Professional Documents
Culture Documents
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Ilmu Manajemen
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. rer.pol. Heti Mulyati, S.TP, M.T
Judul Tesis : Analisis Kontribusi Komponen Teknologi (Technoware,
Humanware, Infoware, Orgaware) pada Perusahaan Jasa
Transportasi Kereta Api Barang dengan Pendekatan Model
Teknometrik
Nama : Evy Rusmanida Yanthi
NIM : H251150211
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh
Dr. Ir. Jono M.Munandar, M.Sc Prof. Dr.Ir. Anas Miftah Fauzi,
M.Eng
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga tesis ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian ini adalah status
teknologi dengan judul Analisis Kontribusi Komponen Teknologi (Technoware,
Humanware, Infoware, Orgaware) pada Perusahaan Jasa Transportasi Kereta Api
Barang dengan Pendekatan Model Teknometrik.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr.Ir. Abdul Basith, MS dan
Bapak Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku pembimbing yang telah banyak
memberi saran. Di samping itu, ungkapan terimakasih kepada Ibu Dr. Rer.Pol. Heti
Mulyati, S.TP, MT selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan.
Penghargaan penulis sampaikan kepada narasumber dari
PT. Kereta Api Logistik (PT. KALOG) Bapak Ruhara Agus Mulyono, Bapak Didik
Harijanto, Bapak Widodo, Bapak Wisnu, Bapak Sulton, Bapak Syaripudin, Bapak
Devy Irawan yang telah membantu dalam pengumpulan data. Penulis juga
menyampaikan terimakasih kepada Dr. Kartiko Eko Putranto, DEA sebagai
narasumber BPPT yang telah banyak memberikan masukan. Terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan, Ditjen
Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat
Kualifikasi SDM, sebagai sponsor studi yang telah memberi bantuan kepada
penulis dalam bentuk Beasiswa SDM Iptek. Terimakasih kepada Pusat Strategi
teknologi dan Audit Teknologi-BPPT, Pusbindiklat-BPPT serta Biro SDM BPPT
yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melanjutkan studi.
Ungkapan terimakasih yang tidak terhingga kepada keluarga tercinta Mama,
Ayah, Bou Adelina Pane, Papap Taufik Hudaya Siregar dan Ananda Ezzedinna
Adzra Siregar, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat.
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 4
Ruang Lingkup Penelitian 4
2 TINJAUAN PUSTAKA 4
Transportasi Kereta Api Barang 4
Teknologi 6
Manajemen Teknologi 9
Model Teknometrik 11
Penelitian Terdahulu 12
3 METODE PENELITIAN 13
Kerangka Pemikiran 13
Lokasi dan Waktu Penelitian 16
Pendekatan Penelitian 16
Jenis dan Sumber Data 16
Metode Pengumpulan Data 16
Pengolahan Data dan Analisis Data 17
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 25
Gambaran Umum PT. Kereta Api Logistik 25
Angkutan Kontainer PT. Kereta Api Logistik 27
Identifikasi Komponen Teknologi 28
Nilai Batas Kecanggihan Komponen Teknologi 31
Nilai State of The Art (SOTA) Komponen Teknologi 32
Nilai Kontribusi T H I O 34
Nilai Intensitas Kontribusi T H I O 35
Nilai Koefisien Kontribusi Komponen Teknologi 36
Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi 37
Implikasi Manajerial 42
5 SIMPULAN DAN SARAN 42
Simpulan 42
Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
LAMPIRAN 47
RIWAYAT HIDUP 82
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu bidang fokus riset pemerintah dan tertuang
dalam Buku Agenda Riset Nasional (ARN) Tahun 2016-2019 yang disusun oleh
Dewan Riset Nasional (2016). Penguatan arahan riset nasional diperkuat oleh
Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045 yang disusun untuk menciptakan
sinergi perencanaan riset yang selaras dengan perencanaan pembangunan nasional.
kebijakan pemerintah (Kemenristekdikti 2017).
Pembangunan sektor transportasi saat ini menjadi fokus pemerintah,
berdasarkan Peraturan Presiden (PP) No. 58 Tahun 2017 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional bahwa pembangunan prasarana jalan rel
kereta api di beberapa kota besar merupakan bagian dalam percepatan pelaksanaan
strategis nasional Republik Indonesia/RI (2017). Kebijakan ini menjadi peluang
pangsa pasar baru bagi perusahaan jasa transportasi kereta api termasuk perusahaan
kereta api barang.
Kereta api barang merupakan pilihan moda transportasi yang mempunyai
banyak kelebihan bagi pelanggan antara lain biaya, waktu yang lebih pasti dan
kapasitas angkut yang sangat besar. Selain itu moda transportasi kereta api
merupakan moda transportasi yang lebih aman, tanpa pungutan lain-lain, serta
mampu mengurangi polusi. Transportasi kereta api barang mampu berkontribusi
dalam penghematan BBM yang diperkirakan bisa mencapai 1 juta liter atau setara
3.000 ton CO2 per tahun. Kepadatan dan kemacetan jalan raya dapat dikurangi jika
angkutan kereta api barang ditingkatkan (PT. Kereta Api Logistik 2015).
PT. Kereta Api Logistik (PT. KALOG) adalah salah satu perusahaan jasa
transportasi kereta api barang yang dibentuk oleh PT Kereta Api Indonesia
(PT. KAI) Persero pada tanggal 8 September 2009. Saat ini PT. KALOG telah
memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi karena kemampuan
layanan dalam mengangkut barang dalam jumlah besar, biaya rendah sehingga
dapat merangsang pertumbuhan industri, perdagangan dan kegiatan lainnya, namun
demikian PT. KALOG mempunyai beberapa permasalahan yang menyebabkan
kinerja operasi dan volume angkutan barang tidak mencapai target. Kinerja operasi
dan capaian volume penjualan dijelaskan pada Tabel 1
dan Tabel 2 .
