You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENGARUH VARIASI LAMA KONTAK TANAMAN MELATI AIR


(ECHINODORUS PALAEFOLIUS) DENGAN SISTEM SUBSURFACE
FLOW WETLANDS TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD, COD DAN
FOSFAT DALAM LIMBAH CAIR LAUNDRY

Amalia Safira Koesputri, Nurjazuli, Hanan Lanang Dangiran


Bagian Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: Saphiraamalia@gmail.com

Abstract: Laundry waste contains high BOD, COD, and phosphate, but the
waste is directly disposed into sewerage without treatment. The checking result
of BOD, COD, and phosphate of laundry wastewater is 326 mg/l, 1157 mg/l, and
14 mg/l This number is exceed the standard of Perda Jateng No 5 tahun 2012.
Mexican-Sword Plant (Echinodorus palaefolius) is an aquatic plant that has
potential as pereduktor contaminants .The purpose of this research was to find
out effects of detention time variation mexican-sword plant (echinodorus
palaefolius) toward BOD, COD and phospat level. This research is using
experiment with pretest-posttest design. The statistic test that used is One Way
Anova and Kruskal Wallis. The results show an average reduction of BOD
concentration with detention time 2 days was 84.96%, detention time 3 days was
84.23%, detention time 4 days was 87.78%, detention time 5 days was 90%,
detention time 6 days was 88.91%, and detention time 7 days detention time
88.52%. COD concentration with detention time 2 days was 85.22%, detention
time 3 days was 85.47%, detention time 4 days was 88.7%, detention time 5
days was 90.79%, detention time 6 days was 84.93 %, and detention time 7 days
was 89.31%. Phosphate concentration with detention time 2 days was 52.35%,
detention time 3 days was 14.31%, detention time 4 days was 51.33%, detention
time 5 days was 56.35%, detention time 6 days was 42.72 %, and detention time
7 days was 44.69%. The different test result of BOD (Sig 0.741) and COD (Sig
0836) shows there are no average difference reduction levels of BOD and COD
among detention time variation. While the result of phosphate (Sig 0024) shows
there are an average difference between detention time variation. The highest
percentage is in 5 days. Further research is needed to use the system
continuously to be applied according to the existing field conditions.

Key words : constructed wetlands, Echinodarus paleofolius, laundry


wastewater
References : 112 (1980-2016)

771
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN potensial yaitu dengan konsep


