You are on page 1of 23

Identifikasi Komposisi Litologi

Berdasarkan Log Kombinasi


KELOMPOK 5 :
Ryanuar Bachtiar (111130030)
Putri Aulia S (111130076)
Dede Yoga S (111130082)
Okto ferdinan R (111130142)
Vena Monica R
Wildan Akbar P
Gilang Raga
Falndy Turangga

Outline
Pendahuluan
Tujuan
Metode dan Persyaratan
Langkah Kerja dan Studi Kasus
Pustaka

Pendahuluan
Dalam petrofisika penilaian formasi hampir tidak pernah ada
korespondensi langsung antara pengukuran log dengan
besaran formasi yang hendak diukur, karena itu diperlukan
solusi simultan lithologi. Pendekatan dilakukan dengan
merepresentasikannya dalam bentuk plot silang (cross-plot),
terutama neutron density cross-plot dan berbagai plot
lainnya (M-N plot oleh Burke et. al. (1969) atau MID plot oleh
Clavier & Rust (1976)) yang menambahkan pula sonic travel
time untuk mengidentifikasi volume mineral.

Tujuan
Menentukan
komposisi
mineral
pembentuk
batuan dengan referensi kalibrasi empiris respons
berbagai mineral utama pembentuk batuan.

Metode dan Persyaratan


M - N plot
MID plot
Litho - Density - Neutron Plot
Untuk M-N dan MID plot diperlukan data

dari Density, Neutron, dan Sonic Log


Untuk Litho-Density-Neutron Plot diperlukan
data dari Litho, Density, dan Neutron Log

Metode dan Persyaratan

M-N cross plot


M-N crossplot digunakan untuk
interpretasi
litologi
dengan
kandungan campuran mineral
yang
kompleks.
Plot
ini
menggabungkan
data
dari
ketiga log porositas untuk
memberikan litologi tergantung
jumlah harga M dan N.

M-N cross plot (Prosedur)


Siapkan data pendukung
Baca defleksi Log Density ( b ), Log Neutron ( N ) dan Log Sonic ( t)
Hitung harga M dan N berdasarkan rumus berikut :

Keterangan
Tf
= waktu interval transit dari fluida (189 untuk fresh mud dan 185 untuk salt
mud)
t
= waktu interval transit dari log
t
= densitas fluida (1.0 untuk fresh mud dan 1.1 untuk salt mud)
b
= densitas bulk formasi
N = porositas neutron formasi dari log Compensated Neutron atau log Sidewall
Neutron Porosity
Nf = porositas neutron fluida (gunakan 1.0)

Plot harga M dan N pada M-N cros plot/ CP=8 (dari buku Schlumberger

Log Interpretation Charts, 1997) untuk mengidentifikasi campuran


mineral pembentuk batuan dan komposisinya.

M-N cross plot (studi kasus)


Contoh Perhitungan:
Porosity log dari lapisan 1 dan 2 memberikan data
sebagai berikut :
Lapisan 1 :
t
= 67 sec/ft
b = 2.05 gr/cc
CNL = 0
f = 1.00 gr/cc

Lapisan 2 :
T = 63 sec/ft
b = 2.05 gr/cc
CNL = 27 pu

M-N cross plot (studi kasus)


HASIL :
Plot harga M dan N pada
CP=8 menyatakan litologi
lapisan 1 adalah salt.
Plot harga M dan N pada
CP-8 menyatakan litologi
lapisan 2 adalah dolomit.

MID cross plot


The MID or matrix identification
crossplot
uses
the
apparent
volumetric cross section (tmaa) and
the apparent matrix grain density
(maa) to identify minerals. tmaa
represents the projection of the
volumetric photoelectric absorption
index, t (the product of Pe and
electronic density), to the value at
zero porosity. maa results from a
mathematical projection of the bulk
density of an interval to its value at
zero porosity. These projections to
zero porosity effectively eliminate
variance due to porosity, resulting in a
variance mainly due to lithology.