2
Menurut United Nations-Economic and Social Commision for Asia and the
Pacific UNESCAP (1988) komponen teknologi terdiri atas:
1. Technoware, merupakan fasilitas fisik yang gunakan untuk proses operasional
yang mencakup peralatan, perlengkapan, mesin, alat pengangkutan dan
Infrastruktur fisik.
2. Humanware, merupakan pengguna technoware yang meliputi pengetahuan
SDM, keterampilan SDM, kreatifitas SDM, pengalaman SDM.
3. Infoware, merupakan dokumen tertulis maupun elektronik seperti prosedur,
teknik, metode, teori, spesfikasi yang memungkinkan humanware untuk
mendapat informasi dan belajar secara lebih cepat.
4. Orgaware, merupakan teknologi yang melekat pada organisasi yang mencakup
praktek manajemen, pengaturan organisasional yang diperlukan dalam proses
transformasi.
Kontribusi dari masing-masing komponen teknologi dan kondisi status
teknologi sebuah perusahaan dapat dihitung menggunakan kerangka kerja
pengembangan teknologi yang dikembangkan oleh Technology Atlas Project
(UNESCAP (1988) yang mampu memberikan gambaran mengenai status teknologi
perusahaan. Model teknometrik merupakan bagian dari kerangka kerja
pengembangan teknologi yang dapat menghasilkan nilai koefisien kontribusi
komponen teknologi atau Technology Contribution Coefficient (TCC). Nilai TCC
menggambarkan kondisi tingkatan teknologi suatu perusahaan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dihadapi oleh PT. KALOG
maka penelitian ini dilakukan dalam rangka mengetahui status kondisi komponen
teknologi (technoware, humanware, infoware dan orgaware) dengan melakukan
perhitungan kontribusi komponen teknologi di PT. KALOG. Penelitian ini perlu
dilakukan sebagai masukan dan informasi bagi PT. KALOG dalam menyusun
perencanaan, perbaikan dan pengembangan komponen teknologi yang tepat dimasa
yang akan datang.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Keluasan cakupan penelitian ini dibatasi pada area obyek penelitian dan
subjek penelitian sebagai berikut :
1. Obyek pada penelitian ini adalah divisi kontainer dan terminal barang
Sungai Lagoa. Proses bisnis di Divisi kontainer dianggap lebih kompleks
khususnya dalam penggunaan teknologi.
2. Subjek pada penelitian ini adalah komponen teknologi yang terlibat
dalam proses operasi angkutan kontainer yang meliputi 1) komponen
technoware yang terdiri atas peralatan, mesin, perlengkapan kantor,
terminal barang di sungai lagoa), 2) komponen humanware mencakup
pegawai yang terlibat dalam penggunaan technoware 3) komponen
infoware dan orgaware pada level perusahaan yaitu PT. KALOG.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi
internal perusahaan maupun pelanggan. Teknologi merupakan alat yang vital dan
sangat berperan dalam pengoperasian pengiriman barang pada perusahaan jasa
transportasi barang. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan bagian dari
teknologi yang mempunyai peranan penting dalam produktifitas perusahaan jasa
transportasi. dalam era globalisasi teknologi informasi mendapatkan posisi yang
sangat strategis karena dapat menghadirkan suatu dunia tanpa batas, jarak, ruang,
dan waktu serta dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi. Untuk
menghadapi berbagai permasalahan transportasi dibutuhkan solusi baru dalam
pengoperasian pengangkutan barang (Harris et al. 2015).
Sementara itu, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berfungsi seperti
sistem saraf rantai transportasi multimodal dan membawa banyak manfaat bagi
organisasi dengan menyediakan visibilitas real-time, pertukaran data yang efisien,
dan fleksibilitas yang lebih baik untuk bereaksi terhadap perubahan tak terduga
selama pengiriman barang. Tren teknologi informasi dan komunikasi terkini pada
transportasi barang menurut (Harris et al. 2015) meliputi :
Cloud computing yang merupakan teknologi komputer berbasis sistem cloud
yang memfasilitasi pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi.
Pengguna dapat mengakses data pribadi mereka melalui komputer
dengan akses internet;
Wireless/teknologi komunikasi mobile dan internet yang dapat membantu
operator angkutan barang melacak aset/kontainer dalam proses operasional
angkutan barang. Teknologi ini mampu memberikan akses informasi lebih
lanjut tentang kargo seperti suhu dan kelembaban barang beku, barang cair
atau kondisi mekanik kendaraan.
- Label radio frequency identification (RFID) pada teknologi wireless
merupakan solusi teknologi baru yang dapat mengintegrasikan
pelacakan kontainer RFID dan GPS kontainer pada kargo jarak jauh
- Near field communication (NFC) merupakan teknologi baru berbasis
teknologi RFID yang memungkinkan transfer data nirkabel dengan
cepat dan mudah dalam jarak dekat dan termasuk untuk pembayaran
dengan menggunakan teknologi smartphone.
Web3.0 dan jejaring sosial adalah teknologi yang menawarkan cara baru yang
efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan
dari data online. Yammer salah satu media sosial berbasis web 3.0 merupakan
aplikasi yang dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan besar untuk
komunikasi internal. Aplikasi ini memberikan manfaat bagi para karyawan
dan pimpinan dan juga berdampak positif pada bisnis.
