Pendahuluan Pengolahan bahan galian mineral processing, mineral dressing, ataupun mineral beneficiation; batubara: coal washing atau coal preparation
proses/operasi dimana bahan galian diolah sedemikian rupa
dengan mempergunakan perbedaan sifat fisika sehingga menghasilkan produkta yang dapat dijual dan produkta yang tidak berharga, dengan tidak mengubah sifat fisik/kimia bahan galian yang bersangkutan Bahan Galian Pengolahan Produkta Berharga Bahan Galian
Produkta Tak Berharga
Di alam, umumnya bahan galian tambang jarang ditemukan dalam
keadaan mempunyai kadar mineral atau logam berharga yang tinggi dan siap untuk dijual atau cocok untuk diproses lebih lanjut, seperti peleburan. Tujuan Pengolahan Bahan Galian: mempersiapkan/menghasilkan produkta dengan dengan spesifikasi tertentu (kadar mineral/logam tertentu) sehingga siap untuk dijual atau untuk diproses lebih lanjut Produkta (konsentrat) yang dihasilkan harus memenuhi syarat-syarat: 1. Syarat Teknis Kadar metal berharga harus > kadar minimum tertentu Contoh: Cu > 20%, Pb > 50%, Zn > 50%
Kadar impurities (pengotor) harus < kadar maks. tertentu
Contoh: impurities dari Cu biasanya As, Sb, Bi, Ni, Zn As < 0.5%, Sb < 0,2%, Bi < 0,05%, Ni < 0,3%, Zn < 5%
Ukuran (untuk peleburan dan pengangkutan) harus > ukuran
min. tertentu
Kandungan air harus < kadar maks. tertentu
Umumnya PBG dilakukan dengan cara basah dihasilkan konsentrat basah shg harus dikeringkan. 2. Syarat Ekonomis Harus didapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Bila mengolah bijih kompleks, usahakan dihasilkan konsentrat utk setiap mineral berharga. Konsentrat (terdiri dari beberapa mineral berharga) Bijih kompleks
Beberapa konsentrat yang masing-
masing terdiri dari mineral berharga
Kehilangan mineral berharga ke dalam tailing
(buangan) sekecil mungkin
Ongkos pengolahan diperkecil dengan mengolah bijih
bertonase besar (kapasitas pabrik cukup besar) Keuntungan-keuntungan PBG: 1. Mengurangi ongkos pengangkutan sebagian besar gangue mineral telah dibuang.
2. Kehilangan logam berharga dalam terak (peleburan) atau residu
proses ekstraksi (leaching) dapat dikurangi.
3. Mengurangi biaya proses peleburan/pemurnian secara keseluruhan,
karena: Jumlah fluks (bahan imbuh) yang dipakai berkurang Kapasitas proses bertambah
4. Memungkinkan utk melakukan penambangan dengan skala besar utk
bijih berkadar rendah shg biaya lebih murah dibandingkan jika dilakukan metoda penambangan secara selektif yg membutuhkan biaya tinggi.
5. Memungkinkan untuk mengolah bijih berkadar sangat rendah jika
pabrik pengolahan berjalan dgn efisien dan dengan biaya rendah. Penggolongan Bahan Galian
Berdasarkan kepentingan industri dan pemanfaatannya,
bahan galian dapat dibedakan: 1. Bijih (ore) : bahan galian dengan mineral tertentu tertentu terkonsentrasi dalam jumlah yang cukup untuk diolah/diekstrak logamnya dengan menguntungkan.
Mineral bijih (ore mineral atau mineral berharga) mineral dari
mana logamnya diekstrak, mineral lainnya mineral gangue (mineral tidak berharga). Bijih diklasifikasikan sebagai: a. Bijih native: logam dalam bijih berada dalam bentuk unsur seperti emas (Au) dan tembaga (Cu)
b. Bijih sulfida: mineral bijih berkomposisi sulfida, seperti:
chalcopyrite CuFeS2, galena PbS, sphalerite ZnS
c. Bijih oksida: mineral bijih berkomposisi oksida, karbonat, sulfat,
atau silikat. Contoh: hematit Fe2O3, garnirit H2(NiMg)SiO4, Azurit 2CuCO3.Cu(OH)2
d. Bijih kompleks: bijih yang mengandung lebih dari satu mineral
berharga, misalnya bijih sulfida yang mengandung galena, chalcopyrite, dan sphalerite disebut bijih kompleks sulfida Pb, Cu, Zn 2. Mineral Fuel (bahan bakar): bahan galian yang dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti batubara dan minyak bumi.
3. Bahan galian industri atau non-metallic mineral:
bahan galian yang secara keseluruhannya dimanfaatkan oleh karena memiliki sifat-sifat fisik tertentu seperti kekuatan, kehalusan, keindahan, dsb.