Dunia industri jasa di Indonesia fitoremediasi dengan metode
dari tahun ke tahun mengalami Constructed Wetland. Constructed
perkembangan. Berdasarkan Wetland merupakan sebuah
Perhitungan Produk Domestik komplek rancangan manusia yang
Regional Bruto (PDRB) Kota terdiri dari substrat, tanaman,
Semarang menurut lapangan usaha hewan, dan air yang meniru rawa
di tahun 2012 industri jasa alami untuk kegunaan dan
mengalami peningkatan dengan keuntungan manusia.5 Fungsinya
rata-rata pertumbuhan 6,67%.1 untuk memurnikan air tercemar
Salah satu usaha yang saat ini dengan mengoptimalkan proses-
berkembang dengan cepat adalah proses fisika, kimia, dan biologi.6
usaha laundry. Di kota Semarang Tanaman melati air
terdapat 586 usaha jasa laundry (Echinodorus Palaefolius)
yang berkembang dengan subur.2 merupakan tanaman air yang
Dua bahan terpenting dari hidupnya selalu membutuhkan air
pembentuk deterjen yaitu surfaktan pada media tanamnya. Melati air
dan builders. Umumnya surfaktan mempunyai kemampuan yang cukup
yang digunakan dalam deterjen baik dalam menyerap dan mengurai
merupakan surfaktan anionik jenis polutan yang dapat menurunkan
linear alkyl benzene sulfonate (LAS) kandungan polutan itu sendiri. Hal ini
yang mengandung bahan organik. bisa dipengaruhi oleh beberapa
Builders yang digunakan yaitu fosfat faktor salah satunya sistem
berbentuk sodium tripolyphosphate perakaran. Sistem perakaran melati
(STPP).3 Detergen sebagai bahan air terletak di dasar perairan,
pembersih utama dari usaha laundry reproduksinya fleksibel, kuat,
sangat potensial menimbulkan efek panjang dan menjalar sehingga
buruk terhadap lingkungan. sangat efektif dalam memperluas
Kandungan bahan organik yang area tempat mikroorganisme
berlebihan menyebabkan jumlah melekat.7
oksigen terlarut berkurang hingga Melati air mampu menghisap
menyebabkan kematian pada biota oksigen dari udara melalui
air yang lain. Kadungan fosfat yang daun,batang dan akar yang
berlebihan juga menyebabkan kemudian dilepaskan kembali pada
eutrofikasi yaitu pertumbuhan daerah sekitar perakaran
ganggang yang berlebih. (rhizosphere). Hal ini dimungkinkan
Studi karakteristik awal limbah karena jenis tumbuhan air ini
cair laundry di Tembalang Semarang mempunyai ruang antar sel atau
yang dilakukan oleh Anita Dwi lubang saluran udara sebagai alat
Nurjannah (2014) didapatkan hasil transportasi oksigen dari atmosfer ke
kadar BOD, COD, dan fosfat bagian perakaran. Oksigen ini
sebesar 30 mg/l, 893 mg/l, dan nantinya digunakan mikroorganisme
20,48 mg/l. Hasil ini masih diatas untuk menguraikan bahan organik
baku mutu bila dibandingkan dengan yang ada.8
baku mutu air limbah menurut Dari penjelasan diatas dapat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa disimpulkan bahwa diperlukan
Tengah (Perda Jateng) nomor 5 alternatif pengolahan limbah laundry
tahun 2012.4 yang sederhana dan murah. Salah
Salah satu upaya pengolahan satunya adalah pengolahan biologi
air limbah yang cukup efektif dan yaitu dengan proses fitoremediasi

772
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

metode constructed wetlands kerikil ukuran 1-2 cm. Tanaman


menggunakan tanaman Melati Air. sebelum digunakan di aklimatisasi
terlebih dahulu. Aklimatisasi
METODE PENELITIAN dilakukan selama 10 hari, 2 hari
Penelitian ini merupakan pertama tanaman di aklimatisasi
penelitian eksperimen dengan pada air sumur, 4 hari selanjutnya
menggunakan rancangan bentuk dilakukan penambahan air limbah
Pretest – Posttest design. Desain dengan kadar 25% dan 4 hari
penelitian ini terdiri dari enam terakhir menggunakan air limbah
perlakuan yaitu variasi lama kontak dengan kadar 50%.
2, 3, 4, 5, 6, dan 7 hari tanpa adanya
kontrol. Populasi dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah seluruh limbah cair yang Hasil analisis laboratorium
dihasilkan oleh tiga jasa laundry di kandungan BOD, COD, dan fosfat
Kelurahan Tembalang. Berdasarkan dari inlet dan outlet masing-masing
perhitungan besar sampel reaktor dapat ditunjukkan pada
pengulangan yang didapat dengan 6 Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3 sebagai
perlakuan didapat hasil pengulangan berikut :
yaitu 4 kali. Peneliti menggunakan Tabel 1. Kadar BOD Antar Kelompok
pengulangan 4 kali dengan 2 pretest Perlakuan dengan Variasi Lama
sehingga sampel yang dibutuhkan Kontak
sebanyak 26 sampel. Kadar Variasi Lama Kontak
Pada penelitian ini digunakan BOD 2 3 4 5 6 7
hr hr hr hr hr hr
6 buah reaktor kedap air berbentuk Pre(m 32 32 32 32 32 32
persegi panjang dengan ukuran g/l 6 6 6 6 6 6
sesuai dengan volume air limbah Post 50 54, 40, 32 35, 36,
yang akan diolah dengan (mg/l) 25 5 5 25
perbandingan ukuran minimal Selisih 27 27 28 29 29 28
(mg/l) 6 1,7 5,5 4 0,5 9,7
adalah Panjang : Lebar = 3 : 1 Efekti 84, 84, 87, 90, 88, 88,
(Wood, 2003) Ukuran dimensi vitas 96 23 78 00 91 53
reaktor uji adalah melalui (%)
perhitungan sebagai berikut:
Volume air limbah yang diolah : Tabel 2. Kadar COD Antar
6.000 cm3 Kelompok Perlakuan dengan Variasi
Porositas media : 55 Lama Kontak
% Kadar Variasi Lama Kontak
Maka, COD 2 3 4 hr 5 6 7
hr hr hr hr hr
volume reaktor :100/55 x Pre(m 11 11 115 11 11 11
6.000 :10.909 g/l 57 57 7 57 57 57
cm3 Post 17 17 130, 10 18 11
Dimensi reaktor :PxLxT (mg/l) 2,5 6,7 5 3 6,5 7
:50 cm x 20 cm x 11 Selisi 98 98 102 10 97 10
h 4,5 0,2 6,5 54 0,5 40
cm (mg/l)
:11.000 cm3 Efekti 85, 85, 88,7 90, 84, 89,
Dalam satu buah reaktor vitas 23 47 08 79 94 31
berisi 4 buah melati air yang memiliki (%)
tinggi berkisar 30-40 cm dengan
jarak masing-masing tanaman 10
cm. Media yang digunakan pada
penelitian ini adalah batu kali dan

