Professional Documents
Culture Documents
Supervisi Akademik
i
MODUL
PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
KELOMPOK KOMPETENSI B
Penanggung Jawab
Dra. Garti Sri Utami, M. Ed.
Penyusun
1. Prof. M. Asfah Rahman, M.Ed., Ph.D.; 08124134215; asfah_rahman@yahoo.com
2. M. Ilzam Marzuk, MA.Educ.; 081334986165; ilzammarzuk@gmail.com
3. Zainal, S.Pd., M.Pd.; 081345289130; zainal_mra@yahoo.co.id
Penelaah
Dr. Dian Peniasiani, M.Ed.; 081573205115; dianpeniasiani@yahoo.co.id
DAFTAR ISI
iii
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
iv
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
DAFTAR GAMBAR
v
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
DAFTAR TABEL
vi
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
DAFTAR LAMPIRAN
vii
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
MODUL J
PENELITIAN DAN Pedoman Pengawasan
PENGEMBANGAN
D MODUL I
I Pengembangan Profesi
M
MODUL H
E EVALUASI Penilaian Kinerja Kepala Sekolah,
PENDIDIKAN Guru dan Tenaga Kependidikan
N Sekolah
MODUL G
S Penilaian dan Pemantauan
Pembelajaran
I
MODUL F
Pemantauan Pelaksanaan
K Pemenuhan SNP
O MODUL E
SUPERVISI Pelaksanaan Supervisi Manajerial
M
MANAJERIAL
P MODUL D
Laporan Hasil Pengawasan
E
T MODUL C
Program Pengawasan Supervisi
E
Manajerial
N
S MODUL B
Konsep Supervisi Manajerial
I
MODUL A
SUPERVISI
Supervisi Akademik
AKADEMIK
viii
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul Pengawas Sekolah Pembelajar B Konsep Supervisi Manajerial ini adalah modul
yang dipersiapkan untuk membantu meningkatkan kompetensi pengawas sekolah
dalam melaksanakan supervisi manajerial. Melalui modul ini, Saudara akan melakukan
kegiatan-kegiatan, baik secara individu maupun dalam kelompok. Kegiatan-kegiatan
yang Saudara lakukan antara lain mengkaji penerapan prinsip-prinsip supervisi
manajerial, penerapan metode supervisi manajerial, serta penerapan teknik supervisi
manajerial.
Supervisi manajerial adalah serangkaian kegiatan profesional yang dilakukan oleh
pengawas sekolah dalam rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya guna meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran. Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan
aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung
(supporting) terlaksananya pembelajaran seperti yang tertera dalam Permendiknas
Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
Pengawas sekolah harus memiliki komitmen bersama untuk membina dan mendampingi
kepala sekolah menggerakkan guru dan peserta didik agar mampu berpikir kritis,
berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah dan menciptakan pembelajaran efektif.
Dalam melaksanakan fungsi supervisi manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai:
(1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, pengembangan
manajemen sekolah, (2) asesor dalam menganalisis potensi sekolah dan
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan sekolah, (3) pusat informasi pengembangan
mutu sekolah, dan (4) evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.
Fokus supervisi manajerial adalah bidang garapan manajemen sekolah, antara lain
meliputi: (a) manajemen kurikulum dan pembelajaran, (b) kesiswaan, (c) sarana dan
prasarana, (d) ketenagaan, (e) keuangan, (f) hubungan sekolah dengan masyarakat,
dan (g) layanan khusus.
Dalam tugas tersebut pengawas sekolah perlu melakukan kegiatan pemantauan,
pembinaan, bimbingan dan narasumberan, serta penilaian terhadap pelaksanaan
standar nasional pendidikan yang meliputi delapan standar, yaitu: (a) standar isi, (b)
standar kompetensi lulusan, (c) standar proses, (d) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (e) standar sarana dan prasarana, (f) standar pengelolaan, (g) standar
pembiayaan, dan (h) standar penilaian.
Tujuan supervisi terhadap kedelapan standar tersebut adalah agar sekolah terakreditasi
dengan baik dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Dalam konteks
kehidupan internasional kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem
penjaminan mutu pendidikan nasional agar dapat menghasilkan lulusan yang dapat
bersaing dalam persaingan internasional.
Modul B Konsep Supervisi Manajerial ini akan memandu Saudara sebagai peserta
Pengawas Sekolah Pembelajar untuk mengembangkan kompetensi Saudara
dalam
1
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
melaksanakan tugas supervisi manajerial. Pada pembelajaran modul ini, Saudara akan
melakukan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran mandiri dan/atau belajar
bersama dengan sesama pengawas sekolah dan dipandu oleh fasilitator.
B. Target Kompetensi
Menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervisi manajerial dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul pengawas pembelajar ini, Saudara mampu:
1. menerapkan prinsip-prinsip supervisi manajerial untuk peningkatan mutu pendidikan
di sekolah;
2. menerapkan metode supervisi manajerial untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah;
3. menerapkan teknik supervisi manajerial untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
D. Peta Kompetensi
DIMENSI KOMPETENSI
2. SUPERVISI MANAJERIAL
2
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
2. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu
Melalui modul Pengawas Sekolah Pembelajar ini, Saudara akan melakukan
kegiatan pembelajaran Konsep Supervisi Manajerial diawali dengan kegiatan
mempelajari prinsip-prinsip supervisi manajerial di Kegiatan Pembelajaran 1,
metode supervisi manajerial pada Kegiatan Pembelajaran 2, dan Kegiatan
Pembelajaran 3 tentang teknik-teknik supervisi manajerial, kemudian diakhiri
dengan tes.
Saudara akan melakukan kegiatan refleksi mengenai prinsip, metode dan teknik
supervisi manajerial yang sudah dilaksanakan di sekolah binaan. Setelah
memperoleh hasil refleksi dilanjutkan dengan memetakan prinsip, metode dan
teknik supervisi manajerial, menyelesaikan kasus supervisi manajerial dengan
menentukan prinsip, metode dan teknik yang sesuai, menyusun skenario
penerapannya kemudian melakukan simulasi penerapan prinsip, metode dan teknik
supervisi manajerial. Secara rinci kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu pada
modul ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
TOTAL 30 JP
b. Strategi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran modul Konsep Supervisi Manajerial menggunakan
berbagai strategi pembelajaran. Ragam strategi tersebut ditunjukkan pada tabel
berikut ini.
3
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
1 Berpikir Reflektif
2 Diskusi
3 Studi Kasus
4 Presentasi
5 Bermain Peran
6 Curah Pendapat
7 Simulasi
4
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI MANAJERIAL
(WAKTU 10 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, Saudara dapat menerapkan prinsip-
prinsip supervisi manajerial untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
C. Uraian Materi
5
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
6
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
7
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
8
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
9
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
lainnya. Hal ini juga bisa meminimalisir terjadinya tindakan yang merugikan dan
akhirnya dapat menggagalkan tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan kondusif perlu adanya prinsip-
prinsip dasar seperti adanya rasa saling menghargai, saling menghormati peran
dari masing-masing pihak, serta adanya keterbukaan baik dari pihak pengawas,
kepala sekolah, guru ataupun tenaga kependidikan lainnya.
