You are on page 1of 18

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

BREAKTHROUGH 1 – TAKING OWNERSHIP


DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN I
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
PROVINSI LAMPUNG

KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN I 2019

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN USAHA AGROINDUSTRI TERPADU


DI KABUPATEN PESISIR BARAT

Disusun Oleh :

NAMA : SUPARMI, S.IP., MM


NIP : 19700407 199403 2 003
JABATAN : KEPALA BIDANG PERINDUSTRIAN
INSTANSI : DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN PESISIR BARAT

KERJASAMA ANTARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN
PESISIR BARAT
KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN I TAHUN 2019

I. Deskripsi Singkat Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 01 Tahun 2017 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pesisir Barat, Struktur Organisasi Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat terdiri dari:
1. Susunan Organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan
c. Bidang Koperasi dan UMKM :
1. Seksi kelembagaan Koperasi
2. Seksi Usaha Kecil dan Menengah
3. Seksi Faslitas dan Pembiayaan
d. Bidang Industri, terdiri dari :
1. Seksi Industri Agro
2. Seksi Industri Aneka , Kerajinan dan Kimia
3. Seksi Industri Logam , Mesin ,Tekstil dan Produk Tekstil, Alat Transportasi , Telematika dan
Elektronik
e. Bidang Perdagangan :
1. Seksi Perdagangan Dalam Negeri
2. Seksi Perdagangan Luar Negeri
3. Seksi Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga

2. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas menyusun program
kerja dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. Perencanaan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang koperasi, UKM, perindustrian
dan perdagangan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Kepala Bidang Perindustrian, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kerja, penelitian
dan pengkajian, pembinaan, pengoordinasian, bimbingan teknis, kerjasama, pengelolaan dan
pemantauan serta evaluasi di bidang perindustrian, menyiapkan fasilitas serta pengawasan di bidang
perindustrian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian dan penyusunan rencana program kerja/ kegiatan di bidang perindustrian;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan sarana industri di bidang perindustrian;
c. penelitian dan pengkajian program pembinaan dan bimbingan teknis peningkatan produksi di bidang
industri;
d. pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan di bidang perindustrian;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perindustrian; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

II. Area Organisasi yang Bermasalah


Mempelajari data dan berbagai dokumen terkait tugas dan fungsi serta melakukan diagnostic reading dengan
diskusi yang berkembang dalam Focus Group Discussion (FGD) serta arahan pimpinan, maka ditentukan
area yang bermaslah adalah sebagai berikut :
1. Area Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Terbatasnya jumlah dan sumber daya manusia (SDM) kurang berkompeten serta belum
sepenuhnya memahami tugas dan fungsi;
b. Disiplin/ etos kerja pegawai yang rendah
2. Area Organisasi
a. Penyusunan rencana program / kegiatan yang belum optimal termasuk dalam
penganggaran
b. Belum ada koordinasi perencanaan dan penganggaran di bidang perindustrian secara
terpadu dari lintas sektor, lintas program dan lintas kabupaten/kota
3. Area Tata Laksana
a. Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu (KUAT)
b. Belum adanya koordinasi lintas sektoral terkait Pengelolaan KUAT;
4. Area Program
a. Belum tersedianya fasilitasi pembuatan IUI
b. Pendampingan IKM masih belum optimal.
III. Area Organisasi yang Menjadi Area Perubahan
Pemilihan area organisasi bermasalah yang akan menjadi area organisasi untuk dilakukan perubahan
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Pengolahan data primer (hasil diskusi dan pembahasan pada rapat pembahasan penyelenggaraan
tugas dan fungsi serta pengkajian data sekunder;
b. Data primer berupa jawaban dan saran atas pertanyaan area organisasi yang paling bermasalah untuk
meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dan dapat diimplementasikan dalam jangka pendek.
Persepsi peserta ditabulasikan dalam sebuah tabel persepsi;
c. Pilihan terbanyak dari peserta rapat yang tertuang dalam tabel dipilih menjadi area organisasi
perubahan;
d. Hasil point c diatas dikonsultasikan kepada mentor untuk ditetapkan di Berita Acara Kesepakatan;
e. Undangan rapat, daftar hadir, berita acara, foto merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
penentuan area perubahan.
Nama : SUPARMI, S.IP., MM
Nip : 19700407 199403 2 003
Jabatan : Kepala Bidang Perindustrian
OPD : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat

DIAGNOSA PERMASALAHAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)


No. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Masalah Adaptif Teknis
Program Perindustrian

I. Tugas Pokok:
Bidang Perindustrian mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana kerja,
penelitian dan pengkajian, pembinaan,
pengoordinasian, bimbingan teknis,
kerjasama, pengelolaan dan pemantauan
serta evaluasi di bidang perindustrian,
menyiapkan fasilitas serta pengawasan di
bidang perindustrian.

II. Fungsi:
1. Pengoordinasian dan penyusunan rencana 1. Terbatasnya kemampuan bawahan √
program kerja/ kegiatan di bidang dalam melakukan analisis untuk
perindustrian; penyiapan bahan perumusan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan;
2. Belum ada koordinasi perencanaan dan
penganggaran di bidang perindustrian √
secara terpadu dari lintas sektor, lintas
program dan lintas kabupaten/kota;
3. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk
menyusun draft rancangan rencana
pembangunan perindustrian jangka
panjang;
4. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk √
menyusun draft rancangan rencana
pembangunan perindustrian jangka
menengah;
5. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk
menyusun draft rancangan rencana √
pembangunan perindustrian jangka
pendek;
6. Belum adanya konsistensi antara
perencanaan pembangunan
perindustrian daerah dengan penyusunan
penganggaran APBD di bidang √
Perindustrian;
7. Belum optimalnya koordinasi antara
Dinas dengan DPKAD dalam penyusunan
APBD Diskoperindag Pesisir Barat
sampai terbit dokumen anggaran;
8. Terbatasnya jumlah bawahan untuk √
menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan penganggaran APBN;
9. Belum optimalnya koordinasi
penyusunan APBN sampai terbit
dokumen anggaran;
10. Terbatasnya kemampuan bawahan untuk √
menyiapkan bahan dalam penyusunan
penganggaran sumber lainnya;
11. Terbatasnya sarana dan prasarana yang
mendukung dalam proses penyusunan √
rencana dan anggaran.

2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan 12. Tidak tepat waktunya pengumpulan data √
teknis operasional pelaksanaan pembinaan hasil pelaksanaan program perindustrian
dan pengembangan sarana industri di dan data terkait dari lintas sektor dan
bidang perindustrian; pengelola program;
13. Jumlah SDM untuk pengolahan dan
analisis data menjadi informasi untuk
sumber perencanaan program √
perindustrian masih terbatas;
14. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi IKM; √
15. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Bantuan Alat dan
Sarana Industri;
16. Bawahan masih kurang mampu dalam √
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Pelatihan dan
Sosialisasi Perindustrian;
17. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Pengembangan √
Sentra Industri;
18. Kurangnya sarana dan prasaran dalam
pengolahan data dan informasi
perindustrian;
19. Belum adanya RPIK (Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten) yang √
sudah di-Perdakan;
20. Tidak dilibatkannya Bidang Perindustrian
dalam penyusunan Perda RPIK;

3. Penelitian dan pengkajian program 21. Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan √


pembinaan dan bimbingan teknis Usaha Agroindustri Terpadu (KUAT);
peningkatan produksi di bidang industri;

4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 22. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam √
pelaporan kegiatan di bidang perindustrian; penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program tahunan di bidang
perindustrian masih terbatas;
23. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program lima tahunan di bidang √
perindustrian masih terbatas;
24. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dengan mekanisme
elektronik di bidang perindustrian masih √
terbatas;
25. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dan kegiatan di bidang
perindustrian yang bersumber dari APBD
masih terbatas; √
26. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dan kegiatan di bidang
perindustrian yang bersumber dari APBN
masih terbatas; √
27. Kurangnya sinkronisasi antara laporan
monitoring dan evaluasi kegiatan dan
program di bidang perindustrian dengan
kenyataan di lapangan;
28. Belum optimalnya penganggaran untuk √
laporan monitoring dan evaluasi kegiatan
dan program di bidang perindustrian;
5. Pelaksanaan dan pengkoordinasian 29. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi √
kegiatan di bidang perindustrian; antara atasan dan bawahan dalam
menerjemahkan perintah dan telaahan
staf;
30. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi
antara bidang perindustrian dengan √
bagian keuangan di Diskoperindag dalam
hal pencairan anggaran;