Advances in interface technologies, merupakan satu layanan yang menjadi
sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Teknologi interface
terkini seperti Augmented Reality mampu meningkatkan pengelolaan sumber
daya perusahaan. Selain itu teknologi Augmented Reality mampu mengelola
gudang, pengaturan operasional, pengelolaan aset dan infrastruktur.
Adopsi teknologi informasi oleh perusahaan jasa transportasi barang
menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan, maka akan semakin tinggi tingkat
adopsi teknologi informasinya. Perusahaan jasa transportasi barang yang lebih kecil
tetap berpegang pada sistem komunikasi dan proses yang lebih tradisional.
Sedangkan sebagian besar penyedia logistik yang besar menggunakan teknlogi
Electronic Data Interchange (EDI) dalam proses layanan jasa transportasi, bahkan
9
perusahaan jasa transportasi lainnya yang lebih maju mengadopsi teknologi yang
lebih kompleks yatu Radio Frequency Identification (RFID) (Perego et al. 2011).
Suyuti (2012) menyatakan bahwa teknologi transportasi Intelligent
Transportation Systems (ITS) merupakan salah satu teknologi yang dapat di adopsi
oleh perusahaan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi tingkat kemacetan lalu
lintas. Sedangkan Qi (2008) menjelaskan bahwa ITS merupakan teknologi yang
diterapkan pada sistem transportasi agar lebih aman, efisien, dan handal. Menurut
Fink (2011) ITS merupakan teknologi yang meliputi komunikasi nirkabel,
teknologi komputasi, dan teknologi sensing. Salah satu contoh kemajuan teknologi
sensing di bidang telekomunikasi dan teknologi informasi seperti microchip
mutakhir, RFID, dan teknologi beacon sensing. ITS identik dengan aplikasi
teknologi untuk pergerakan barang dan orang.
Saat ini implementasi teknologi informasi pada perusahaan transportasi
dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan teknologi
informasi sehingga akan mempengaruhi keputusan strategis perusahaan dalam
mengadopsi teknologi informasi. Teknologi informasi banyak memberikan manfaat
dan dampak positif pada produktifitas perusahaan jasa transportasi barang, proses
transformasi menjadi lebihcepat, akurat dan efisien.
Manajemen Teknologi
Model Teknometrik
Pengkajian
Nilai Tambah Kandungan
Teknologi
Pengkajian Koefisien
Komponen Kontribusi
Teknologi Teknologi
Identifikasi komponen
teknologi
Perhitungan TCC
Penelitian Terdahulu
yang perlu diambil oleh pihak manajer atau pengambil keputusan. Fauzan et al.
(2009) melakukan penilaian tingkat teknologi galangan kapal pembinaan Unit
Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI) Muara Angke
Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen humanware sangat
menentukan tingkat teknologi di UPT BTPI Muara Angke berdasarkan hasil
perhitungan nilai kontribusi komponen teknologi.
Penelitian yang menggunakan model teknometrik juga dilakukan oleh
Wiratmadja et al. (2011). Penulis menggunakan 3 (tiga) alat analisis yaitu model
teknometrik, Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Structural Equation
Modeling (SEM). Hasil penelitiannya menghasilkan informasi nilai TCC terhadap
kinerja bisnis pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Pengolahan rotan Kalimantan
Selatan yang masih tergolong rendah. Penelitian ini menghasilkan informasi
mengenai pengaruh komponen teknologi terhadap kinerja bisnis UKM.
Penilaian Teknologi menggunakan Analytical Hierarchy Process dan
Teknometrik juga dilakukan oleh Cahyono (2015) di sebuah departemen produksi
yang menghasilkan nilai koefisien kontribusi komponen teknologi sehingga hasil
penelitian tersebut mampu memberikan informasi status teknologi pada obyek
penelitiannya. Sedangkan Virliantarto dan Suastika (2017) melakukan pengukuran
kesiapan teknologi untuk pembangunan kapal kontainer 100 TEUs dengan sistem
modular di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
bidang industri galangan kapal. Hasil penelitian dengan menggunakan model
teknometrik dapat memberikan informasi kesiapan komponen teknologi di
perusahaan tersebut.
Model teknometrik yang digunakan pada penelitian terdahulu secara umum
menghasilkan nilai kontribusi komponen teknologi dalam suatu proses transformasi
masukan (input) menjadi keluaran (output) dan kondisi status teknologi perusahaan
dapat di identifikasi sehingga dapat menjadi masukan atau informasi bagi obyek
penelitian dalam melakukan perencanaan atau perbaikan.
3 METODE PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
No. 58 Tahun 2017 akan memberikan dampak positif berupa peluang peningkatan
pangsa pasar baru bagi industri jasa transportasi kereta api barang. Namun
PT. KALOG sebagai salah satu perusahaan transportasi kereta api barang yang
mempunyai peluang manfaat dari kebijakan pembangunan infrastruktur jalan kereta
api mempunyai beberapa permasalahan operasional yang menyebabkan target
kinerja operasi dan penjualan belum tercapai. Ketersediaan teknologi yang belum
cukup memadai serta kesiapan dan pemanfaatan teknologi masih belum optimal
menjadi kendala dalam pelaksanaan proses operasional layanan angkutan kontainer
PT. KALOG.