Untuk bisa memadukan tiap-tiap unsur pendidikan perlu adanya niat baik serta
berusaha selalu mengedepankan adanya komunikasi dan dialog yang baik untuk
menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul dengan damai sehingga bisa
dicapai suatu solusi terbaik yang tidak merugikan pihak manapun dengan tetap
menjaga kondisi dan suasana secara kondusif untuk melaksanakan hubungan
personal yang baik. Hal ini tentu sangat dibutuhkan untuk menjaga hubungan
baik antara seluruh unsur pendidikan untuk meminimalisir adanya banyak
aktivitas yang tidak produktif untuk menuntut keadilan atas apa yang dihadapi di
sekolah.
Banyak pengawas yang terkadang lupa akan pentingnya hubungan yang
harmonis dan dinamis, senantiasa menginginkan seluruh komponen pendidikan
bekerja secara maksimal agar produktivitas dan sekaligus mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan bersama. Padahal dalam meningkatkan
produktivitas sekolah memerlukan kontribusi besar dari kepala sekolah, guru,
dan tenaga kependidikan yang memiliki hak-hak yang harus terpenuhi. Agar
semua kepentingan dan tujuan dari masing-masing pihak dapat tercapai tanpa
ada yang merasa dirugikan sangat diperlukan adanya hubungan kemanusiaan
yang harmonis.
Pengawas bersama komponen pendidikan hendaknya bisa bersama-sama
membangun kemitraan dalam bekerja, meningkatkan kualitas dan loyalitas,
mempertahankan daya saing global yang semakin ketat, serta mengoptimalkan
nilai tambah. Tentu saja, dalam membangun hubungan kemanusiaan yang
harmonis bukanlah hal yang mudah dilakukan karena adanya kompleksitas
permasalahan yang muncul, tetapi pengawas sekolah harus tetap konsisten
membangun hubungan kemanusiaan yang harmonis dalam pelaksanaan fungsi
supervisor. Hubungan kemanusiaan yang harmonis juga sangat diperlukan untuk
menjalin komunikasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan agar
semua pihak dapat berkontribusi secara optimal dalam peningkatan mutu
pendidikan sekolah.
10
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
2) Tahap pelaksanaan observasi. Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan, antara lain: (a) harus luwes, (b) tidak mengganggu proses
pembelajaran, (c) tidak bersifat menilai, (d) mencatat dan merekam hal-hal
yang terjadi dalam proses pembelajaran sesuai kesepakatan bersama, dan
(e) menentukan teknik pelaksanaan observasi.
3) Tahap akhir (diskusi balikan). Pada tahap ini beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain: (a) memberi penguatan; (b) mengulas kembali
tujuan pembelajaran; (c) mengulas kembali hal-hal yang telah disepakati
bersama, (d) mengkaji data hasil pengamatan, (e) tidak bersifat
menyalahkan, (f) data hasil pengamatan tidak disebarluaskan, (g)
penyimpulan, (h) hindari saran secara langsung, dan (i) merumuskan
kembali kesepakatan-kesepakatan sebagai tindak lanjut proses perbaikan.
Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan (Education for Sustainable
Development) selanjutnya disebut EfSD, menjadi isu mutakhir di lingkungan
pendidikan formal maupun nonformal dan informal. Hal ini telah disosialisasikan
melalui berbagai kesempatan agar muatan EfSD terintegrasi dalam
pembelajaran di persekolahan mulai dari Taman Kanak Kanak (TK) sampai
Perguruan Tinggi (PT).
Begitu pula dalam pendidikan non-formal dan informal yang di mulai dari
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kesetaraan Paket A, B dan C, berbagai
kursus keterampilan, keaksaraan fungsional, pemberdayaan perempuan dan
gender, dan berbagai program pendidikan kecakapan hidup lainnya.
Tujuan yang ingin dicapai EfSD adalah membangun kapasitas komunitas dari
berbagai pihak yang terlibat dan berkepentingan dalam praktik pendidikan
formal, nonformal dan informal, yang mampu mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable
development yaitu kegiatan yang mempertimbangkan beberapa ekosistem yaitu
pengembangan aspek ekonomi, pemeliharaan lingkungan, dan berasaskan
keadilan sosial (termasuk kultur dan budaya). Tujuan selanjutnya adalah
membangun komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang
lebih baik, suasana yang tenteram, aman dan nyaman bagi kita semua, generasi
sekarang dan yang akan datang. Untuk menghasilkan sesuatu atau mencapai
tujuan, harus ada tindakan (action). Sedangkan development diterjemahkan
pengembangan bukan pembangunan, karena pembangunan sering dimaknai
pembangunan fisik atau infrastruktur.
Pengembangan berkelanjutan (sustainable development) adalah sebuah
perubahan, perkembangan atau pengembangan meliputi kehidupan sosial,
budaya, ekonomi dan lingkungan secara simultan, berkesinambungan sehingga
menghasilkan kondisi tentram, aman, dan nyaman baik di masa sekarang
maupun yang akan datang. Pengembangan berkelanjutan diartikan
sebagai pengembangan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
menghilangkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri. Pengertian tersebut mengandung pesan moral untuk
memperbaiki kehidupan manusia masa kini dan mendatang tanpa mempertinggi
pemakaian sumber daya alam melebihi daya dukung bumi. Tantangan kita ke
depan adalah meningkatnya standar hidup. Peran pengawas sekolah melalui
11
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
12
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
13
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 1.1 Berpikir Reflektif Mengenai Pengertian dan Ruang Lingkup Supervisi
Manajerial (90 Menit)
Pada kegiatan awal ini, Saudara diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang
supervisi manajerial. Oleh karena itu, Saudara akan melakukan serangkaian kegiatan di
bawah ini.
1. Silakan lakukan kegiatan berpikir reflektif secara mandiri. Untuk itu, Saudara harus
mencermati pertanyaan-pertanyaan penuntun berikut. Tulislah jawaban Saudara
pada lembaran yang disediakan.
Pertanyaan penuntun:
a. Apa pemahaman Saudara mengenai supervisi manajerial?
b. Buatlah definisi mengenai supervisi manajerial menurut pemikiran Saudara
sendiri.
2. Setelah menuliskan definisi supervisi manajerial menurut pendapat sendiri, silakan
Saudara melakukan diskusi bersama fasilitator/pengawas lainnya secara kelompok.
Ikutilah petunjuk di bawah ini.
a. Saudara diminta duduk berhadapan/berkelompok.
b. Tuliskan definisi Saudara pada kertas plano (ikuti format LK 1.1).
c. Melalui diskusi, bandingkan definisi yang Saudara buat dengan definisi dari
anggota kelompok Saudara.
d. Selanjutnya, bandingkan juga dengan definisi dari sumber lain, jika ada.
e. Rumuskan satu definisi baru tentang supervisi manajerial berdasarkan hasil
diskusi. Tuliskan hasilnya pada kertas plano (ikuti format LK 1.1), kemudian
presentasikan.
14
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
2.
3.
Pada kegiatan ini Saudara diminta untuk merefleksi tentang prinsip-prinsip supervisi
manajerial dengan mengingat kembali pengalaman-pengalaman melakukan supervisi
manajerial di sekolah binaan.
Tuliskan salah satu pengalaman Saudara dalam melaksanakan supervisi manajerial di
sekolah binaan. Uraian Saudara harus memuat keterangan tentang permasalahan
manajerial sekolah binaan, cara Saudara melaksanakan supervisi manajerial, hasil
supervisi manajerial yang dicapai dan tindak lanjut yang Saudara lakukan. Gunakan LK
1.2 untuk menuliskan pengalaman Saudara tersebut.