773
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 3. Kadar Fosfat Antar secara signifikan. Namun saat diuji


Kelompok Perlakuan dengan Variasi antar variasi lama kontak
Lama Kontak menggunakan uji Kruskal-Wallis
Kadar Variasi Lama Kontak didapatkan hasil p-value >0,05 baik
Fosfat 2 3 4 hr 5 6 7 BOD maupun COD. Sehingga tidak
hr hr hr hr hr
Pre(m 14 14 14 14 14 14
ada perbedaan yang signifikan pada
g/l rata-rata penurunan kadar BOD dan
Post 7,1 12, 6,95 6,4 11, 7,6 COD limbah laundry pengolahan
(mg/l) 55 15 75 37 09 65 sistem Subsurface Flow Wetlands
Selisi 6,8 1,8 7,04 7,5 5,8 6,3 diantara variasi lama kontak. Hal ini
h 45 4 25 63 03 35
(mg/l) disebabkan kurangnya range antar
Efekti 52, 14, 51,3 56, 42, 44, variasi lama kontak air limbah 2, 3,
vitas 35 31 33 35 72 70 4, 5, 6, dan 7 hari.
(%) Dari tabel 3 dapat disimpulkan
bahwa tanaman melati air dapat
Dari hasil uji laboratorium secara efektif menurunkan kadar
berdasarkan tabel 1, tabel 2, dan fosfat hingga mendekati baku mutu
tabel 3 diperoleh data kadar BOD, yang ada. Setelah dilakukan uji One
COD, dan Fosfat air limbah laundry Way Anova, nilai p-value <0,05
yang diambil dari bak ekualisasi atau sehingga terdapat perbedaan
Inlet dengan besar berturut-turut 326 penurunan kadar fosfat yang
mg/l, 1157 mg/l, dan 14 mg/l. Dari signifikan antar variasi lama kontak.
data pengukuran awal tersebut Kadar fosfat dengan perbedaan hasil
menunjukan bahwa nilai tersebut signifikan terbesar yaitu perlakuan 5
masih berada diatas nilai ambang hari dengan perlakuan 3 hari.
batas yang ditentukan Perda Jawa A. Penurunan Kadar BOD
Tengah Nomor 5 Tahun 2012. Kadar dengan Variasi Lama Kontak
BOD dan COD yang tinggi
disebabkan oleh kandungan
surfaktan yang ada di dalam air
limbah laundry tersebut. Surfaktan
merupakan molekul organik dengan
massa molekul yang besar larut
dalam air membentuk buih dalam
pengolahan air limbah sehingga
akan mengganggu proses.9 Kadar
fosfat yang tinggi berasal dari
sodium tripolyphospate (STPP) yang
merupakan salah satu bahan yang
kadarnya besar dalam detergen. Gambar 1 Grafik Persentase
Dari tabel 1 dan 2 dapat Penurunan Kadar BOD
disimpulkan bahwa tanaman melati Dari gambar 1 terlihat bahwa
air dapat secara efektif menurunkan penurunan BOD yang efisien terjadi
kadar BOD dan COD. Untuk BOD pada hari ke 5. Pada awal penelitian
hingga dibawa baku mutu dan COD presentase penurunannya sudah
hampir mendekati baku mutu. Hal ini cukup besar hal ini bisa disebabkan
dibuktikan dengan hasil uji beda karena pada awal penelitian sudah
mann-whitney, kadar BOD dan COD terbentuk mikroorganismenya
sebelum perlakukan mengalami dengan jumlah yang cukup
penurunan bermakna pada lama (eksponesial phase) karena
kontak 2 , 3, 4, 5, 6, dan 7 hari sebelumnya bakteri sudah mulai

