You are on page 1of 33

U

F R

N
A

C
E

PENGERTIAN

PERHITUNGAN

JENIS-JENIS

FURNACE

JENIS BAHAN BAKAR

KEHILANGAN PANAS DALAM

Furnace

Alat transfer panas yang digunakan untuk memanfaatkan atau memanaskan cairan/fluida sampai mencapai temperatur dari perencanaan proses yang diinginkan.

Jenis Funace
Tipe Silinder Vertikal

Tipe Box

Tipe Kabin

Tipe Silinder Vertikal

Tipe ini berbentuk silinder tegak, tube pada daerah radiasi dipasang secara vertical. Furnace jenis ini bisa didisain tanpa atau dengan ruang konveksi. Jenis tube yang dipasang di ruang konveksi bisa Bare Tube, Finned Tube, tetapi pada umumnya digunakan Finned Tube untuk mempercepat proses perpindahan panas karena konveksi.

Mempunyai bentuk kotak atau box, daerah radiasi dan konveksi dipisahkan oleh great wall. Dapur ini digunakan untuk kapasitas besar (lebih dari 100 MBtu/jam). Burner dipasang secara horizontal pada dinding furnace. Pada heater jenis ini antara ruang pembakaran (radiant fire box) dengan ruang konveksi (convection section) dipisahkan oleh satu atau lebih dinding penyekat yang dinamakan Bridge Wall. Burner dipasang pada dinding dengan arah pancaran api mendatar. Semua tube dipasang pada arah mendatar.

TYPE BOX

Tipe Kabin

Tipe kabin ini mempunyai kamar terdiri dari daerah radiasi dan konveksi. Tube-tube dipasang secara horizontal sedangkan burner terletak pada lantai furnace, sehingga nyala api tidak lurus dan sejajar dengan dinding dapur. Susunan tube di ruang pembakaran dibuat dekat dengan dinding atau dekat dengan penyekat (Baffle) dengan arah mendatar. Ruang konveksi terletak di atas ruang pembakaran. Burner dipasang di lantai heater sedang pancaran api diarahkan vertikal.

Kehilangan Panas yang Mempengaruhi Kinerja Furnace

Panas masuk

FURNACE

Jenis Bahan Bakar Furnace


gas Gas alam Gas hasil produksi Gas blast furnace LPG Gas dari pembuatan kokas, dll Cair Furnace oil LSHS (Low Sulphur Heavy Stock) Padat Batubara

Perhitungan Kinerja Tungku (Furnace)


Metode Langsung

Metode Tak Langsung

Metode Langsung
Efisiensi tungku dapat ditentukan dengan mengukur jumlah panas yang diserap oleh stok dan membaginya dengan jumlah total bahan bakar yang dipakai. Efisiensi Termal Tungku =

Panas dalam stok :


Q = m.cp.T

Dimana : Q = Besarnya panas stok m = berat stok (muatan) Cp = panas jenis stok rata-rata t1 = suhu akhir stok t2 = suhu stok mula-mula

(kKal) (kg) (kKal/kgC) ( C) (C)

Metode tak Langsung


Rumus : =
(panas yang dipasok ke dalam tungku- kehilangan panas)

Contoh Perhitungan Efisiensi Tungku


Hitung efisiensi tungku pemanas ulang dengan pembakaran menggunakan minyak dengan metoda langsung dan tidak langsung menggunakan data dibawah ini Diketahui : Suhu operasi: 1340oC Suhu gas buang keluar setelah pemanas awal: 750oC Suhu ambien: 40oC Suhu udara yang diberi pemanasan awal: 190oC Specific gravity bahan bakar minyak: 0,92 Pemakaian bahan bakar minyak rata-rata: 400 liter /jam = 400 x 0,92 =368 kg/jam Nilai kalor minyak: 10000 kKal/kg

Persentase O2 rata-rata dalam gas buang: 12 persen Kadar air dalam 1 kg bahan bakar minyak: 0,15 kg H2 dalam 1 kg bahan bakar minyak: 0,1123 kg Udara teoritis yang diperlukan untuk membakar 1 kg minyak: 14 kg Berat stok: 6000 kg/jam Panas jenis bilet: 0,12 kKal/kg/0C Ketebalan dinding tungku (D): 460 mm Saluran keluar ekstraksi bilet (X): 1 m x 1 m Suhu permukaan rata-rata zona pemanasan dan soaking 122 oC Suhu permukaan rata-rata area selain zona pemanasan dan soaking : 80 oC Luas area zona pemanasan dan soaking: 70,18 m2 Luas area selain zona pemanasan dan soaking: 12,6 m2

