You are on page 1of 23

SEAGRASS

Oleh :
Nama : Ardiansyah Desmont Puryajati
NIM : 26020216130069
Kelas : Oseanografi - B
SEAGRASS

Menurut Susetiono (2004), Lamun (seagrass) adalah


tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang seluruh
proses kehidupan berlangsung di lingkungan perairan
laut dangkal.
Menurut Tuwo (2011), Lamun merupakan satu satunya
tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbunga yang
memiliki daun, batang, dan akar sejati yang telah
beradaptasi untuk hidup sepenuhnya di dalam air laut
POLA HIDUP

Pola hidup lamun sering berupa hamparan, maka


dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed)
yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu
area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis
atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang (Den
Hartog, 1970).
SIFAT SEAGRASS

Menurut Den Hartog (1970) Sifat dari Seagrass (Lamun) :


1) Mampu hidup di media air asin.
2) Mampu berfungsi normal dalam kondisi terbenam.
3) Mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembang baik.
4) Mampu melakukan penyerbukan dan daun generafit dalam
keadaan terbenam.
MORFOLOGI SEAGRASS

Menurut Tengke (2010), Klasifikasi lamun adalah


berdasarkan karakter tumbuh-tumbuhan. Selain
itu, genera di daerah tropis memiliki morfologi
yang berbeda sehingga perbedaan spesies dapat
dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan
anatomi.
Enhalus acoroides

1. Tumbuhan tropis.
2. Rhizomanya tertanam di dalam substrat.
3. Pada akar terdapat rambut bisus.
4. Daun-daunnya sebanyak 2/4 helai yang
ujungnya membulat.
5. Panjang daun lebih dari 1 m dan lebarnya 1,5
cm.
6. Buah berbentuk bulat telur berukuran 4-7 cm.
Halophila ovalis

1. Memiliki tangkai ramping, berdiameter 1 mm, hampir tidak


berwarna dan merayap.
2. Sepanjang tangkai yang merayap muncul daun-daun berpasangan ke
atas dibawah permukaan air.
3. Akar-akarnya kecil ramping ke bawah, kedalam tanah.
4. Daun-daun bundar telur tipis berwarna hijau dengan warna
kemerah-merahan berukuran panjang 10-15 mm dan lebar 5-10 mm.
5. Masing-masing daun ditunjang oleh tangkai berukuran panjang 8-15
mm dan diameter 0,5 mm.
6. Memiliki bunga berkelamin tunggal dan soliter.
Halophila ovalis
Halophila minor

1. Daun berbentuk bulat telur


dengan ukuran 7-14 mm dan
jumlah urut daun 3-8
pasang.
2. Mampu hidup di perairan
berlumpur.
3. Mudah patah.
Cymodocea rotundata

1. Bentuk daunnya melengkung


bagian pangkalnya menyempit
dan ke arah ujung agak melebar.
2. Panjang dan lebarnya berkisar
5-15 m dan 2-4 mm.
3. Pada ujung daunnya bergerigi
dengan tulang daun berjumlah
13-17.
Thalassia henprichii

1. Mempunyai rimpang agak membulat, daun tebal dan agak


melengkung.
2. Bunga jantan mempunyai tangkai pendukung pendek
sekitar 3 cm.
3. Bunga betina memiliki tangkai pendukung lebih pendek
sekitar 1 1,5 cm.
4. Buahnya terbagi dalam 8 20 keping yang tidak
beraturan.
5. Hidup berdampingan dengan jenis lainnya.
Thalassia henprichii
Halodule uninervis

1. Lamun sublittoral yang ditemukan di pertengahan pasut


hingga kedalaman 20 m.
2. Massuk dalam famili potamogetonaceae.
3. Daun Parvozosterids, dengan daun memanjang dan sempit.
4. Ujung daunnya berbentuk trisula dengan satu vena sentral
yang membujur dengan ukuran lebar daun 1-1,7 mm.
5. Umur daun berkisar 55 hari dengan produksi sebanyak 38
tegakan/tahun.
Halodule uninervis
Syringodium isoetifolium

1. Termasuk famili
Potamogetonaceae.
2. Memiliki ligula seperti pada famili
Hydrocaritaceae.
3. Ditemukan di wilayah Indo-Barat
Pasifik Tropis.
4. Jarang ditemukan di daerah
intertidal dangkal.
HABITAT

Menurut Barber (1985) , Lamun


hidup dan terdapat pada daerah mid-
intertidal sampai kedalaman 0,5-10
m, dan sangat melimpah di daerah
sublitoral. Jumlah spesies lebih
banyak terdapat di daerah tropik dari
pada di daerah ugahari .
SEAGRASS SEBAGAI
KOMUNITAS

Habitat lamun dapat dilihat


sebagai suatu komunitas, dalam hal
ini suatu padang lamun merupakan
kerangka struktur dengan tumbuhan
dan hewan yang saling
berhubungan.
SEAGRASS SEBAGAI EKOSISTEM

Habitat lamun dapat juga dilihat sebagai suatu


ekosistem, dalam hal ini hubungan hewan dan
tumbuhan tadi dilihat sebagai suatu proses yang
dikendalikan oleh pengaruh-pengaruh interaktif dari
faktor-faktor biologis, fisika, kimiawi.

Ekosistem padang lamun pada daerah tropik dapat


menempati berbagai habitat, dalam hal ini status
nutrien yang diperlukan sangat berpengaruh. Lamun
dapat hidup mulai dari rendah nutrien dan melimpah
pada habitat yang tinggi nutrien.
KARAKTERISTIK
VEGETATIF

Menurut Den Hartog (1967), karakteristik pertumbuhan lamun dapat dibagi enam kategori
yaitu;
1. Parvozosterids, dengan daun memanjang dan sempit: Halodule, Zostera sub-marga
Zosterella.
2. Magnozosterids, dengan daun memanjang dan agak lebar: Zostera sub-marga Zostera,
Cymodocea dan Thalassia.
3. Syringodiids, dengan daun bulat seperti lidi dengan ujung runcing: Syringodium
4. Enhalids, dengan daun panjang dan kaku seperti kulit atau berbentuk ikat pinggang
yang kasar Enhalus, Posidonia, Phyllospadix.
5. Halophilids; dengan daun bulat telur, elips, berbentuk tombak atau panjang, rapuh dan
tanpa saluran udara: Halophila
6. Amphibolids, daun tumbuh teratur pada kiri dan kanan: Amphibolis, Thalassodendron,
dan Heterozostera.
PERAN SEAGRASS

Menurut Azkab (1988), peranan lamun di lingkungan


perairan laut dangkal sebagai berikut:
1. Sebagai produsen primer.
2. Sebagai habitat biota.
3. Sebagai penangkap sedimen.
4. Sebagai pendaur zat hara.
MANFAAT SEAGRASS

Menurut Philips & Menez (1988), Secara tradisional lamun dapat


dimanfaatkan untuk :
1. Kompos dan pupuk.
2. Cerutu dan mainan anak-anak.
3. Dianyam menjadi keranjang.
4. Tumpukan untuk pematang.
5. Mengisi kasur.
6. Dimakan.
7. Jaring ikan.
MANFAAT SEAGRASS

Selain secara tradisional dapat juga dimanfaatkan pada


zaman modern ini seperti :
1. Penyaring limbah.
2. Stabilizator pantai.
3. Bahan untuk pabrik kertas.
4. Makanan.
5. Obat-obatan.
6. Sumber bahan kimia.
TERIMA KASIH

You might also like