You are on page 1of 24

Dian Marini

Dina Fika Nada


Argentometri merupakan salah satu cara untuk
menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang
dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan
endapan dengan ion Ag+.
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah
dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar
garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume
larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion
Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam
larutan pemeriksaan dapat ditentukan. (Underwood,
1992)
Titrasi argentometri metode Fajans didasarkan dengan
penggunaan indikator adsorbsi.

Indikator adsorbsi adalah senyawa organik biasanya


bersifat fluoresen (fluorescein, eosin) dimana
mengalami perubahan struktur pada saat mereka
diadsorbsi oleh partikel endapan, sehingga mengalami
perubahan warna
Pada saat awal titrasi dan sebelum titik ekuivalen
terjadi maka endapan yang terbentuk AgCl akan
menarik ion Cl- (X) sebagai lapisan adsorbsi primer
yang selanjutnya ion klorida (halida) ini akan meraik
ion Na+ sebagai lapisan adsorbsi sekunder.

Namun pada saat titik ekuivalen terjadi dan


terdapatnya kelebihan ion Ag+ karena penambahan
sedikit larutan titran guna mendapatkan titik akhir
titrasi maka endapat AgCl akan segera mengadsorbsi
ion Ag+ sebagai lapisan adsorbsi prime, akibat dari hal
ini seluruh permukaan endapan akan bermuatan
positif dan mengadsorbsi indikator.
Dapat melakukan standardisasi larutan AgNO3 dan NaCl
dengan metode Fajans.
Penentapan kadar Cl dalam garam dapur dengan
menggunakan metode Fajans
1. Statif
2. Clamp
3. Funnel
4. Mixer
5. Buret 50 ml
6. Dropping Pipet
7. Analytical Balance
8. Volumetric flask
9. Erlenmeyer
10. Beaker Glass
11. Volumetric Pipet and Pipet Filler Bulb
1. NaCl powder
2. Standard solution of NaCl 0,1N
3. Standard solution of AgNO3 0,1 N
4. Fluoresein
5. AgNO3 powder
6. Aquades
Pembuatan larutan standar AgNO3 0,1 N 500 ml

8,496 gram AgNO3

Solvent/ aquades

Added into beaker


glass
Added into
Graduated
Volumetric 500 ml
Shaked until
homogen
Diluted with
aquades 500 ml
Pembuatan larutan NaCl 0,1 N 500 ml

2,925 gram NaCl


sample Put in beaker glass

Put in graduated
Flask
Dissolved with
aquades

Shaked until
homogen
Diluted with
aquades until 500
ml
25ml NaCl 0,1 N

Added into erlenmeyer Added with 10 drops of


floureceins

Titrated with AgNO3 until


occurred color change Produce greenish yellow
from greenis yellow until solution
produce pink precipitate

Write the volume of


AgNO3 needed Repeat the titration 3x
Penetapan kadar Cl dalam garam dapur

25ml NaCl 0,1 N

Added into erlenmeyer Added with 5 drops of


floureceins

Titrated with AgNO3 until


occurred color change Produce greenish yellow
from greenis yellow until solution
produce pink precipitate

Write the volume of


AgNO3 needed
Repeat the titration 3x
Standardisasi AgNO3 dengan NaCl dengan
indicator absorbsi (flourescein)

Volume Perubahan Warna


Volume
AgNO3 Endapan
NaCl (ml)
(ml) Awal Akhir

Merah
25 26,7 Kuning Orange
Muda
Kuning Merah
25 26,3 Orange
Muda
Kuning Merah
25 26,2 Orange
Muda
Penetapan kadar Cl dalam garam dapur

Volume I II Average

Sample 25 ml 25 ml 25 ml
Garam

Larutan 34 ml 33,8 ml 33,9 ml


AgNO3
Massa yang diperlukan dalam pembuatan larutan
standar AgNO3 0,1 N 500ml
Massa yang diperlukan dalam pembuatan larutan NaCl 0,1 N
sebanyak 500 ml
Standardisasi AgNO3 dengan NaCl dengan
indicator absorbsi (flourescein)
Penentuan kadar Cl dalam garam dapur
Standardisasi AgNO3 dengan NaCl dengan
indicator adsorbsi (flourescein)
Larutan AgNO3 distandardisasi dengan menggunakan
metode Fajans. Metode ini menggunakan indikator adsorbsi
yaitu merupakan zat yang dapat diserap pada permukaan
endapan, sehingga dapat menimbulkan warna. Indikator
adsorbsi yang digunakan yaitu Fluorescein Pada proses
standarisasi ini digunakan 25 ml NaCl kemudian ditambah
dengan 10 tetes fluorescein, yang menyebabkan larutan
berwarna kuning.
Setelah dititrasi dengan AgNO3, maka warna kuning akan
berubah menjadi orange dengan endapan berwarna merah
muda, hal ini yang menunjukkan titik equivalen tercapai.
Reaksi yang terjadi yaitu:
AgNO3 (aq) + NaCl (aq) AgCl + NaNO3(aq)
Endapan merah muda dapat terbentuk karena adanya pengaruh
warna flourescein. Struktur Flourescein sebagai berikut:
Pada titrasi standardisasi AgNO3 dengan NaCl
menggunakan indicator adsorbsi (flourescein) ini dibutuhkan
volume AgNO3 rata-rata sebanyak 26,4 ml. Berdasarkan pada
perhitungan diatas diperoleh normalitas AgNO3 yaitu 0,095N
Berdasarkan pada perhitungan, kadar Cl dalam 25 ml larutan
sample NaCl yang dititrasi dengan menggunakan AgNO3
diperoleh volume rata-rata AgNO3 yang digunakan sebesar 33,9
ml yaitu sebesar 78,17%.
1. Standarisai larutan AgNO3 dilakukan dengan metode Fajans;
larutan standar primer yang digunakan adalah NaCl 0,1 N
dan Flourescein sebagai indikator. Konsentrasi yang
didapatkan adalah 0,095 N.
2. Penentuan kadar Cl dalam garam dapur dengan metode
fajans menggunakan indikator adsorpsi yaitu indikator
flouresein. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan adanya
endapan merah muda. Kadar Cl dalam garam dapur 16,63 %.

You might also like