You are on page 1of 19

PUSAT-PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

(RESPONSIBILITY CENTERS)

PUSAT LABA (PROFIT CENTER)


Pusat Laba (Profit Center)
Pertimbangan Umum
Unit Bisnis sebagai Pusat laba
Pusat Laba Lain
Pengukuran Profitabilitas
Pertimbangan Umum
Pusat laba terjadi apabila suatu unit dalam organisasi diberi
tanggung jawab fungsi produksi dan fungsi pemasaran
Seluruh perusahaan pada level tertentu diorganisir secara
fungsional
Perbedaan antara organisasi fungsional dan organisasi
divisional adalah kontinum
Otorisasi penuh untuk menghasilkan laba tidak pernah
dilimpahkan kepada segmen bisnis
Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Pertanggungjawaban
Laba
1. Manajer harus memiliki informasi relevan untuk
melakukan trade-off expense/revenue
2. Harus ada cara untuk mengukur efektivitas manajer dalam
melakukan keputusan trade-off tersebut

Praktek Pusat Laba


1. Lebih dari 90% dari perusahaan di Amerika memiliki pusat
laba atau unit bisnis
2. Kantor Cabang seperti Bank-Bank, Chain Stores, Hotel dan
Fastfood merupakan contoh pusat laba
Manfaat Pusat Laba
Keputusan Operasional dapat dipercepat
Kualitas keputusan dapat diperbaiki
Beban manajemen kantor pusat dapat dikurangi
Kesadaran laba dapat ditingkatkan
Pengukuran kinerja dapat diperluas
Manajemen didorong imajinasi dan inisiatifnya
Dapat dipakai sebgai dasar pelatihan manajemen
Dapat digunakan sebagai tempat para spesialis dan pakar
(strategi diversifikasi)
Manajemen puncak dapat informasi laba
. Meningkatkan kinerja kompetitif
Permasalahan pada Pusat Laba
Manajemen puncak kehilangan kendali
General Management mungkin tidak terdapat dalam organisasi
fungsional
Dapat terjadi persaingan antar unit
Peningkatan friksi
Menekankan pada profitabilitas jangka pendek
Tidak ada jaminan bahwa optimalisasi pusat laba akan
mengoptimalisasi perusahaan secara keseluruhan
Terjadi penambahan biaya
Unit Bisnis sebagai Pusat Laba
Manajer unit bisnis cenderung mengendalikan sumber-sumber
untuk:
- Pengembangan produk
- Manufacturing
- Pemasaran
Posisi ini dapat mempengaruhi keputusan pendapatan dan beban
Ada beberapa kendala dalam hubungannya dengan pusat laba,
yaitu
Kendala dari unit bisnis lainnya:
- Agar pusat laba menjadi otonomus, maka harus dapat
melakukan keputusan sebagai berikut:
1. Keputusan Produksi (produk apa yang dibuat dan dijual)
2. Keputusan Pengadaan (bagaimana mendapatkan
atau membuat barang atau jasa)
3. Keputusan Pemasaran (bagaimana, di mana dan berapa)
- Semakin terintegrasi suatu perusahaan, semakin sulit
melimpahkan wewenang kepada sebuah pusat laba
Kendala dari Manajemen Korporasi
Kendala dari manajemen korporasi dapat dikelompokkan menjadi
tiga kategori:
1. Hambatan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan
strategi, terutama keputusan keuangan
2. Timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan
3. Timbul dari sisi ekonomis adanya suatu sentralisasi
Pusat Laba Lainnya
Unit-unit Fungsional
- Pemasaran
- Manufaktur
- Unit Pendukung dan Pelayanan
Organisasi lain
- Kantor Cabang
- Retail, Hotel, and Fastfood Cains
Pengukuran Profitabilitas
Kinerja Manajemen
- Memfokuskan apa yang telah dlakukan manajemen dalam
perencanaan, koordinasi, dan pengendalian aktivitas sehari-
hari pusat laba pemberian motivasi
Kinerja Ekonomik
- Memfokuskan pada apa yang telah dilakukan pusat laba
sebagai entitas ekonomi
Mengukur Profitabilitas
Dua jenis pengukuran profitabilitas yang digunakan dalam
mengevaluasi pusat laba:
1. Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus pada
bagaimana hasil kerja para manajer.
2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana
kinerja pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi
Jenis-jenis Ukuran Kinerja
1. Contribution Margin atau marjin kontribusi (Sales VC)
2. Direct Profit atau laba langsung (CM FC)
3. Control Profit atau laba terkontrol
4. Income Before Taxes atau pendapatan sebelum pajak
5. Net Income atau pendapatan bersih (IBT Tax)
Contribution Margin
Biaya tetap biasanya tidak terkendali, sehingga manajer harus
terfokus untuk memaksimalkan selisih antara penjualan dan VC
(namun ada biaya tetap yang terkendali yaitu discreationary FC)
Dianggap manajer pusat laba menjaga biaya dicreationary
sesuai dengan anggaran yang telah disepakati
Jika biaya administrasi tidak berubah dalam jangka pendek,
manajer pusat laba dapat mengendalikan efisiensi dan
produktivitas karyawan
Direct Profit
Mengukur jumlah kontribusi pusat laba terhadap overhead
umum dan laba korporasi
Memasukkan seluruh laba yang terjadi pada pusat laba, tanpa
mengindahkan terkendali tidaknya biaya tersebut
Kelemahan utama cara ini adalah tidak mengakui manfaat
motivasi pembebanan biaya dari kantor pusat
Controllable Profit
Dibagi menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
Biaya yang dibebankan pada pusat laba adalah biaya
Controllable Profit yang dapat dikendalikan oleh pusat laba
Laba terkendali tidak dapat diperbandingkan dengan data
duplikasi dari perusahaan lain yang sejenis
Income Before Taxes
Seluruh overhead Controllable Profit dibebankan pada pusat
laba
Dasar alokasi biasanya adalah jumlah relatif biaya yang terjadi
pada pusat laba
Dua argumen yang tidak disetujui:
- Biaya Controllable Profit (biaya keuangan, akuntansi,
SDM tidak terkendali oleh pusat laba)
- Sulit untuk menerima dasar alokasi yang dapat mencerminkan
biaya yang disebabkan oleh pusat laba
Argumen yang menyetujui alokasi overhead Controllable
Profit:
- Pelayanan kantor pusat cenderung membesar untuk
meningkatkan dasar kekuasaannya dan membuat pusat laba
sebaik mungkin
- Kinerja pusat laba lebih realistis dan dapat diperbandingkan
dengan perusahaan lain yang juga mengeluarkan biaya yang
sejenis
- Manajer pusat laba diberi pesan bahwa pusat laba tidak
mendapatkan laba tanpa menutup seluruh biaya yang terjadi,
termasuk alokasi biaya Controllable Profit. Dengan
demikian, manajer pusat laba didorong untk melakukan
keputusan jangka panjang yang optimum (pricing, product
mix, dan sebagainya)
- Overhead Controllable Profit yang dialokasikan ke pusat laba
sebaiknya adalah anggaran overhead, bukan overhead
sesungguhnya
Net Income
Dua argumen yang tidak disetujui:
1. Persentase pajak selalu sama, sehingga tidak ada manfaatnya
(kecuali untuk pusat laba di luar negeri)
2. Keputusan yang terkait dengan pajak biasanya dilakukan
Controllable Profit

You might also like