Krui, 09 April 2019


Atasan Langsung Peserta Diklat Peserta Diklat
Kepala Dinas Koperindag

HERIZAN, SE., MM SUPARMI, S.IP., MM


NIP. 19690704 1992 1 001 NIP. 19700407 199403 2 003

ANALISIS USG BIDANG PERINDUSTRIAN


NO IDENTIFIKASI MASALAH U S G TOTAL RANGKING
1. Belum terkelolanya Kawasan Usaha 5 5 5 15 1
Agroindustri Terpadu (KUAT) yang berbasis
ramah lingkungan guna meningkatkan
ekonomi masyarakat dalam rangka
menciptakan produk industri kelapa yang
mandiri di kabupaten pesisir barat
2. Belum adanya konsistensi antara 5 4 5 14 2
perencanaan pembangunan perindustrian
daerah dengan penyusunan penganggaran
APBD di bidang Perindustrian.
3. Belum ada koordinasi perencanaan dan 5 5 3 13 3
penganggaran di bidang perindustrian secara
terpadu dari lintas sektor, lintas program dan
lintas kabupaten/kota.
4. Belum optimalnya penganggaran untuk 5 3 4 12 4
laporan monitoring dan evaluasi kegiatan dan
program di bidang perindustrian.
5. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi antara 4 5 2 11 5
atasan dan bawahan dalam menerjemahkan
perintah dan telaahan staf.

Keterangan Urgency : Keterangan Serious : Keterangan Growth :


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak Mendesak 1 :Sangat Tidak Berpengaruh 1 : Sangat Tidak Berdampak

 ISU PRIORITAS
 Belum adanya dasar hukum dalam Pengelolaan KUAT
 Perencanaan Pengembangan KUAT yang belum ada
 Adanya mal administrasi jika tidak ditindaklanjuti
 Banyaknya celah bagi oknum dalam melakukan penyimpangan

 RUMUSAN MASALAH
 Analisa permasalahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Pengumpulan data pendukung optimalisasi KUAT
 Koordinasi teknis internal Pemerintah Daerah dalam penentuan kebijakan
 Pengembangan/optimalisasi KUAT dengan pihak ketiga/investor.
 Pengidentifikasin masalah
 Evaluasi dan pemecahan masalah
 Pembinaan pelaku IKM belum optimal
 Adanya calon investor yang tertarik menanamkan modalnya di KUAT

 RUMUSAN SASARAN
Perlu adanya optimalisasi pengelolaan KUAT melalui investasi oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rapat Pembahasan Area organisasi Proyek Perubahan pada tanggal 09 April 2019 memberikan hasil yang
disajikan dalam tabel persepsi sebagai berikut :
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan
No. Nama Area Organisasi
Organisasi SDM Program Tata Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM 
2. Sofyan Hidayat, ST 
3. Fabianus Wiradi H, SE., MM 
4. Evi Ariyani Purwaningsih, SAN 
5. Andy Saputra, SE 
6. Indra Yamin 
7. Sinta Dela 

Tabel diatas memperlihatkan sebanyak empat orang (57%) memilih tata laksana, dua orang (29%) memilih
SDM dan satu orang (14%) memilih organisasi. Berdasarkan tabel persepsi maka dipilih area organisasi
yang bermasalah yaitu Tata Laksana dengan scope Strategi Pengembangan dan Kawasan Usaha
Agroindustri Terpadu di Kabupaten Pesisir Barat.
Krui, 09 April 2019
Atasan Langsung Peserta Diklat Peserta Diklat
Kepala Dinas Koperindag

HERIZAN, SE., MM SUPARMI, S.IP., MM


NIP. 19690704 1992 1 001 NIP. 19700407 199403 2 003
FORMULIR KEGIATAN PESERTA DIKLAT
PADA TAHAP TAKING OWNERSHIP
1. Nama Peserta : SUPARMI, S.IP., MM
2. Instansi : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesisir Barat
3. Rencana Area : Program, dengan scope Strategi Pengembangan dan Kawasan Usaha
Perubahan Agroindustri Terpadu di Kabupaten Pesisir Barat.

