You are on page 1of 9

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Pusat Listrik Kota Panjang


Untuk menjawab kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi di sumatera
khususnya riau dan sumbar, maka salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah
dengan pembangunan unit pembangkit baru. Langkah nyata yang dilakukan disini adalah
pembangunan Pusat Listrik Kota Panjang. Berlokasi di Desa Rantau Berangin, kabupaten
Kampar Provinsi Riau, sekitar 20 km dari Bangkinang atau 87 Km dari Pekanbaru. PLTA
Kota Panjang dapat membangkitkan tenaga listrik sebesar 114 MW atau 542 GWh
pertahun yang terdiri dari 3 unit ( 3 x 38 ) MW, dengan membuat bendungan beton
setinggi 58 m pada aliran sungai Kampar. Luas daerah tangkapan air (catchment area)
PLTA kota panjang sekitar 3.337 km2 dengan debit air tahunan rata-rata 184,4m3/s.

Biaya pembangunan proyek Pusat Listrik Kota Panjang berasal dari pemerintah
Indonesia melalui dana APBN dan Non APBN (APLN) dan dana pinjaman luar
negeri dari Oversease Economic Cooperation Funds (OECF), Jepang. Biaya pembangunan
proyek PL Kota Panjang sekitar 700 Milyar Rupiah [2].

Gambar 3.1 Pusat Listrik Kota Panjang

Gambar 3.1 Pusat Listrik Kota Panjang [2]

Pusat Listrik Kota Panjang memanfaatkan arus sungai Kampar dan sungai Mahat
yang akan diharapkan dapat menghasilkan daya listrik sebesar 114 MW dan
membangkitkan tenaga listrik dengan produksi energi sebesar 542 GWh/tahun. Energi
listrik yang dibangkitkan akan digunakan untuk memenuhi tenaga listrik untuk wilayah

III-1
Sumbar dan Riau khususnya untuk kota Pekanbaru sebagai pusat pemerintahan Provinsi
Riau [2].
Adapun kondisi alam di lokasi proyek Pusat Listrik Kota Panjang sebagai berikut:
a. Temperatur udara rata-rata 20oC
b. Kelembaban udara rata-rata 84
c. Curah hujan 2700 mm/hujan
Proyek Pusat Listrik Kota Panjang diinterkoneksikan dengan PLTU Ombilin
berkapasitas 200 MW yang mencakup Gardu Induk Salak, Gardu Induk Solok, Gardu
Induk Indarung, Gardu Induk Teluk Bayur, Gardu Induk Kandis, Gardu Induk Padang
Luar, Gardu Induk Payakumbuh, PLTD Simpang Haru, PLTD/ PLTG Pauh Limo, Pusat
Listrik Batang Agam melalui switchyard yang ada pada Pusat Listrik Kota Panjang dan
selanjutnya akan dihubungkan pula dengan PLTD/G dan Gardu Induk sekitar Pekanbaru.
Sarana dan prasarana yang terdapat pada lokasi proyek Pusat Listrik Kota Panjang sebagai
faktor penunjang dari kegiatan proyek adalah:
a. Base Camp sebagai kantor pusat dari proyek Pusat Listrik Kota Panjang
Sumbar dan Riau yang terletak di jalan raya km 15 Rantau Berangin.
b. Rumah dinas yang disediakan untuk karyawan Pusat Listrik Kota Panjang,
yang berdekatan dengan kantor pusat.
c. Mess-mess yang disediakan oleh kontraktor sebagai tempat ol tinggal para
pekerja yang terletak langsung dalam proyek Pusat Listrik Kota Panjang.
d. Sarana transportasi berupa mobil atau motor yang disediakan bagi karyawan
yang terlibat langsung dalam proyek Pusat Listrik Kota Panjang digunakan
untuk mempermudah peninjauan dan pengamatan tentang perkembangan
proyek, dimana letaknya kurang lebih 3 km dari Base Camp [2].

