You are on page 1of 9

PENGANTAR FISIKA ZAT PADAT

APLIKASI DISTRIBUSI FERMI-DIRAC

Oleh :

Dewi Alifatul Achfa 080210192041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

APLIKASI DITRIBUSI FERMI DIRAC Energi Fermi yaitu tingkat energi tertinggi yang terisi pada temperatur 0 K disebut tingkat Fermi atau energi Fermi. Pada temperatur di atas 0 K, elektron-elektron mendapat tambahan energi sehingga sejumlah elektron yang semula berada di bawah namun dekat dengan energi Fermi naik ke atas dan meninggalkan beberapa tingkat energi kosong yang semula ditempatinya. Perhitungan distribusi elektron pada temperatur di atas 0 K dilakukan dengan pendekatan statistik. Distribusi Fermi-Dirac. Dalam tinjauan ini partkel dianggap identik dan tak dapat dibedakan satu terhadap lainnya; partikel-partikel ini juga

mengikuti prinsip eksklusi Pauli sehingga tidak lebih dari dua partikel berada pada status yang sama. Partikel dengan sifat demikian ini biasa disebut fermion (Enrico Fermi 1901-1954). Berikut adalah aplikasi dari distribusi fermi-dirac: 1. Untuk Menghitung Emisi pada Logam 1.1 Emisi Elektron Dalam zat penghantar terutama logam, banyak terdapat electron bebas. Elektron bebas adalah elaktron yang keluar dari susunan atomnya,electron ini akan bergerak tak teratur di antara atom dengan kecepatan dan arah yang berbeda. Sedangkan atom yang di tinggalkan oleh electron tersebut akan menjadi bermuatan positif dan sering di sebut ion positif. Umumnya electron bebas ini akan cepat tereksitasi dari logam tersebut karena mendapat gaya tarik dari ion positifnya. Tetapi bila electron tersebut mendapat kan tambahan tenaga dari luar sehingga terjadi perlawanan tarikan ion positifnya dan akan menimbulkan kemungkinan akan lepas dari logam tersebut. Lepasnya atom dari suatu zat di sebut emisi elektron.

Fisika Zat Padat

Ada bermacam-macam jenis emisi elektron berdasar tenaga penambahnya : A. Emisi termoelektron B. Emisi dingin C. Emisi sekunder D. Emisi fotolistrik Emisi Termoelektron disini adalah Intensitas gerakan electron bebas di dalam logam tergantung pada temperature. Dengan bertambahnya temperature kecepatan electron bertambah dan bertambah pula tenaga kinetisnya. Di bawah temperature tertentu beberapa ion dapat mengalahkan daya tarik ion positif dan akan keluar dari logam. Pada waktu terjadi loncatan, electron harus melepaskan suatu kerja untuk menentang daya taik ion positif. Tenaga untuk melaksanakan kerja ini di peroleh pada saat ion di panasi, sebab dengan pemanasan tersebut elektron mendapat tambahan tenaga. Loncatan electron dari permukaan logam yang di panaskan di namakan emisi termoelektron. Arus loncatan emisi di sebut arus emisi. Kenaikan temperature akan memperbesar emisi electron dari permukaan logam. Elektron yang merupakan awan electron di sekitar logam sering di sebut muatan ruang. Tenaga emisi ini bermacam-macam pada logam yang berbeda. Banyak tambahan yang harus di berikan pada electron hingga ia dapat mencapai titik emisi, tergantung pada susunan logam. Sebab itu, temperetur untuk mencapai permulaan termoemisi untuk barmacam-macam logam tidak sama. Kemampuan untuk beremisi tergantung pada campuran yang ada padanya dan susunan dari lapisan permukaan logam. Misalnya,wolfram dengan campuran sedikait toria memberikan emisi lebih besar di banding dengan wolfram murni. Hal ini di sebabkan pada waktu pemanasan terjadi diffuse torie di dalam logam menuju ke permukaan. Pada permukaan wolfram terjadi lapisan monoatom. Tenaga emisi atom toria lebih kecil dari tenaga emisi atom wolfram. Pada tempat pembatasan electron bergerak dari logam dengan tenaga emisi kecil (toria) ke logam dengan
Fisika Zat Padat

tenaga emisi besar (wolfram). Akibatnya, toria akan bermuatan positif dan permukaan wolfram nagatif. Medan listrik akan berarah dati permukaan logam ke dalam logamdan untuk electron ini merupakan medan yang mempercepat gerakan keluar dai logam.Lapisan toria ini di namakan lapisan toria aktif. Dengan adanya lapisan aktif ini, logam dapat memperbesar emisinya beberapa kali di bawah temperatur yang sama. Emisi dingin yaitu loncatan electron dari permukaan dingin mungkin terjadi di bawah pengaruh medan listrik dari luar. Bila di antara logam di berikan selisih potensial yang cukup besar, maka kedua logam akan timbul suatu medan listrik yang sangat kuat yang berarah dari elektroda (+) ke elektroda (-). Elektron bebas dalam elektroda (-) akan tertarik oleh medan ini di bawah tekanan yang tertentu akan tertarik keluar dari permukaan elektrodanya. Jenis ini di sebut dengan emisi dingin. Emisi sekunder terjadi bila ion bergerak dengan kecepatan tinggi menabrak permukaan logam,maka sebagian tenaga kinetis akan berubah menjadi panas,dan sebagian lagi di berikan pada electron logam.Elektron yang mempunyai tambahan tenaga akan loncat dari permukaan logam.Dengan kecepatan ynag cukup besar setiap electron primer dapat mengisi beberapa electron sekunder. Jumlah electron loncat dari logam lebih besar dari electron yang menabrak permukaannya. Emisi fotolistrik dapat di sebabkan oleh cahaya yang mengenai material tertentu. Tenaga cahaya akan di terima oleh electron, bila tenaga ini cukup untuk mangatasi daya tarik ion (+) material maka akan terjadi emisi. Kecepatan emisi tergantung pada frekuensi cahaya sedang jumlah emisi tergantung pada intensitas cahaya. Material yang dapat mengeluarkan emisi bila terkena cahaya matahari ialah : seng, kalium dan logam alkali. Penggunaan emisi fotolistrik pada sel fotolistrik dan kamera tv.

