You are on page 1of 5

Perjalanan yang menegangkan

Perjalanan mereka dimulai dengan menjelajah desa dan berjalan menuju kota. Disepanjang perjalanan,
mereka mencari informasi mengenai lambang white cross yang tertera pada slayer yang mereka miliki.
Setelah beberapa lama menempuh perjalanan yang jauh, mereka berhenti di sebuah kota bernama
Leiden. Kota ini dikuasai oleh sekelompok bandit yang sudah lama meneror kehidupan penduduk
sekitar. Saat mencari informasi di sebuah kedai, Arthur bertanya mengenai lambang white cross yang
tertera pada slayer kepada pemilik kedai.

“apakah kau pernah melihat lambang ini?” Tanya Arthur sambil menunjukkan slayer

“ah, kah tidak seharusnya menunjukkan lambang itu disini” jawab pemilik kedai dengan nada ketakutan

“ada apa dengan lambang ini?” Tanya Alex

“itu adalah lambang kelompok bandit penguasa kota ini, bernama Crooked”

Saat menunjukkan lambang tersebut, ada beberapa anggota kelompok crooked yang sedang makan di
kedai tersebut. seorang anggota kelompok itu melihat lambang tersebut dan menanyakan apa keinginan
dari Arthur.

“kenapa kalian bertanya tentang lambang itu?”

”aku ingin bertemu dengan bos kalian” jawab Arthur

“apa yang kau inginkan anak muda?”

“bawa kami bertemu dengan bos kalian” kata alex

“tidak akan kami biarkan, dasar anak ingusan. Kubunuh kalian”

Mereka bertarung sengit, keadaan kedai hancur berantakan. Mereka melanjutkan pertarungan diluar
yang memancing keramaian. Setelah bertarung beberapa lama, para pasukan kelompok bandit yang
berjumlah banyak pun tidak dapat melawan 2 orang kakak beradik yang kuat ini.

Akhirnya datang sang Bos kawanan Bandit bernama Crocs. Dia berbadan besar, menggunakan baju zirah
dengan lambang cross di tengah dadanya.

“ada apa dengan keributan ini?” Tanya crocs


“dan siapa kalian berani membuat ribut didaerahku?” sambungnya

“kami adalah Alex dan Arthur, kami mencari bos kawanan ini” jawab Alex

“apa yang kalian inginkan?” ucap crocs

“aku ingin tahu apa arti lambang ini” ucap Arthur sambil menunjukkan slayer tersebut

“aku tidak akan menjawabnya, jika kau tidak bisa mengalahkanku terlebih dahulu” ucap crocs

“baiklah jika itu maumu” ucap Alex

Alex dan Crocs pun bertarung, namun kemampuan crocs masih di bawah Alex, sehingga pertarungan
tersebut dimenangkan oleh Alex dengan perbedaan kemampuan yang cukup besar. Alex pun
menanyakan tentang arti lambang itu kepada Crocs.

“lambang itu bukan lambang kami, terlihat mirip tapi itu bukan lambang kami” ucap crocs

“lalu ini lambang apa?” Tanya Alex

“itu adalah lambang pasukan istana” ucap crocs

“aku adalah mantan pasukan istana, dan aku membuat kelompok ini dengan lambang yang menyerupai
lambang pasukan istana” sambungnya

“lalu apakah kau tau dimana untuk menemukan orang yang menggunakan lambang ini?” Tanya Arthur

“tidak, aku sudah lama berhenti dari pasukan. Lambang itu sendiri terakhir dipakai 15 tahun lalu” ucap
Crocs

“baiklah” ucap Alex

“kami hanya ingin mencari orang yang memiliki lambang ini. Dan mengetahui kebenaran” sambung alex

“kalian harus mencari itu di ibukota kerajaan ini, di East Kingdom” ucap crocs

“terima kasih atas informasinya” ucap Arthur

“kau harus berhenti melakukan penindasan di kota ini, mulai sekarang kota ini harus bebas dari bandit”
sambung Arthur
Setelah mereka mendapat informasi, kedua kakak beradik itu pun melanjutkan perjalanan menuju East
Kingdom.

Munculnya sang pendekar berkapak

Perjalanan pun berlanjut menuju kota yang baru, dikota baru ini mereka bertemu dengan seorang
pendekar berkapak yang berkeliling kota untuk mencari lawan kuat yang pantas untuk bertarung
melawannya. Selama ini dia tidak pernah puas dengan lawan-lawannya karena terlalu lemah untuk
dilawan.

Rombongan pun singgah dan beristirahat di sebuah kedai. Disana mereka melihat kelompok orang kaya
yang memiliki kekuasaan di kota tersebut. orang kaya itu menindas para pemilik usaha disana untuk
membayar upeti kepada mereka. Rombongan itu datang mencari sang pendekar berkapak untuk
merekrutnya masuk sebagai pengawal mereka dengan bayaran mahal. Dia direkrut setelah dia berhasil
mengalahkan para pengawal kelompok itu beberapa hari lalu.