Teknologi menurut UNESCAP (1988) terdiri atas technoware, humanware,
infoware dan orgaware. Technoware merupakan teknologi yang melekat pada
obyek yaitu seluruh fasilitas fisik yang diperlukan dalam proses operasi yang
meliputi sarana, peralatan, permesinan. Humanware adalah teknologi yang melekat
pada manusia yaitu seluruh kemampuan yang dimiliki oleh pegawai yang
diperlukan dalam kegiatan proses operasi. Infoware adalah teknologi yang melekat
pada dokumen mencakup seluruh fakta dan gambar-gambar yang diperlukan dalam
proses operasi. Orgaware adalah teknologi yang melekat pada kelembagaan
mencakup kerangka kerja yang diperlukan pada proses operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai TCC dan menentukan
prioritas pengembangan komponen teknologi. Hasil perhitungan nilai TCC
menunjukkan status teknologi perusahaan. Penelitian ini perlu dilakukan agar dapat
menjadi masukan bagi obyek penelitian dalam merencanakan, memperbaiki,
mengelola dan mengembangkan komponen teknologi yang ada. Penelitian ini
menggunakan pendekatan model teknometrik dan AHP. Model teknometrik
digunakan untuk menghitung nilai kontribusi komponen teknologi dan menghitung
nilai TCC. Sedangkan AHP digunakan untuk menghitung nilai intensitas kontribusi
komponen teknologi.
Tahapan perhitungan nilai TCC antara lain 1) melakukan identifikasi
komponen teknologi 2) melakukan penentuan tingkat kecanggihan 3) penentuan
batas atas batas bawah kecanggihan teknologi 4) penentuan state of the art 5)
perhitungan nilai kontribusi 6) perhitungan nilai intensitas kontribusi komponen
teknologi. Kerangka pikir penelitian dijelaskan pada Gambar 3.
15
Ketersediaan
Target Kinerja
Transportasi Kereta Api dan
Operasi dan volume Permasalahan Perlu mengukur kontribusi
Logistik menjadi program Pemanfaatan
penjualan tidak Operasional komponen Teknologi (THIO)
prioritas pemerintah Teknologi
tercapai
belum optimal
Kuesioner pakar
penilaian intensitas Penyusunan Instrumen Penelitian
kontribusi komponen Pengumpulan Data - Form kriteria penilaian tingkat
teknologi (observasi, wawancara, kuesioner, kecanggihan komponen teknologi
telaah dokumen, diskusi, - Form kriteria penilaian state of the art
Tingkat kecanggihan konfirmasi data dengan (SOTA)
Tingkat kemutakhiran counterpart) - Form penentuan batas bawah, batas atas
Batas atas batas bawah komponen teknologi
- Kuesioner pairwise comparison untuk
penentuan nilai intensitas kontrbusi
komponen teknologi (untuk pakar)
Perhitungan nilai Perhitungan nilai Model
intensitas kontribusi kontribusi Teknometrik
komponen teknologi komponen teknologi
Analisis Data
Metode Perhitungan Koefisien Nilai Kontribusi Komponen Teknologi,
AHP Kontribusi Komponen Nilai Intensitas Kontribusi Komponen Teknologi
Teknologi (TCC) Nilai Koefisien Kontribusi Komponen Kesimpulan dan
Teknologi, Rekomendasi
Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen
Model
Teknometrik Teknologi
15
16
Pendekatan Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif berupa pertanyaan responden yang diperoleh melalui
wawancara dan pengamatan langsung yang meliputi informasi mengenai
komponen teknologi yang tersedia, pemanfaatan teknologi pada proses operasi
layanan angkutan kontainer PT. KALOG. Data kuantitatif berupa data yang
dinyatakan dalam angka-angka yaitu data penentuan tingkat kecanggihan,
penentuan batas atas batas bawah kecanggihan, penentuan tingkat kemutakhiran
dan pembobotan nilai intensitas konteribusi komponen teknologi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
responden di divisi angkutan kontainer. Jenis data yang yang diambil berdasarkan
kondisi komponen teknologi technoware, humanware, infoware, orgaware.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen internal PT. KALOG dan
literatur lainnya seperti buku, jurnal, laporan hasil penelitian, kebijakan pemerintah
yang terkait dengan transportasi dan teknologi transportasi.
Penentuan batas bawah (lower limit, LL) dan batas atas (upper limit, UL)
setiap komponen teknologi dapat diduga dengan menggunakan Tabel 4 Identifikasi
batas atas dan batas bawah tingkat kecanggihan komponen technoware dan
humanware dilihat pada fasilitas proses operasi. Penentuan batas atas dan batas
bawah melalui pengamatan langsung terhadap komponen teknologi THIO yang
terlibat dalam proses operasi. Tabel 4 menjelaskan bahwa komponen technoware
yang masih menggunakan fasilitas manual tanpa dilengkapi fasilitas lainnya yang
lebih kompleks memiliki nilai batas bawah 1 dan batas atas 3. Sedangkan untuk
komponen technoware yang memiliki fasilitas manual dan dilengkapi dengan
fasilitas tenaga penggerak maka nilai batas bawahnya adalah 1 dan nilai batas
atasnya 4. Nilai batas bawah menunjukkan tingkat kecanggihan yang paling rendah
(sederhana) pada masing-masing komponen teknologi. Sedangkan untuk nilai batas
atas menunjukkan tingkat kecanggihan yang paling tinggi (kompleks) pada masing-
masing komponen teknologi. Prosedur penilaian batas atas dan batas bawah pada
komponen technoware ini berlaku juga untuk ketiga komponen teknologi
humanware, infoware dan orgaware. Selanjutntya hasil penilaian batas bawah dan
batas atas tingkat kecanggihan komponen teknologi kemudian dimasukkan ke
dalam Tabel 5
Tabel 5 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi
Batas Tingkat Kecangihan
Komponen Teknologi
Batas Bawah (LL) Batas Atas (UL)
Technoware LT: UT:
Humanware LH: UH:
Infoware LI: UI:
Orgaware LO: UO:
Keterangan:
20
Tingkat kemutahiran (State of the art/ SOTA) adalah tingkat kompleksitas dari
setiap komponen technoware, humanware, infoware, dan orgaware. Hasil
penilaian state of the art pada masing-masing komponen teknologi dihitung untuk
mengetahui tingkat kemutakhiran komponen teknologi menggunakan persamaan-
persamaan sebagai berikut:
Perhitungan SOTA Technoware
21
1 ∑k 𝑡ik
⌊ ⌋ k= 1,2,.......kt (2)
10 𝑘t
STi =
kt = jumlah kriteria komponen technoware
dimana tik adalah nilai kriteria ke-k dari technoware kategori i
Pembagian state of the art dengan angka 10 pada ke-4 persamaan diatas
bertujuan untuk menormalisasi penilaian menjadi berkisar antara 0 dan 1, sekaligus
menyatakan bahwa kriteria yang digunakan memiliki bobot yang sama.