Fisika Zat Padat

1.2 Emisi Thermal Pada temperature kamar, electron dalam metal tidak meninggalkan metal. Gambar disamping

memperlihatkan energi potensial didalam dan di luar metal. Sumursumur potensial terbentuk di sekitar inti atom. Di permukaan metal dinding sumur potensial jauh lebih tinggi dari dinding potensial di sekitar ion dalam metal. Oleh karena itu elektron yang bebas dalam metal tidak meninggalkan metal. Pada temperatur kamar elektron menempati tingkat energi di pita konduksi sampai di sekitar tingkat Fermi. untuk mengeluarkan elektron dari dalam metal

diperlukan tambahan energi di gambar tersebut tambahan energi ini ditunjukkan oleh e dan disebut work function dari metal. Pada temperatur yang tinggi, tambahan energi yang diterima elektron di sekitar energi Fermi cukup besar sehingga ia mampu melewati dinding potensial di permukaan metal. Peristiwa keluarnya elektron dari metal karena pengaruh thermal ini FermiDirac untuk disebut emisi thermal. Menggunakan jumlah elektron yang mampu distribusi mencapai

menghitung

permukaan metal untuk kemudian meninggalkan metal, diperoleh relasi :

dengan j adalah kerapatan arus. Persamaan ini dikenal sebagai persamaan Richardson-Dushman. Perlu kita ingat bahwa persamaan tersebut tidak

sepenuhnya terpenuhi karena beberapa hal: a. emisi elektron di permukaan sangat sensitif terhadap kondisi permukaan; b. emisi elektron juga sensitif terhadap arah normal permukaan terhadap kisi kristal dalam metal;
Fisika Zat Padat

c.

work

function

berubah

terhadap

temperatur;

makin

tinggi

temperatur banyak elektron yang makin jauh dari tingkat Fermi. = 0+ T 0 adalah work function pada 0 K; adalah koefisien temperatur, = d /dT . Beberapa macam metal yang biasa digunakan sebagai katoda (yang

dipanaskan) untuk memperoleh sumber elektron diberikan pada Tabel 1.

2. Konduktivitas Berbeda dengan jenis material yang lain, logam memiliki

konduktivitas listrik dan konduktivivats thermal yang tinggi. Medan listrik E , mempengaruhi status momentum dalam padatan. Elektron-elektron dengan

energi tinggi (di sekitar energi Fermi) mendapat tambahan momentum sejajar sehingga terjadilah pergeseran ruang momentum seperti diperlihatkan pada Gb.9.5.

Setiap elektron yang menerima pengaruh medan akan menerima gaya F= Karena gaya
Fisika Zat Padat

maka F = e memberikan perubahan momentum sebesar :

Elektron yang semula bergerak acak dengan total momentum nol, dengan adanya tambahan momentum sejajar ini gerak acak elektron memiliki total momentum neto, tidak lagi nol. Tambahan momentum ini menyebabkan terjadinya kecepatan neto sejajar , namun kecepatan ini tidak

terus$menerus bertambah menjadi tak-hingga. Dalam perjalanannya, jika kita bayangkan elektron sebagai partikel, akan membentur ion, serta bagian-bagian kristal yang tak sempurna. Akibatnya adalah bahwa sesaat setelah terjadi benturan kecepatan elektron akan turun drastis menjadi nol atau hampir nol. Untuk elektron sebagai gelombang, de Broglie memberikan relasi antara momentum dan bilangan gelombang sebagai p . Dengan relasi ini (9.44)

akan memberikan pergeseran bilangan gelombang di ruang bilangan gelombang sebesar:

Jika waktu rata-rata yang diperlukan oleh elektron, antara saat awal mendapat percepatan oleh E dan saat interaksinya dengan ion atau cacat-cacat kristal adalah F , maka perubahan kecepatan elektron dapat didekati dengan :

F disebut waktu relaksasi dimana F terjadinya pergeseran ruang momentum, tak simetris dan kembali lagi menjadi simetris. Konduktivitas metal ditentukan melalui hukum Ohm

dan ini merupakan waktu

yang semula simetris bola menjadi

sehingga :

Fisika Zat Padat

3. Resistivitas Resistivitas, peroleh dari : , adalah kebalikan dari konduktivitas, yang dapat kita

Maka di dapat : Tabel-2. memuat resistivitas beberapa unsur pada suhu di sekitar suhu kamar.

Tabel-2.Resistivitas unsur pada suhu kamar

Fisika Zat Padat

Daftar Pustaka

http://eecafe.files.wordpress.com/2011/03/mengenal-sifat-material-1.pdf [ 1 Mei 2011]. http://smkn3mataram.org/modul/listrik_bagian2/kegiatan%208%20bljr%20mod ul%202%20.htm [ 1Mei 2011]. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/ENDI_SUHENDI/Kuliah /FI472_Fisika_Statistik/Bahan_Ajar/11._Aplikasi_Statistik_FD_%5BCompati bility_Mode%5D.pdf [1 Mei 2011].

Fisika Zat Padat

You might also like