Professional Documents
Culture Documents
Wilayah
Pemukiman
kp. Cilosari
,Kemijen
Semarang
Permasalahan yang ada :
Permasalahan Fisik :
1. Polder yang tidak berfungsi secara maksimal
2. MCK yang tidak terawat dengan baik
3. Lebar dan dalam selokan yang tidak standart
Digunakan
KEUNTUNGAN
Air hasil penyaringan cukup bersih untuk keperluan
rumah tangga.
Membuatnya cukup mudah dan sederhana
pemeliharaannya.
Bahan-bahan yang digunakan mudah didapatkan di
daerah pedesaan.
KERUGIAN
Pemeliharaan memerlukan ketelitian dan cukup memakan
waktu seperti :
Drum pengendapan dan drum penyaring harus
dibersihkan, jika aliran air yang keluar kurang lancar. Ijuk,
kerikil, potongan bata, pasir dicuci bersih, kemudian
dijemur sampai kering.
Arang tempurung biasanya paling lama 3 bulan sekali
harus diganti dengan yang baru.
Tidak bisa digunakan untuk menyaring air yang
mengandung bahan-bahan kimia seperti air buangan dari
pabrik, karena cara ini hanya untuk menyaring air keruh,
tapi bukan menyaring air yang mengandung zat kimia
tertentu.
Untuk keperluan air minum harus dimasak terlebih dahulu
sampai mendidih.
DINDING DARI SAMPAH
Jika menggunakan dinding batu bata saat ini bisa
terbilang lumayan mahal, berdasarkan pengalaman
saya dinding konvensional yang menggunakan bata
merah tebal 1/2 bata bisa mencapai Rp. 120.000 /m2.
Memanfaatkan sampah sebagai dinding rumah kita.
hasil akhirnya akan sama seperti dinding yang terbuat
dari bata.
Langkah - langkahnya adalah
Pasang kawat ayam (Kawat ayakan) ukuran lubang 2,5 Cm pada kolom praktis di bagian luar dan dalam bangunan (2 lapis) seperti gambar berikut
Isi dengan sampah pada bagian dalam kawat ayam tersebut, usahakan sampah non organik (plastik, logam, kain dll) dan
padatkan sewajarnya, lalu plesterlah pada sisi luarnya menggunakan adukan pada umumnya yaitu 1 Semen : 4 Pasir
seperti gambar berikut
Lanjutkan dengan acian (menutup permukaan plesteran dengan adonan semen+air) lalu dilakukan pengecatan
stelah acian dirasa kering (minimal 24 jam stelah acian selesai dikerjakan)
Dari penggunaan sampah tersebut kita dapat mengambil beberapa keuntungan
dibanding dinding batu bata, diantaranya adalah : 1. Kita dapat mengurangi sampah
yang ada di lingkungan kita 2. Kita lebih menghemat biaya karena berdasarkan
kalkulasi per m2 dibutuhkan biaya sebagai berikut :
a) Harga Bahan Kawat ayam = Rp. 10.000 /m2
b) Harga Pasir (0.03 m3 x Rp. 95.000) = Rp. 2.850 /m2
c) Harga Semen (13 kg x Rp. 1.100) = Rp. 8.800 /m2 *Termasuk acian
d) Upah plester dan acian = Rp. 27.000 /m2
e) Upah isi sampah = Rp. 5.000 /m2
Total = Rp. 53.650 /m2
Dibandingkan dengan dinding batu bata akan menghemat biaya sebesar Rp. 66.350.
Analisa hitungan di atas sengaja dibuat bahwa sampah asumsinya gratis. Kalaupun beli
tentu juga harganya tidak akan terlalu mahal. Mungkin tetangga kita akan sangat
senang memberikan sampahnya secara gratis.