1
H= ⌊𝐿𝐻 + 𝑆𝐻 (𝑈𝐻 − 𝐿𝐻)⌋ (7)
9
1
I= ⌊𝐿𝐼 + 𝑆𝐼 (𝑈𝐼 − 𝐿𝐼)⌋ (8)
9
1
O= ⌊𝐿𝑂 + 𝑆𝑂(𝑈𝑂 − 𝐿𝑂)⌋ (9)
9
22
Keterangan:
LT = batas bawah technoware, UT = batas atas technoware
LH = batas bawah humanware, UH = batas atas humanware
LI = batas bawah infoware, UI = batas atas infoware
LO = batas bawah orgaware, UO = batas atas orgaware
ST = SOTA technoware, SH = SOTA humanware
LI = SOTA infoware , SO = SOTA orgaware
Level 1 GOAL
Goal
Level 3
Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif
Fokus dan penguatan peran penting KALOG diwujudkan pada tahapan Pre-
Service dan Post-Service dari layanan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta
integrated-service berbasis information technology sepanjang rantai jasa layanan
distribusi logistik. PT. KALOG telah menyusun pengembangan bisnis dalam 3
(tiga) fase seperti pada Gambar 5
Proses Proses
Stuffing dan Delivery
Proses Stripping
Shipping Proses Lift proses
Contract on Lift Off Invoicing
durasi kontrak. Proses booking order melalui loket KALOG di terminal barang
Sungai Lagoa.
Proses muat (stuffing), merupakan proses muat barang kedalam kontainer
kontainer. sebelum dilakukan proses stuffing, pelanggan menyerahkan beberapa
dokumen kepada pihak KALOG diantaranya dokumen Shipping Instruction (SI) ,
Delivery Order (DO), dan Cargo Manifest (CM). Kesesuaian dokumen termasuk
jenis jasa layanan akan diperiksa oleh bagian security yang bertugas. Bagian
Operasional bertugas membuat perintah muat barang dan bagian krani akan
melakukan proses muat barang/stuffing ke dalam kontainer. Proses bongkar
(stripping) merupakan proses pembongkaran kontainer/pengosongan untuk
dipindahkan ke truk. Sedangkan Proses pemuatan kontainer ke kereta api
merupakan proses muat kontainer ke atas rel kereta api. Pemuatan kontainer
dilakukan dengan menggunakan alat Reach Stacker yang dilakukan oleh operator.
Pada proses muat kontainer ke kereta api, bagian security akan memeriksa
kesesuaian kontainer yang akan dikirim dengan dokumen Shipping Instruction (SI),
Kemudian bagian operasional akan mengeluarkan perintah pembongkaran
kontainer dari truk. Bagian krani membongkar kontainer dari truk (lift off) dan
kontainer disusun atau di simpan di Container Yard (CY). Pada saat kontainer
tersebut dikirim, bagian customer service atau operasional membuat loading plan
tentang detail pemuatan kontainer ke PPCW (Gerbong kereta untuk mengangkut
kontainer). selanjutnya bagian operasional mengeluarkan perintah muat kontainer
ke atas PPCW. Bagian krani memuat kontainer ke atas PPCW (lift on) dan kontainer
dikirim menggunakan kereta api ke tempat tujuan.
Proses delivery kontainer dilakukan dengan menggunakan kereta api. Pada
saat kontainer tiba di stasiun tujuan maka bagian operasional mengeluarkan
perintah pembongkaran kontainer dari PPCW. Bagian krani membongkar kontainer
dari PPCW (lift off). Kontainer yang telah dibongkar disusun atau di simpan di
Container Yard (CY). Bagian security memeriksa kesesuaian kondisi kontainer
dengan dokumen Shipping Instruction (SI) dan Cargo Manifest (CM).
Pada saat kereta api barang tiba di stasiun tujuan, bagian krani memuat
kontainer keatas truk (lift on), apabila pelanggan memilih jenis pengiriman door-
station atau station-station kontainer akan dimuat ke atas truk milik pelanggan, dan
apabila pelanggan memilih jenis pengiriman door-door atau station-door kontainer
akan dimuat ke atas truk milik PT. KALOG.pada saat serah terima barang,
pelanggan mengambil kontainer dengan menyerahkan tanda terima barang (TTB).
Jika jenis pengiriman barang adalah door to door, maka bagian trucking akan
mengantarkan kontainer ke tempat tujuan barang dan mendapatkan TTB.
Proses pembayaran dilakukan setelah bagian keuangan membuat invoice atas
transaksi yang sudah dilakukan dan memberikannya kepada pelanggan untuk
kemudian pelanggan membayar tagihan atas transaksi pengiriman.
Komponen Technoware
kantor. Divisi kontainer PT. KALOG memiliki sarana dan prasarana kantor yang
berlokasi di Stasiun Gondangdia Jl. KH. Wahid Hasyim No. 11 A, Jakarta Pusat
10340. Peralatan pendukung kantor meliputi telepon, mesin fax, call center
(cs@kalogistics.co.id ) dan website: www.kalogistics.co.id.