Proyek Pusat Listrik Koto Panjang terletak di Rantau Berangin, Kecamatan


Bangkinang, Kabupaten Kampar Provinsi Riau, sekitar 20 Km dari Bangkinang atau 87
Km dari Pekanbaru yang dapat membangkitkan tenaga listrik sebesar 114 MW atau 542
GWh pertahun dengan membuat bendungan beton setinggi 58 m pada aliran Sungai
Kampar, PLTA Kota Panjang [2].

III-2
No Jadwal Pembangunan Kegiatan

1 Maret 1987 - Februari 1997 Pembebasan Tanah

2 Maret 1987 - Desember 1993 Pekerjaan Prasarana Kontruksi

3 Februari 1993 - Maret 1997 Relokasi Jalan Nasional dan Provinsi

4 Oktober 1992 - Desember 1997 Pekerjaan Utama

5 Maret 1997 - Agustus 1997 Penggenangan (Impounding)

6 Juli 1990 - Maret 2003 Pemantauan Program Kependudukan dan

Lingkungan hidup
Tabel 3.1 Jadwal Pembangunan [2]

3.2 Sumber Dana


Biaya pembangunan proyek Pusat Listrik Kota Panjang berasal dari Pemerintah
Indonesia melalui dana APBN dan Non APBN (APLN) dan dana pinjaman luar negeri dari
Overseas Economic Cooperation Funds (OECF) Jepang. Jumlah biaya pembangunan
proyek Pusat Listrik Kota Panjang sekitar 700 milyar Rupiah [2]

3.3 Lingkup Pekerjaan


Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan pembangunan Pusat Listrik Kota Panjang
adalah sebagai berikut :
1. Survei Pendahuluan (Reconnissance Survey) Dilaksanakn pada tahun 1979 oleh
TEPSCO (Tokyo Electric Power Services Co.Ltd).
2. Pra Study Kelayakan (Pre peasibility Study) Dilaksanakn pada tahun 1980 oleh
TEPSCO (Tokyo Electric Power Services Co.Ltd).
3. Sudy Kelayakan (Peasibility Study) Dilaksanakan pada tahun 1982-1984 oleh JICA
(Japan International Cooperation Agency).
4. Perancanaan Detil (Detail Engineering Design) Dilaksanakan pada tahun 1987-1988
oleh TEPSO bekerja sama dengan konsultaan nasional PT.Yodya Karya, Jakarta.
5. Pra Kontruksi (Pre Construction Engineering) Dilaksanakan pada tahun 1989 oleh
TEPSO bekerja sama dengan konsultan nasional PT.Yodya Karya, Jakarta.

III-3
6. Tahap Pembangunan (Construction Stage) Disain-disain pekerja prasarana kontruksi
dilaksanakan oleh PLN Pikitring Sumbar dan Riau, bekerja sama dengan konsultan-
konsultan lokal. Supevisi pelaksanaan pekerjaan umum dilaksanakn oleh konsultan
dari jepang yaitu TEPSCO (Tokyo Electric Power Service CO.Ltd) bekerja sama
dengan konsultan nasional yaitu PT.Yodya Karya dan PT.Trimitra Nusa
Engineering.
7. Pusat Listrik Kota Panjang 3x38 MW mulai beroperasi pada tahun 1998, disamping
untuk memenuhi sistem tenaga listrik Riau, Pusat Listrik Koto Panjang juga
interkoneksi dengan sistem Sumatera Barat dengan menggunakan jaringan transmisi
150 kV. Saat ini sistem interkoneksi Pusat Listrik Koto Panjang terhubung se-
Sumatera namun dibagi atas dua sistem jaringan transmisi yakni utara dan selatan.
Pusat Listrik Koto Panjang merupakan sistem jaringan transmisi utara yang
terinterkoneksi langsung ke selatan melalui gardu induk Payakumbuh [2]

