You are on page 1of 11

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN PEND FISIKA

RESEARCH METHODOLOGY A STEP BY STEP GUIDE FOR


BEGINNERS
D

OLEH:

SULASTRI

ROMAULI OPI A SIRAIT

SOFIATI

KELOMPOK : II

PENDIDIKAN FISIKA D 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini berjudul
“Metodologi Penelitian Pendidikan”. Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang
wajib diselesaikan di Mata Kuliah METODOLOGI PENELITIAN PEND FISIKA Prodi
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan.

Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam belajar


mahasiswa dan sebagai pedoman dalam berdiskusi. Pemakalah mengumpulkan data dari
beberapa sumber seperti buku pegangan mahasiswa, media cetak dan juga media elektronik
untuk dijadikan pembahasan pada materi makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada Dosen pengampu Ibu Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si
mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN PEND FISIKA dan teman – teman kelas Fisika
Dik D 2015.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Medan, 30 Agustus 2017

Kelompok II

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................5

1.3 Tujuan .................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1.................................................................................................................6
2.2....................................................................................................................9
2.3.............................................12
2.4..............................................................................................................14
2.5.....................................................................................15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................18

3.2 Saran .................................................................................................................................18

BAB IV DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematik untukmenguji


jawaban – jawaban sementara (hipotesis) tentang permasalahan yang diteliti melalui
pengukuran yang cermat terhadap fakta-fakta secara empiris konsep penelitian tersebut
lambat laun dapat pula diterima atau diterapkan dalam ilmu- ilmu sosial sekalipun
pengukurannya dalam ilmu – ilmu kealaman.

Penelitian pendidikan hendaknya dilaksanakan secara sitematis, logis, dan secara


berencana. Secara sistematis artinya berdasarkan pola dan teknik tertentu serta sesuai dengan
aturan – aturan ilmiah dalam penelitian pada umumnya. Logis atrinya dilaksanakan
berdasarkan logika berfikir ilmiah dengan menggunakan langkah – langkah pemecahan
masalah dan prinsip- prinsip teori penelitian. Sedangkan secara berencana, yaitu betul- betul
direncanakan secara sengaja tentang apa yang akan diteliti, bagaimana cara meneliti, kapan
diadakan penelitian, siapa yang menelitinya, mengapa hal itu diteliti, dimana tempat atau
lokasinya penelitian, dan sebagainya.

Metode yang digunakan dalam penelitian pendidikan juga mengacu pada metodologi
yang lazim digunakan di berbagai bidang ilmu tersebut, yakni mengacu pada pendekatan
behavioralscience. Berbagai konsep seperti intelegensi, peran, status, norma, konsep diri,
keefektifan biaya juga dikaji dalam penelitian pendidikan dengan menggunakan pendekatan
tersebut. Metodologi penelitian pendidikan pada mulanya berorinetasi pada pendekatan
behavioristik. Hal ini tampak jelas dari pengaruh disiplin ilmu psikologi yang digunakan
untuk uji – uji pengukuran berbagai aspek belajar mengajar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu definisi operasional?
2. Bagaimana menetapkan variable penelitian?
3. Bagaimana merumuskan judul penelitian?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi operasional.
2. Menetapkan varibabel penelitian.
3. Mengetahui cara merumuskan judul penelitian.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Mengidentifikasi Variabel

A. Pengertian Variabel dan Konsep

Menurut Hatch dan Farhady (1981) variable didefinisikan sebagai atribut seseorang
atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain.

Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari
dan menarik kesimpulan darinya. Menurut (Bhisma Murti (1996) variabel didefinisikan
sebagai fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur secara kualitatif
atau kuantitatif.

Menurut Y. W, Best yang disunting oleh Sanpiah Faisal bahwa variable penelitian
adalah kondisi kondisi atau serenteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau
diobservasi dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Direktorat Pendidikan Tinggi
Depdikbud bahwa variable penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian.

Menurut fungsinya variabel dapat dibedakan menjadi:


1. Variabel tergantung
2. Variabel bebas
3. Variabel intervening
4. Variabel moderator
5. Variabel kendali
6. Variabel rambang

Menurut datanya variabel dapat dibedakan atas:


1. Data nominal berkait dengan variabel nominal
2. Data ordinal berkait dengan variabel ordinal
3. Data interval berkait dengan variabel interval
4. Data rasio berkait dengan variabel rasio