Terminal barang Sungai Lagoa merupakan salah satu area bongkar muat
kontainer PT. KALOG dalam memberikan jasa layanan kontainer kepada
pelanggannya. Terminal barang Sungai Lagoa dikelola oleh JO.Bumi KALOG
yang dibentuk dalam skema Joint Operation (JO) antara PT. BUMI Wijaya
Terminal (BWT) dan PT. Kereta Api Logistik (KALOG). Terminal barang Sungai
Lagoa dikembangkan oleh JO.Bumi KALOG pada tahun 2014 dengan luas area 2,4
ha. Saat ini kapasitas terminal barang Sungai Lagoa mencapai 1500 teus per hari.
Peralatan/mesin untuk mendukung kegiatan operasional jasa layanan
kontainer PT. KALOG di Terminal barang Sungai Lagoa antara lain tersedianya
alat-alat Lo/Lo (Reach stacker, Forklift, Top loader, trucking) serta sistem
Informasi yang juga merupakan bagian dari komponen technoware. Kehandalan
sistem informasi merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses
transaksi dan layanan yang prima kepada pelanggan. Hasil identifikasi komponen
technoware disajikan pada Tabel 8.
.
Tabel 8 Daftar technoware Divisi Kontainer
Sistem informasi yang tersedia dan dimanfaatkan oleh PT. KALOG antara
lain: 1) System Application and Product (SAP), merupakan aplikasi yang
disediakan oleh perusahaan induk (PT. KAI) untuk integrasi proses bisnis internal
KALOG dengan PT. KAI. SAP merupakan software Enterprise Resources
Planning (ERP) yang dapat membantu perusahaan dalam merencanakan dan
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari sehingga mampu mendukung
PT. KALOG dalam menjalankan operasional secara efektif dan efisien. ERP
memiliki dampak positif untuk mengoptimalkan fungsi kegiatan usaha sebuah
organisasi (Wang 2013). Aplikasi SAP mampu merubah dan memberikan improve
bagi organisasi seperti integrasi, kerjasama antar departemen yang berbeda dan
saling terhubung didalam platform yang sama. SAP juga mampu menghilangkan
beberapa pekerjaan manual. 2). Containers Integration System (COINS)
merupakan aplikasi IT yang dikembangkan oleh Divisi Kontainer PT. KALOG
untuk membantu kegiatan operasionalnya. Sistem informasi COINS sampai saat ini
masih dalam tahap pengembangan. Pengembangan dilakukan oleh pihak internal
PT. KALOG dibantu oleh tenaga teknologi informasi dari pihak ketiga. Pada
pelaksanaannya apikasi COINS masih harus dilakukan pengembangan dan
perbaikan. Terdapat beberapa fitur aplikasi salah satunya untuk pembuatan loading
plan. Aplikasi COINS belum sepenuhnya dapat mengakomodir kebutuhan
pembuatan loading plan sehingga masih perlu dilakukan perhitungan manual
dengan bantuan MS.Excel. tampilan fitur aplikasi COINS. 3). Aplikasi Zimbra,
sebagai media komunikasi internal pegawai. Zimbra mempunyai fitur untuk
berkirim pesan, bertukar informasi. Layanan e-mail berbasis Zimbra di PT.
KALOG tersedia untuk pegawai sehingga mempermudah komunikasi antar
pegawai. Selain Zimbra, PT. KALOG memanfaatkan media sosial seperti Path,
Facebook, Twitter untuk kebutuhan berbagi informasi internal dan sebagai media
promosi layanan bisnis perusahaan.
Komponen Humanware
Komponen Infoware
Komponen Orgaware
Lanjutan Tabel 9
Tingkat Kecanggihan
Komponen
Lower Upper Catatan Teknis
Teknologi
Limit (LL) Limit (UL)
UL: Sebagian Informasi yang tersedia
berfungsi untuk peningkatan
pengetahuan SDM, pelanggan dan mitra
memenuhi capaian kinerja operasi ≤ 60%. Kemampuan sumber daya manusia dari
segi kreatifitas, kerjasama dan kemampuan dalam memelihara fasilitas fisik pada
proses operasional cukup baik. Nilai SOTA infoware merupakan nilai SOTA
tertinggi diantara komponen teknologi lainnya yaitu sebesar 6.778. hal ini
menunjukkan bahwa PT. KALOG telah mampu menyediakan fasilitas informasi
online mengenai organisasi yang dapayt di akses oleh internal maupun eksternal
perusahaan. PT. KALOG telah melakukan pengelolaan ilmu pengetahuan secara
terstruktur melalui Project Knowledge Management . Seluruh pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman karyawan yang menjadi sumber informasi dapat di
akses oleh seluruh karyawan. Ketersediaan informasi hingga updating informasi
telah dilakukan dengan baik oleh PT. KALOG. Nilai SOTA Orgaware sebesar
6.375 menunjukkan bahwa kemampuan PT. KALOG dalam membuat kebijakan
dan menyusun strategi terkait penguatan organisasi, membangun kemitraan yang
strategis, upaya peningkatan volume penjualan dilakukan dengan perencanaan yang
baik
Berdasarkan penentuan nilai SOTA THIO diatas, maka perhitungan nilai
state of the art pada 4(empat) komponen teknologi dapat diketahui menggunakan
persamaan model teknometrik seperti disajikan pada Tabel 10
.Perhitungan nilai state of the art (SOTA) pada komponen technoware adalah
0.5000, komponen humanware sebesar 0.5000, komponen infoware sebesar 0.6778
dan komponen orgaware sebesar 0.6375. Hasil perhitungan nilai state of the art
(SOTA) pada komponen teknologi menunjukkan bahwa tingkat kompleksitas
tertinggi berada pada komponen teknologi infoware 0.6778 Sedangkan komponen
technoware dan humanware berada pada tingkat kompleksitas terendah.