III-4
3.4 Data – Data Teknis, Kegiatan dan Kondisi Pusat Listrik Kota Panjang Secara
Umum
Pusat Listrik Kota Panjang 3x38 MW mulai beroperasi pada tahun 1998,
disamping untuk memenuhi sistem tenaga listrik Riau, Pusat Listrik Kota Panjang juga
interkoneksi dengan sistem Sumatera Barat dengan menggunakan jaringan transmisi 150
kV. Saat ini sistem interkoneksi Pusat Listrik Kota Panjang terhubung se -Sumatera
namun dibagi atas dua sistem jaringan transmisi yakni utara dan selatan. Pusat Listrik
Kota Panjang merupakan sistem jaringan transmisi utara yang terinterkoneksi langsung
ke selatan melalui gardu induk Payakumbuh. Karena Pusat Listrik Kota Panjang
beroperasi langsung ke sistem selatan yakni Sumatera Barat, maka pengaturan
operasional Pusat Listrik Kota Panjang dilakukan oleh Pusat Pengaturan dan Penyaluran
Beban Sumatera (P3BS) yang berada di Pekanbaru [2]. Adapun data-data teknis dari
Pusat Listrik Kota Panjang sebagai berikut :

1. Kapasitas Pembangkit
Daya Maksimum : 114 MW (3 x 38 MW)
Daya Maksimum Operasi : 384 m3/sec
Produksi Energi Pertahun : 542 GWh
2. Daerah Genangan
Kapasitas genangan : 545 Juta m3
Tinggi muka air maksimum : 85,0 m
Tinggi muka air minumum : 73,5 m
Luas area genangan : 124 km2
Rata–rata debit masuk pertahun : 184,4 m3/sec
3. Dam
Tipe Dam : Concrete Gravity
Tinggi : 58,0 m
Panjang Puncak : 257,5 m
Volume Dam : 330.000 m3
4. Bangunan Pelimpah
Tipe : Get over flowing
Kapasitas : 8.000 m3/sec

III-5
5. Terowongan Pengelak
Jumlah unit : 2 unit
Diameter Dalam : 10 m
Total kapsitas rencana : 1.300 m3/sec
6. Pipa Pesat
Panjang : 86,9 m
Jumlah unit : 3 unit
Garis tengah : 5,0 m
7. Gedung Pembangkit
Panjang : 803 m
Lebar : 35,6 m
Tinggi : 44,0 m
8. Turbin
Tipe : Vertical shaft, Kaplan
Kapasitas terpasang : 39.400 kW x 3 unit
Tinggi efektif (Head) : 38,1 m
9. Generator
Tipe : 3 Phasa AC
Kapasitas : 45.000 KVA x 3 Unit
Voltage : 11 kV
10. Transformator Utama
Tipe : 3 phasa ONAF out door
Kapasitas : 45.000 KVA x 3 Unit
Voltage : 11/ 150 kV
11. Jaringan Transmisi
Panjang : 153 km
Tegangan : 150 kV
Banyak sirkuit : Ganda
Konduktor : ACSR 435/ 55 mm2 < ACSR 300
Banyak tower : 459 Buah

III-6
12. Gardu Induk
Lokasi : Pekanbaru, Bangkinang, Payakumbuh
Kapasitas : 18/30 MVA x 2 Unit
Tegangan : 150/ 20 kV
13. Peralatan Penerus Arus
Tipe : 3 phasa out door
Kapasitas : 10 MVA x 1 Unit
Tegangan : 150/ 20 kV
14. Relokasi Jalan
Jalan nasional LOT 5A : 41 km
Jembatan Kampar : P = 293 m
Jembatan gulamo : P = 288 m
Jalan provinsi : 22,2 km