Deskripsi Proses
Permasalahan Hasil Supervisi yang
Pelaksanaan Tindak Lanjut
Sekolah Binaan Dicapai
Supervisi
2. Berdasarkan pengalaman Saudara tersebut di atas, beri tanda cek (√) pada tabel
prinsip-prinsip supervisi manajerial yang diterapkan dalam pelaksanaan supervisi
manajerial disertai deskripsi cara Saudara menerapkan prinsip-prinsip tersebut.
15
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Prinsip Karakteristik
Kegiatan ini masih berkaitan dengan hasil LK 1.2, khususnya pada kegiatan nomor 3.
Pilih salah satu prinsip supervisi manajerial dari kegiatan nomor 3 tersebut. Kemudian,
buatlah perencanaan penerapannya pada kegiatan supervisi manajerial yang akan
Saudara simulasikan pada kegiatan berikutnya. Perhatikan karakteristik prinsip-prinsip
supervisi yang dipilih, dan buatlah rancangan penerapan yang diharapkan dapat
mewujudkan karakteristik tersebut. Gunakan LK 1.3.
16
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Persiapan:
Pelaksanaan:
Tindak Lanjut:
Kelebihan
Kekurangan
Selamat atas kerja keras Saudara dalam melaksanakan simulasi penerapan prinsip
supervisi manajerial.
17
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
E. Latihan/Kasus/Tugas
Pilihlah jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C,
atau D !
1. Seorang pengawas melakukan supervisi di sekolah binaannya, pada saat pelajaran
di sekolah berlangsung. Ia ditemui oleh kepala sekolah dan guru-guru yang kebetulan
sedang tidak memiliki jam mengajar. Melihat guru duduk-duduk di kantor, pengawas
langsung memberikan teguran, agar tidak meninggalkan kelas dan mendampingi
para siswa dalam mengerjakan tugas, agar prestasi akademik siswa bagus. Perilaku
pengawas tersebut belum menunjukkan prinsip ....
A. demokratis
B. otoriter
C. obyektif
D. konstruktif
2. Dalam melaksanakan supervisi manajerial tehadap kepala sekolah binaannya,
pengawas harus mempunyai etika dalam berkomunikasi di antaranya ....
A mendengarkan pendapat dan menyetujui apa yang disampaikan dan menghormati
yang mengajak bicara
B mendengarkan dengan sabar, merespons secara positif, mampu memberi solusi
dengan tepat
C mendengarkan apa yang disampaikan dan menyampaikan pertanyaan untuk
menguji pendapatnya
D mendengarkan pendapat, menyampaikan kata-kata penolakan secara tegas
mempertimbangkan reaksi
3. Salah satu prinsip supervisi manajerial adalah komprehensif dalam implementasinya
mencakup komponen ....
A. perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, kurikulum sekolah, pengelolaan sekolah,
sarana prasarana, tenaga kependidikan, siswa, dan lingkungan pendidikan
B. perumusan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Kurikulum Sekolah, Pengelolaan
Sekolah, Sarana Prasarana, Tenaga Kependidikan, Siswa, Lingkungan
Pendidikan, dan penyelenggaraan ujian
C. perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, kurikulum sekolah, pengelolaan sekolah,
tenaga kependidikan, siswa, lingkungan pendidikan, dan penyelenggaraan ujian
D. perumusan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, Kurikulum Sekolah, Pengelolaan
Sekolah, Sarana Prasarana, Tenaga Kependidikan, Siswa, dan penyelenggaraan
ujian
4. Prinsip konstruktif pada kegiatan pembinaan supervisi manajerial dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, dilaksanakan dengan memperhatikan ....
A. keadaan dana penunjang, kenyataan yang sebenarnya terjadi, kesiapan
pengawas sekolah, diarahkan kepada pencapaian 8 SNP
B. kesesuaian dengan rencana program kepengawasan, berdasarkan kepentingan
setiap kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya
C. dukungan motivasi kepada kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya,
sehingga tumbuh dorongan untuk bekerja lebih baik
D. terjalinnya hubungan yang harmonis antara pengawas sekolah dengan kepala
sekolah dan tenaga kependidikan lainnya sesuai normatif yang berlaku
18
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
F. Rangkuman
Supervisi adalah kegiatan profesional yang dilakukan oleh pengawas Sekolah dalam
rangka membantu kepala Sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Supervisi ditujukan pada dua aspek yakni: manajerial dan akademik. Supervisi
manajerial menitikberatkan pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung terlaksananya pembelajaran.
Prinsip-prinsip supervisi manajerial pada diri pengawas, terdiri dari (1) menjauhkan diri
dari sifat otoriter, (2) mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis
bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal, (3) dilakukan secara berkesinambungan,
(4) demokratis, menekankan kegiatan yang aktif dan kooperatif, (5) integral, (6)
komprehensif, mencakup keseluruhan aspek, (7) konstruktif, dan (8) obyektif, bahwa
program supervisi itu harus disusun berdasarkan persoalan dan kebutuhan nyata yang
dihadapi sekolah.
Penerapan prinsip-prinsip supervisi manajerial, menjadikan pengawas sekolah berperan
sebagai: (1) kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi,
pengembangan manajemen sekolah, (2) asesor dalam mengidentifikasi kelemahan dan
menganalisis potensi sekolah, (3) pusat informasi pengembangan mutu sekolah, dan (4)
evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan.
G. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Saudara pada latihan di atas dengan kunci jawaban pada
halaman 23. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di
bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Kegiatan
Pembelajaran 1.
19
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Jika penguasaan Saudara berada pada tingkat “Baik” atau di atasnya, berarti Saudara
telah mencapai tujuan pembelajaran pada topik ini. Selamat!
Jika tingkat penguasaan Saudara masih di bawah “Baik”, mohon Saudara mereviu
bahan bacaan penguatan untuk menyegarkan pemahaman Saudara sehingga bisa
mencapai tingkat penguasaan “Baik” atau di atasnya.
Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan
20
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
I. Kunci Jawaban
1. A
2. B
3. B
4. C
5. D
21
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
METODE SUPERVISI MANAJERIAL
(WAKTU 10 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan Kegiatan Pembelajaran 2, Saudara dapat menerapkan metode
supervisi manajerial untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
C. Uraian Materi
Metode Supervisi Manajerial
Supervisi manajerial yang dilakukan pengawas sekolah kepada kepala sekolah, guru
dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah binaan melalui kegiatan pembinaan,
pemantauan, bimbingan, narasumberan dan penilaian memerlukan metode tertentu
sesuai dengan permasalahan manajerial di sekolah binaan. Karena itu, sebelum
melakukan supervisi manajerial diperlukan pemilihan metode agar pelaksanaan
supervisi manajerial dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Pemilihan metode yang
tepat tentunya memerlukan pemahaman dan penguasaan yang baik mengenai
karakteristik dan langkah-langkah penerapan metode supervisi manajerial. Beberapa
metode supervisi manajerial antara lain: Monitoring dan Evaluasi, Refleksi dan Focused
Group Discussion (FGD), Delphi, dan Workshop.
