Professional Documents
Culture Documents
IE IC IB
IC IE Ico
IC C IB) ICO
which after some rearrangement gives
ICO
IC
IB
1-
Such that:
ICO
IC IB
1-
IC IB
ic ib
For a practical (non-ideal) transistor this is only
true at a particular bias (operating) point.
IDEAL CE INPUT
Characteristics
The plot is essentially that of a forward biased
diode.
We can thus assume VBE 0.6 V when designing
our d.c. bias circuits.
We can also assume everything we know about
incremental diode resistance when deriving our
a.c. equivalent circuit.
In the non-ideal case IB will vary slightly with
VCE. This need not concern us.
IDEAL CE OUTPUT
(Collector) Characteristics
IDEAL CE OUTPUT
(Collector) Characteristics
Avoid this
saturation
region
where we
try to
forward
bias both
junctions
IDEAL CE OUTPUT
IDEAL CE OUTPUT
(Collector) Characteristics
The plots are all parallel to the VCE axis (i.e.
IC does not depend on VCE)
The curves strictly obey IC = IB
In particular IC = 0 when IB = 0.
We shall work with the ideal characteristic
and later on base our a.c. equivalent circuit
model upon it.
ACTUAL CE OUTPUT
Characteristics
IB =
ACTUAL CE OUPUT
Characteristics
Salient features are:
The finite slope of the plots (IC depends on
VCE)
A limit on the power that can be dissipated.
The curves are not equally spaced (i.e
varies with base current, IB).
ACTUAL CE OUPUT
Characteristics
You will get to measure these curves in the
lab.
There is also a PSPICE sheet DC sweep
analysis and transistor characteristics to
help aid you understanding.
28
EBJ
CBJ
Cutoff
Reverse
Reverse
Active
Forward
Reverse
Reverse
Active
Reverse
Forward
Saturation
Forward
Forward
30
Gambar 3: Model rangkaian pengganti sinyal besar untuk BJT npn yang bekerja pada
mode forward active.
31
32
Gambar 5: Polaritas tegangan dan aliran arus dalam transistor yang di bias dalam
mode aktif
33
Ringkasan hubungan
arus
tegangan
dari
BJT
i C IS e v V
pada mode aktif
BE
iC IS v BE VT
e
iC IS v BE VT
iE
e
iB
i E 1 i B
34
VT = tegangan termal = kT/q 25 mV pada suhu
ka
Contoh soal 1:
Jawab:
VC = 5 V CBJ reverse bias BJT pada mode ak
VC = 5 V VRC = 15 5 = 10 V
IC = 2 mA R C2 =
5 k
vVBE == 00,7
V
pada
i-0,717
harga vBE pada iC = 2
C = 1 mA
V
V
=
V
B
E
IC
2
2,02 mA
0,99
RE
VE 15
IE
0,717 15
7,07 k
2,02
36
37
iC IS ev BE
VT
Gambar 8: Model rangkaian pengganti sinyal besar dari BJT npn yang bekerja di
daerah aktif dalam konfigurasi common-emitter.
39
Karakteristik Common-Emitter
40
CQ
IBQ
Pada
gambar
9, sebuah
bekerja pada
dc juga
dikenal
sebagaitransistor
hFE.
daerah aktif di titik Q yang mempunyai arus
collector ICQ, arus base IBQ dan tegangan
41
collector emitter V . Perbandingan arus
ac disebut incremental.
ac dan dc biasanya berbeda kira-kira 10%
20%.
ac disebut juga sinyal kecil yang dikenal
juga dengan hfe.
sinyal kecil didefinisikan dan diukur pada
42
vCE konstan, artinya tidak ada komponen
45
Nilai awal vO tinggi, BJT bekerja pada mode aktif yang menyebabkan
penurunan yang tajam pada kurva karakteristik transfer tegangan (segmen
YZ), Pada segmen ini:
iC IS ev EB VT
IS e v I
VT
v O VCC RCIS ev I
VT
46
R
Pada daerah jenuh
kenaikan vBE menyebabkan
vPada
sedikit
saja.BJT
vCEmenunjukkan
= VCEsat berkisar
daerah
jenuh,
CE turun
antara
0,1 yang
0,2 rendah,
V. ICsat juga
konstan
harga:
resistansi
RCEsat
antara pada
collector
dan emitter. Jadi ada jalur yang mempunyai
resistansi rendah antara collector dan ground,
sehingga dapat dianggap sebagai saklar
tertutup.
47
Csat
CC
CEsat
Penguatan Penguat.
Agar BJT bekerja sebagai penguat, maka harus diberi bias pada daerah aktif yang
ditentukan oleh tegangan dc base emitter VBE dan tegangan dc collector emitter
VT keadaan ini:
VCE. Arus collector IVCBEpada
IC IS e
dv O
dv I
VT
v I VBE
Av
1
IS eVBE
VT
Av
IC RC
V
RC
VT
VT
VT
RC
Perhatikan:
penguat CE: inverting, artinya sinyal
keluaran berbeda 180 dengan sinyal
masukan.
peguatan tegangan dari penguat CE adalah
49
perbandingan antara penurunan tegangan pada
Contoh soal 2
IS =
10-15 A, sebuah resistansi collector RC = 6,8
k dan catu daya VCC = 10 V.
a. Tentukan harga tegangan bias VBE yang
diperlukan untuk mengoperasikan transistor
pada VCE = 3,2 V. Berapakah harga IC nya?
b.Carilah penguatan tegangan Av pada titik
bias. Jika sebuah sinyal masukan sinusoida
dengan amplitudo 5 mV ditumpangkan pada
VBE, carilah amplitudo sinyal keluaran
50
sinusoida.
Sebuah rangkaian CE menggunakan sebuah BJT yang mempunyai
Analisis Grafis
51
Gambar 13. Konstruksi grafis untuk menentukan arus dc collector IC dan tegangan
collectoremitter VCE pada rangkaian pada gambar 11
VCC
1
v CE
RC RC
Gambar 14 (a). Penentuan grafis komponen sinyal vbe dan ib ketika komponen sinyal
vi ditumpangkan pada tegangan dc VBB.
54
Gambar 14 (b). Penentuan grafis komponen sinyal vce dan ic ketika komponen sinyal
vi ditumpangkan pada tegangan dc VBB.
55
BE
Arus base
akan menjadi:
i = i
C
57
Jika
naik, dan iC akan naik juga,
Akibatnya vCE akan turun. Jika vCE turun sampai
Dengan asumsi VBE 0,7 V dan
vB 0,4V, transistor
akan meninggalkan daerah
I
I
B ( EOS )
ICEsat
IB
60
Contoh soal 3:
Transistor pada gambar 17 mempunyai
berkisar antara 50 150.
Carilah harga RB yang menyebabkan transistor
pada keadaan jenuh dengan faktor overdrive
lebih besar dari 10.
Gambar 17
Jawab:
Transistor dalam keadaan jenuh, tegangan collector
VC = VCEsat 10
0,2
V
0,2
ICsat
9,8 mA
61
0,196 mA
50
paling sedikit:
Untuk faktor overdrive = 10, arus base harus:
IB = 10 x 0,196 = 1,96 mA
B ( EOS )
Csat
min
5 0,7
1,96
RB
4,3
2,2 k
1,94
62
Contoh soal 4:
Tentukan harga tegangan pada semua simpul
dan arus pada semua cabang. Asumsikan =
100
Gambar 18
63
Gambar 18
64