MID cross plot (Prosedur)


Baca defleksi Log Density-Neutron dan Log Neutron-Sonic
Tentukan total apparent porosity (ta ) dengan menggunakan salah

satu cara penentuan ta sesuai dengan data macam log yang tersedia
pada langkah 1. Jika harga f tidak sama dengan 1.0 gr/cc kalikan
harga total yang didapat dengan harga pengali menurut tabel 1.
Tentukan harga kerapatan jenis (density), matrik batuan terbaca (
maa ) dengan menggunakan CP-14
Tentukan harga travel time gelombang suara dalam matrik terbaca
(tmaa) dengan menggunakan CP-14
Plot harga ( maa ) dari langkah 3 dan harga (tmaa) dari langkah 4
pada MID plot (CP-15)

MID Cross Plot (Studi Kasus)


Contoh Perhitungan:
Porosity log dari lapisan 1 dan 2 memberikan data
sebagai berikut :
Diketahui :
Lapisan 1
t
= 67 sec/ft
b = 2.04 g/cm3
CNL
= -3
f = 1.0 g/cm

Lapisan 2
= 63 sec/ft
b = 2.46 g/cm3
CNL
= 24 p.u.

MID Cross Plot (Studi Kasus)

DIDAPAT :
Lapisan 1
aND
= -1
aNS
= -1

Lapisan 2
aND
= 21
aNS
= 21

MID Cross Plot (Studi Kasus)


Didapat :
Lapisan 1
tmaa = 66 sec/ft
maa = 2.03 g/cm3
Lapisan 2
maa = 2.85 g/cm3
tmaa = 43.5 sec/ft

MID Cross Plot (Studi Kasus)

Kesimpulan :
komposisi untuk Lapisan
1 adalah garam, dan
Lapisan
2
adalah
dolomit

Litho-Density-Neutron Plot

Teknik
plot
silang
lain
yang
digunakan untuk mengidentifikasikan
litologi adalah dengan menggunakan
log
Litho-Density.
Plot
ini
menyilangkan matrix grain density,
maa,
dan
apparent
matrix
volumetric cross section, Umaa
(dalam satuan barns per sentimeter
kubik). Chart CP-1 dan CP-14
digunakan untuk penentuan ini.

Litho-Density-Neutron Plot (Prosedur)


Baca defleksi Log Litho (Pe), Log Density (b ) dan Log

Neutron (N)
Masukkan harga N dan b pada salah satu gambar dari
cara penentuan (ta) yang sesuai dan baca harga
porositas total terbaca (ta) (penentuan Porositas
berdasarkan NDS).
Tentukan harga densitas matrik batuan terbaca (maa)
dengan menggunakan Chart CP 14 seperti pada langkah 3.
Baca harga apparent index absorbtion (Umaa) dari Chart
CP 20). dengan memasukkan harga Pe, b kemudian ta
(hasil langkah 3) seperti terlihat pada urutan arah panah di
dalam Chart CP 20.
Dengan harga (Umaa) dari langkah 5 dan harga (maa)
dari langkah 4, plot kedua besaran tersebut - U plot
Chart CP 21.

Litho-Density-Neutron Plot (Studi


Kasus)
Diketahui :
Pe = 3.65
ta
= 16%

b = 2.52 g/cm3 (f = 1.0 g/cm3 )


maa = 2.81 g/cm3 (CP 14)

Keterangan
Pe = koefisien photoelectric absorbtion (barns/electric)
b = kerapatan jenis batuan, gr/cc
ta = porositas terbaca total (%)
maa = densitas matriks semua

Litho-Density-Neutron Plot (Studi


Kasus)

didapat Umaa = 10.9

Litho-Density-Neutron Plot (Studi


Kasus)

Kesimpulan
harga maa = 2.81 g/cm3 dan
Umaa = 10.9 diplot ke Gambar
5, sehingga didapat perkiraan
komposisi campuran adalah
60% dolomit dan 40% batugamping

Daftar Pustaka
John T. Dewan. Essentials of Modern Open Hole Log

Interpretation, Penn-Well Books, PennWell Publishing Company,


Tulsa, Oklahoma, 1983.
Schlumberger, Log Interpretation Charts, 1997
Adi Harsono, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log - Edisi 8, 1997
Schlumberger, "Log Interpretation Principles/Applications, 1989
George Asquith with Charles Gibson : "AAPG Methods in
Exploration Series Number 3 - Basic Well Log Analysis for
Geologist", The American Association of Petrolum Geologists,
1982
Sylvain J. Pirson, Hand Book of Well Analysis for Oil and Gas
Formation Evaluation, Prentice Hall Inc, Englewood, N.J. , 1963

You might also like