Sang pendekar menolak permintaan mereka. Merasa kesal karena di tolak, kelompok tersebut
membawa banyak pasukan untuk menyerbu kedai tersebut. kedai tersebut menjadi lahan pertempuran
yang sengit. Alex dan Arthur yang tidak mau urusan ini bertambah runyam, ikut membantu bertarung
untuk menghindari hancurnya kedai tersebut.

Alex dan Arthur yang bertarung dengan kuat, menangkap perhatian dari sang pendekar berkapak
tersebut. sang pendekar yang bernama Ragon, memperkenalkan dirinya

“siapa gerangan kalian, wahai anak muda? Mengapa kalian sangat mahir menggunakan pedang?” Tanya
ragon

“kami hanya dua orang pengembara yang sedang mencari pembunuh ayah kami” ucap Arthur

“kalian terlihat kuat, bertarunglah denganku!” tantang Ragon

“aku akan memberi tahu, apa yang kalian ingin tahu, jika berhasil mengalahkanku”

“boleh, siapa takut” ucap Alex


Alex dan Ragon pun bertarung sengit. Alex yang bersenjatakan pedang, cukup sulit melawan serangan
Ragon dengan kapak besarnya. Tidak seperti tubuhnya, Ragon ternyata bergerak sangat cepat dan gesit
dalam menghalau serangan. Sementara Arthur menghadapi para pengawal kelompok tersebut.

Namun, dengan gerakan sabetan pedang dari bawah, Alex pun dapat mengalahkan Ragon yang
berbadan besar.

Setelah kalah, Ragon pun berkata:

“baiklah, aku mengakui kekalahanku. Apa yang ingin kalian tanyakan?” Tanya Ragon

“aku ingin tahu, apakah kau pernah melihat lambang ini” ucap alex sambil menunjukkan slayer

“aku pernah melihatnya 15 tahun lalu, itu adalah lambang Pasukan istana, namun sudah lama aku tidak
melihat lambang itu lagi”

“aku sebenarnya ingin menuju pusat kerajaan ini, aku ingin bertemu dengan oran-orang yang lebih kuat
lagi.” Ucap Ragon

“izinkan aku ikut bersama kalian” sambungnya

“baiklah, tidak ada salahnya menambah sekutu, apalagi dengan tujuan yang sama” ucap Arthur

Mereka bertiga pun beristirahat dan akhirnya melanjutkan perjalanan menuju East Kingdom bersama.

Hadangan Bandit Gurun

Rombongan yang sekarang terdiri dari 3 orang, melanjutkan perjalanannya menuju ibukota East
Kingdom. Setelah melewati perjalanan beberapa hari, mereka melewati sebuah gurun tempat para
bandit bersarang. Ketika mereka lelah akan menempuh perjalanan, mereka beristirahat di sebuah oasis
yang terdapat disana dan tertidur dengan lelapnya. Ketika mereka terbangun, ternyata barang-barang
bawaan mereka yang berharga seperti koin emas dan dagger kecil milik Arthur telah hilang.

Dengan kagetnya, mereka menyadari kehilangan tersebut dan melihat jejak langkah kaki yang baru saja
pergi meninggalkan oasis tempat mereka beristirahat. Mereka pun memutuskan untuk pergi mengejar
para pencuri itu, karena dagger itu adalah warisan berharga yang di berikan oleh sang ayah kepada
Arthur.

Setelah berjalan cukup lama, mereka pun bertemu dengan para Bandit dan menanyakan keberadaan
barang-barang mereka

“hei, apakah kalian yang mencuri barang-barang kami” ucap Ragon?

“ini sekarang barang milik kami, kalian tidak berhak mengambilnya lagi” ucap seorang bandit

“kembalikan barang itu, selagi aku meminta dengan baik-baik” ucap Arthur

“silahkan jika kau bisa” ucap bos bandit tersebut

Pertarungan pun dimulai, meskipun kalah jumlah, pasukan bandit itu bukanlah tandingan 3 orang
pendekar. Mereka dapat dikalahkan, dan akhirnya Arthur pun berhadapan satu lawan satu dengan Bos
bandit.

Mereka sama-sama petarung yang cepat, sehingga mereka bertarung dengan sengitnya. Setelah
bertarung cukup lama, akhirnya Arthur mengalahkan Bos bandit dengan teknik pamungkasnya.

“aku ambil kembali dagger ini” ucap Arthur

“kalian hanya menghambat perjalanan kami menuju istana” sambung Ragon

“kalian hanyalah orang bodoh jika menentang istana” ucap Bos bandit

“tidak ada orang yang akan selamat jika menentang istana, prajurit istana terlalu kuat” sambungnya

“itu tidak masalah bagi kami, selama kami bisa menemukan kebenaran” ucap Alex

Rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Ibukota East Kingdom.

You might also like