774
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

terbentuk (lag phase) pada proses kapasitas adsorptif media


aklimatisasi sebelumnya sehingga merupakan proses dominan
kadar BOD juga menurun cukup penghilangan pencemaran. Menurut
banyak.9 wood saat air limbah mengalir
Pada hari ke 5 jumlah melewati tanah dalam waktu detensi
mikroorganisme dan nutrisi yang ada tertentu akan memberikan
sudah pada tahap seimbang serta kesempatan partikel solid untuk
kemampuan tanaman dan mengendap. Proses pengendapan
mikroorganisme dalam proses ini akan mengurangi kebutuhan
biologi telah mencapai titik optimum / oksigen pada proses biologis
kemampuan maksimal dalam berikutnya. Setelah media sudah
mengurangi bahan pencemar digunakan cukup lama, media akan
sehingga pada beban pengolahan mengalami fase jenuh dengan
yang lebih tinggi zat pencemar tidak cemaran sehingga proses dominan
dapat lebih banyak tersisihkan dalam menghilangkan cemaran
sehingga pada hari ke 5 merupakan adalah proses biologis.11
hari dengan persentase efektivitas Pada hari ke 2 hingga 5 terjadi
yang paling tinggi.10 peningkatan persentase penurunan
seperti BOD hingga pada hari ke 6
B. Penurunan Kadar COD dan 7 mengalami penurunan. Hal ini
dengan Variasi Lama Kontak diakibatkan Pada media limbah
laundry, kadar fosfat dalam limbah
menyebabkan pertumbuhan lumut.
Pertumbuhan lumut semakin lama
semakin banyak.12 Sehingga pada
hari ke 6 dan 7 mulai terjadi
kematian beberapa bagian tanaman
melati air hal ini bisa disebabkan
karena pH yang tidak cocok dan
adanya lumut yang dapat ganggu
proses fotosintesis. Selain itu pada
hari ke 5 mikroorganisme dan
Gambar 2 Grafik Persentase tanaman sudah mencapai titik
Penurunan Kadar COD maksimal dalam mereduksi limbah
Dari gambar 2 terlihat bahwa sehingga pada hari ke 6 dan 7
penurunan COD yang efisien terjadi kemampuannya cenderung stabil
pada hari ke 5. Pada awal penelitian atau meningkat tetapi tidak terlalu
presentase penurunannya sudah besar ditambah dengan adanya
cukup besar hal ini bisa disebabkan kematian tanaman yang kemudian
karena jumlah mikroorganisme membusuk dan menambah
selain itu ini bisa disebabkan salah kandungan bahan organik terlarut
satunya karena faktor media, pada dalam air sehingga persentase
awal penelitian yang bekerja secara penurunan kadar COD nya menjadi
optimal untuk menurunkan cemaran menurun.
adalah media dan mikroorganisme,
hingga pada titik waktu tertentu C. Penurunan Kadar Fosfat
media masuk kedalam fase jenuh dengan Variasi Lama Kontak
sehingga hanya mikroorganisme
yang dapat efektif bekerja
menurunkan kadar cemaran.
Selama awal operasi reaktor,

