Professional Documents
Culture Documents
KASUS DEMAM
Asimtomatik Simtomatik
Demam berdarah
Demam tidak Demam dengue
spesifik Dengue
Kebocoran
Perdarahan (-) Perdarahan plasma
(+)
Demam Demam
Dengue berdarah
Dengue
Pemeriksaan Lab yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosa Penyakit Demam Berdarah
1. Hematology Lengkap/DL
2. SGOT/SGPT
3. Ig G dan Ig M Dengue
4. NS1 Antigen
1. Pemeriksaan Hematology Lengkap
• SGOT/AST
L: <40 • SGOT meningkat
P: <32 • SGPT meningkat
• SGPT/ALT
L: <41
P: <31
Pemeriksaan Ig G dan Ig M Dengue
Infeksi Primer:
• IgM DHF Rasio IgM/IgG >
• IgG DHF 1,09
Infeksi Sekunder:
IgM/IgG 1,09
Uji Immunokhromatography/ Rapid Ig G dan Ig M DHF
• IgG DHF
- Infeksi Primer
IgM + , IgG -
- Infeksi Sekunder
IgG + dengan IgM +/-
NS1 Antigen
• Untuk melihat apakah ada
infeksi virus dengue
• Tidak bisa membedakan
infeksi primer or sekunder
• Positive pada hari 1-9
• Sensitivitasnya pada
Infeksi primer 93%
• pada Infeksi sekunder
73%,
• Tes NS1 Ag yang
negative tidak
menyingkirkan diagnosa
Demam Berdarah
Penyakit Tifus/Typhoid
• Penyebab : bakteri Salmonella typhi,
Paratyphi A,B,C
• Penularan : Fecal-oral, yaitu melalui
makanan/minuman yang terkontaminasi
oleh Bakteri Salmonella Typhi
Gejala Penyakit Tifus
• Minggu I :
demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun,
sakit perut, diare pada anak-anak atau sulit buang air pada
orang dewasa, suhu tubuh meningkat terutama sore dan
malam hari.
• Minggu II:
demam yang tinggi terus-menerus, nafas berbau tak sedap,
bibir kering pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor,
pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa nyeri bila diraba,
perut kembung. Penderita nampak sakit berat, disertai
gangguan kesadaran dari yang ringan, acuh tak acuh (apatis),
sampai berat (koma).
• Komplikasi:
perdarahan, kebocoran usus, infeksi selaput usus, renjatan
bronkopnemonia (peradangan paru) dan kelainan di otak.
Pemeriksaan Lab untuk mendiagnosa
penyakit Tifus
1. Hematology Lengkap
2. SGOT/SGPT
3. Widal
4. Gall Kultur
5. Ig M Salmonella /Tubex/IMBI
6. PCR
1. Hematology Lengkap
Hematologi Lengkap: • Kadar hemoglobin dapat
normal atau menurun bila
• Hemoglobin terjadi penyulit perdarahan
usus atau perforasi.
• Eritrosit
• Hitung leukosit sering rendah
• MCV,MCH,MCHC (leukopenia), tetapi dapat
• Leukosit (4.400-11.300) pula normal atau tinggi.
• PCV (L: 42-50) (P:36-45) • Hitung jenis leukosit: sering
• Thrombosit (150.000- neutropenia dengan
450.000) limfositosis relatif.
• LED (Laju Endap darah • LED ( Laju Endap Darah ) :
Meningkat
• Jumlah trombosit normal
atau menurun
(trombositopenia).
2. Fungsi Liver: SGOT dan SGPT
• SGOT/AST
L: <40 • SGOT dan SGPT
P: <32 sering meningkat
dengan gambaran
peradangan sampai
• SGPT/ALT hepatitis Akut.
L: <41
P: <33
3. Widal
• Memberikan hasil negatif sampai 30% dari
sampel biakan positif penyakit tifus, sehingga
hasil tes Widal negatif bukan berarti dapat
dipastikan tidak terjadi infeksi.
• ICT Malaria
• Hapusan darah dan Tetes Tebal
ICT MALARIA