Professional Documents
Culture Documents
RESPIRATORY DISTRESS
SYNDROME)
ELIYANA YUNITA SARI
1410211125
DEFINISI
Suatu kegagalan fungsi paru dengan berbagai etiologi yang berbeda yang
menyebabkan terjadinya pengumpulan cairan di jaringan interstitial & alveolus
paru yang menyebabkan terjadinya Edema paru.
Ggn fungsi paru tjd akibat kerusakan alveoli yang difus shg tjd peningkatan
permeabilitas kapiler alveoli yg menyebabkan edema alveoli&interstitial yang
kaya air, protein dan larutan plasma.
Epidemiologi
+- 150.000/tahun
Penyebab terbesar: sepsis 50%, trauma 15%, Cardiopulmonary bypass 15%, viral
pneumoni 10%.
Etiologi
Umum:
Kerusakan alveolar yang merata
Trombosis mikrovaskular paru
Agregasi sel-sel radang
Stagnansi aliran darah di dalam paru
Etiologi
Hipoksia :
Bingung, gelisah, penurunan kesadaran
Takipnea
Dispnea (nafas pendek)
Takikardi
Peningkatan nadi dan tekanan darah
Sianosis
3 Fase ARDS
Fase I
Terjadi dalam 24 jam setelah kerusakan endotel dan kebocoran cairan ke dalam interstitial pulmonal yang
kaya protein dan fibrin.
Tjd respon inflamasi diserati kerusakan parenkim pulmonal, pengeluaran mediator&komplemen,
mobilisasi makrofag.
Fase II (proliverative)
tjd pada hari ke-7-10. sel alveolus tipe I dan II telah rusak shg tjd penurunan produksi
surfaktan, alveolus mudah kolaps yg menyebabkan ggn pertukaran gas
dan mulai tjd fibrosis
Fase III (fibrotic)
tjd pada minggu ke 2-3. terjadi fibrosis paru yang menyebabkan penurunan compliance paru
dan memperburuk hipoksemia
Pemeriksaan Penunjang
Px LAB
Leukositosis (sepsis)
Anemia
Trombositopenia (refleksi inflamasi sistemik&keruskan endotel)
Px AGD
Hipoksemia, hipokapnia (krn terjadi hiperventilasi)
Dapat menjadi hiperkapnia pada keadaan berat & emfisema krn sudah tidak mampu kompensasi
lagi
Alkalosis respiratorik asidosis respiratorik
Px Rontgen
Terdapat infiltrate pada kedua lapang paru
Tatalaksana