Professional Documents
Culture Documents
yang berarti "tempat umum") adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses
penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini
dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran
forensik, ilmu toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik, dan sebagainya.
Sains forensik merupakan satu bidang sains yang menjalankan kajian ke atas penyiasatan jenayah dengan
menggunakan ilmu sains seperti kimia, biologi, fizik, teknologi maklumat, dan sebagainya. Akan tetapi,
bidang ini telah diperluaskan sehingga menggunakan ilmu sains sosial dalam penyiasatannya seperti
perakaunan dan ekonomi.
Teori Sentuhan: ia diperkenalkan oleh Locard yang menyatakan bahawa "every contact leaves trace".
Adalah dipercayai bahawa setiap sentuhan antara dua objek akan meninggalkan kesan iaitu barang kes.
Kesan ini akan dicari dan dikumpulkan oleh pihak berkuasa iaitu polis untuk melakukan penyiasatan
melalui analisis, biasanya analisis kimia.
Teori individualistik: setiap barang kes adalah tidak sama walaupun ia dihasilkan oleh kilang yang sama.
Teori ini diterima pakai untuk membuat perbandingan antara dua objek yang disyaki sama atau daripada
sumber yang sama. Contohnya, dua cebisan kaca dipadankan pinggirnya untuk mengetahui sama ada
mereka adalah daripada sekeping kaca yang sama sebelum ia dipecahkan. Jika dua kaca adalah daripada
sumber yang asal, maka ciri-ciri individualistik akan wujud dan tiada kaca lain dapat menghasilkan
padanan pinggir yang sama.
SOAL BIOLOGI
1. Teori Horald Urey menyatakan 4. Salah satu ciri khas makhluk hidup
bahwa, jika terjadi loncatan listrik adalah melakukan ekskresi
dan radiasi yang berarti...
sinar kosmis dengan zat-zat A. pengaturan proses dalam tubuh
kimia di atmosfer berupa gas B. pembentukan energy melalui
purba amoniak , methana, oksidasi zat
hidrogen dan uap air karena C. penyusunan zat
kurang atau tidak adanya oksigen pembentuk protoplasma sel
maka gas itu menyatu membentuk D. mengeluarkan empedu dari
senyawa organik .... perombakan darah rusak
A. glukosa
B. karbohidrat 5. Sifat yang dapat membedakan
C. lemak tumbuhan mangga
D. asam amino sebagai makhluk
hidup dengan batu sebagai bend
2. Perbedaan yang sangat mendasar a mati adalah .
pada A. Reproduksi
percobaan yang dilakukan oleh B. bergerak
F.Redi dan Lazarro Spallanzani y C. memiliki struktur yang rumit
ang keduanya ingin menanggalkan D. butuh energy
teori abiogenesis terletak pada...
A. bahan yang digunakan 6. Lima contoh tumbuhan yang
B. alat yang digunakan temasuk kelompok Kormofita
C. prosedur kerja adalah:
D. kesimpulan yang dihasilkan 1. Kelapa (Cococ nucfera)
2. Nanas ( Ananas sativus)
3. Proses perubahan bentuk energi 3. Pisang ( Musa paradisiaca)
kimia dari bentuk organik menjadi 4. Jahe (Zingiber ofrcinale)
anorganik untuk 5. Rumput teki ( Cyperus rotundus)
berbagai aktivitas sebagai ciri ma
hluk hidup disebut... Persamaan tanda-tanda atau ciri-
A. nutrisi ciri yang dimiliki oleh ke-
B. respirasi 5 tumbuhan diatas adalah...
C. asimilasi A. akar dan batang berkambium
D. transportasi B. berkas pembuluh pada batang
tersebar
C. daunnya kaku D. jenis, marga, bangsa, kelas, suku,
D. susunan xylem dan floem divisi
kolateral terbuka
10. Kegiatan yang menyebabkan
7. Diantara urutan berikut yang hilangnya habitat antara lain ...
merupakan daur hidup A. program pemuliaan tanaman
lumut adalah ... B. pembuatancagar alam
A. tumbuhan lumut – gamet - zigot - C. ekstensifikasi pertanian
talus D. periindungan satwa
B. tumbuhan lumut – zigot - talus -
gamet 11. Sel fagosit berperan penting dala
C. talus - sel gamet- zigot- m memangsa benda asing yang
tumbuhan lumut masuk ke
D. talus – zigot - sel dalam tubuh, sehingga organela
gamet - tumbuhan lumut banyak terdapat dalam sel yang
bersifat fagosit adalah ...
