You are on page 1of 33

LAPORAN KEPANITRAAN KEDOKTERAN KELUARGA

LONG CASE
OBSERVASI FEBRIS SUSPEK DEMAM TIFOID

MUTIARA CHANDRA DEWI


G4A014114
Preceptor Fakultas : dr. Yudhi Wibowo
Preceptor Lapangan : dr. Esti Haryati

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2016
OBSERVASI FEBRIS SUSPEK Mutiara Chandra Dewi
DEMAM TIFOID G4A014114
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Jenis lelamin : Laki-laki
Usia : 28 th
Agama : Islam
Pekerjaan : serabutan
Alamat : Desa Adisara Rt/Rw : 01/01
Kec. Jatilawang, Kab.Banyumas
Tanggal periksa : 7 Desember 2016
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Badan panas
Onset : 5 hari
Kualitas : semakin memberat
Kuantitas : setiap hari
Keluhan Tambahan : Pusing, lemas, mual, muntah
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke Puskesmas Jatilawang pada
tanggal 6 desember 2016 pukul 04.00 dini hari
bersama istrinya dengan keluhan utama panas sejak
5 hari yang lalu. Panas paling berat dirasakan pada
malam hari. Panas pada pasien dirasakan sangat
memberatkan pasien sehingga pasien tidak dapat
beraktivitas. Untuk meringankan panasnya pasien
membeli obat penurun panas di warung terdekat
namun tidak merasa baikan sehingga pasien
memutuskan untuk pergi ke puskesmas.
Selain panas pasien juga mengeluhkan mual. Mual
dirasakan pasien 3 hari yang lalu dan mual disertai
dengan muntah sudah lebih dari 3 kali dalam sehari.
Muntah berupa makanan dan air sebanyak kurang
lebih setengah gelas belimbing. Pasien mempunyai
kebiasaan makan terlambat dan makan-makanan
yang pedas dan asam serta suka jajan
sembarangan. Sebelum makan pasien mengakui
jarang mencuci tangan, jika mencuci tangan pun
tidak menggunakan sabun dan air mengalir.
Pasien mengakui 1 hari sebelum mengeluh panas,
pasien meminum asam jawa dan dirasakan
perutnya terasa panas dan perih. Pasien belum
sempat memeriksakan kemanapun untuk
meredakan keluhannya tersebut. Pasien
menyangkal adanya gusi berdarah, mimisan dan
berpergian ke daerah endemis seperti Papua.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit
 Riwayat sakit yang serupa kurang lebih 3
tahun yang lalu Keluarga
 Riwayat penyakit jantung : disangkal Tidak ada keluarga pasien yang
 Riwayat hipertensi : disangkal menderita penyakit sama.
 Riwayat diabetes melitus : disangkal Tidak ada anggota keluarga yang
 Riwayat gastritis : disangkal menderita penyakit gula.
 Riwayat trauma : disangkal Tidak ada anggota keluarga yang
 Riwayat alergi : di akui yaitu menderita hipertensi
alergi udang Tidak ada anggota keluarga yang
 Riwayat mondok di rumah sakit : Demam menderita alergi.
tifoid
RIWAYAT SOSIAL EXPOSURE
Community:
Pasien dalam kesehariannya tinggal hanya bersama istri dan anaknya. Rumah
pasien berada di pedesaan dan merupakan lokasi yang padat penduduk.
Home :
Rumah tinggal pasien dihuni oleh 3 orang penghuni, yakni Pasien, istri dan
anaknya sendiri. Dinding rumah terbuat dari tembok, lantai terbuat dari keramik.
Ventilasi dan pencahayaan yang terdapat pada masing-masing ruangan cukup
menerangi rumah. Dalam rumah terdapat 8 ruangan, yaitu 2 kamar, 1 ruang
keluarga dan 1 ruang tamu, 1 ruang sholat, 1 kamar mandi, 1 jamban dan 1
dapur. Rumah pasien terdapat kamar mandi dan jamban sehingga untuk BAB
pasien tidak harus ke luar rumah. Sumber air bersih yang digunakan pasien
untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sumur.
Hobby :Pasien tidak memiliki hobi yang khusus

Occupational : Serabutan

Personal habbit : Pasien memiliki kebiasaan makan siang di warung makan


ketika bekerja.