Penyelesaian
Perhitungan Metode Langsung Panas yang masuk sebesar 400 liter per jam. Specific gravity bahan bakar digunakan untuk merubah besaran diatas menjadi kg. Oleh karena itu: 400 l/jam x 0,92 kg/l = 368 kg/jam Panas yang keluar dihitung sebagai berikut: Q = m x Cp x T = 6000 kg x 0,12 x (1340 40) = 936000 kKal Efisiensinya adalah = (panas masuk/panas keluar ) x 100 = [(936000 / (368 x 10000)] x 100 = 25,43 % Perkiraan kehilangan panas 100% 25% = 75%

Perhitungan Metoda Tak Langsung Kehilangan panas yang berbeda dihitung seperti dibawah ini. a) Kehilangan panas dalam gas buang Udara berlebih (EA) = O2 persen/ (21 O2 persen) = 12 / (21 12) = 133 %
Massa udara yang dipasokkan = (1 + EA/100) x Udara teoritis = (1+ 1,13) x 14 = 32,62 kg bahan bakar minyak

% kehilangan panas dalam gas buang = =

Dimana : m = Berat gas buang (udara+bahan bakar) = 32.62 + 1.0 = 33.62 kg minyak GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar (kKal/kg)

b) Kehilangan panas dari kadar air dalam bahan bakar % =

Dimana : m = kg kadar air dalam 1 kg bahan bakar minyak Tfg = Suhu gas buang (C) Tamb = Suhu ambien (C) GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar (kKal/kg)

% Kehilangan panas adalah =


= 1, 36 % c) Kehilangan panas dikarenakan bukaan pada tungku %= d) Kehilangan dikarenakan hidrogen dalam bahan bakar %=

e) Kehilangan panas melalui kulit tungku


Untuk menentukan kehilangan panas yang melalui kulit tungku, pertama kehilangan panas melalui atap dan sisi dinding dan melalui area lain harus dihitung secara terpisah Kehilangan panas melalui atap tungku

=
Kehilangan panas melalui atap tungku =

% Kehilangan panas melalui kulit adalah =

Sehingga, Efisiensi tungku dihitung melalui metoda tidak langsung adalah


= (100 % - total % kehilangan-kehilangan)

Mencegah kehilangan panas melalui bukaan


Salah satu cara alternatif untuk menghitung kehilangan panas adalah dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana : Q = kehilangan panas T = suhu absolut (K) a = faktor untuk radiasi total A = Luas bukaan (m2) H = waktu (jam)

Contoh Soal
Sebuah tungku pemanas ulang dengan suhu 1340 C, ketebalan dinding 460 mm (X) dan ukuran pintu 1 meter tiggi kali 1 meter lebar. D/X = 1/0,460 = 2,17 dan dalam Gambar 12 nilai ini berkesesuaian dengan faktor untuk total radiasi 0,71. Oleh karena itu kehilangan panas dari bukaan adalah ? Penyelesaian

Gambar : Faktor radiasi untuk Pelepasan panas melalui Bukaan relatif terhadap Kualitas Panas yang Dilepas dari Black Body yang Sempurna (BEE, 2005)

Mencegah Kehilangan Panas pada Tungku


Jumlah kehilangan panas (Q) dari kulit tungku merupakan jumlah dari konveksi alami dan radiasi panas. Sebagai tambahan terhadap metoda yang dijelaskan pada bagian 3.3.3, dapat juga digunakan persamaan berikut:

Dimana : Q = Jumlah panas yang dilepas (kKal/jam) a = faktor yang berkenaan dengan arah permukaan konveksi alami langit- langit = 2,8,dinding sisi = 2,2, perapian = 1,5. t1 = suhu permukaan dinding tungku bagian luar (C) t2 = suhu udara disekitar tungku (C) E = emisivitas permukaan dinding tungku bagian luar

Contoh Soal
Sebuah tungku pemanas ulang memiliki langitlangit, dinding sisi dan perapian dengan luas permukaan masing-masing 20 m2, 50 m2 dan 20 m2. Suhu rata-rata permukaan terukur masingmasing 80C, 90C dan 100C. Berdasarkan Gambar 14, jumlah panas yang lepas dari langitlangit, dinding sisi dan perapian per unit area masing-masing adalah 650 kKal/m2jam, 720 kKal/m2jam dan 730 kKal/m2jam.

Penyelesaian :
Jumlah total panas yang lepas (Q) = kehilangan melalui langit- langit + kehilangan melalui dinding sisi + kehilangan melalui perapian = (650 x 20) + (720 x 50) + (730 x 20) = 13000 + 36000 +14600= 63.600 kKal/jam

Gambar : Hubungan antara Suhu Permukaan dan Jumlah Kehilangan Panas (BEE, 2005)

You might also like