8. Tumbuhan tebu diberi nama ilmia A. reticulumendoplasma
h Saccharum officinarum, B. mitokondria
sedangkan tumbuhan gelagah dib C. ribosom
eri nama ilmiah Saccharum spont D. lisosom
aneum. Ini
berarti bahwa tumbuhan tebu da 12. Fase metaphase pembelahan
n gelagah memiliki ... mitosis mempunyai ciri-
A. marga berbeda, spesies berbeda ciri khas yaitu...
B. marga, spesies sama A. kromatid lenyap dan
C. marga beda, sPesies sama terbentuk inti baru
D. marga sama, spesies berbeda B. kromosom tersebar di
bidang equator
9. Hirarki kategori C. kromosom menjadi lebih tebal
taksonomik makhluk D. kromatid bergerak menjauhi bidan
hidup dari tingkat yang tinggi sa g equator
mpai tingkat rendah adalah ...
A. jenis, marga, bangsa, kelas, suku, 13. Berikut ini adalah cirri-ciri
divisi berbagai macam jaringan hewan:
B. jenis, marga, 1. Satu lapis sel berbentuk pipih
suku, bangsa, kelas, divisi 2. Satu lapis sel berbentuk gelembu
C. jenis, marga, bangsa, suku, kelas, ng
divisi 3. Terdapat di seluruh tubuh
4. Mengandung garam mineral
5. Memiliki matriks
6. Membentuk ligament
Gambar merupakan
jaringan yang ditemukan pada . .
A. daun tumbuhan paku
B. daun tum buhan lumut
C. daun tumbuhan dikotil
D. daun tumbuhan monokotil
49. Tommy
baru saja mengalami kecelakaan
sehingga kehilangan banyak
darah, ia memerlukan donor unt
uk mengganti darahnya. Sebelum
dilakukan
transfusi, terlebih dahulu dimasuk
A. kutikula
kan tes laboratorium untuk mene
B. sel penjaga
ntukan golongan darahnya.
Darah Tommy menggumpal ketik D. O
a ditetesi aglutinin zat anti alpha
dan tidak menggumpal 50. Sel darah putih yang dihasilkan
ketika ditetesi zat anti Betha . oleh limfa dan sumsum tulang b
Berdasarkan kasus elakang
tersebut, maka bergerak cepat dan bersifat fagos
golongan darah dimiliki Tommy a it adalah ...
dalah... A. eosinofil
A. AB B. netrofil
B. A C. basofil
C. B D. limfosit
TANATOLOGI
Tanatologi berasal dari kata thanatos (yang berhubungan dengan kematian) danlogos (ilmu). Tanatologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor
yang mempengaruhi perubahan tersebut. Setelah beberapa waktu timbul perubahan paska mati yang
jelas, sehingga memungkinkan diagnosa kematian menjadi lebih pasti.Tanda-tanda tersebut dikenal
sebagai tanda pasti kematian berupa:
Lebam mayat / hipostatis / lividitas paska mati / Livor mortisadalah salah satu tanda kematian,
yaitu mengendapnya darah ke bagian bawah tubuh, menyebabkan warna merah-ungu di kulit.
Karena jantung tidak lagi memompa darah, sel darah merah yang berat mengendap di bawah serum
karena gravitasi bumi. Warna ini tidak muncul di daerah-daerah yang berhubungan dengan benda
lain karena kapilari tertekan. Livor mortis dimulai sekitar 20 menit sampai 3 jam setelah kematian.
Rigor mortis atau kaku mayat terjadi akibat hilangnya ATP. ATP digunakan untuk memisahkan
ikatan aktin dan myosin sehingga terjadi relaksasi otot. Namun karena pada saat kematian terjadi
penurunan cadangan ATP maka ikatan antara aktin dan myosin akan menetap (menggumpal) dan
terjadilah kekakuan jenazah. Rigor mortis akan mulai muncul 2 jam postmortem semakin
bertambah hingga mencapai maksimal pada 12 jam postmortem. Kemudian setelah itu akan
maksimal (24 jam postmortem) kaku jenazah sudah tidak ada lagi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya kaku jenazah adalah suhu tubuh, volume otot dan suhu lingkungan.