Rendahnya kompleksitas komponen technoware dikarenakan ketersediaan sarana,
prasarana yang belum cukup memadai. Kapasitas sarana terminal barang Sungai
Lagoa belum memadai, masih sering terjadi bottleneck. Sistem informasi yang
belum terintegrasi untuk kegiatan operasional layanan kontainer. Sedangkan
rendahnya nilai SOTA humanware disebabkan oleh ketidakmampuan sumber daya
manusia dalam mendukung tercapainya target kinerja operasi PT. KALOG.
34
Nilai Kontribusi T H I O
0,6000
0,5000
0,4444
0,4000
0,30000,2890
0,2000
0,1000
0,5556
Orgaware 0,1610 0,0000 0,3110 Humanware
0,6569
36
teknologi dan nilai state of the art juga perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai
kontribusi komponen teknologi. Nilai kontribusi yang meningkat akan
meningkatkan juga nilai koefisien kontribusi teknologi/TCC
0.346 0.195
0.144 0.168 0.147
Pengembangan Nilai Tambah Perluasan Pangsa Pasar Fokus Pelanggan Penciptaan Inovasi Proses
Sumber Daya
39
40
Infoware 0.238 3
Orgaware 0.161 4
Consistency Ratio (CR) 0.04
Sumber : Data diolah (2018)
Implikasi Manajerial
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
48
48
Board of Director Direktur Utama
Vice President
Kontainer
Vice Prsident Vice President
Internal Control Coorporate Vice President Vice President General Manager Vice President
Akuntansi & Information Corporate Vice President
& Quality Planning Business Infrastruktur Batubara
Assurance Development Keuanganr Technology Services
Vice President
Non Kontainer
Manager
Logistik
Vice President
SHE & Security
Joint Operation Joint Operation
B-KALOG Bumi-KALOG
Vice President
BHP Kurir
KUPT Terminal
Barang
Kantor Cabang
49
52
Tingkat Kecanggihan
Komponen
Technoware Peralatan Peralatan Peralatan Peralatan Ter- Peralatan
Peralatan umum Peralatan khusus
Manual Mekanik Otomatis komputerisasi Terintegrasi
Alur kerja
No 1 2 3 2 3 4 3 4 5 4 5 6 5 6 7 6 7 8 7 8 9
operasional
Proses
1 shipping
contract
Proses
2
Stripping
3 Proses Stuffing
Proses lift on
4
lift off
Proses
5
Delivery
Proses
6
Invoicing
53
Mampu
Mampu
Komponen Humanware melakukan Mampu
Mampu Mampu Mampu Mampu Mengembangk
inovasi dengan melakukan
menggunakan memasang Merawat mengelola an/memperbai
bantuan pihak inovasi sendiri
ki
eksternal
Proses shipping
1
contract
2 Proses Stripping
3 Proses Stuffing
5 Proses Delivery
6 Proses Invoicing
53
54
54
Tingkat Kecanggihan
Mampu Mampu Mampu kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
Komponen Infoware menyediakan menyediaka melakuka menyediaka menyediaka menyediaka menyediaka
yang berhubungan dan n dan n seleksi n dan n dan n dan n dan
dengan technoware mengolah mengolah dan mengolah mengolah mengolah mengolah
informasi informasi mengolah informasi informasi informasi informasi
umum teknis informasi untuk untuk untuk untuk
teknis efektifias peningkatan perbaikan/ inovasi
dan efiensi pengetahua modifikasi
n
No Level Perusaahaan 1 2 3 2 3 4 3 4 5 4 5 6 5 6 7 6 7 8 7 8 9
Tingkat Kecanggihan
Mampu Mampu Mampu kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
menyediakan menyediakan melakukan menyediakan menyediakan menyediakan menyediakan
Komponen Infoware dan dan seleksi dan dan dan dan
yang berhubungan mengolah mengolah dan mengolah mengolah mengolah mengolah
dengan Humanware dan Orgaware informasi informasi mengolah informasi informasi informasi informasi
umum teknis informasi untuk untuk untuk untuk
teknis efektifias peningkatan perbaikan/ inovasi
dan efiensi pengetahuan modifikasi
No Level Perusaahaan 1 2 3 2 3 4 3 4 5 4 5 6 5 6 7 6 7 8 7 8 9
55
56
56
57
57
58
58
Orgaware
Lampiran 11 Kriteria tingkat kemutakhiran Technoware (proses)
SKOR
Kriteria Acuan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak tercatat (0), Manual/form tertulis (3), komputer (5),
Proses shipping contract
Sistem online (7) Terintegrasi (10)
Proses operasional bongkar Manual (0), Alat mekanik (5) Otomatis (7) Teknologi
barang / Stripping barcode , Teknologi RFID (10)
Proses operasional muat barang Manual (0), Alat mekanik (5) Otomatis (7) Teknologi
/Stuffing) barcode , Teknologi RFID (10)
Proses Pemuatan dan Manual (0), Alat mekanik (5) Otomatis (7) Teknologi
pembongkaran Kontainer ke barcode , Teknologi RFID (10)
kereta api (lift on lift off)
Manual (0), Alat mekanik (5) Otomatis (7) Teknologi
Proses Delivery
barcode , Teknologi RFID (10)
Tidak tercatat (0), Manual/form tertulis (3), komputer (5),
Proses Invoicing
Sistem online (7) Terintegrasi (10)
59
59
60
60
Lampiran 13 Kriteria penilaian tingkat kemutakhiran Humanware
SKOR
Kriteria Rentang penilaian
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kreatifitas dan inovasi dalam proses sangat rendah (0), cukup baik
operasi (5), sangat tinggi (10)
61
62
62
SKOR
Kriteria Rentang Penilaian
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pencapaian volume penjualan Tidak ada penjualan (0),≤ RKAP (5), ≥ RKAP (10),
Kemampuan organisasi dalam Tidak mempunyai kebijakan (0) kebijakan terdokumentasi, orientasi
meyusun kebijakan untuk jangka pendek (5), kebijakan terdokumentasi, orientasi masa depan (10)
memperkuat organisasi
Otonomi dalam pengaturan dan tidak ada aturan (0), dikendalikan organisasi (5) deregulasi (10)
pengawasan organisasi
Business development/ Tidak mempunyai program (0), Mempunyai program jangka pendek
Pengembangan bisnis (5), Mempunyai program jangka panjang (10)
tidak mempunyai (0), ada dalam struktur organisasi (5), dilengkapi
Unit Pengembangan usaha
SDM R&D dan anggaran R&D (10)
Tidak mempunyai program kemitraan dan SDM yang bertanggung
Kebijakan membangun jawab di bidang kemitraan (0), Memiliki program kemitraan, SDM
kemitraan strategis umum (5), Mempunyai program kemitraan yang berkelanjutan, SDM
khusus)
Kebijakan memberikan fasilitas
Tidak mempunyai perencanaan (0), Mempunyai perencanaan (5),
sarana dan prasarana yang
Perencanaan berkelanjutan (10)
memadai
63
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Urgensi kebutuhan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kehandalan
