Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KERJASAMA ANTARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI LAMPUNG
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN, DAN PERDAGANGAN KABUPATEN
PESISIR BARAT
KESEPAKATAN AREA PERUBAHAN
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN I TAHUN 2019
2. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas menyusun program
kerja dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. Perencanaan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang koperasi, UKM, perindustrian
dan perdagangan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang koperasi, UKM, perindustrian dan perdagangan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Kepala Bidang Perindustrian, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kerja, penelitian
dan pengkajian, pembinaan, pengoordinasian, bimbingan teknis, kerjasama, pengelolaan dan
pemantauan serta evaluasi di bidang perindustrian, menyiapkan fasilitas serta pengawasan di bidang
perindustrian.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian dan penyusunan rencana program kerja/ kegiatan di bidang perindustrian;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional pelaksanaan pembinaan dan
pengembangan sarana industri di bidang perindustrian;
c. penelitian dan pengkajian program pembinaan dan bimbingan teknis peningkatan produksi di bidang
industri;
d. pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan di bidang perindustrian;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perindustrian; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
I. Tugas Pokok:
Bidang Perindustrian mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana kerja,
penelitian dan pengkajian, pembinaan,
pengoordinasian, bimbingan teknis,
kerjasama, pengelolaan dan pemantauan
serta evaluasi di bidang perindustrian,
menyiapkan fasilitas serta pengawasan di
bidang perindustrian.
II. Fungsi:
1. Pengoordinasian dan penyusunan rencana 1. Terbatasnya kemampuan bawahan √
program kerja/ kegiatan di bidang dalam melakukan analisis untuk
perindustrian; penyiapan bahan perumusan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan;
2. Belum ada koordinasi perencanaan dan
penganggaran di bidang perindustrian √
secara terpadu dari lintas sektor, lintas
program dan lintas kabupaten/kota;
3. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk
menyusun draft rancangan rencana
pembangunan perindustrian jangka
panjang;
4. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk √
menyusun draft rancangan rencana
pembangunan perindustrian jangka
menengah;
5. Kemampuan bawahan masih terbatas
dalam melakukan analisis untuk
menyusun draft rancangan rencana √
pembangunan perindustrian jangka
pendek;
6. Belum adanya konsistensi antara
perencanaan pembangunan
perindustrian daerah dengan penyusunan
penganggaran APBD di bidang √
Perindustrian;
7. Belum optimalnya koordinasi antara
Dinas dengan DPKAD dalam penyusunan
APBD Diskoperindag Pesisir Barat
sampai terbit dokumen anggaran;
8. Terbatasnya jumlah bawahan untuk √
menyiapkan bahan dalam rangka
penyusunan penganggaran APBN;
9. Belum optimalnya koordinasi
penyusunan APBN sampai terbit
dokumen anggaran;
10. Terbatasnya kemampuan bawahan untuk √
menyiapkan bahan dalam penyusunan
penganggaran sumber lainnya;
11. Terbatasnya sarana dan prasarana yang
mendukung dalam proses penyusunan √
rencana dan anggaran.
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan 12. Tidak tepat waktunya pengumpulan data √
teknis operasional pelaksanaan pembinaan hasil pelaksanaan program perindustrian
dan pengembangan sarana industri di dan data terkait dari lintas sektor dan
bidang perindustrian; pengelola program;
13. Jumlah SDM untuk pengolahan dan
analisis data menjadi informasi untuk
sumber perencanaan program √
perindustrian masih terbatas;
14. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Monitoring dan
Evaluasi IKM; √
15. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Bantuan Alat dan
Sarana Industri;
16. Bawahan masih kurang mampu dalam √
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Pelatihan dan
Sosialisasi Perindustrian;
17. Bawahan masih kurang mampu dalam
menyiapkan bahan perumusan kebijakan
teknis untuk Kegiatan Pengembangan √
Sentra Industri;
18. Kurangnya sarana dan prasaran dalam
pengolahan data dan informasi
perindustrian;
19. Belum adanya RPIK (Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten) yang √
sudah di-Perdakan;
20. Tidak dilibatkannya Bidang Perindustrian
dalam penyusunan Perda RPIK;
4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan 22. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam √
pelaporan kegiatan di bidang perindustrian; penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program tahunan di bidang
perindustrian masih terbatas;
23. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program lima tahunan di bidang √
perindustrian masih terbatas;
24. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dengan mekanisme
elektronik di bidang perindustrian masih √
terbatas;
25. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dan kegiatan di bidang
perindustrian yang bersumber dari APBD
masih terbatas; √
26. Jumlah dan kemampuan bawahan dalam
penyusunan laporan monitoring dan
evaluasi program dan kegiatan di bidang
perindustrian yang bersumber dari APBN
masih terbatas; √
27. Kurangnya sinkronisasi antara laporan
monitoring dan evaluasi kegiatan dan
program di bidang perindustrian dengan
kenyataan di lapangan;
28. Belum optimalnya penganggaran untuk √
laporan monitoring dan evaluasi kegiatan
dan program di bidang perindustrian;
5. Pelaksanaan dan pengkoordinasian 29. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi √
kegiatan di bidang perindustrian; antara atasan dan bawahan dalam
menerjemahkan perintah dan telaahan
staf;
30. Kurangnya koordinasi dan sinkronisasi
antara bidang perindustrian dengan √
bagian keuangan di Diskoperindag dalam
hal pencairan anggaran;
ISU PRIORITAS
Belum adanya dasar hukum dalam Pengelolaan KUAT
Perencanaan Pengembangan KUAT yang belum ada
Adanya mal administrasi jika tidak ditindaklanjuti
Banyaknya celah bagi oknum dalam melakukan penyimpangan
RUMUSAN MASALAH
Analisa permasalahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengumpulan data pendukung optimalisasi KUAT
Koordinasi teknis internal Pemerintah Daerah dalam penentuan kebijakan
Pengembangan/optimalisasi KUAT dengan pihak ketiga/investor.