Makin tinggi suhu tubuh makin cepat terjadi kaku jenazah. Rigor mortis diperiksa dengan cara
menggerakkan sendi fleksi dan antefleksi pada seluruh persendian tubuh. Hal-hal yang perlu
dibedakan dengan rigor mortis atau kaku jenazah adalah: 1.Cadaveric Spasmus, yaitu kekakuan
otot yang terjadi pada saat kematian dan menetap sesudah kematian akibat hilangnya ATP lokal
saat mati karena kelelahan atau emosi yang hebat sesaat sebelum mati. 2.Heat stiffening, yaitu
kekakuan otot akibat koagulasi protein karena panas sehingga serabut otot memendek dan terjadi
flexi sendi. Misalnya pada mayat yang tersimpan dalam ruangan dengan pemanas ruangan dalam
waktu yang lama. 3. Cold stiffening, yaitu kekakuan tubuh akibat lingkungan yang dingin sehingga
terjadi pembekuan cairan tubuh dan pemadatan jaringan lemak subkutan sampai otot.
Pembusukan –> Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan
kerja bakteri. Mulai muncul 24 jam postmortem, berupa warna kehijauan dimulai dari daerah sekum
menyebar ke seluruh dinding perut dan berbau busuk karena terbentuk gas seperti HCN, H2S dan
lainlain. Gas yang terjadi menyebabkan pembengkakan. Akibat proses pembusukan rambut mudah
dicabut, wajah membengkak, bola mata melotot, kelopak mata membengkak dan lidah terjulur.
Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat/panas dan
kelembaban tinggi. Bila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan
Mummifikasi –> Mummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi
dengan cepat. Mummifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras,
Adiposera –> Adiposera adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan
berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. Lemak akan terhidrolisis
menjadi asam lemak bebas karena kerja lipase endogen dan enzim bakteri. Faktor yang
adipocere membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberap bulan. Adipocere relatif resisten
terhadap pembusukan.
KEMATIAN DALAM PERSPEKTIF ILMU KEDOKTERAN
Kematian menjadi suatu fenomena yang selalu menarik untuk dibicarakan karena setiap manusia pasti
akan mengalaminya. Kematian merupakan bagian mutlak dalam sejarah manusia. Meskipun fenomena
kematian telah akrab dengan manusia, namun bukan hal yang mudah untuk menentukan kapan kematian
itu benar-benar terjadi sehingga memunculkan banyak keraguan tentangnya. Di sisi lain juga memunculkan
pertanyaan apakah kematian itu datang secara tiba-tiba atau ada tahapan-tahapan tersendiri yang dialami
seseorang yang secara umum dapat dipahami sebagai suatu proses menjelang kematian? Untuk
menjelaskan persoalan ini ada baiknya akan penulis kemukakan hasil observasi yang dilakukan oleh
Elisabeth Kubler-Ross atas orang-orang yang berada dalam proses menjelang kematian mereka dalam
bukunya On Death and Dying (1998).
Menurut Elisabeth Kubler-Ross (1998 : 48-134) terdapat lima tahapan yang dialami seseorang ketika
menjelang kematiannya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa dalam perspektif ilmu kedokteran, kematian terjadi bilamana
fungsi spontan pernapasan (paru-paru) dan jantung telah berhenti secara pasti (ireversibel) atau otak,
termasuk di dalamnya batang otak, telah berhenti secara total. Dengan demikian, kematian berarti
berhentinya bekerja secara total paru-paru dan jantung atau otak pada suatu makhluk.
Namun demikian, selama proses meninggal dunia tetap berlangsung dalam konteks teknologis, berbagai
definisi ini akan tetap diperdebatkan. Banyaknya definisi tentang mati memunculkan kesan yang tak
terelakkan, yakni seolah-olah mati dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Sementara di pihak
lain, proses kematian sejak manusia pertama hingga kini tidak pernah berubah sampai berakhirnya sejarah
manusia. Maka sudah sewajarnya definisi mati juga tidak berubah-ubah.
Serba Serbi Kekakuan Tubuh Mayat (Forensic Inside)
APRIL 30, 2014 6:34 PM / LEAVE A COMMENT
Dalam beberapa kasus pembunuhan, terutama pembunuhan berencana sering kita mendapati
bahwa mayat yang ditemukan dalam kondisi. Ada mayat dengan kondisi yang sudah sangat
kaku, ada yang masih lebam-lebam, ada yang sudah membusuk, bahkan sudah tinggal tulang
belulang saja. Ketika mayat yang ditemukan dalam keadaan kaku tentunya sangat susah untuk
meluruskan bagian-baguan tubuh yang terlihat kurang layak untuk dilihat. Dalam beberapa
kasus tertentu ada tubuh mayatnya sudah mulai lebam lembek namun belum kaku sama sekali.
Sehingga pada saat keadaan ini kita harus sangat hati-hati dalam memindahkan tubuh si
mayat. Saking lembeknya bisa-bisa tangan si mayat bisa copot walau hanya seedar ditarik
dengan kekuatan kecil.
