2.3. Light Dependent Resistor (LDR) software BASCOM AVR. Bahasa C
LDR (Light Dependent Resistor), memiliki penulisan program yang mudah
ialah jenis resistor yang berubah dimengerti walaupun untuk orang awam
hambatannya karena pengaruh cahaya. sekalipun, karena itu bahasa ini dinamakan
Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin bahasa C. Jenis perintah programnya
besar, sedangkan jika cahaya terang

30 JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

seperti do, loop, if, then, dan sebagainya tinta permanen tersebut benar-benar
masih banyak lagi. melekat di permukaan tembaga, sebaiknya
BASCOM AVR sendiri adalah salah sebelum melakukan penggambaran jalur
satu tool untuk pengembangan atau kawat, permukaan tembaga diamplas
pembuatan program untuk kemudian terlebih dahulu. Setelah selesai
ditanamkan dan dijalankan pada penggambaran, perlu diperiksa apakah
mikrokontroler terutama mikrokontroler gambar jalur sudah benar.
keluarga AVR . BASCOM AVR juga bisa 3. Melakukan pemrosesan PCB
disebut sebagai IDE (Integrated Pemrosesan PCB dilakukan dengan
Development Environment) yaitu menggunakan larutan FeCl3 (larutan Ferrit
lingkungan kerja yang terintegrasi, karena clorida) tujuannya adalah untuk
disamping tugas utamanya meng-compile menghilangkan permukaan tembaga tidak
kode program menjadi file hex atau bahasa ditutupi oleh rugos atau tinta permanen.
mesin, BASCOM AVR juga memiliki Langkah ini dilakukan setelah yakin semua
kemampuan atau fitur lain yang berguna jalur yang diperiksa adalah benar. Larutan
sekali seperti monitoring komunikasi serial FeCl3 kemudian dimasukkan ke dalam air.
dan untuk menanamkan program yang Perbandingan antara FeCl3 dan air adalah
sudah di compile ke mikrokontroller. 3 : 1. Agar tembaga di PCB cepat larut,
larutan FeCl3 dapat dibuat pekat. Cara lain
3. PERANCANGAN DAN HASIL untuk mempercepat pelarutan PCB, yaitu
3.1. Perancangan Elektronik dengan cara menggoyangkan cairan dan
Langkah-langkah yang harus memanaskan FeCl3. Jika PCB sudah larut
dilakukan pada perancangan elektronik dan jalur-jalur yang ingin dibuat terbuat
meliputi: tercetak, maka cuci bersih papan PCB dan
1. Membuat gambar layout (tata letak beri thinner agar rugos atau tinta permanen
komponen) sekaligus perancangan titik pada permukaan tersebut hilang. Tampilan
uji. PCB dapat dilihat pada Gambar 1.
Tata letak komponen harus
dirancang terlebih dahulu agar nantinya
komponen dapat dipasang secara teratur
dan baik. Perancangan tata letak
komponen hendaknya dibuat pada kertas
millimeter agar mudah diketahui ukuran-
ukurannya, di dalam perencanaan tata letak
komponen, ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan, yaitu :
a. Jarak antara jalur-jalur dan besar Gambar 1. Tampilan PCB
kecilnya jalur 4. Pengeboran PCB
b. Hubungan antar komponen agar pada titik-titik yang ingin dilubangi
dapat dibuat sependek mungkin selanjutnya adalah tahap pengeboran titik-
c. kerapian dalam tata letak titik dimana kaki komponen diletakkan dan
komponen titik-titik tertentu yang ingin dilubangi.
2. Pembuatan layout pada PCB pengeboran dapat dilakukan dengan
Sebagai langkah awal adalah menggunakan mata bor 0,7 mm sampai
menentukan ukuran PCB. PCB dipotong dengan 1,2 mm. Hal ini disesuaikan dengan
menurut ukuran yang dibutuhkan. komponen apa yang hendak dipasang.
Kemudian jalur-jalur dibuat dengan 5. Pemasangan komponen
menggunakan rugos atau tinta permanen, Setelah proses diatas selesai,
dengan maksud agar gambar jalur tidak dilanjutkan dengan pemasangan masing-
larut dalam larutan FeCl3. agar rugos atau

JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA 31


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

masing komponen sesuai dengan 1) Blok Aktifator


tempatnya. Aktifator merupakan sumber
6. Pengetesan rangkaian tegangan atau VCC yang digunakan pada
Tahap selanjutnya dilakukan rangkaian ini digunakan baterai AA
pengetesan terhadap rangkaian tersebut, sebanyak 6 buah sebesar 9 volt. Sumber
Jika rangkaian berjalan sebagaimana tegangan ini digunakan untuk mengaktifkan
mestinya, maka rangkaian siap untuk rangkaian pada tiap-tiap blok dan
dipasang di dalam kotak (box) untuk komponen-komponen yang ada pada
menjaga agar jangan terjadi kerusakan rangkaian Mobil Pengikut Cahaya.
pada rangkaian. 2) Blok Input
Dalam perancangan pada blok
3.2. Perancangan Mekanik Input, sensor yang dipakai pada Mobil
Dalam melakukan perancangan Pengikut Cahaya adalah LDR (Light
mekanik, langkah-langkah yang dilakukan Dependent Resistor). Sensor ini untuk
adalah sebagai berikut : memberikan perintah terhadap mikrontroller
1) Menetukan bahan untuk box ketika sensor tersebut terkena cahaya yang
Pada perancangan ini ditentukan menyinarinya
bahan jenis apa yang akan digunakan 3) Blok Proses
untuk box rangkaian tersebut. Dalam hal ini Perancangan board mikrokontroler
perlu diperhatikan juga pengaruh ini mengacu pada fungsi dasar dari
komponen tehadap jenis bahan box mikrokontroler jenis ATMega8535 16A yaitu
tersebut, kesesuaian dan keserasian. sebagai pengendali. Dalam rancangan ini
2) Menentukan ukuran box board berfungsi untuk mengendalikan
Setelah jenis bahan yang akan tegangan yang dihasilkan oleh sensor
digunakan untuk box diketahui. Maka, perlu cahaya sehingga dapat menghasilkan arus
menentukan ukuran box yang akan yang lebih besar untuk menggerakan
digunakan rangkaian tersebut. motor. Blok mikrokontroller pada alat ini
3) Pengeboran merupakan pemrosesan motor
selanjutnya dilakukan pengeboran menggunakan Atmega8535 16A. Blok
pada titik-titik yang dikehendaki pada box proses tersebut berupa mikrokontroller,
tersebut. dimana mikrokontroller ini memiliki
rangkaian minimum yaitu oscillator dan
3.3. Blok Diagram Perancangan Alat reset. Blok mikrokontroller merupakan
Pembuatan mekanik ini pusat pengolahan input dan output
menggunakan accrelict karena bahan ini program. Program akan mengendalikan
ringan, kuat namun mudah dibuat atau memproses input yang masuk dan
pemodelan. Mekanik mobil ini berbentuk juga akan memproses output hasil dari
lingkaran dengan dibagi delapan jari-jari pemrosesan.
sebagai titik peletakan sensor cahaya.
Langkah-langkah ini meliputi pembuatan
gambar rangkaian dan blok diagram alat
yang akan dibuat seperti Gambar 2.

Gambar 2. Blok Diagram Perancangan Alat


Gambar 3. Rangkaian Sistem Minimum

32 JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN driver motor akan menggerakan motor


Dari hasil perancangan komponen- DC sebelah kanan searah CCW .
komponen dan pemrograman yang telah 5) Apabila cahaya mengenai sensor
dilakukan maka terbentuklah mobil autopilot sebelah kanan dan sebelah kiri mobil,
yang nampak pada gambar 4. dengan maka mobil akan maju.
logika jika mobil diberi cahaya sebelah kiri 6) Jika kondisi cahaya tidak mengenai
maka mobil akan belok sebelah kiri dan jika kedua sensor tersebut, mobil tidak
diberi cahaya sebelah kanan maka mobil bergerak atau diam.
akan belok sebelah kanan, dan jika kedua-
duanya terkena cahaya maka mobil akan Pengamatan dilakukan supaya
maju lurus kedepan, jika seluruh sensor kondisi atau perancangan alat dan
tidak terkena cahaya maka mobil akan pemograman yang telah dilakukan dapat
diam. kita amati dan kita simpulkan dengan
benar. Pengamatan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. pengamatan Tampilan LCD
Sensor Nilai
Kondisi
No terkena Tampilan
Motor
cahaya Pada LCD
1 kiri + 170 Belok Kiri
2 Kanan + 170 Belok
Kanan
3 Kiri - 170 Diam
4 Kanan - 170 Diam
5 Kiri / + 170 Maju
Kanan
6 Kiri / - 170 Diam
Kanan
Gambar 4. Mobil Autopilot

