STAINLESS STEEL AUSTENITIC DI LABORATORIUM PT IDEMITSU LUBE TECHNO INDONESIA MARSYA MASYITA SAWITRI DIAH AYU K 2016710450253 2016710450260 KOROSI Korosi Sumuran Pitting corrosion disebut juga korosi sumur karena pada permukaan logam hanya berupa lubang, tetapi memanjang dan melebar ke bagian dalam logam. Pitting corrosion disebabkan oleh lingkungan (kimia) yang mengandung ion agressive seperti klorida, bromida, iodida, fluorida dan sulfat yang menyebabkankerusakan secara mekanik atau kimia pada lapisan oksida pasif. Mekanisme terjadinya pitting corrosion Film breakdown Pit initiation Pit growth Stainles Steel Stainless steel adalah material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengaratan logam). Stainless Steel Austenitic Austenitic memiliki kandungan chrome pada kisaran17% 25% dan Nikel pada kisaran 8 20% dan beberapa unsur / elemen tambahan dalam upaya mencapai sifat yang di inginkan Water Separability ASTM D 1401 Merupakan metode pengujian lubricants yaitu kemampuannya terpisah dengan air pada temperature sesuai dengan metode ASTM D 1401 atau pengujian emulsi dibentuk dengan mengaduk air dan sampel minyak pelumas, dengan memanaskan Bath pada temperature tertentu. Kemungkinan Penyebab Korosi pada Handle Alat Suhu pada kolom bath water separability Adanya proses agitasi/pengadukan Kontak udara ruang Pengaruh ion klorida terhadap korosi alat Pengaruh pH pada sample lubricant yang akan diuji Adanya tumpahan sample Adanya akumulasi debu Keadaan Humidity/ Kelembaban relative Penangulangan/ Tindakan Preventive Korosi Pitting pada Perancangan alat sesuai bahan alat Coating Inspeksi rutin Pemeliharaan kebersihan Pengendalian lingkungan Amplas Menyimpan bahan-bahan korosif sebaik mungkin Dilakukan penggantian parts U K A T H O N Y
Perancangan alat uji korosi salt spray chamber dan aplikasi pengukuran laju korosi plat body automobiles produksi Eropa dan produksi Jepang pada media NaCl dengan variasi konsentrasi