DIINFOKAN
HARI/ PARAF
No. KEGIATAN OUTPUT KE COACH
TGL MENTOR
TANGGAL
1. Kamis - Melaporkan kepada atasan - Surat Pernyataan Kesediaan
4 April langsung selaku mentor tentang Menjadi Mentor
2019 kegiatan Breakthrough I – - Deskripsi singkat Tusi
Taking Ownership Diklat Pim III Bidang Perindustrian
dan membahas permasalahan - Perbup No 01 Tahun 2017
yang ada pada Tusi tentang Kedudukan,
Perindustrian. Susunan Organisasi, Tugas
- Menyiapkan bahan rapat berupa dan Fungsi, serta Tata Kerja
data dukung pelaksanaan Tusi Dinas Koperasi, UKM,
Bidang Perindustrian. Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten
Pesisir Barat.

2. Jum’at Diskusi dengan para Kasie pada Identifikasi masalah pada


5 April Bidang Perindustrian mengenai area organisasi
2019 identifikasi masalah dan area
perubahan
3. Senin - Konsultasi dengan mentor - Alternatif prioritas area
8 April - Menyiapkan bahan area organisasi yang menjadi
2019 perubahan area perubahan
- Menyiapkan undangan rapat - Undangan rapat penentuan
penentuan area perubahan area perubahan
4. Selasa Rapat area perubahan Notulen Rapat (tabel
9 April persepsi)
2019
5. Rabu - Mempersiapkan dan - Kesepakatan Area
10 April penandatanganan Kesepakatan Perubahan yang telah
2019 Area Perubahan ditandatangani Mentor
- Menyusun laporan Taking - Laporan Taking Ownership
Ownership

Krui, 05 April 2019


Peserta Diklat

SUPARMI, S.IP., MM
NIP. 19700407 199403 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN
Jl. Lintas Barat No. 146 Dsn. Sukarami, Pekon Seray - Pesisir Tengah Kode Pos 34874

Krui, 09 April 2019

Nomor : 530/ /IV.15/IV/2019 Kepada Yth,


Sifat : Segera 1. Kasie Industri Agro
Lampiran : - 2. Kasie Aneka Industri dan Kimia
Perihal : Undangan Rapat Area Perubahan 3. Kasie ILMATATEL
di –
KRUI

Dengan hormat.

Sehubungan dengan pelaksanaan Kegiatan Taking Ownership DIKLAT PIM III


Angkatan I Provinsi Lampung Tahun 2019 oleh Kepala Bidang Pengendalian Penduduk,
Penyuluhan dan Penggerakan, dengan ini kami minta kehadiran Bapak/Ibu pada :

Hari : Selasa
Tanggal : 9 April 2019
Waktu : 09.00 Wib s.d. selesai
Tempat : Ruang Rapat Dinas Koperindag Kabupaten Pesisir Barat
Acara : Rapat penentuan area organisasi untuk proyek perubahan

Demikian atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih

An. Kepala Dinas Koperindag


Kepala Bidang Perindustrian

SUPARMI, S.IP., MM
NIP. 19700407 199403 2 003
ABSENSI RAPAT
PEMBAHASAN PENENTUAN AREA ORGANISASI PROYEK PERUBAHAN
SELASA, 9 APRIL 2019

NO NAMA JABATAN TANDATANGAN

1. Suparmi, S.IP., MM Kabid Perindustrian

2. Fabianus Wiradi Hartono, SE., MM Kasie Industri Agro

3.. Sofyan Hidayat, ST Kasie Aneka Industri & Kimia

4. Evi Ariyani Purwaningsih, SAN Kasie ILMATATEL

5. Andy Saputra, SE Staf Bidang Perindustrian

6. Indra Yamin Staf Bidang Perindustrian

7. Sinta Dela Staf Bidang Perindustrian


NOTULEN RAPAT
Hari / Tanggal : Selasa / 9 April 2019
Acara : Rapat Pembahasan Penentuan Area organisasi Proyek Perubahan oleh
Penyelenggara Tugas dan Fungsi Pengembangan Bidang Perindustrian
Tempat : Ruang Rapat Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Pesisir Barat.