5
Beberapa konsep mempunyai variasi dalam bentuk, kualitas, kuantitas, mutu standar
dan sebagainya. Variabel adalah konsep yang dapat diamati secara langsung dan mempunyai
variasi (nilai lebih dari satu kategori). Sementara konstan adalah konsep yang dapat diamati
secara langsung namun tidak punya variasi (hanya mempunyai nilai satu kategori dan tidak
berubah).
Pengukuran variabel dapat dikelompokan menjadi empat jenis ;
a. Variabel nominal yaitu variabel yang kualitasnya tidak mengandung kualitas apapun dan nama
variabel hanyalah simbol belaka. Contoh variabel ini adalah jenis kelamin,agama, status
pekerjaan, dan lain-lain.
b. Variabel ordinal, yakni variabel yang dibentuk berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu,
seperti skala sikap setuju, tidak setuju dan ragu-ragu.
c. Variabel interval, yakni variabel yang disusun berdasarkan rentang pengukuran. Dalam
pengukurannya biasanya menggunakan asumsi yang menggolongkan satu satuan pengukuran
yang sama.
Konsep
Interaksi, perilaku menyimpang dan posisi adalah contoh dari konsep. Konsep adalah
generaliasasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena dengan ciri atau kekhasan yang sama. Jadi konsep harus
merupakan atribut dari berbagai kesamaan fenomena yang diamati. Jika orang berbeda
pendapat mengenai rubrik- rubrik yang dibaca di koran, ada yang suka berita politik,
olaharaga atau rubrik hiburan, pada dasarnya semua perbedaan kebiasaan membaca tersebut
dapat dikonsepkan sebagai “kegemaran membaca koran”. Karena terdapat perbedaan-
perbedaan dalam skala abtraksinya maka konsep memiliki tingkat generalisasi yang berbeda-
beda.
Sebagai contoh konsep kepuasan pegawai akan lebih mudah diukur dibanding dengan
konsep kesejahteraan pegawai. Konsep tingkat intensitas menonton televisi akan lebih mudah
diukur dibanding dengan konsep kepuasaan menonton televisi.
Konsep yang bersifat sangat abstrak disebut dengan construct, sementara konsep yang
empiris (yang dapat diamati, diukur) disebut dengan konsep. Namun karena dalam disiplin
ilmu sosial cenderung mengamati fenomena atau gejala sosial yang bersifat abstrak,
pembedaan antara konsep dan construct ini jarang dilakukan. Ilmuwan sosial menggunakan
istilah konsep. Konsep-konsep dalam penelitian sosial yang cenderung bersifat abtrstrak ini
perlu didefinisikan. Sehingga ketepatan dan kejelasan sebuah konsep tergantung pada definisi
yang digunakan.

6
Jenis variabel
Variabel dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Klasifikasi yang dikembangkan disini
hasil dari pengamatan pada variabel dalam tiga cara yang berbeda. (dari gambar 5.1)
● hubungan sebab-akibat;
● desain penelitian;
● unit pengukuran.
Dari sudut pandang hubungan sebab-akibat
Dalam penelitian yang mencoba untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat atau asosiasi,
empat hal variable dapat terjadi :
1. Perubahan variabel, yang bertanggung jawab untuk membawa perubahan dalam
sebuah fenomena, situasi atau keadaan.
2. Variabel hasil yang merupakan efek, dampak atau konsekuensi dari variabel
perubahan.
3. variabel yang mempengaruhi atau pengaruh hubungan antara variabel sebab-akibat.
4. menghubungkan atau menghubungkan variable dalam situasi tertentu diperlukan
untuk menyelesaikan hubungan antara variabel sebab-akibat.
Variable.
Dalam terminologi penelitian, perubahan variabel disebut variabel bebas (Independent
variables), variabel hasil disebut variabel terikat (despenden variables), variable terukur
mempengaruhi hubungan sebab-akibat disebut variable asing dan variabel yang
menghubungkan hubungan sebab-akibat yang disebut intervensi variable. Macam-macam
variable, yaitu :
a. Variabel Independen
Variabel independen biasa disebut dengan variable
bebas/stimulus/prediktor/antecedent yang merupakan variabel yang mempengaruhi
atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (terikat).
b. Variabel Dependen
 Sering disebut sebagai variabel terikat/output/ kriteria/ konsekuan.
 Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh :

c. Variabel Moderator
 Variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen.
 Disebut juga sebagai variabel independen kedua.

7
Contoh :

d. Variabel Intervening
 Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variable
independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
 Variabel ini merupakan variabel penyela yang terletak diantara variable
independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung
mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
Contoh :

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Dapat disimpulkan bahwa variable adalah peranan seseorang atau objek yang meniliki
variasi antara satu dengan yang lainnya dan memiliki variasi nilai dari objek
pengamatan yang diteliti.

9
2. Dapat disimpulkan bahwa konsep adalah suatu rancangan untuk menggambarkan
suatu kegiatan dalam proses penelitian.

3. Variabel dari sudut pandang hubungan sebab-akibat

Dalam penelitian yang mencoba untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat atau asosiasi,
empat hal variable dapat terjadi :
1. Perubahan variabel, yang bertanggung jawab untuk membawa perubahan dalam
sebuah fenomena, situasi atau keadaan.
2. Variabel hasil yang merupakan efek, dampak atau konsekuensi dari variabel
perubahan.
3. variabel yang mempengaruhi atau pengaruh hubungan antara variabel sebab-akibat.
4. menghubungkan atau menghubungkan variable dalam situasi tertentu diperlukan
untuk menyelesaikan hubungan antara variabel sebab-akibat.
Variable.
Dalam terminologi penelitian, perubahan variabel disebut variabel bebas (Independent
variables), variabel hasil disebut variabel terikat (despenden variables), variable terukur
mempengaruhi hubungan sebab-akibat disebut variable asing dan variabel yang
menghubungkan hubungan sebab-akibat yang disebut intervensi variable

3.2 Saran

10
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka
Cipta
Ranjit Kumar. 2009. Research Methodology: A Step-by-Step Guide for Beginners.
Melbourne: Addison Wesley Longman

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.


Bandung.

11

You might also like