Setiap metode supervisi manajerial memiliki karakteristik dan langkah-langkah
penerapan yang berbeda-beda sehingga setiap metode yang digunakan mesti
disesuaikan dengan permasalahan dan tujuan supervisi manajerial yang diharapkan.
Uraian berikut akan membantu pengawas sekolah untuk memahami beberapa metode
supervisi manajerial, yaitu: Monitoring dan Evaluasi, Refleksi dan FGD, Delphi, dan
Workshop.
Berikut ini akan diuraikan tentang beberapa metode supervisi manajerial, yaitu:
Monitoring dan Evaluasi, Refleksi dan FGD, Delphi, dan Workshop.
22
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
a. Monitoring
Monitoring adalah suatu kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan
pengelolaan sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, dan/atau
standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus
diatasi dalam pelaksanaan program (Rochiat, 2008:115). Monitoring lebih berpusat
pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui
monitoring, dapat diperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait
untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Aspek-aspek yang dicermati dalam monitoring adalah pelaksanaan kegiatan
sesuai program yang dikembangkan dan dijalankan oleh sekolah yang meliputi
Rencana Pengembangan Sekolah, seperti Rencana Kerja Jangka Menengah
(RKJM), Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), Pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
b. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk (1) mengetahui tingkat keterlaksanaan program, (2)
mengetahui keberhasilan program, (3) mendapatkan bahan/masukan dalam
perencanaan tahun berikutnya, dan (4) memberikan penilaian (judgement)
terhadap sekolah. Seperti halnya pada monitoring, pelaksanaan evaluasi
dilakukan pada aspek-aspek manajerial yang berkaitan dengan pelaksanaan
program kerja sekolah yang tercantum dalam RKJM/RKS, RKT, RKAS,
Pemenuhan SPM dan SNP serta program-program lain yang dikembangkan
sekolah.
Langkah-langkah pelaksanaan monitoring dan evaluasi sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan.
2) Menentukan aspek-aspek sasaran monitoring dan evaluasi.
3) Menyiapkan instrumen monitoring dan evaluasi yang akan digunakan.
4) Menyusun jadwal pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
5) Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6) Menganalisis hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan.
7) Menyusun laporan dan tindak lanjut.
23
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
3. Metode Delphi
Metode Delphi dapat digunakan oleh pengawas dalam membantu pihak sekolah
merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah. Sesuai dengan konsep manajemen
berbasis sekolah (MBS), dalam merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS) harus dimulai dengan merumuskan visi, misi dan tujuan yang jelas dan
realistis. Penyusunan visi, misi dan tujuan digali dari kondisi sekolah, peserta didik,
potensi daerah, serta pandangan seluruh stakeholder. Metode Delphi dapat
diterapkan oleh pengawas kepada kepala sekolah ketika hendak mengambil
keputusan yang melibatkan banyak pihak.
Langkah-langkahnya menurut Gordon (1976: 26-27) adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan
dan hendak dimintai pendapatnya mengenai pengembangan sekolah. Masing-
masing pihak diminta mengajukan pendapatnya secara tertulis tanpa disertai
nama/identitas;
b. Mengumpulkan pendapat yang masuk, dan membuat daftar urutannya sesuai
dengan jumlah orang yang berpendapat sama;
c. Menyampaikan kembali daftar rumusan pendapat dari berbagai pihak tersebut
untuk diberikan urutan prioritasnya;
d. Mengumpulkan kembali urutan prioritas menurut peserta, dan menyampaikan
hasil akhir prioritas keputusan dari seluruh peserta yang dimintai pendapatnya.
4. Workshop
Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat ditempuh
pengawas dalam melakukan supervisi manajerial. Metode ini bersifat kelompok dan
dapat melibatkan beberapa kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
24
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
D. Aktivitas Pembelajaran
Pada pembelajaran 2 ini, Saudara akan melaksanakan lima kegiatan berturut-turut
diawali dengan melakukan refleksi terhadap pengalaman Saudara ketika melaksanakan
supervisi manajerial di sekolah binaan. Selanjutnya memilih metode supervisi
manajerial, mengidentifikasi permasalahan manajerial di sekolah binaan, merencanakan
penerapan metode supervisi manajerial dan melaksanakan simulasi penerapan metode
supervisi manajerial. Kegiatan 2.1 akan membantu Saudara melaksanakan kegiatan 2.2,
2.3, 2.4 dan 2.5.
Kegiatan 2.1 Berpikir Reflektif Mengenai Metode Supervisi Manajerial (90 Menit)
Pada kegiatan ini, Saudara melakukan refleksi mengenai metode supervisi manajerial
yang Saudara pahami dan atau terapkan dalam pelaksanaan supervisi manajerial di
sekolah binaan. Hasil berpikir reflektif yang Saudara lakukan secara individu dituliskan
pada LK 2.1. Tuliskan beberapa metode supervisi manajerial yang pernah Saudara
lakukan, alasan penggunaan metode tersebut, serta langkah-langkah penerapannya
pada aspek-aspek supervisi manajerial.
25
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Berdasarkan hasil pemetaan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk standar pengelolaan
dari beberapa sekolah SMP binaan adalah sebagai berikut: terdapat 4 sekolah belum
memiliki visi dan misi yang dirumuskan bersama oleh seluruh warga sekolah, hanya
memiliki dokumen rencana kerja tahunan, namun belum memiliki Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM). Sekolah-sekolah tersebut sudah memajangkan visi, yang diunduh
dari internet. Kegiatan yang dilakukan di sekolah tersebut mengacu pada rencana kerja
tahunan yang dimilikinya. Namun, kegiatan yang dilakukannya kadang-kadang tidak
dievaluasi ketercapainnya.
Kasus 2
26
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Kasus 3
Kasus 4
Tentukan metode supervisi manajerial yang sesuai dengan setiap kasus di atas, jika
mungkin Saudara dapat mendiskusikan dengan pengawas lain yang juga melakukan
pembelajaran dengan modul yang sama. Saudara dapat menggunakan LK 2.2 untuk
menuliskan hasil kerja Saudara atau hasil diskusi kelompok Saudara yang memuat
tentang metode supervisi manajerial yang dipilih dan alasan memilih metode.
27
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
3. Pilih 3 atau 4 permasalahan manajerial yang dihadapi sekolah binaan yang Saudara
tuliskan pada LK 2.3 di atas, kemudian tuliskan pada LK 2.4.
28
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Persiapan:
Pelaksanaan:
Tindak lanjut:
29
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Kelebihan
Kekurangan
E. Latihan/Kasus/Tugas
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C,
atau D
1. Metode utama yang dilakukan oleh pengawas sekolah dalam supervisi manajerial
adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan berikut yang tergolong monitoring oleh
pengawas sekolah adalah….
A. kegiatan dalam usaha menemukan kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki
dalam pelaksanaan program sekolah, untuk dipertimbangkan dalam pembinaan
B. kegiatan pengawasan yang lebih dipusatkan pada pengontrolan selama program
berjalan yang telah dilakukan oleh kepala sekolah dan guru, dan lebih bersifat
klinis
C. kegiatan dalam upaya memperoleh umpan balik bagi sekolah atau pihak lain
yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan
D. Kegiatan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan
sekolah, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, atau standar yang
telah ditetapkan
30
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
3. Workshop atau lokakarya merupakan salah satu metode yang dapat dilaksanakan
oleh pengawas ketika melakukan …
A. pembinaan bagi kelompok kepala sekolah di setiap wilayah binaan masing-
masing pengawas
B. pembinaan bagi tenaga kependidikan yang bermasalah dalam bekerjanya
C. pembinaan individual terhadap kepala sekolah atau tenaga kependidikan
D. pembinaan bagi kepala sekolah atau tenaga kependidikan yang akan naik
pangkat
4. Penggunaan Focused Group Discussion (FGD) oleh pengawas sekolah dalam
melakukan pembinaan manajerial di sekolah binaan didasarkan pada permasalahan
yang berkaitan dengan….