Diet
Pasien makan teratur 3 kali dalam sehari. Pasien mengakui juga bahwa makan
makanan yang cukup bergizi sesuai kebutuhannya. Selain itu pasien menyukai
makan-makanan yang pedas dan asam.

Drug : Pasien tidak mengkonsumsi jamu dan obat-obatan


RIWAYAT PSIKOLOGI
Pasien mendapat kasih sayang dan perhatian yang
besar dari istri, anak dan anggota keluarga lainnya. Istri
pasien yang merupakan ibu rumah tangga selalu
merawat dan menjaga pasien ketika pasien sehat dan
menyiapkan kebutuhan sehari-hari pasien. Pasien juga
selalu mendapat perhatian yang sangat dari istrinya
ketika pasien sakit termasuk dalam menjalani
pengobatan ini.
RIWAYAT EKONOMI
Pasien dirawat oleh keluarga dengan status
ekonomi menengah. Pasien bekerja sebagai
wiraswasta dengan penghasilan Rp 1.500.000 -
Rp 2.000.000. Biaya perawatan ditanggung
oleh KIS (Kartu Indonesia Sehat)
Riwayat Demografi
Hubungan antara pasien dengan keluarganya harmonis. Hal
tersebut dapat dilihat dari istri pasien yang selalu menemani
dan merawat pasien saat dirawat inap.
Riwayat Sosial
Penyakit yang diderita pasien begitu mengganggu aktivitas
pasien dan keluarganya. Ketika sehat, pasien sering
bersosialisasi keluar rumah bersama tetangga-tetangga
rumah dan sering mengikuti kegiatan sosial lainnya yang
berada di lingkusan desa nya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum/Kesadaran : Sedang/ Compos Mentis
Vital Sign
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37 C
Kepala: Bentuk mesocephal, tidak ada luka, Thoraks :
rambut tidak mudah dicabut Paru
Kulit : Sianosis (-), ikterik (-), keriput, tugor Inspeksi : Simetris, retraksi (-/-), ketertinggalan
kulit menurun gerak (-/-)
Palpasi : Simetris, ketertinggalan gerak
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), vokal fremitus paru kanan = kiri
(-/-) Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri,
Telinga : Bentuk dan ukuran normal, cairan batas paru hepar SIC VI LMCD
sekret (-/-) Auskultasi : Suara dasar vesikular (+/+),
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), discharge (- RBK (-/-), RBH (-/-) wheezing(-/-)
/-) Jantung
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa mulut basah Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
(+), Lidah tampak kotor dan pucat, ujung lidah Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V 2 jari
hiperemis medial LMCS, kuat angkat (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Perkusi : Batas jantung kanan atas SIC II LPSD
Batas jantung kiri atas SIC II LPSS
pembesaran tonsil (-)
Batas jantung kanan bawah SIC IV
Leher : Deviasi trakea (-), limfonodi cervicalis LPSD
tidak teraba Batas jantung kiri bawah SIC V 2 jari
medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-)
Genitalia : Tidak diperiksa
Anorektal : Tidak diperiksa
Ekstremitas
Superior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-),
Inferior : Edema (-/-), jejas (-/-), akral dingin (-/-)
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek personal
Tn. R, usia 28 tahun hidup dalam satu keluarga yang terdiri dari istri dan
anaknya, sehingga bentuk keluarga nuclear family. Tn. R menderita observasi
febris suspek demam tifoid.
Idea : pasien berpikir bahwa dengan berobat penyakitnya yang diderita
pasien bisa sembuh total
Concern : pasien merasa karena penyakit tersebut, pasien sudah tidak bisa bekerja
