You are on page 1of 13

LABORATORIUM FARMASEUTIKA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT SERBUK

OLEH : KELOMPOK GOLONGAN ASISTEN : II : RABU SIANG : ACHMAD HIMAWAN

MAKASSAR 2011

Formula Asli MICONAZOLE TOPICAL POWDER Rancangan Formula Tiap 20 g serbuk mengandung : Miconazole nitrate Menthol Zn.stearat Benzoic acid Talcum Master Formula Nama Produk Jumlah Produk : MICOPOWDER : 5 botol @ 20 g 2% 0,25% 1,5% 0,2% ad 100%

Tanggal Formulasi : 20 Februari 2011 Tanggal Produksi No.Reg. No.Bets : 20 Juli 2011 : DTL 11 022 001 24 B1 : B 001 001

PT. DURASI FARMA

Dibuat oleh : Kelompok 2 Rabu Siang Disetujui oleh : Achmad Himawan MICOPOWDER

No.Reg: DTL 11 022 001 24 B1

No.Bets: B 001 001

NO. 1 2 3 4 5

KODE BAHAN MCN MTH ZNS ABZ TLC

NAMA BAHAN Mikonazol nitrat Mentol Zinc stearat Asam benzoat Talk

FUNGSI bahan aktif bahan aktif glidan pengawet pembawa

JUMLAH PERDOS PERBETS 0,4 g 2,0 g 0,05 g 0,25 g 0,3 g 1,5 g 0,04 g 0,2 g 19,21 g 96,05 g

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Masyarakat kini telah banyak mengenal sediaan-sediaan farmasi.

Sediaan-sediaan yang telah beredar tersebut umumnya dibedakan atas sediaan padat, semi padat, dan cair. Sediaan padat merupakan sediaan yang sudah lama populer di masyarakat, salah satunya ialah serbuk. Sediaan serbuk merupakan sediaan yang memiliki keunggulan dibandingkan sediaan lainnya. Dalam pembuatan sediaan-sediaan ini tentu membutuhkan suatu perancangan formula yang tepat dan ekonomis serta member efek terapeutik. Dalam memformulasi suatu sediaan serbuk, tentulah

memperhatikan beberapa hal. Adapun hal-hal tersebut akan dibahas pada laporan ini.

I.2 I.2.1

Maksud dan Tujuan Percobaan Maksud Percobaan Mengetahui dan memahami cara memformulasi suatu sediaan serbuk,

teknik pembuatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan sediaan tablet.

I.2.2

Tujuan Percobaan Memformulasi dan membuat sediaan dusting powder serta

melakukan uji terhadap sediaan serbuk Miconazole Topical Powder yang telah dibuat.

I.3

Prinsip Percobaan Pembuatan Miconazole Topical Powder dengan menggunakan

metode triturasi yang biasa disebut metode lumpang. Setelah ditriturasikan maka diayak dengan ayakan No.200. Selanjutnya, dimasukkan di wadah.

II.1.6 Fenomena yang dipengaruhi ukuran partikel Ada beberapa bagian yang dipengaruhi yaitu : y Aktivitas kimia dan elektrikal Waktu yang diperlukan untuk pembentukan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel dari reaktan. Pada keadaan padat, perubahan kimianya tidak sederas seperti keadaan gas/cair. Jika waktu yang diperlukan untuk reaksi pendek, bahan padat adalah dasarnya atau tertriturasi menjadi partikel kecil. Partikel kecil menunjukkan luas permukaan yang spesifik, dengan kenaikan angka reaksi diantara reaksi molekul. Partikel halus yang tersuspensi di udara mungkin akan meledak jika konsentrasi partikel dan suhu optimum. Setelah kontak, api menyebar dan mengalami pendekatan partikel yang merupakan hasil dari ledakan. Bahan kimia alam dari debu, konsentrasi debu dan udara, suhu kontak, dan ukuran partikel yang mempengaruhi keterpicuan api. Ketika bahan padat digiling menjadi ukuran partikel yang sangat kecil, partikel seringkali memperoleh tekanan yang statis. Keelektrikan dari partikel mungkin juga dihasilkan dari pergeseran atau kontak dari perbedaan material atau bahan. Keelektrikan dari partikel mungkin juga berasal dari pergeseran antar partikel. Hal ini menghasilkan perbedaan ukuran dan massa partikel.