Pengidentifikasin masalah
Evaluasi dan pemecahan masalah
Pembinaan pelaku IKM belum optimal
Adanya calon investor yang tertarik menanamkan modalnya di KUAT
RUMUSAN SASARAN
Perlu adanya optimalisasi pengelolaan KUAT melalui investasi oleh pihak ketiga berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rapat Pembahasan Area organisasi Proyek Perubahan pada tanggal 09 April 2019 memberikan hasil yang
disajikan dalam tabel persepsi sebagai berikut :
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan
No. Nama Area Organisasi
Organisasi SDM Program Tata Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM
2. Sofyan Hidayat, ST
3. Fabianus Wiradi H, SE., MM
4. Evi Ariyani Purwaningsih, SAN
5. Andy Saputra, SE
6. Indra Yamin
7. Sinta Dela
Tabel diatas memperlihatkan sebanyak empat orang (57%) memilih tata laksana, dua orang (29%) memilih
SDM dan satu orang (14%) memilih organisasi. Berdasarkan tabel persepsi maka dipilih area organisasi
yang bermasalah yaitu Tata Laksana dengan scope Strategi Pengembangan dan Kawasan Usaha
Agroindustri Terpadu di Kabupaten Pesisir Barat.
Krui, 09 April 2019
Atasan Langsung Peserta Diklat Peserta Diklat
Kepala Dinas Koperindag
DIINFOKAN
HARI/ PARAF
No. KEGIATAN OUTPUT KE COACH
TGL MENTOR
TANGGAL
1. Kamis - Melaporkan kepada atasan - Surat Pernyataan Kesediaan
4 April langsung selaku mentor tentang Menjadi Mentor
2019 kegiatan Breakthrough I – - Deskripsi singkat Tusi
Taking Ownership Diklat Pim III Bidang Perindustrian
dan membahas permasalahan - Perbup No 01 Tahun 2017
yang ada pada Tusi tentang Kedudukan,
Perindustrian. Susunan Organisasi, Tugas
- Menyiapkan bahan rapat berupa dan Fungsi, serta Tata Kerja
data dukung pelaksanaan Tusi Dinas Koperasi, UKM,
Bidang Perindustrian. Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten
Pesisir Barat.
SUPARMI, S.IP., MM
NIP. 19700407 199403 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN
DAN PERDAGANGAN
Jl. Lintas Barat No. 146 Dsn. Sukarami, Pekon Seray - Pesisir Tengah Kode Pos 34874
Dengan hormat.
Hari : Selasa
Tanggal : 9 April 2019
Waktu : 09.00 Wib s.d. selesai
Tempat : Ruang Rapat Dinas Koperindag Kabupaten Pesisir Barat
Acara : Rapat penentuan area organisasi untuk proyek perubahan
SUPARMI, S.IP., MM
NIP. 19700407 199403 2 003
ABSENSI RAPAT
PEMBAHASAN PENENTUAN AREA ORGANISASI PROYEK PERUBAHAN
SELASA, 9 APRIL 2019
Selanjutnya dipilih area organisasi yang paling bermasalah untuk meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dan
dapat di implementasikan dalam jangka pendek. Persepsi peserta ditabulasikan dalam sebuah tabel persepsi,
dengan pilihan terbanyak dari peserta rapat yang dipilih menjadi area organisasi perubahan.
Kesimpulan rapat :
- Membagi tugas untuk masing-masing seksi dalam menganalisa pokok-pokok permasalahan di KUAT;
- Membuat rumusan pemecahan masalah;
- Mengkoordinasikan kepada Kepala Dinas untuk kesimpulan dan saran pengelolaan KUAT.
Pimpinan Rapat
SUPARMI, S.IP., MM
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan
Area Organisasi
No. Nama Tata
Organisasi SDM Program
Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM
Fabianus Wiradi Hartono, SE.,
2.
