You are on page 1of 2

MANIFESTASI KLINIS :

 Tidak terlihat (samar)


Bentuk kejang ini lebih sering terjadi dibanding tipe kejang yang lain, hampir kejang bayi
baru lahir baik pada bayi kurang bulan maupun cukup bulan. Manifestasi klinis berupa
orofasial, termasuk deviasi mata, kedipan mata, gerakan alis (lebih sering pada bayi
kurang bulan) yang bergetar berulang-ulang, mata yang tiba-tiba terbuka dengan bola
mata terfiksasi ke satu arah (lebih sering pada bayi kurang bulan) gerakan seperti
menghisap, mengunyah, mengeluarkan air liur, menjulurkan lidah, gerakan pada bibir,
dan pergerakan ekstremitas.
 Tonik
Kejang tonik biasanya terdapat pada bayi berat lahir rendah dengan masa kehamilan
kurang dari 34 minggu dan bayi-bayi dengan komplikasi perinatal berat misalnya pada
perdarahan intraventrikuler. Bentuk klinis kejang ini yaitu pergerakan tonik satu
ekstremitas atau pergerakan tonik umum.
a. Fokal : terdiri dari postur tubuh asimetris yang menetap dari badan atau ekstremitas
dengan atau tanpa adanya gerakan mata abnormal.
b. Kejang tonik umum : ditandai dengan fleksi tonik atau ekstensi leher, badan dan
ekstremitas, biasnya dengan ekstensi ekstremitas bawah juga.
 Klonik
Kejang klonik seringnya merupakan petunjuk dari lesi fokal yang mendasari seperti
infark korteks, namun kejang klonik juga dapat disebabkan oleh sebab metabolik. Bayi
dengan kejang klonik biasanya tidak mengalami penurunan kesadaran. Dikenal 2 bentuk :
a. Fokal : terdiri dari gerakan bergetardari satu atau dua ekstremitas pada sisi unilateral
dengan atau tanpa adanaya gerakan wajah. Gerakan ini pelan dan ritmik dengan
frekuensi 1-4 kali per detik.
b. Multifokal : kejang klonik pada bayibaru lahir dapat mempunyai lebih dari satu fokus
atau migrasi terdiri dari gerakan dari satu ekstermitas yang kemudian secara acak
pindah ke ekstremitas lainnya. Bentu kejang ini biasanya terdapat pada gangguan
metabolik. Kejang ini lebih sering dijumpai pada bayi cukup bulan dengan berat lebih
2500 gram.

 Mioklonik
Kejang mioklonik cenderung terjadi pada kelompok otot fleksor. Kejang mioklonik terdiri
atas :
a. Fokal : terdiri dari kontraksi cepat satu atau lebih otot fleksor ekstremitas atas.
b. Multifokal : terdiri dari gerakan tidak sinkron dari beberapa bagian tubuh
c. Umum : terdiri dari satu atau lebih gerakan fleksi massif dari kepala dan badan dan
adanya gerakan fleksi atau ekstensi dari ekstremitas.
Ketiga jenis kejang mioklonik sering dijumpai pada bayi kurang bulan saat sedang tidur.

Daftar pustaka

Maryanti Dwi. 2011. “Buku Ajar Neonatus, bayi dan Balita“. Jakarta: Salemba Medika
Nanny Vivian. 2010. “Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita”.Jakarta : Salemba Medika
Sarwono. 2009.” Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal”. Jakarta :
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Edisi Pertama. Jakarta :
Salemba Medika
Bets, Cecily L. Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 3. Jakarta : EGC
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

You might also like