A. kegagalan sekolah dalam melaksanakan program atau mencapai standar pada
satu tahun ajaran, untuk dijadikan bahan penyusunan program
B. refleksi terhadap data yang ada, dan menemukan sendiri faktor-faktor
penghambat serta pendukung yang selama ini mereka alami
C. upaya menyatukan pandangan mengenai realitas kondisi sekolah, serta
menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional untuk memajukan
sekolah
D. hasil monitoring pengawas sekolah yang berhubungan dengan pelaksanaan
evaluasi diri sekolah selama satu tahun pelajaran
31
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
F. Rangkuman
Metode supervisi manajerial ada empat jenis, yaitu: monitoring dan evaluasi, refleksi
dan FGD, Delphi, dan Workshop. Monitoring lebih berpusat pada pengontrolan selama
program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui monitoring, dapat diperoleh umpan
balik bagi sekolah atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan.
Sebaliknya, evaluasi ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan
pelaksanaan penyelenggaraan sekolah atau sejauh mana keberhasilan yang telah
dicapai dalam kurun waktu tertentu.
Untuk metode Focused Group Discussion (FGD) dapat dilakukan dalam beberapa
putaran sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari FGD adalah untuk menyatukan
pandangan stakeholder mengenai realitas kondisi (kekuatan dan kelemahan) sekolah,
serta menentukan langkah-langkah strategis maupun operasional yang akan diambil
untuk memajukan sekolah.
Metode Delphi dapat disampaikan oleh pengawas kepada kepala sekolah ketika hendak
mengambil keputusan yang melibatkan banyak pihak. Metode ini bersifat kelompok dan
dapat melibatkan beberapa kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan/atau perwakilan
komite sekolah.
Workshop merupakan metode yang dapat diterapkan dalam sasaran luas, tentu
disesuaikan dengan tujuan atau urgensinya, dan dapat diselenggarakan bersama
dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, Kelompok Kerja Pengawas Sekolah atau
organisasi sejenis lainnya.
Untuk penerapan metode-metode tersebut pengawas perlu melakukan pemetaan metode
supervisi, menganalisis permasalahan manajerial, menentukan metode, merencanakan
penerapan dan mempraktikkannya.
G. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Saudara pada latihan di atas dengan kunci jawaban. Hitunglah
jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 2.
32
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Belum
No Tujuan Pembelajaran Tercapai Keterangan
Tercapai
1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah binaan
2. Melaksanakan refleksi dan Focused
Group Discussion untuk meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah binaan
3. Melaksanakan metode Delphi untuk
meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah binaan
4. Menjadi Fasilitator/narasumber kegiatan
workshop untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah binaan
Tindak lanjut:
Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan.
I. Kunci Jawaban
1. D
2. A
3. A
4. C
5. B
33
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
TEKNIK SUPERVISI MANAJERIAL
(WAKTU 10 JP)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan Kegiatan Pembelajaran 3 ini, Saudara dapat menerapkan teknik
supervisi manajerial untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
C. Uraian Materi
Teknik Supervisi Manajerial
Supervisi (pengawasan) manajerial pada dasarnya berfungsi sebagai pembinaan,
penilaian dan bantuan/bimbingan kepada kepala sekolah/ madrasah, guru dan seluruh
tenaga kependidikan lainnya di sekolah/ madrasah dalam pengelolaan sekolah untuk
meningkatkan kinerja sekolah dan kinerja kepala sekolah, guru serta tenaga
kependidikan lainnya.
Supervisi manajerial adalah fungsi supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan
sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah
yang mencakup (a) perencanaan, (b) koordinasi, (c) pelaksanaan, (d) penilaian, (e)
pengembangan kompetensi SDM kependidikan dan sumberdaya lainnya.
Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala sekolah dan staf sekolah lainnya
dalam mengelola administrasi pendidikan, yaitu: (1) administrasi kurikulum, (2)
administrasi keuangan, (3) administrasi sarana prasarana/perlengkapan, (4) administrasi
personal atau ketenagaan, (5) administrasi kesiswaan, (6) administrasi hubungan
sekolah dan masyarakat, (7) administrasi budaya dan lingkungan sekolah, dan (8)
aspek-aspek administrasi lainnya (administrasi persuratan dan pengarsipan) dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi
individual dan teknik supervisi kelompok.
34
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
f. Pendampingan
Pendampingan merupakan proses pembimbingan yang dilakukan oleh pengawas
sekolah kepada kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang
35
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
36
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
37
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
dalam diskusi kelompok pengawas harus mampu “1) melihat bahwa setiap
anggota diskusi senang dengan keadaan tempat yang disediakan, 2) melihat
bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh semua anggota diskusi, 3)
melihat bahwa kelompok merasa diperlukan atau diikutsertakan untuk
mencapai hasil bersama (peserta diperlakukan secara adil), dan 4) mengakui
bahwa setiap anggota yang dipimpinnya mempunyai kontribusi dan peranan
yang penting dalam merumuskan hasil diskusi.”
c. Lokakarya
Lokakarya adalah suatu usaha untuk mengembangkan kemampuan/
kompetensi berpikir dan bekerja bersama-sama menangani masalah
pengelolaan sekolah yang dihadapi oleh kepala sekolah, guru, atau tenaga
kependidikan untuk meningkatkan kualitas serta profesionalisme. Dalam
lokakarya ada fasilitator yang membimbing dan memfasiltasi peserta dalam
menemukan penyelesaian masalahnya. Fasilitator dapat berasal dari pengawas
sekolah atau seorang yang ahli dan terampil dalam fokus masalah yang
dibahas. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dalam lokakarya
diterapkan oleh masing-masing kepala sekolah, guru, atau tenaga kependidikan
peserta lokakarya sebagai bagian dari penyelesaian masalahnya.
d. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan terhadap lebih dari
satu orang kepala sekolah, guru, atau tenaga kependidikan, antara 2 sampai
dengan 10 orang. Dalam wawancara kelompok, jumlah dan komposisi
kelompok perlu mempertimbangkan latar belakang, homogenitas, dan cakupan
masalah yang akan dibahas/ diselesaikan oleh para kepala sekolah, guru, atau
tenaga kependidikan.
e. Pertemuan Ilmiah (Seminar/Konferensi)
Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang menggunakan forum-forum ilmiah
seperti seminar, konferensi. Dalam pertemuan ilmiah, seminar atau konferensi,
berbagai karya tulis disajikan untuk menginformasikan gagasan, konsep, dan
temuan penelitian. Dalam seminar, peserta belajar dan berbagi gagasan dan
temuan-temuan penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan
pengelolaan sekolah secara lebih baik.
f. Diskusi Panel
Diskusi panel merupakan forum diskusi pertukaran pikiran yang menampilkan
panelis, pakar pada bidang masalah yang sedang dibahas yang bisa saja
berasal dari guru, kepala sekolah, pengawas, dosen dari perguruan tinggi,
atau praktisi yang menguasai bidang yang dibahas. Biasanya, di dalam suatu
diskusi panel peserta terdiri dari: 1) panelis, yaitu 3 – 4 orang yang dinilai ahli
dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang luas di bidangnya, 2)
moderator, yaitu orang yang memandu dan mengatur jalannya diskusi
tentang problem yang akan dibahas, 3) peserta, yaitu orang-orang yang
mengikuti jalannya diskusi.