Urgensi kebutuhan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kegunaan
Kehandalan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Kegunaan
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
63
64
Kuesioner AHP (Kriteria Urgensi kebutuhan terhadap tujuan, Sub Kriteria terhadap kriteria urgensi kebutuhan)
64
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Urgensi kebutuhan
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai tambah
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pangsa pasar
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perluasan pangsa pasar
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Fokus pelanggan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2
3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
65
Kuesioner AHP (Kriteria Urgensi kebutuhan terhadap tujuan, Sub Kriteria PS terhadap kriteria urgensi kebutuhan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Urgensi kebutuhan Sub Kriteria : Pengembangan Sumberdaya
65
66
66
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
Kuesioner AHP (Kriteria Urgensi kebutuhan terhadap tujuan, Sub Kriteria NT terhadap kriteria urgensi kebutuhan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Urgensi kebutuhan Sub Kriteria : Nilai Tambah
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Urgensi kebutuhan Sub Kriteria : Perluasan pangsa pasar
67
68
68
Kuesioner AHP (Kriteria Urgensi kebutuhan terhadap tujuan, Sub Kriteria FP terhadap kriteria urgensi kebutuhan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Urgensi kebutuhan Sub Kriteria : Fokus Pelanggan
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA YANG
A B
BERNILAI PENTING
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai tambah
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pangsa pasar
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perluasan pangsa pasar
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Fokus pelanggan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
69
70
70
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria PS terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
Sub Kriteria : Pengembangan Sumberdaya
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
71
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria NT terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
Sub Kriteria : Nilai Tambah
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
71
72
72
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria PP terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
Sub Kriteria : Perluasan pangsa pasar
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
73
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria FP terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
Sub Kriteria : Fokus Pelanggan
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
73
74
74
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
Kuesioner AHP (Kriteria Kehandalan terhadap tujuan, Sub Kriteria PIP terhadap kriteria Kehandalan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kehandalan
Sub Kriteria : Peciptaan inovasi proses
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
75
75
76
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria terhadap kriteria Kegunaan
76
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA YANG
A B
BERNILAI PENTING
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai tambah
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peningkatan pangsa pasar
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Pengembangan sumber daya 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Perluasan pangsa pasar
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Nilai tambah 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Fokus pelanggan
Perluasan pangsa pasar 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
Fokus pelanggan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Peciptaan inovasi proses
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
77
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria PS terhadap kriteria Kegunaan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
Sub Kriteria : Pengembangan Sumberdaya
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
77
78
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria NT terhadap kriteria Kegunaan)
78
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
Sub Kriteria : Nilai Tambah
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
79
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria PP terhadap kriteria Kegunaan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
Sub Kriteria : Perluasan pangsa pasar
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTINGpo
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
79
80
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria FP terhadap kriteria Kegunaan)
80
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
Sub Kriteria : Fokus Pelanggan
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
81
Kuesioner AHP (Kriteria Kegunaan terhadap tujuan, Sub Kriteria PIP terhadap kriteria Kegunaan)
Tujuan : Penentuan Prioritas Pengembangan Komponen Teknologi di PT. Kereta Api Logistik
Kriteria : Kegunaan
Sub Kriteria : Peciptaan inovasi proses
DILINGKARI ATAU DISILANG PADA KRITERIA
A B
YANG BERNILAI PENTING
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Humanware (Kemampuan SDM)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Technoware (Fasilitas Alat) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Infoware (Penguasaan Informasi)
Humanware (Kemampuan SDM) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
Infoware (Penguasaan Informasi) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Orgaware (Kemampuan Organisasi)
NILAI KETERANGAN
1 KRITERIA SAMA PENTING
3 SEDIKIT LEBIH PENTING
5 JELAS LEBIH PENTING
7 SANGAT JELAS LEBIH PENTING
9 MUTLAK LEBIH PENTING
2,4,5,6 APABILA RAGU-RAGU DENGAN NILAI YANG BERDEKATAN
81
82
RIWAYAT HIDUP