MM
3. Sofyan Hidayat, ST
5. Andy Saputra, SE
6. Indra Yamin
7. Sinta Dela
Keterangan :
Area proyek perubahan :
1. ORGANISASI
a. Penyusunan rencana program / kegiatan yang belum optimal termasuk
dalam penganggaran
b. Belum ada koordinasi perencanaan dan penganggaran di bidang
perindustrian secara terpadu dari lintas sektor, lintas program dan lintas
kabupaten/kota
2. SDM
a. Terbatasnya jumlah dan SDM kurang berkompeten serta belum
sepenuhnya memahami tugas dan fungsi
b. Disiplin/ etos kerja pegawai yang rendah
3. PROGRAM
a. Belum tersedianya fasilitasi pembuatan IUI
b. Pendampingan IKM masih belum optimal
4. TATA LAKSANA
a. Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu
(KUAT)
b. Belum adanya koordinasi lintas sektoral terkait Pengelolaan KUAT
BERITA ACARA RAPAT
PEMBAHASAN AREA ORGANISASI PROYEK PERUBAHAN
Pada hari Selasa tanggal Sembilan bulan April tahun Dua ribu Sembilan belas dilaksanakan Rapat
Pembahasan Area Organisasi Proyek Perubahan yang diahdiri oleh Kepala Bidang Perindustrian, Kepala Seksi
Industri Agro, Kepala Seksi Aneka Industri dan Kimia, Kepala Seksi ILMATATEL, serta tiga orang staf Bidang
Perindustrian.
Dalam rapat digambarkan persepsi peserta mengenai area organisasi yang paling bermasalah untuk dilakukan
proyek perubahan dalam rangka meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dapat diimplementasikan dalam
jangka pendek, melalui sebuah tabel persepsi sebagai berikut:
Tabel Persepsi
Pemilihan dan Kesepakatan Area Perubahan
Area Organisasi
No. Nama Tata
Organisasi SDM Program
Laksana
1. Suparmi, S.IP., MM
Fabianus Wiradi Hartono, SE.,
2.
MM
3. Sofyan Hidayat, ST
5. Andy Saputra, SE
6. Indra Yamin
7. Sinta Dela
Tabel diatas memperlihatkan sebanyak empat orang (57%) memilih tata laksana, dua orang (29%) memilih SDM
dan satu orang (14%) memilih organisasi. Permasalahan yang dikemukakan dalam Rapat Pembahasan adalah :
No. Area Organisasi Identifikasi Masalah
1. SDM Terbatasnya jumlah dan SDM kurang berkompeten serta belum sepenuhnya
memahami tugas dan fungsi.
Disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah
2. Tata Laksana Tidak optimalnya pengelolaan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu (KUAT)
3. Organisasi Belum ada koordinasi perencanaan dan penganggaran di bidang perindustrian
secara terpadu dari lintas sektor, lintas program dan lintas kabupaten/kota.
4. Program Belum tersedianya fasilitasi pembuatan IUI
Pendampingan IKM masih belum optimal
Dengan demikian telah disepakati dalam rapat bahwa fokus proyek perubahan yang akan dilakukan adalah
program dengan scope Strategi Pengembangan dan Kawasan Usaha Agroindustri Terpadu di Kabupaten Pesisir
Barat.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Peserta Rapat :
Suparmi, S.IP., MM ...............................
Fabianus Wiradi H, SE., MM ............................... Mengetahui,
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian
Sofyan Hidayat, ST ...............................
dan Perdagangan
Evi Ariyani Purwaningsih, ............................... Kabupaten Pesisir Barat
SAN
Andy Saputra, SE ...............................
Indra Yamin ...............................
Sinta Dela ............................... HERIZAN, SE., MM
NIP. 19690704 1992 1 001
BERITA ACARA
KESEPAKATAN PROYEK PERUBAHAN
Pada Hari Rabu Tanggal Sepuluh Bulan April Tahun Dua Ribu Sembilan Belas,
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Herizan, SE., MM
NIP : 19690704 1992 1 001
Jabatan : Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, yang
selanjutnya di sebut Mentor.
Berdasarkan :
a. Pengolahan data primer berupa pembahasan dan diskusi tentang penyelenggaraan tugas dan fungsi
serta idnetifikasi masalah serta pengkajian data sekunder,
b. Data primer berupa jawaban dan saran atas pertanyaan area organisasi yang paling bermasalah untuk
meningkatkan kinerja Bidang Perindustrian dan dapat diimplementasikan serta persepsi peserta rapat
tersebut ditabulasikan dalam sebuah tabel persepsi,
c. Pilihan terbanyak dalam persepsi dipilih menjadi area organisasi perubahan,
d. Hasil konsultasi dengan mentor untuk ditetapkan sebagai area perubahan.
Dengan ini telah sepakat mengenai Rencana Proyek Perubahan yang akan dibuat oleh Saudara Peserta Diklat
PIM III Provinsi Lampung tersebut diatas adalah dalam Area Tata Laksana, dengan scope Pengembangan e-
KIE Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga sebagai media layanan advokasi,
komunikasi, informasi dan edukasi yang terintegrasi dan terpadu berbasis Teknologi Informasi.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Peserta Diklat PIM III Mentor
SURAT PERNYATAAN
Nomor : 530/ /SP/IV.15/IV/2019
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa Saya bersedia bertindak selaku Mentor dengan tugas
sebagaimana tercantum dalam Panduan Mentor, yang berlaku selama pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan Tingkat III, (Bagi Pejabat Administrator) untuk :
Materai
6000
Herizan, SE., MM
NIP. 19690704 1992 1 001