Secara ringkas langkah-langkah pelaksanaan diskusi panel sebagai
berikut:
1) menetapkan masalah yang akan dibahas; 2) merumuskan tujuan yang ingin
38
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 3.1 Refleksi dan/atau Curah Pendapat (brainstorming) tentang Jenis-
jenis Teknik Supervisi Manajerial (90 Menit)
Pada kegiatan ini, Saudara akan melakukan refleksi dan/atau curah pendapat dalam
kelompok kecil (2 atau 3 orang rekan pengawas). Saudara atau kelompok Saudara
melakukan urun rembuk untuk mengidentifikasi jenis-jenis teknik supervisi manajerial,
kemudian ungkapkan pengalaman Saudara melakukan supervisi manajerial pada
sekolah binaan. Tuliskan hasil refleksi dan/atau curah pendapat kelompok Saudara
pada LK 3.1. Mulailah dengan merembukkan dan menuliskan pengertian teknik
supervisi manajerial. Kemudian, tuliskan teknik-teknik supervisi manajerial yang pernah
Saudara kerjakan. Tuliskan pula kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik.
Saudara dapat membaca kembali uraian materi di atas untuk menguatkan hasil refleksi
dan/atau curah pendapat dalam kelompok.
2. Teknik apa saja yang pernah Saudara gunakan dalam supervisi manajerial?
a. ..............................................................................................................
b. ..............................................................................................................
39
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
3. Bentuk teknik supervisi manajerial apa saja yang pernah Saudara lakukan dari
teknik individu dan teknik kelompok?
b. ..................................................... b. .................................................
.
c. ..................................................... c. .................................................
d. ..................................................... d. ................................................
.
e. ..................................................... e. .................................................
.
Kekuatan: Kekuatan:
Kelemahan: Kelemahan:
Berbagi antar kelompok: Sajikan hasil LK 3.1 dari satu atau dua kelompok, dan
ditanggapi dan dibandingkan dengan hasil LK 3.1 kelompok lain untuk menyamakan
pemahaman tentang jenis teknik supervisi.
Pada kegiatan ini, Saudara akan bekerja secara perorangan. Jika ada sejawat Saudara
yang mempelajari modul ini, Saudara dapat bekerja dalam kelompok kecil, 2-3 orang per
kelompok. Saudara akan mengkaji kasus/masalah manajerial di salah satu sekolah (lihat
Kasus 1a, 1b, dan 1c). Contoh-contoh kasus tersebut akan Saudara gunakan untuk
berlatih menentukan teknik supervisi manajerial yang sesuai untuk membina dan
40
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
SDN Inpres Bontorawa berada di Desa Bontorawa yang sebagian besar penduduknya bertani.
SD ini belum dapat mencairkan dana pendidikan gratis/biaya operasional sekolah (BOS)
berhubung sekolah belum memiliki dokumen perencanaan yang dipersyaratkan. Untuk
mempercepat pencairan dana, kepala sekolah SDN Inpres Bontorawa mengunjungi sekolah
terdekat yang ternyata sudah memperoleh dana BOS. Dengan bantuan sekolah tetangganya
tersebut, kepala SDN Inpres Bontorawa memperoleh dokumen RKAS dan RKT dan dijadikan
sebagai dokumen perencanaan sekolahnya juga. Dengan dokumen tersebut, SDN Inpres
Bontorawa dapat mencairkan dana BOS sekolahnya. Pada saat membelanjakan dana sekolah
tersebut, kepala sekolah membelanjakan anggarannya sesuai dengan RKAS/RKT, yang
kemudian disadarinya bahwa kegiatan dan sarana/prasarana yang dibiayai itu ternyata tidak
sesuai dengan kebutuhan sekolahnya. Misalnya, di dalam RKAS ada biaya pemeliharaan
bangku siswa sebanyak 30 buah. Ternyata di sekolahnya, bangku kursi siswa tidak ada yang
rusak (rusak ringan, apalagi rusak berat). Dilakukanlah ‘pemeliharaan’ sesuai dengan butir
kegiatan dalam RKAS. Ada pula butir-butir kegiatan di dalam RKAS/RKT yang berkaitan
dengan administrasi kurikulum, kesiswaan, personalia & ketenagaan, dan keuangan yang
ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Berdasarkan hasil analisis Evaluasi Diri Sekolah tahun pembelajaran 2014/2015 di Kabupaten
X diperoleh data pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah sebagai berikut: 76%
sekolah berada pada level 1 atau menuju SNP 1, 12% pada level 2 atau menuju SNP 2, dan
12% pada level 3 atau mencapai SNP. Data tersebut menggambarkan adanya permasalahan
dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling kepada peserta didik yang perlu segera di atasi.
Terkait dengan supervisi manajerial, teknik apa yang sesuai untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapi sekolah.
Pilihlah salah satu teknik yang menurut Saudara tepat digunakan untuk melaksanakan
supervisi manajerial sesuai dengan kasus/skenario (Kasus 1a,1b, dan 1c). Tuliskan
langkah-langkah yang Saudara akan lakukan sesuai teknik yang dipilih.
41
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Aspek Supervisi
Uraian Masalah/Kasus Teknik
Manajerial
42
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Pada kegiatan sebelumnya (Kegiatan 3.3), Saudara sudah menuliskan 2 (dua) masalah
atau kasus yang terdapat pada sekolah binaan. Pilihlah satu kasus yang akan
disupervisi dengan teknik individual atau teknik kelompok untuk disimulasikan.
Sebelumnya, Saudara harus menyusun skenario pelaksanaan teknik supervisi
manajerial yang akan disimulasikan. Gunakan LK 3.4 berikut ini untuk menyusun
skenarionya.
Teknik
Masalah/Kasus Langkah-Langkah Kegiatan
Supervisi
Persiapan:
Pelaksanaan:
Tindak lanjut:
sudah merasa lancar dan nyaman, simulasikan teknik itu kepada rekan sejawat yang
mengambil modul yang sama. Diskusikan hasil pelaksanaan simulasi tersebut untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan penerapan teknik supervisi manajerial tersebut,
tuliskan pada LK 3.5
43
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Aspek
Persiapan Pelaksanaan Simulasi Saran
Penilaian
Kelebihan
Kekurangan
Latihan ini bertujuan untuk menjadi umpan balik mengenai tingkat penguasaan Saudara
tentang topik ini. Selamat bekerja!
E. Latihan/Kasus/Tugas
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C,
atau D
44
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
F. Rangkuman
Teknik supervisi manajerial adalah cara atau kiat yang Saudara jalankan ketika
melakukan pembinaan, penilaian, bimbingan kepada kepala sekolah, guru dan seluruh
tenaga kependidikan lainnya di sekolah binaan Saudara yang berhubungan dengan
pengelolaan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja khususnya kepala sekolah,
guru dan tenaga kependidikan, dan kinerja sekolah pada umumnya. Dalam pelaksanaan
supervisi manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi individual dan teknik
supervisi kelompok.