Dasar : Surat Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan


Perihal : Rapat Pembahasan Penentuan Area organisasi Proyek Perubahan.
Rapat dipimpin oleh Kepala Bidang PERINDUSTRIAN, dengan dihadiri oleh 3 (tiga) orang Kasie dan seluruh staf
Bidang Perindustrian, dengan pembahasan mengenai program kerja dan kegiatan terkait tugas dan fungsi Bidang
Perindustrian.
Pembahasan rapat meliputi :
- Permasalahan yang menjadi isu prioritas mengapa harus ditangani
- Dampak jika tidak ditangani
- Pengumpulan masalah
Hasil rapat dan diskusi yang berkembang dalam Focus Group Discussion (FGD) perlu ditindak lanjuti beberapa
hal sebagai berikut :
1. Belum adanya Perjanjian Kerja Sama dengan Investor;
2. Belum adanya road map pengembangan KUAT;
3. Belum adanya dasar hukum penarikan PAD;
4. Belum adanya Koordinais Teknis lintas sektoral; terkait Pengelolaan KUAT.

Selanjutnya dipilih area organisasi yang paling bermasalah untuk meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dan
dapat di implementasikan dalam jangka pendek. Persepsi peserta ditabulasikan dalam sebuah tabel persepsi,
dengan pilihan terbanyak dari peserta rapat yang dipilih menjadi area organisasi perubahan.

Kesimpulan rapat :
- Membagi tugas untuk masing-masing seksi dalam menganalisa pokok-pokok permasalahan di KUAT;
- Membuat rumusan pemecahan masalah;
- Mengkoordinasikan kepada Kepala Dinas untuk kesimpulan dan saran pengelolaan KUAT.

Pimpinan Rapat

SUPARMI, S.IP., MM
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan

Area Organisasi
No. Nama Tata
Organisasi SDM Program
Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM 
Fabianus Wiradi Hartono, SE., 
2.
MM

3. Sofyan Hidayat, ST 

4. Evi Ariyani Purwaningsih, SAN 

5. Andy Saputra, SE 

6. Indra Yamin 

7. Sinta Dela 

Keterangan :
Area proyek perubahan :
1. ORGANISASI
a. Penyusunan rencana program / kegiatan yang belum optimal termasuk
dalam penganggaran
b. Belum ada koordinasi perencanaan dan penganggaran di bidang
perindustrian secara terpadu dari lintas sektor, lintas program dan lintas
kabupaten/kota
2. SDM
a. Terbatasnya jumlah dan SDM kurang berkompeten serta belum
sepenuhnya memahami tugas dan fungsi
b. Disiplin/ etos kerja pegawai yang rendah
3. PROGRAM
a. Belum tersedianya fasilitasi pembuatan IUI
b. Pendampingan IKM masih belum optimal

4. TATA LAKSANA
a. Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu
(KUAT)
b. Belum adanya koordinasi lintas sektoral terkait Pengelolaan KUAT
BERITA ACARA RAPAT
PEMBAHASAN AREA ORGANISASI PROYEK PERUBAHAN

Pada hari Selasa tanggal Sembilan bulan April tahun Dua ribu Sembilan belas dilaksanakan Rapat
Pembahasan Area Organisasi Proyek Perubahan yang diahdiri oleh Kepala Bidang Perindustrian, Kepala Seksi
Industri Agro, Kepala Seksi Aneka Industri dan Kimia, Kepala Seksi ILMATATEL, serta tiga orang staf Bidang
Perindustrian.
Dalam rapat digambarkan persepsi peserta mengenai area organisasi yang paling bermasalah untuk dilakukan
proyek perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dapat diimplementasikan dalam
jangka pendek, melalui sebuah tabel persepsi sebagai berikut:
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan

Area Organisasi
No. Nama Tata
Organisasi SDM Program
Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM 
Fabianus Wiradi Hartono, SE., 
2.
MM

