You are on page 1of 6

PENGELOLAAN LAPANGAN

“MANAJEMEN RESERVOIR”

S1 TEKNIK PERMINYAKAN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


BALIKPAPAN

2011
TUGAS PENGELOLAAN LAPANGAN

“MANAJEMEN RESERVOIR”

disusun oleh :

Didik Suryanto 07.01.047

Mahdalena 07.01.061

Indah Budi Yanti 08.01.010

Andre Agus Setiawan 08.01.019

Hilda Yunda 08.01.028

Nurul Hidayat 08.01.033


MANAJEMEN RESERVOIR

A. Definisi Manajemen Reservoir

Reservoir Management didefiniskan sebagai sebuah pengelolaan reservoir


secara terencana, konsisten dan berkesinambungan untuk memaksimalkan keuntungan
(benefits) dari suatu reservoir. Pada tahap implementasi, hal ini akan sangat
tergantung dari pemanfaatan sumberdaya manusia (SDM), teknologi, peralatan, dan
finansial untuk memaksimalkan keuntungan (profit) dengan cara mengoptimalkan
produksi dan meminimalkan biaya operasi dan investasi. Reservoir management harus
dilakukan sejak aktivitas eksplorasi, kemudian reservoir tersebut ditemukan,
dikembangkan, diproduksikan, sampai akhirnya ditinggalkan (setelah dinilai tidak
ekonomis lagi). Dalam prakteknya tentunya harus menganut kaidah petroleum
engineering yang baku dan benar, meliputi proses-proses: perencanaan; implementasi
dari rencana-rencan tersebut; pemantauan terhadap unjuk kerja; penilaian; dan revisi
terhadap rencana/strategi bilamana diperlukan.

Menurut beberapa ahli, Thakur (1991) manajemen reservoir didefinisikan


sebagai "kebijaksanaan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk
memaksimalkan pemulihan ekonomi"; Cole et al. (1993) disebutkan bahwa "sumber
daya" dalam definisi Thakur termasuk orang-orang, peralatan, teknologi, dan uang.

Wiggins dan Startzman (1990), mendefinisikan manajemen reservoir sebagai


"aplikasi state-of-the-art technology untuk sistem reservoir yang diketahui dalam
suatu lingkungan manajemen," mengambil pandangan yang sedikit berbeda.

Untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan dan pengelolaan reservoir


dibutuhkan pengetahuan tentang:

1) Sistem reservoir, termasuk batuan, fluida, dan interaksi batuan, serta terkait
fasilitas wellbores dan fasilitas permukaan;
2) Ketersediaan teknologi untuk menggambarkan, menganalisis, dan memanfaatkan
reservoir, serta
3) Lingkungan bisnis di mana rencana akan dikembangkan dan dilaksanakan.
B. Tujuan Manajemen Reservoir

Secara tradisional, tujuannya adalah untuk mentransfer informasi kuantitatif


tentang distribusi properti reservoir dengan cukup detail dan akurat sehingga aliran
fluida simulasi prediksi akan cocok dengan kinerja reservoir. Melalui simulasi, yang
tepat dan akurat model distribusi properti reservoir memungkinkan operator untuk
menghindari efek dari heterogeneities dan dapat dieksploitasi untuk keuntungan
ekonomi terbaik.

Karakterisasi reservoir, harus tepat dilakukan atau lakukan kesalahan sekecil


mungkin untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan karena
membutuhkan biaya yang besar. Alat dan teknik yang canggih terus berkembang
sejak tahun 1985, diuji, dan disempurnakan.

Dari berbagai hal seperti diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama
manajemen reservoir adalah untuk mengoptimalkan nilai ekonomis minyak bumi.

Pengelolaan reservoir dapat dianggap sebagai proses pengambilan keputusan


yang sesuai dengan pendekatan atau rencana reservoir dan operator, sedemikian rupa
untuk memaksimalkan keuntungan operator.

Bagaimana kita memilih pendekatan yang mungkin untuk mengelola reservoir?

1) Lingkungan bisnis organisasi, baik internal maupun eksternal


2) Ketersediaan, penggunaan dan pengembangan teknologi,
3) Reservoir dan fasilitas

Mengetahui konteks di mana manajemen reservoir yang harus dilakukan


adalah sama pentingnya dengan mengetahui tentang reservoir itu sendiri.