Adsorpsi Sifat permukaan substansi berbeda dari fase penggumpalan. Derajat

subdivisi dari material meningkat, area permukaan spesifik meningkat, fenomena permukaan lebih menunjukkan efeknya. Ilustrasi sederhana mengenai subdivisi dari pinggir material 1 cm3 dengan totalluas permukaan 6cm2 jika kubus terpotong 1Q3, maka luas total permukaan 60.000cm2. permukaan yang besar dari kubus yang kecil menunjukkan banyaknya reaksi dan sifat permukaan yang tinggi secara signifikan. Tegangan permukaan dan tegangan energi Antarmuka yaitu perbatasan antara dua fase. Sebuah permukaan ialah antarmuka di antara cair-gas atau padat-gas. Pada permukaan cairan molekul merupakan subjek untuk menunjukkan ketidakseimbangan kekuatan tarikan molekul, seperti molekul air yang mendorong permukaan dalam. Mengacu pada hal tersebut, ada kecenderungan air untuk menjaga luas permukaan minimum. Keadaan tersebut dikatakan sebagai tegangan permukaan. y Kelarutan Berdasarkan teori turun temurun terhadap energi permukaan dari partikel, menunjukkan bahwa bila ukuran partikel tereduksi, maka kelarutan meningkat. Jika range dari ukuran terkontrol, maka frekuensi ukuran distribusi memiliki fraksi yang kecil atau partikel sangat halus mendekati ukuran

koloidal. Partikel koloidal memiliki kelarutan yang lebih besar dari partikel yang besar dan larut. Ukuran disolusi Jika salah satu padatan larut, maka orang-orang membaginya menjadi bagian-bagian kecil dengan proses disolusi yang cepat. Reduksi dari ukuran partikel meningkatkan permukaan total dari permukaan padat yang berkontak dengan pelarut, dan kelarutan terjadi dalam waktu yang singkat.

II.1.7 Faktor-faktor dalam penggilingan serbuk y Abrasi, pada proses penggilingan adanya gaya gesek yang dapat menyebabkan keretakan. Ketika ditambahkan kekuatan yang cukup pada padatan, masalah tersebut dapat menyebabkan keretakan. Kelanjutan dari hal tersebut ialah dapat menyebabkan fragmentasi. Abrasi memperlihatkan pergeseran yang mungikn menjadi faktor terpenting dalam penggilingan. Sebagai contoh, permukaan dari beberapa bahan kimia memperlihatkan tempaan dari permukaan penggiling sangat tidak ekonomis untuk digunakan. y Untuk partikel yang biasanya digiling satu kali, kalau terlalu halus maka akan menggumpal, hal ini terkait dengan ukurannya. Proses penggilingan yang ideal yaitu pada pengoperasian tunggal dimana bahan mudah dibersihkan dari ukuran partikel yang hampir diselesaikan yang telah diperoleh. Ukuran dari bahan pada penggiling menunjukkan masalah jika

kapasitas penggiling rendah dan ukuran partikel yang terakhir terlampau kecil. y Kelembaban, pada tingkat kelembaban yang rendah dengan kondisi penggilingan yang kering dapat menyebabkan abrasi. Penggilingan basah dan penggilingan kering sama-sama memiliki keuntungan. Tinta, cat, dan bubur selulosa hanya dapat dilakukan penggilingan basah. Konsentrasi kelembaban sangat berpengaruh pada penggilingan. Penggiling mungkin bisa dilapis air untuk membuat dingin bahan. Pada umumnya hal tersebut tidak efektif, tetpi mungkin saja efektif jika permukaan penggiling besar serta respek terhadap jumlah produksi di gilingan. y Bahan-bahan yang bisa meledak, pada proses penggilingan ada panas dari gesekan sehingga dapat menyebabkan ledakan. Banyak ikatan kimia yang digunakan pada bahan material farmaseutikal yang mana mudah terbakar.; pati, gula, dan serbuk sulfurmungkin akan terbakar dengan adanya ledakan. Oksidator seperti Nitrat dan Klorat mesti diperhatikan pada penggilingan. y Suhu, untuk penggilingan bahan-bahan berminyak akan berpengaruh pada suhu. Banyak bahan yang memiliki ikatan dan teraglomerasi pada temperatur tinggi. Beberapa ikatan yang lemah akan memperlihatkan permukaan cairan yang viskes pada saat kenaikan suhu. Bahan-bahan yang