Selanjutnya dilakukan pengamatan


4.1. Pengujian
alat berdasarkan teori ini dilakukan dalam
Tujuan dari pengujian alat ini adalah
pemberian cahaya dengan jarak yang
untuk mengetahui sejauh mana kinerja
berbeda. Pengamatan kondisi awal dari
sistem yang telah dibuat dan untuk
jarak alat agar bisa menentukan
mengetahui penyebab ketidak
kesimpulan dari hasil perancangan yang
sempurnaannya alat serta menganalisa
diuji, Hasil pengamtan yang ditentukan oleh
untuk melakukan perbaikan selanjutnya.
jarak dapat dilihat pada Tabel 4.6.
1) Pasang batterai 9 Volt pada rangkaian
dan driver motor DC dan tekan tombol
Tabel 2. Pengujian Jarak Sinar
On/Off alat siap digunakan apabila
LED indikator menyala.
2) Pengetesan alat dengan
memperhatikan 3 kondisi gerak yang
dilakukan mobil dengan 2 sensor LDR
yang terpasang dimobil ..
3) kondisi pertama, jika sinar cahaya
mengenai sensor kanan mobil maka
driver motor akan menggerakan motor Dari pengamatan diatas, dapat
DC sebelah kiri searah jarum jam. uraikan bahwa, jika nilai pada tampilan LCD
4) kondisi kedua, jika sinar cahaya diatas 170, maka mobil akan bergerak, baik
mengenai sensor kiri mobil maka kondisi kekiri, kekanan maupun kedepan,
tapi jika nilai pada tampilan LCD dibawah

JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA 33


Volume : 7 Nomor : 1 Edisi : Oktober 2018 – Maret 2019 ISSN 2303-5786

170 maka mobil akan diam atau tidak 4) Kekurangan alat ini apabila terdapat
bergerak. Jadi dari hasil pengamatan diatas cahaya yang berlebihan, sensor yang
dapat disimpulkan bahwa mobil akan terdapat pada mobil akan error
berjalan tergantung intensitas cahaya yang 5) Mobil tidak bisa mundur karna hanya
direspon oleh sensor. mempunyai 2 sensor depan kiri dan
Pengujian ini bertujuan untuk kanan.
mengetahui seberapa efektifnya jarak 6) Mobil akan bergerak apabila nilai
cahaya terhadap sensor untuk bisa intensitas cahaya pada tampilan LDR
menggerakan mobil ke arah sumber harus diatas 170.
cahaya. Pengujian dilakukan dengan cara
memancarkan sinar ke arah sensor dengan
jarak yang berbeda dan dari sudut depan, DAFTAR PUSTAKA
kanan, kiri, dan belakang mobil. Kemudian
di ukur waktu untuk mobil berjalan menuju Bejo, Agus. 2008. C & AVR, Graha Ilmu.
arah datangnya sinar. Pengujian dilakukan Yogyakarta.
di 2 tempat yang berbeda yaitu tempat
yang gelap dengan landasan lantai keramik Collins and wyeth. 2000. Fast and accurate
dan tempat yang terang dengan landasan mobile robot control using acerebelar
karpet dengan menggunakan senter. model in a sensory delayed
Dari pengujian alat ini ditempat environtment, Intelegent Robots and
yang gelaplah yang lebih cepat diserap Systems. PP. 2000.
oleh sensor, tapi harus tetap menentukan
nilai resistansinya yang harus diatas 170 Heryanto, Wisnu. 2008. Pemograman
barulah mobil tersebut bisa bergerak, Bahasa C untuk Mikrokontroler
begipun pengujian ditempat yang agak Atmega8535. Andi Yogyakarta.
terang mobil tersebut juga ditentukan oleh
Ibnu, Moh Malik ST. 2006. Pengantar
intensitas cahaya.
Membuat Robot. Gava Media
Yogyakarta.
5. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diambil Nourbakhsh, Illah R. 2000. Property
penulisan yaitu, sebagai berikut: Mapping, asimple technique for
1) Dibuat sebuah mobil pengikut cahaya
dengan komponen mikrokontroller Mobile robot programming, proceedings of
ATMega8535 16A AAAI 2000.
2) Berdasarkan rancangan dan pengujian
alat telah terbukti bahwa alat ini dapat Racman, Oscar. 2012. Panduan Praktis
bekerja dengan baik. Dengan demikian Membuat Robot. Andi Yogyakarta.
alat ini dapat diusulkan untuk menjadi
Surayin. 2008. Kamus umum Bahasa
alternatif dalam pembuatan mobil
indonesia. Irama Widya. Jakarta
industri.
3) Mobil ini dapat bergerak menggunakan
cahaya senter ataupun laser.

34 JURNAL SIGMATA | LPPM AMIK SIGMA

View publication stats

You might also like