terlalu berat lagi.
Expectacy : pasien mempunyai harapan penyakitnya segera sembuh agar dapat kembali
dalam keadaan seperti biasa.
Anxiety : keluarga pasien tidak terlalu terlihat gelisah mengkhawatirkan keadaan
pasien.
Aspek klinis Aspek faktor intrinsik
Diagnosis kerja : Aspek faktor risiko intrinsik
Observasi febris suspek Individu adalah perilaku
demam tifoid individu yang mempunyai
kebiasaan makan makanan
Diagnosis defferensial: pedas, asam sebelumnya
Malaria, Demam Dengue dan kebiasaan makan siang
di warung makan.
Aspek faktor ekstrinsik Aspek Skala Penilaian Fungsi
Aspek faktor risiko eksternal individu Sosial
meliputi ;
a. Lingkungan sekitar, pasien Pasien mempunyai aspek
tinggal di lingkungan penduduk skala penilaian 3, pasien
dengan kepadatan penduduk yang
cukup padat dapat merawat diri dan
b. Pekerjaan pasien yang berat melakukan pekerjaan ringan.
semakin memperberat penyakit
pasien
c. Lingkungan pasien yang
cenderung kotor
d. Makanan yang kurang terjaga
kebersihannya yang dikonsumsi
setiap hari
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
1. Personal care Non Medikamentosa
Initial Plain 1. Bed rest atau cukup istirahat.
Usulan Pemeriksaan Penunjang: 2. Pengaturan cara dan pola
1. Pemeriksaan Darah Lengkap : makan berupa makanan bergizi,
Hb, Ht, leukosit, trombosit, lunak, tidak pedas, tidak mentah,
eritrosit, LED bersih, teratur serta tidak telat
makan.
2. Pemeriksaan serologik tes
widal 3. Mencuci tangan sebelum makan
3. Pemeriksaan bakteriologik : 4. Diet tinggi kalori tinggi protein
kultur feses dan rendah serat
Medikamentosa Edukasi atau KIE
IVFD RL (20 tetes per menit) - Edukasi untuk minum obat secara
teratur dan penggunaan antibiotik
Thiamphenicol 4 x 1 gr, po sesuai yang diajurkan walaupun gejala
Paracetamol 3 x 500 mg, p.o sudah membaik.
Ranitidin 2 x 150 mg - Penjelasan keluarga pasien tentang
Antacid 3 x 500 mg, a.c penyakit demam tifoid serta edukasi.
- Mulai membiasakan diri tidak
memakan makanan yang pedas dan
mentah
Bawalah selalu cairan yang
mengandung alkohol untuk
membersihkan tangan bila tidak
tersedia air bersih.
Family Focus Community Focus
Pasien juga
Dukungan psikologis dari istri mendapatkan dukungan
dan keluarga yang lainnya psikologis dari dokter
dan tenaga medis
Istri harus senantiasa lainnya
memperhatikan kebersihan Menjaga kebersihan
makanan pasien lingkungan desa oleh
seluruh warga desa
tempat pasien tinggal
KESIMPULAN IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI
KELUARGA
Penderita merupakan seorang suami dari Ny.S dan
ayah dari An.R Anggota keluarga Tn. R tidak
mempunyai riwayat penyakit Demam tifoid. Keluarga
Tn.T sangat menyayangi anggota keluarganya. Di
lingkungan masyarakat cukup aktif dalam berinteraksi
sosial. Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan
Tn. R. Biaya pengobatan menggunakan fasilitas KIS.
A.P.G.A.R SCORE keluarga pasien = (9+8)/2 = 8,5

Kesimpulan : fungsi fisiologis keluarga pasien baik


Secara keseluruhan total poin dari A.P.G.A.R keluarga pasien
adalah 17, sehingga rata-rata A.P.G.A.R dari keluarga pasien
adalah 8,5. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang
dimiliki keluarga pasien dalam keadaan baik
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
TERIMAKASIH

You might also like