Teknik supervisi individual dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, misalnya
kunjungan sekolah/observasi kelas, saling kunjung antar kepala sekolah,
pendampingan, dialog/individual conference, wawancara, membaca terpimpin, buletin
supervisi, dan refleksi. Teknik supervisi kelompok dapat dilaksanakan dalam bentuk-
bentuk seperti: wawancara kelompok, kerja kelompok, pendampingan, kepanitiaan/rapat
staf sekolah, diskusi panel, pertemuan ilmiah (seminar/konferensi), lokakarya, dan
bimbingan teknis.
45
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
G. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Saudara pada latihan di atas dengan kunci jawaban. Hitunglah
jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui
tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 3.
Jika penguasaan Saudara berada pada tingkat “Baik” atau di atasnya, berarti Saudara
telah mencapai tujuan pembelajaran pada topik ini. Selamat!
Jika tingkat penguasaan Saudara masih di bawah “Baik”, mohon Saudara mereviu
bahan bacaan penguatan untuk menyegarkan pemahaman Saudara sehingga bisa
mencapai tingkat penguasaan “Baik” atau di atasnya.
Belum
No Tujuan Pembelajaran Tercapai Keterangan
Tercapai
1. Melakukan supervisi manajerial dengan
teknik individual sesuai dengan kebutuhan
dan masalah pada sekolah binaan.
Tindak lanjut :
46
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan.
I. Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. A
4. A
5. C
47
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B,
C, atau D
48
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
5. Berdasarkan laporan hasil supervisi manajerial yang dibuat pengawas pada komponen
perencanaan sekolah, semua sekolah binaan sudah memiliki dokumen perencanaan
sekolah seperti: RKJM, RKT dan RKAS, tetapi dalam proses penyusunan RKJM belum
mengakomodir hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) yang dilakukan. Terkait dengan kasus
tersebut, prinsip supervisi manajerial yang diterapkan adalah ....
A. supervisi Integral dengan program pendidikan
B. supervisi dilakukan dengan prinsip berkelanjutan
C. supervisi dilakukan dengan prinsip konstruktif
D. supervisi secara objektif
6. Perhatikan tabel berikut.
No Deskripsi
1 Mengetahui tingkat keterlaksanaan dan keberhasilan program, serta
mendapatkan masukan dan memberikan penilaian.
2 Menyatukan persepsi stakeholder mengenai realitas kondisi sekolah,
menentukan langkah-langkah strategis/operasional sekolah.
3 Membantu pihak sekolah merumuskan visi, misi dan tujuan dalam
pengembangan sekolah.
4 Pengembangan kurikulum, sistem administrasi, peran serta masyarakat, dan
sistem penilaian.
Sesuai tabel di atas, tujuan pelaksanaan supervisi manajerial melalui metode Focused
Group Discussion (FGD) adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
7. Ketika melaksanakan supervisi manajerial, seorang pengawas harus menunjukkan sikap
demokratis seperti tindakan berikut.
A. Bersikap terbuka dan bersedia menerima pendapat guru, kepala sekolah dan
tenaga kependidikan yang disupervisi.
B. Memberikan kebebasan kepada guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan
melaksanakan kewajiban sesuai kemampuan.
C. Menjelaskan target pencapaian yang harus dipenuhi kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan yang disupervisi.
D. Bersedia memberikan bantuan sesuai kebutuhan kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan yang disupervisi.
8. Ketika melaksanakan supervisi manajerial, pengawas sekolah menemukan rumusan
visi, misi dan tujuan sekolah yang terdapat dalam dokumen perencanaan sekolah
binaan tidak relevan dengan kondisi sekolah dan perumusannya tidak melibatkan Tim
Pengembang Sekolah. Berdasarkan kasus di atas, metode supervisi manajerial yang
sesuai digunakan pengawas sekolah adalah....
A. Workshop
B. Lokakarya
49
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
C. Delphi
D. Focused Group Discussion (FGD)
9. Bentuk-bentuk teknik supervisi manajerial berikut yang termasuk teknik individual adalah
....
A. Kunjungan dan Observasi kelas, Pertemuan Individu, Membaca Terpimpin
B. Professional Reading, Kunjungan antar Kepala Sekolah, Supervision Bulletin
C. Kepanitiaan, Organisasi Profesional, Pertemuan Kepala Sekolah
D. Lokakarya, Kerja Kelompok, Perpustakaan Jabatan
11. Dalam menyusun laporan hasil pengawasan di sekolah binaan, seorang pengawas
memaparkan informasi kemajuan sekolah binaan berdasarkan capaian indikator
keberhasilan yang ditetapkan, terdapat beberapa sekolah yang belum mencapai
indikator keberhasilan. Supervisi yang dilakukan pengawas tersebut menerapkan prinsip
supervisi...
A. supervisi Integral dengan program pendidikan
B. supervisi dengan prinsip konstruktif
C. supervisi dengan prinsip berkelanjutan
D. supervisi dilaksanakan secara objektif
12. Pengawas A sedang melakukan pembinaan kepada salah satu guru di satu sekolah
binaan tentang pengembangan instrumen penilaian non-tes. Teknik supervisi yang
diterapkan oleh pengawas A adalah ....
A. kolaboratif
B. individu
C. direktif
D. kelompok
13. Supervisi manajerial yang dilakukan pengawas sekolah harus dilakukan secara
komprehensif, yang ditunjukkan melalui tindakan pengawasan berikut....
A. melaksanakan pengawasan kepada seluruh sekolah binaan
B. melaksanakan pengawasan kepada seluruh kepala sekolah binaan
C. melaksanakan pengawasan terhadap semua komponen personal sekolah
D. Melaksanakan pengawasan terhadap semua komponen manajerial sekolah
14. Seorang pengawas melakukan pembimbingan kepada Tim Pengembang Sekolah salah
satu sekolah binaannya dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil EDS untuk menyusun
program kerja jangka menengah (RKJM). Peran pengawas dalam kegiatan supervisi
manajerial tersebut adalah....
50
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
A. Negosiator
B. Asesor
C. Evaluator
D. Fasilitator
16. Dasar pertimbangan yang digunakan pengawas sekolah dalam menerapkan teknik
individu antara lain....
A. permasalahan manajerial yang dialami oleh satu guru, kepala sekolah atau tenaga
kependidikan lain
B. permasalahan manajerial yang dialami oleh beberapa orang guru, kepala sekolah
atau tenaga kependidikan lain yang berbeda sekolah
C. permasalahan manajerial yang dialami oleh beberapa guru, atau tenaga
kependidikan lain pada satu sekolah
D. permasalahan manajerial yang sama dialami oleh guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lain pada satu sekolah
Berdasarkan tabel di atas, seorang pengawas dapat berperan sebagai fasilitator dan
asesor apabila melakukan pengawasan pada kegiatan....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
18. Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas sekolah berperan sebagai fasilitator
ketika supervisi yang dilakukan menggunakan metode....
A. Focused Group Discussion dan Dialog.
B. Monitoring dan Evaluasi.
C. Refleksi dan Diskusi Panel
51
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
19. Beberapa kepala sekolah binaan dari pengawas K mengalami permasalahan yang sama
dalam menyusun program budaya sekolah untuk pengembangan nilai-nilai karakter
bangsa. Bertolak dari permasalahan tersebut, teknik supervisi manajerial yang tepat
digunakan pengawas K adalah....