berasal dari lemak biasanya dengan mendinginkan menggunakan sumbat pada penggiling. y Toksisitas, pada proses pengoperasian jika terlalu halus, maka aka nada serbuk-serbuk halus seperti debu yang memungkinkan terhirup dan menjadi toksik dalam tubuh. (9)

II.1.8 Peralatan penggilingan serbuk y Ball atau Pebble Mills, dinamakan juga jar mills, terdiri dari wadah silindris atau semacam kendi yang terbuat dari porselen atau baja dengan batuan jenis Buhr, porselen, karet, dan alumunium dengan kerapatan tinggi. Kendi tersebut berisi bola-bola dengan ukuran yang berbeda-beda yang terbuat dari baja, porselen, atau geretan yang bertindak sebagai media penggiling. Penyerbukan selesai dengan penempatan material menjadi dasar dari kendi sepanjang bola/kerikil-kerikil. y Wiley Mills, struktur dari alat ini meliputi empat buah pisau pada balingbaling dengan gunting besar yang melawan enam pisau pada kerangkanya. Gilingan ini dioperasikan dengan kerja dari pisau besar dan hal tersebut dapat membuat material berserat yang tidak bisa diresukdi dengan cara penghancuran. y Hammer Mills, terdiri atas baling-baling (rotor) yang dengan kekuatan penuh horizontal dan vertical yang memiliki semacam palu atau penghancur.

Penggiling ini dapat digunakan pada berbagai tipe yang memasukkan mikropulverizer dan mikroautomizer. y Fluid Energy Mills, dikenal sebagai Jet Mills, yang pada dasarnya tidak memiliki bagian yang bergerak. Penyerbukan dilakukan dengan cara cepat mencapai subjek materialyang termikronisasi menjadi cucuran dari energy yang berubah-ubah yang menyebabkan partikel lebih cepat pergerakannya dalam chamber penggiling. y Spray Drying, terdiri dari chamber pengering kerucut dimana udara panas tersirkulasi, sebuah atom, dan alat pengumpul serbuk. y Lyofilisasi, dikenal sebagai pengering beku, yaitu proses pengeringan substansi dengan tekanan sangat rendah sublimasi langsung dari air yang berasal dari keadaan beku. Temperaturnya -10o sampai -40oC. (11)

II.2

Alasan Formulasi

II.2.1 Alasan Pembuatan Sediaan Bedak tabur digunakan karena merupakan campuran yang homogen dan pada penggunaannya serbuk mudah menyebar secara merata, melekat pada kulit, dapat menutupi dengan baik, dapat menutupi dengan baik, serta memiliki kemampuan adsorpsi dan absorpsi yang baik.(8)

II.2.2 Alasan Penggunaan Bahan II.2.2.1 Alasan Penggunaan Bahan Aktif a. Indikasi Tinea Pedis (Athletes Foot) (12) b. Mekanisme Kerja Mikonazol masuk ke dalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga permebilitas terhadap berbagai zat intrasel meningkat. Mungkin pula terjadi gangguan sintesis asam nukleat atau penimbunan peroksida dalam sel jamur yang akan menyebabkan kerusakan.(13) c. Kontra Indikasi Hipersensitifitas terhadap mikonazol nitrat. (14) d. Dosis Gunakan 2 kali sehari pada daerah yang terinfeksi. (15) e. Efek Samping Pada penggunaan topikal reaksi sensitifitas mungkin terjadi. (16)

f. Perhatian Hindari kontak pada mata dan hidung. (13) g. Farmakokinetik Hanya sedikit absorpsi yang terjadi melalui kulit atau membran mucus ketika mikonazol nitrat dipakai secara topikal. (16)

You might also like