Ada suatu fenomena dalam kejadian ini. Mengapa disuatu kondisi mayat yang ditemukan sudah
sangat kaku, bahkan sangat lembek. Dalam ilmu forensik fenomena ini disebut Rigor
Mortis atau kaku mayat. Rigor Mortis didefinisikan sebagai suatu fenomena kekakuan tubuh
yang terjadi pada tubuh manusia setelah kematian. Rigor Mortissendiri merupakan salah satu
dari 7 tahapan setelah kematian, yaitu
Sekarang kita masuk ke pembahasan utama yaitu Rigor Mortis. Ada beberapa tahapan dari
rigor mortis itu sendiri, yaitu:
Tubuh manusia mulai kaku 30 menit sampai dengan 2 jam setelah kematian.
Setelah 9 sampai dengan 12 jam setelah kematian, tubuh manusia benar-benar kaku.
Kekakuan tubuh manusia berlanjut sampai dengan 30 jam setelah kematian.
Kekakuan tubuh mulai hilang dan tubuh mulai lemas kembali 70 jam setelah kematian.
Dalam proses autopsi mayat secara manual, rigor mortis sangat membantu dalam penyelidikan
kepolisian, terutama menentukan waktu kematian si korban dan melacak alibi orang-orang
terduga bersalah pada waktu kejadian kematian. Untuk pertolongan pertama pada
pendeteksian mayat, pengetahuan dasar tentang rigor mortis sangat membantu penyelidikan
awal apabila tim medis/tim forensik belum datang di tempat kejadian perkara. Namun ada
beberapa kondisi yang dapat merubah rentang periode rigor mortis itu sendiri, yaitu:
Cadaveric Spasamus, disebabkan oleh emosi yang begitu hebat atau adanya aktifitas
yang cukup berat sesaat sebelum kematian.
Heat Stiffening, disebabkan oleh hawa sekitar mayat yang begitu tinggi sehingga
mempercepat kekakuan tubuh mayat. Bagian yang dipercepat kekakuannya adalah otot
Cold Stiffening, disebabkan oleh hawa sekitar mayat yang begitu rendah sehingga juga
mempercepat kekakuan tubuh mayat. Bagian yang dipercepat kekakuannya adalah cairan
tubuh.
3 poin di atas dapat menyebabkan berubahnya rentang waktu kejadian kematian sehingga
pada kasus-kasus pembunuhan berencana, 3 poin di atas sering luput dalam pemeriksaan.
Perlu dipahami lebih awal mungkin irisan-irisan waktu yang dipaparkan di atas kadang aneh
atau tidak beririsan. Kematian seseorang tidak persis selalu sama dialami oleh orang lain.
Proses menjelang kematian, apa saja aktivitas yang dilakukan sebelum kematian, makanan apa
saja yang dimakan sebelum kematian, kondisi lingkungan tempat kejadian perkara,
hingga mood korban sebelum kematiannya pun mempengaruhi autopsy.
Lalu berikutnya mengapa poin rigor mortis yang sangat ingin disampaiakn disini?(IMHO)
Proses ini merupakan proses yang panjang dan terjadi ditengah fase setelah kematian.
Secara umum pembunuhan berencana selalu memiliki perencanaan matang dan cerdas
dalam menyusun rangkain “drama” kematian ini. Dan pada beberapa kasus, korban
pembunuhan berencana ditemukan pada kondisi rigor mortis (jika mayat tidak terbakar
atau terendam)
Fase rigor mortis adalah fase yang cukup akurat untuk memprediksi waktu kematian
karena proses pengakuan tubuh bervariasi mulai dari lebam lembek, mulai menjadi kaku,
kaku total, lalu kembali ke fase lemas kembali. sehingga variasi kondisi cukup banyak dan
rentang waktu masing-masing sub periode pun telah di bahas.
Rigor mortis adalah fase yang sering saya temukan di buku-buku detektif dan beberapa
Saya memang bukan mahasiswa kedokteran yang fokus pada bidang spesialisasi forensik.
Saya juga bukan mahasiswa antropologi ataupun sosiologi ataupun kriminologi. Saya juga
bukan polisi khusus dari badan resort kriminal. Saya hanya orang yang tertarik pada cerita-
cerita misteri, kasus-kasus pembunuhan, cerita-cerita detektif, dan hal0hal yang tersangkut di
dalamnya. Saya tertarik dalam bidang ini dan saya hanya ingin mencoba berbagi.