A. Teknik Individu Bulletin Supervisi
B. Teknik Individu Kunjungan antar Kepala Sekolah
C. Teknik Kelompok Lokakarya
D. Teknik Kelompok Diskusi Panel
21. Salah satu sekolah binaan Saudara hendak menyusun dokumen kurikulum sekolah dan
memerlukan pengkajian mengenai kekuatan, kelemahan, tantangan dan hambatan yang
dimiliki sekolah. Sebagai seorang pengawas, Saudara dapat memberikan bantuan
melalui supervisi manajerial dengan metode....
A. Monitoring dan Evaluasi
B. Refleksi dan Focused Group Discussion
C. Workshop dan Lokakarya
D. Delphi dan Diskusi Panel
22. Pertimbangan yang harus dilakukan pengawas sekolah ketika akan menerapkan
pelaksanaan supervisi manajerial dengan teknik kelompok adalah ....
A. permasalahan manajerial yang dialami oleh guru, kepala sekolah atau tenaga
kependidikan lain pada satu sekolah
B. permasalahan manajerial yang dialami oleh beberapa orang guru, kepala sekolah
atau tenaga kependidikan lain yang berbeda sekolah
C. permasalahan manajerial yang sama dialami oleh beberapa guru, kepala sekolah
dan atau tenaga kependidikan yang berbeda sekolah
52
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
D. permasalahan manajerial yang sama dialami oleh guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lain pada satu sekolah atau beberapa sekolah
23. Supervisi manajerial yang dilaksanakan dengan metode monitoring lebih dititikberatkan
untuk tujuan....
A. mengetahui keterlaksanaan program dan menemukan hambatan-hambatan yang
harus diatasi dalam pelaksanaan program
B. menghimpun informasi mengenai proses dan progres penyelenggaraan sekolah
dibandingkan dengan target sehingga diketahui keberhasilan dalam kurun waktu
tertentu
C. bersama-sama pihak sekolah melakukan refleksi terhadap data yang ada, dan
menemukan sendiri faktor-faktor penghambat serta pendukung
D. cara yang efisien untuk melibatkan banyak stakeholder tanpa memandang faktor-
faktor status yang sering menjadi kendala dalam sebuah diskusi atau musyawarah
24. Berdasarkan permasalahan manajerial yang dialami sekolah binaan, pengawas sekolah
merencanakan akan melakukan supervisi manajerial dengan menerapkan metode
Delphi. Langkah pertama yang harus dilakukan pengawas tersebut adalah....
A. menentukan substansi materi dan permasalahan yang bersifat praktis
B. menentukan tujuan, aspek-aspek sasaran dan instrumen supervise
C. menginformasikan permasalahan yang akan dibahas dan tujuan pembahasan
D. mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan
25. Pengawas S memiliki 10 sekolah binaan, 60% kepala sekolah binaannya mengeluhkan
kesulitan dalam melaksanakan penilaian kinerja guru terutama pada penggunaan
instrumen penilaian yang digunakan, proses penilaian dan laporan hasil penilaian kinerja
guru. Sesuai permasalahan tersebut, metode supervisi manajerial yang sesuai
digunakan pengawas sekolah S adalah ....
A. Workshop
B. Monitoring
C. Delphi
D. Focused Group Discussion
26. Bentuk teknik supervisi manajerial berikut yang termasuk dalam teknik kelompok adalah
....
A. Kepanitiaan Sekolah, Kunjungan dan Observasi Kelas, Dialog
B. Laboratorium Kurikulum, Diskusi Panel, Perpustakaan Jabatan
C. Organisasi Profesional, Kunjungan antar Kepala Sekolah, Kerja Kelompok
D. Bulletin Supervisi, Konferensi, Membaca Terpimpin
53
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
28. Permasalahan manajerial berikut yang sesuai dilakukan supervisi manajerial dengan
teknik diskusi panel adalah ....
A. hambatan yang dialami oleh satu sekolah untuk dicari solusi bersama
B. implementasi program baru yang merupakan kebijakan pemerintah
C. pengalaman praktik yang baik oleh satu sekolah didiseminasikan ke sekolah lain
D. publikasi program kerja sekolah untuk memperoleh masukan dari sekolah lain
29. Seorang pengawas sekolah hendak menerapkan metode FGD dalam melaksanakan
supervisi manajerial di salah satu sekolah binaannya, langkah pertama yang harus
dilakukan pengawas tersebut adalah ....
A. mengidentifikasi individu atau pihak-pihak yang dianggap memahami persoalan
B. menentukan tujuan, aspek-aspek sasaran dan instrumen supervisi
C. menginformasikan permasalahan yang akan dibahas dan tujuan pembahasan
D. menentukan substansi materi dan permasalahan yang bersifat praktis
30. Berdasarkan hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan pada salah
satu sekolah binaan menunjukkan bahwa, (1) sebagian siswa dengan hasil belajar
rendah, (2) sebagian besar guru kurang mampu membuat PTK, (3) kepala sekolah
kurang melakukan supervisi dan manajemen, (4) sebagian besar guru kurang tertarik
menyusun perencanaan pembelajaran. Sebagai pengawas, permasalahan manajerial
yang menjadi prioritas untuk atasi adalah....
A. membimbing kepala sekolah agar lebih mampu melakukan supervisi dan
manajemen untuk kemajuan bersama di sekolah
B. membimbing guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa
C. membimbing kepala sekolah untuk melakukan penelitian tindakan sekolah untuk
melakukan perbaikan supervisi dan manajemen sekolah
D. menentukan dan menetapkan kinerja guru dan kepala sekolah yang efektif untuk
dijalankan pada tahun yang akan datang
54
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
PENUTUP
Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis dan
supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan supervisor
terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
Supervisi manajerial menitikberatkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan
administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya
pembelajaran.
Aktivitas pengawas dalam supervisi manajerial tercakup dalam empat kata kunci, yaitu: (1)
membimbing (membantu dan mendampingi) dalam penyusunan dan perumusan berbagai
pedoman, panduan, kebijakan atau program sekolah, (2) memonitor pelaksanaan program
sekolah sesuai dengan standar yang ditetapkan, (3) membina pelaksanaan program dan
kegiatan untuk mencapai target atau hasil yang optimal, dan (4) mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan sekolah, ketercapaian program sekolah, dan kinerja kepala sekolah,
guru, dan tenaga kependidikan.
Metode yang umumnya digunakan dalam supervisi manajerial adalah (1) monitoring dan
evaluasi, (2) refleksi dan Focus Group Discussion (FGD), (3) metode Delphi, dan (4) workshop.
Dalam pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menerapkan teknik supervisi
individual dan teknik supervisi kelompok.
55
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
DAFTAR ISTILAH
56
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
57
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
DAFTAR PUSTAKA
58
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
LAMPIRAN
1. C 11. D 21. B
2. D 12. B 22. D
3. D 13. D 23. A
4. A 14. D 24. D
5. C 15. A 25. A
6. B 16. A 26. C
7. A 17. A 27. B
8. D 18. D 28. C
9. A 19. C 29. C
10. C 20. A 30. A
59
MODUL PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
Konsep Supervisi Manajerial
60