775
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

butiran-butiran dan mengendap


terlarut lagi dikarenakan kenaikan
suhu.16
Tanaman melati air yang
langsung terkena sinar matahari
dengan intensitas cukup banyak,
cenderung lebih cepat mengering
lalu mati. Karena pada dasarnya
tanaman melati air membutuhkan
cahaya dengan intensitas sedang
untuk pertumbuhannya.17 Adanya
Gambar 3 Grafik Persentase pembusukan batang atau daun
Penurunan Kadar Fosfat tanaman yang mati kemudian
Dari gambar 3 terlihat bahwa terendam di dalam air limbah
penurunan fosfat yang efisien terjadi membusuk dan diuraikan kembali
pada hari ke 5. Pada hari ke 3 dan 6 menjadi fosfat organik.18 Hal ini
terjadi penurunan yang cukup menyebabkan kandungan fosfat
drastis. Hal ini diduga akibat adanya terlarut dalam air menjadi meningkat
kenaikan suhu dan kematian kembali.
tanaman. Pada bak perlakuan hari
ke 3 dan 6 didapatkan rata-rata suhu KESIMPULAN
akhir lebih tinggi dari bak perlakuan 1. Kadar BOD,COD dan fosfat
lain. Cahaya matahari yang masuk limbah cair laundry sebelum (pre)
ke perairan akan mengalami pengolahan constructed wetlands
penyerapan dan perubahan menjadi dengan tanaman melati air rata-
energi panas sehingga berpengaruh rata sebesar 326 mg/l, 1157 mg/l,
terhadap suhu yang lebih tinggi.13 14 mg/l sehingga belum sesuai
Suhu yang meningkat menyebabkan dengan baku mutu menurut
fosfat yang mengendap kembali larut Peraturan Daerah Provinsi Jawa
kedalam air sehingga menyebabkan Tengah Nomor 5 tahun 2012.
kadar fosfat terlarut dalam air 2. Tanaman melati air terbukti efektif
kembali meningkat. Suhu yang dalam menurunkan kadar BOD,
meningkat akan mempengaruhi COD, dan fosfat pada limbah cair
kecepatan reaksi.14 Kecepatan laundry. Secara keseluruhan
reaksi akan meningkat seiring pada pengolahan constructed
meningkatnya suhu yang ada wetlands tanaman melati air tiap
sehingga mikroorganimse lebih hari perlakuan terjadi penurunan
banyak menguraikan fosfat yang kadar BOD, COD, dan fosfat
mengendap menjadi fosfat terlarut namun presentase penurunan
sehingga kadar fosfat yang terlarut yang paling tinggi adalah pada
juga akan meningkat. Peningkatan hari ke 5 dengan presentase
oksidasi biologis ini membuat berturut-turut 90%, 90,79%, dan
kebutuhan oksigen teralarut juga 56,35%.
meningkat.15 Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Cut SARAN
Ananda (2013) yang menyatakan 1. Badan Lingkungan Hidup Kota
pada hari ke 5 terjadi penurunan Semarang melakukan
kadar fosfat namun pada hari ke 10 pengawasan pembuangan air
mengalami kenaikan yang cukup limbah terhadap industri kecil
siginifikan. Hal ini disebabkan seperti industri laundry untuk
karena fosfat yang telah menjadi