3. Sofyan Hidayat, ST 

4. Evi Ariyani Purwaningsih, SAN 

5. Andy Saputra, SE 

6. Indra Yamin 

7. Sinta Dela 

Tabel diatas memperlihatkan sebanyak empat orang (57%) memilih tata laksana, dua orang (29%) memilih SDM
dan satu orang (14%) memilih organisasi. Permasalahan yang dikemukakan dalam Rapat Pembahasan adalah :
No. Area Organisasi Identifikasi Masalah
1. SDM Terbatasnya jumlah dan SDM kurang berkompeten serta belum sepenuhnya
memahami tugas dan fungsi.
Disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah
2. Tata Laksana Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu (KUAT)
3. Organisasi Belum ada koordinasi perencanaan dan penganggaran di bidang perindustrian
secara terpadu dari lintas sektor, lintas program dan lintas kabupaten/kota.
4. Program Belum tersedianya fasilitasi pembuatan IUI
Pendampingan IKM masih belum optimal

Dengan demikian telah disepakati dalam rapat bahwa fokus proyek perubahan yang akan dilakukan adalah
program dengan scope Strategi Pengembangan dan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu di Kabupaten Pesisir
Barat.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Peserta Rapat :
Suparmi, S.IP., MM ...............................
Fabianus Wiradi H, SE., MM ............................... Mengetahui,
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
Sofyan Hidayat, ST ...............................
dan Perdagangan
Evi Ariyani Purwaningsih, ............................... Kabupaten Pesisir Barat
SAN
Andy Saputra, SE ...............................
Indra Yamin ...............................
Sinta Dela ............................... HERIZAN, SE., MM
NIP. 19690704 1992 1 001
BERITA ACARA
KESEPAKATAN PROYEK PERUBAHAN

Pada Hari Rabu Tanggal Sepuluh Bulan April Tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Herizan, SE., MM
NIP : 19690704 1992 1 001
Jabatan : Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, yang
selanjutnya di sebut Mentor.

Nama : Suparmi, S.IP., MM


NIP : 19700407 199403 2 003
Jabatan : Kepala Bidang Perindustrian, yang selanjutnya disebut Peserta Diklat PIM III.

Berdasarkan :
a. Pengolahan data primer berupa pembahasan dan diskusi tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi
serta idnetifikasi masalah serta pengkajian data sekunder,
b. Data primer berupa jawaban dan saran atas pertanyaan area organisasi yang paling bermasalah untuk
meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dan dapat diimplementasikan serta persepsi peserta rapat
tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel persepsi,
c. Pilihan terbanyak dalam persepsi dipilih menjadi area organisasi perubahan,
d. Hasil konsultasi dengan mentor untuk ditetapkan sebagai area perubahan.

Dengan ini telah sepakat mengenai Rencana Proyek Perubahan yang akan dibuat oleh Saudara Peserta Diklat
PIM III Provinsi Lampung tersebut diatas adalah dalam Area Tata Laksana, dengan scope Pengembangan e-
KIE Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga sebagai media layanan advokasi,
komunikasi, informasi dan edukasi yang terintegrasi dan terpadu berbasis Teknologi Informasi.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Peserta Diklat PIM III Mentor

Suparmi, S.IP., MM Herizan, SE., MM


NIP. 19700407 199403 2 003 NIP. 19690704 1992 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN
Jl. Lintas Barat No. 146 Dsn. Sukarami, Pekon Seray - Pesisir Tengah Kode Pos 34874

SURAT PERNYATAAN
Nomor : 530/ /SP/IV.15/IV/2019

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Herizan, SE., MM ( Mentor Selaku Atasan Lamgsung Peserta Diklat)


NIP : 19690704 1992 1 001
Pangkat/Gol : Pembina / IV.a
Unit Kerja : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Instansi : Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa Saya bersedia bertindak selaku Mentor dengan tugas
sebagaimana tercantum dalam Panduan Mentor, yang berlaku selama pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III, (Bagi Pejabat Administrator) untuk :

Nama : Suparmi, S.IP., MM


NIP : 19750527 200604 1 014
Pangkat/Gol : Penata Tingkat I / IIId
Unit Kerja : Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
Instansi : Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Krui, 10 April 2019


Yang Membuat Pernyataan

Materai
6000

Herizan, SE., MM
NIP. 19690704 1992 1 001

You might also like