Professional Documents
Culture Documents
NI LUH WIDANI
Kasus
Seorang klien pria usia 52 th diantar ke UGD
dijemput brankard dengan keluhan sesak
nafas berat, demam dan penurunan
kesadaran.
TD 127/47 mmHg, S: 39,4oC, HR: 136x/mt RR:
37x/mt. Sa O2 68%
GDS 138 mg/dl, AGD: pH 7.14, PCO2 65, PO2
127, HCO3 21, BE -3, Tot CO2: 23, SaO2
97%. K: 6.2
Thorak foto: bercak kalsifikasi lapangan atas
paru kanan, fibrosis ringan di basal baru
bilateral. emphysema
ARDS
Adult Acute Respiratory Distress
Syndrome
Karakteristik:
Edema pulmonal (non kardiogenik)
Tiba-tiba & progresif
Meningkatnya infiltrat bilateral pada x-ray
Hipoxemia
Menurunnya compliance paru
Definisi
Kegagalan/ tidak adekuatnya pertukaran gas di alveoli ditandai
dengan
Sedang( 40 60 mmhg)
Etiologi
TRAUMA PULMONAL
LANGSUNG
Kontusi paru
Aspirasi
Inhalasi
Toksisitas
oksigen
Virus bakteri
pneumonia
TIDAK LANGSUNG
Sepsis
Shock
Uremia
Overdosis
Transfusi darah
masif
Proses injuri
lepas mediator kimia
Inflamasi
infiltrasi darah; cairan; disfungsi surfaktan
jalan napas terhambat (obstruksi bronkial & cairan interstisial)
compliance paru menurun
menurunnya kapasitas residu
HIPOXEMIA BERAT
Patogenesis
Epitelium alveolus tersusun oleh 2
Tipe sel pneumosit:
ARDS
FASE PROLIFERATIF :
Terjadi setelah fase eksudatif, ditandai dengan influks
danproliferasi fibroblast, sel tipe II, dan miofibroblast,
Menyebabkan penebalan dinding alveolus
Perdarahan menjadi jaringan granulasi seluler/ membran hialin
Merupakan fase menentukan: cedera bisa mulai sembuh atau
menjadi menetap,
FASE FIBROTIK/RECOVERY :
jika pasien bertahan sampai 3 minggu, paru
akan mengalam iremodeling dan fibrosis.
Fungsi paru berangsur-angsur membaik
dalam waktu1bulan,dan sangat bervariasi
antar individu,tergantung keparahan
cederanya
FASE ARDS
Prolifer
asi
Eksudat
if
1
4
Fibrosis
2
1
PATOFLOWDIAGRA
M
Manifestasi Klinis
Komplikasi
Diagnostik:
Kompensasi:
Pengkajian:
Crackles (+)
Retraksi iga (lihat manifestasi klinis)
Manajemen Medis:
Intubasi
Mekanisme Ventilasi
Suport sirkulasi, volume cairan adekuat, nutrisi
Oksigen, AGD, pulse oximetry, tes fungsi
pulmonal
PEEP: meningkatnya oksigenasi,
meningkatnya kapasitas residual fungsional
dan mempertahankan alveoli tetap terbuka
Inotropik / Vasopresir (meningkatkan Cardiac
output dan mengurangi tekanan darah
sistemik)
Kateter tekanan arteri pulmonal
Terapi farmakologi:
Vasodilator pulmonal
Terapi pengganti surfaktan
Terapi antioksidan
Kortikosteroid (mengurangi respon inflamasi,
meningkatkan stabilitas membran pulmonal)
Nutrisi: 35 45 kcal / kg / hari
AB jika ada infeksi
Sedasi untuk mengurangi kegelisahan.
Kecemasan selama manajemen ventilator
Keperawatan
POSISI
ISTIRAHAT (untuk mengurangi konsumsi
oksigen)
Modalitas pernapasan: ventilator, oksigen,
nebulizer, postural drainase, ETT, trakeostomi, suction,
bronkoskopi
FOKUS:
Support pernapasan
Cegah komplikasi
Atasi penyebab
Diagnosa Keperawatan