776
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mencegah pencemaran Michigan: Lewis Publishers;


lingkungan. 1989.
2. Bagi peneliti lain diperlukan
penelitian lebih lanjut dengan 6. Puspita L, Ratnawati E,
skala yang lebih besar seperti Suryadiputra INN, Meutia AA.
penggunaan sistem kontinyu agar Lahan Basah Buatan Di
lebih dapat diaplikasikan sesuai Indonesia. Bogor: Wetlands
tempat laundry tersebut. International - Indonesia
3. Pengelola laundry dihimbau untuk Programme; 2005.
mengolah air limbahnya terlebih
dahulu sebelum dibuang kebadan 7. Lehtonen S. An Integrative
air. Approach To Species Delimitation
In Echinodorus (Alismataceae)
DAFTAR PUSTAKA and The Description of Two New
1. Semarang Badan Pusat Statistik. Species. Kew Bulletin.
Produk Domestik Regional Bruto 2008;63:525-563.
Kota Semarang Tahun 2012.
Semarang: Katalog BPS :
8. Sasono E, Pungut. Penurunan
9302004.3374; 2012.
Kadar BOD dan COD Air Limbah
UPT Puskesmas Janti Kota
2. Wahyuni S. Analisis pengaruh
Malang Dengan Metode
harga kompetitip terhadap
Contructed Wetland. Jurnal
sumber kapabilitas pemasaran
Teknik Waktu. Volume 11 Nomor
jasa laundry sebagai intervening
1 :ISSN : 1412-1867. 2013.
variabel yang mempengaruhi
variabel keunggulan bersaing
jasa laundry di kota semarang. 9. Metcalf, Eddy. Wastewater
Jurnal Admisi dan Bisnis ISSN Engineering : Treatment,
1411-4321. 2013;Volume 14 . Disposal, and Reuse. New York:
Mc Graw Hill Inc; 2003.
3. Sumarno I, Sumantri, Nugroho A.
Penurunan kadar detergen dalam 10. Munazah AR, Soewondo P.
limbah cair dengan pengendapan Penyisihan Organik Melalui Dua
secara kimiawi. Majalah Tahap Pengolahan Dengan
Penelitian Lembaga Penelitian. Modifikasi ABR Dan Constructed
1996;8 (30):25-35. Wetland Pada Industri Rumah
Tangga. Jurnal Teknologi
Lingkung Universitas Trisakti. 4
4. Nurjannah AD. Pengaruh variasi
Nomor 4 Desember 2008.
waktu tinggal pengolahan rotating
biological Contactors (RBCs)
media pvc terhadap penurunan 11. Wood A. Constructed Wetlands
kadar fosfat Limbah cair for Wastewater Treatment
laundry.Univeristas Diponegoro, Engineering and Design
2014. Consideration. South Africa;
1993.
5. Hammer DA (ed). Constructed
Wetlands for Wastewater 12. Regina Tutik Padmaningrum,
Treatment: Municipal, Industrial Tien Aminatun, Yuliati Pengaruh
and Agricultural. Chelsea, Biomasa Melati Air (Echinodorus
Paleafolius)Dan Teratai(Nyphaea

777
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Firecrest) Terhadap Kadar Fosfat,


BOD, COD, TSS, Dan Derajat
Keasaman Limbah Cair Laundry.
Jurnal saintek vol 19 nomor 2
oktober 2014

13. Effendi H. Telaah Kualitas Air


Bagi Pengelolaan Sumber Daya
Dan Lingkungan Perairan.
Yogyakarta: Kanisius; 2003.

14. Merz SK. Guidelines for Using


Free Water Surface Constructed
Wetlands to Treatuncipalsewage.;
2000.

15. Mahida U. Pencemaran Dan


Pemanfaatan Limbah Industri.
Jakarta: Rajawali Press; 1986.

16. Ananda C. Fitoremediasi Fosfat


dengan menggunakan tumbuhan
eceng gondok pada limbah cair
industri kecil pencucian
pakaian.Jurnal Institut Teknologi
Nasional. no 1 vol 1 Februari
2013.

17. Petrus. Echinodorus


Palaefolius.(Diakses dari
http://jurnalaquascape.com/portfol
io/echinodorus-palaefolius/; 2015.
diakses pada 8 Maret 2016)

18. Khiatuddin M. Melestarikan


Sumber Daya Air Dengan
Teknologi Rawa Buatan.
Yogyakarta: Gajah Mada
University; 2003.

778
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 4, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

779

You might also like