Manajemen reservoir memerlukan pembelajaran seumur hidup. Karena satu


karakterisasi reservoir model atau sejumlah kecil representasi seperti diinginkan, dan
karena data yang diperlukan baik geologi teknik dan asal-usul, perlunya kerjasama
yang erat antar geoscientists, insinyur, dan profesional lainnya (yaitu, para anggota
dalam tim manajemen reservoir) dalam merumuskan model-model seperti itu sangat
penting.
Dunia manajemen reservoir dinamis. Teknologi yang berkembang dengan
cepat di berbagai bidang, dan lingkungan bisnis minyak bumi selalu berubah.

Pada setiap waktu, bagaimanapun, anomali apapun (misalnya, produksi atau


volume injeksi, penggunaan fasilitas, atau peraturan kepatuhan) terhadap rencana
harapan atau prediksi mungkin menunjukkan perlunya segera suatu rencana revisi.

Transfer teknologi memainkan peran vital dalam setiap proyek-proyek dalam


manajemen reservoir.

Tujuan utama penerapan konsep manajemen reservoir adalah optimasi ekonomis


perolehan migas, yang dicapai dengan cara ;

1) Identifikasi dan mendefinisikan semua bagian dari suatu reservoir termasuk sifat-
sifat fisiknya
2) Pertimbangan kinerja masa lalu untuk memprkirakan produksi masa yang akan
datang
3) Optimasi jumlah titik serap
4) Pemilihan sistem bawah permukaan yang tepat maupun fasilitas permukaan
5) Menjadikan Pertimbangan ekonomis serta aspek hukum sebagai benang merah
dari berbagai pengambilan keputusan.

Manajemen Reservoir merupakan salah satu role di Lembaga Penelitian


Lemigas seperti misalnya merumuskan kebijakan dan regulasi kepada industri migas
dalam perencanaan, evaluasi, serta mengatasi masalah-masalah teknis operasional di
lapangan migas, mencari solusi yang paling tepat, murah, dan efektif dalam optimasi
perolehan migas secara maksimal dengan sasaran pencapaian pengurangan terhadap
biaya dan tata waktu proyek secara keseluruhan.

Pengugunaan fasilitas canggih seperti generasi terbaru CT-Scan, Core Rutin,


Core Spesial, Fluid PVT, Peralatan EOR, serta peralatan uji coba pemboran dan
produksi serta Rekayasa Reservoir Kerja sama para ahli teknik simulasi, ahli teknik
reservoir, ahli geologi, dan ahli fisika migas yang menjadi dasar bagi studi rekayasa dan
simulasi reservoir secara terintegrasi merupakan komponen yang vital untuk
manajemen reservoir.
Melalui metode penelitian yang benar, didukung oleh fasilitas laboratorium
yang canggih dan disesuaikan dengan kebutuhan, maka analisis yang tepat dapat
dilakukan untuk memberikan hasil optimal.

Suatu tim kerja 'reservoir manajemen' dapat lebih diberdayakan dengan


beberapa cara antara lain :

Memperbaiki komunikasi antar disiplin keilmuan dengan cara ; pertemuan


berkala, kerjasama interdisiplin, menciptakan suasana saling menghargai dan
mempercayai serta budaya mau menerangkan dan mendengarkan.
Pada tingkatan tertentu para enjiner harus perlu memahami pengetahuan tentang
karakteristik batuan dan lingkungan pengendapan, disisi lain geologist juga perlu
mengetahui teknik penyelesaian sumur serta teknis keteknikan terkait karena
keterlibatan bereka dalam suatu proyek bersama.
Menghilangkan jauh-jauh ambisi pribadi untuk tercapainya tujuan utama
Meningkatkan pengusaan dibidangnya masing-masing dengan baik dan
komprehensif.

Kunci suksesnya suatu proyek pengembangan lapangan yang berbasis 'reservoir


manajemen' adalah kemampuan, kemenangan dan keharmonisan tim dengan struktur
manajemen.

Reservoir Manajemen yang berhasil membutuhkan pekerjaan tim yang kompak


dan sinergi atau dengan kata lain reservoir manajemen bukanlah identik dengan dengan
reservoir engineering ataupun geologi produksi. Kesuksesan bidang ini memerlukan
usaha dari berbagai disiplin yang ada didalam tim reservoir manajemen. Setiap anggota
tim merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam mengelola reservoir.

You might also like