3.5 Struktur Organisasi Pusat Listrik Kota Panjang


Dalam struktur keorganisasian, Pusat Listrik Kota Panjang dipimpin oleh seorang
Manajer unit. Untuk menjalankan segala kewajibannya, seorang pemimpin Pusat Listrik
dibantu oleh beberapa supervisor. Disamping itu juga teknisi-teknisi dibidang
kelistrikan, mesin-mesin, sipil dan tata usaha.
Tujuan dan fungsi Pusat Listrik Koto Panjang ialah sebagai perusahaan penyedia
tenaga listrik yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga listrik wilayah Sumbar dan
Riau. Pusat Listrik Koto Panjang dengan tenga listrik sebesar 114 MW akan
memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
berbagai bidang di Provinsi Riau. Pusat Listrik unit Koto Panjang 3 x 38 MW
menggunakan Tiga unit turbin dan 3 unit generator yang di pasangkan. Sehingga dari ke
Tiga unit tersebut dapat menghasilkan listrik sebesar 114 MW. Di samping itu Pusat
Listrik koto panjang juga menggunakan bebarapa alat bantu untuk mendukung kerja
turbin dan generator yang di pasang ketiga unit alat bantu tersebut antara lain ialah:
Sistem hidrolik governor turbin (turbin hydraulic governor system), Sistem air
pendingin (colling water system), Sistem penyuplay udara (air suplay sistem), Sistem
air pendingin [2].

III-7
STRUKTUR ORGANISASI PT PLN SEKTOR PEMBANGKITAN PEKANBARU
PUSAT LISTRIK KOTA PANJANG

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pekanbaru Pusat
Listrik Kota Panjang [2]

3.6 Aktifitas Perusahaan Dalam Bidang Keilmuan Teknik Elektro


Secara umum aktifitas Pusat Listrik Kota Panjang berkaitan erat dengan bidang
keilmuan teknik elektro, dimana Pusat Listrik merupakan suatu sistem pembangkit
energi listrik yang memanfaatkan potensi air sebagai energi primernya. Energi listrik
yang dihasilkan ini kemudian disalurkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan
listrik yang semakin meningkat.

III-8
Sistem operasi Pusat Listrik Kota Panjang yang telah terinterkoneksi menggunakan
jaringan transmisi 150 kV yang diatur oleh Pusat Pengaturan dan Penyaluran
Beban (P3B) di Pekanbaru. Pola pengoperasian Pusat Listrik Kota Panjang berdasarkan
rule curve yang dilakukan konsultan TEPSCO (Tokyo Electric Power Service Co. Ltd)
dalam studi kelayakan selama 19 tahun. Selain itu, Pusat Listrik Kota Panjang
dioperasikan secara komputerisasi (SCADA system) dan menggunakan PLC
(Programmable Logic Control) untuk proses pengontrolan parameter-parameter
pembangkit dan sistem penyaluran dilakukan secara komputerisasi di control room
Pusat Listrik Kota Panjang.
Untuk menjaga kehandalan pembangkit dalam menjaga kontinuitas penyediaan
listrik maka dilakukan pemeliharaan rutin dan terjadwal. Adapun pola pemeliharaan
yang diterapkan Pusat Listrik Kota Panjang yakni, predictive maintenace dan preventive
maintance. Setiap tahun dilakukan pemeliharaan tahunan (yearly maintenance) untuk
setiap unit, agar tingkat keandalan operasi Pusat Listrik tetap terjaga [2].

3.7 Peran Dan Tujuan Pusat Listrik Kota Panjang


Tujuan dan fungsi Pusat Listrik Kota Panjang ialah sebagai perusahaan penyedia
tenaga listrik yang mampu memenuhi kebutuhan tenaga listrik wilayah Sumbar dan
Riau. Pusat Listrik Kota Panjang dengan tenga listrik sebesar 114 MW akan
memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
berbagai bidang di Provinsi Riau.
Pusat Listrik unit Kota Panjang 3 x 38 MW menggunakan Tiga unit turbin dan 3
unit generator yang di pasangkan. Sehingga dari ke Tiga unit tersebut dapat
menghasilkan listrik sebesar 114 MW [2]. Di samping itu Pusat Listrik kota panjang juga
menggunakan bebarapa alat bantu untuk mendukung kerja turbin dan generator yang di
pasang ketiga unit alat bantu tersebut antara lain ialah:
a. Sistem hidrolik governor turbin ( turbin hydraulic governor system)
b. Sistem air pendingin ( colling water system)
c. Sistem penyuplai udara( air supply sistem)
d. Sistem air pendingin perapat poros (shaft seal cooling water system)
e. Sistem drainase ( drainage dewatering system)
f. Bulk oil handle

III-9

You might also like