Dokumen tersebut merangkum proses kristalisasi dalam pembuatan pupuk urea, mulai dari bahan baku, reaksi sintesis, purifikasi, kristalisasi, pengeringan, pembutiran, hingga alat-alat yang terlibat. Proses kristalisasi melibatkan pembentukan kristal urea dari larutan melalui penguapan air dan pengendapan kristal di bawah vakum dan suhu tertentu menggunakan alat seperti vacuum crystallizer dan centrif
Dokumen tersebut merangkum proses kristalisasi dalam pembuatan pupuk urea, mulai dari bahan baku, reaksi sintesis, purifikasi, kristalisasi, pengeringan, pembutiran, hingga alat-alat yang terlibat. Proses kristalisasi melibatkan pembentukan kristal urea dari larutan melalui penguapan air dan pengendapan kristal di bawah vakum dan suhu tertentu menggunakan alat seperti vacuum crystallizer dan centrif
Dokumen tersebut merangkum proses kristalisasi dalam pembuatan pupuk urea, mulai dari bahan baku, reaksi sintesis, purifikasi, kristalisasi, pengeringan, pembutiran, hingga alat-alat yang terlibat. Proses kristalisasi melibatkan pembentukan kristal urea dari larutan melalui penguapan air dan pengendapan kristal di bawah vakum dan suhu tertentu menggunakan alat seperti vacuum crystallizer dan centrif
KRISTALISASI APLIKASI KRISTALISASI PADA PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA DI PT. PUPUK SRIWIDJAJA
Atikah Damayanti | Sabrina Dwi Novembi
Teknik Kimia 2015 Proses Pembuatan Pupuk Urea 1. Bahan Baku Proses Pembuatan Urea Bahan baku yang digunakan dalam proses ini adalah gas CO2 dan NH3 liquid yang dihasilkan dari pabrik amoniak.
2. Bahan Pembantu Proses Pembuatan Urea
Bahan baku pembantu yang digunakan adalah steam, air demin, air pendingin, dan gas nitrogen SINTESA
Urea diproduksi melalui reaksi sangat eksotermis antara NH3 liquid
dan gas CO2 yang akan menghasilkan ammonium carbamate. Selanjutnya ammonium carbamat secara dehidrasi endotermis akan berubah menjadi urea dan air. Reaksi kimia yang terjadi di dalam Reaktor Urea (DC-101) terdiri dari dua tahap. Reaksi tersebut adalah bolak-balik. Variabel yang mempengaruhi reaksi adalah suhu,tekanan, komposisi feed, dan waktu tinggal. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: ◍ Pembentukkan ammonium carbamate 2 NH3(l) + CO2(g) ↔ NH2COONH4(l) + Q1 (eksotermis) ◍ Dehidrasi ammonium carbamate NH2COONH4(l) ↔ NH2CONH2(l) + H2O(l) – Q2 (endotermis) PURIFIKASI
Seksi Purifikasi merupakan bagian yang bertujuan untuk
memisahkan urea dari hasil reaksi di Seksi Sintesis sehingga diperoleh larutan urea dengan konsentrasi tinggi. Larutan urea yang diproduksi di seksi sintesa dikirim ke seksi purifikasi, di mana ammonium carbamate dan ekses amoniak yang terkandung dalam larutan urea sintesa akan diuraikan (dekomposisi) dan dipisahkan sebagai gas dari larutan aqueous urea dengan penurunan tekanan dan pemanasan HPDecomposer dan LPDecomposer. KRISTALISASI (1)
Larutan urea yang keluar dari decomposer kemudian
dikristalkan di dalam Vaccum Crystallizer pada tekanan 72,5 mmHg dan suhu 60oC. Kristal urea yang terjadi dipisahkan oleh Centrifuge, kemudian dikeringkan menggunakan udara panas sampai mempunyai kandungan air kurang dari 0,3 %. Crystallizer terdiri dari 2 bagian. Bagian atas adalah vacuum concentrator sedangkan bagian bawah adalah crystallizer dengan agitator, dimana Kristal urea terbentuk dalam urea slurry. KRISTALISASI (2)
Crystallizer berfungsi untuk membentuk kristal urea melalui
penguapan air dari larutan urea yang jenuh. Air diuapkan oleh vaccum concentrator dan larutan urea yang super saturated turun melalui barometric leg, dimana Kristal urea terbentuk tumbuh menjadi besar karena adanya kontak dengan larutan urea yang super saturated. Vacuum concentrator dan crystallizer harus dioperasikan sedemikian rupa sehingga slurry yang keluar dari bawah crystallizer mengandung 30 – 35 % berat kristal urea. KRISTALISASI (3)
Hot water jacket digunakan pada bejana crysrtallizer dan
pipa untuk menghindari terjadinya pembekuan kristal urea pada bejana atau pipa yang menyebabkan kebuntuan pipa pada sistem. Urea slurry dipompa ke centrifuge dengan pompa slurry (2-GA-203A,B) melewati prethickener. Sebagian slurry dikembalikan ke crystallizer untuk menghindari kebuntuan line. Kelima prethickener dan centrifuge disiapkan untuk mendapatkan produk 100 %. KRISTALISASI (4)
Pada centrifuge, kristal urea dipisahkan dari larutan
mother liquor. Untuk menjaga agar kandungan biuret dalam kristal urea tetap rendah, maka sejumlah larutan mother liquor yang banyak mengandung biuret di-recycle ke seksi recovery sebagai larutan penyerap CO2 dan NH3 yang kemudian dikirim lagi ke reaktor urea sehingga biuret akan bereaksi dengan kelebihan NH3 untuk kembali menjadi urea. PEMBUTIRAN (1)
Kristal Urea dikeringkan sampai kandungan air kurang dari
0,2% dengan udara panas di Fluidizing Dryer. Udara untuk Fluidizing Dryer berasal dari Forced Fan for Dryer dipanaskan melalui Air Heater for Dryer menggunakan steam condensate dan steam tekanan rendah. Bongkahan Kristal urea yang kering di Fluidizing Dryer akan dipisahkan dan dikumpulkan oleh agitator kemudian dikirim ke Dissolving Tank untuk dilarutkan kembali. Larutan tersebut akan di- recover ke Crystallizer atau dijadikan absorbent di seksi recovery PEMBUTIRAN (2)
Kristal urea yang kering kemudian dihembus ke bagian atas
Prilling Tower kemudian kristal urea dikumpulkan di Cyclone. Di dalam cyclone terjadi pemisahan antara urea dan udara, dimana udara akan dikirim ke Dust Chamber melewati Induced Fan for Dryer dan di- scrubb dengan air. Udara yang dikirim ke Dust Chamber diambil debunya di Dust Recovery System. Pada bagian lain, kristal yang terkumpul dikirim ke Melter. Kristal urea dilelehkan menggunakan pemanas uap air pada suhu 138oC. Lelehan urea tersebut mengalir ke Head Tank melalui Strainer. Urea molten dari head tank didistribusikan secara merata ke 9 buah distributor berupa Accoustic Granulator dan dari distributor turun ke dalam Prilling Tower menjadi dingin dan membutir. ALAT YANG TERLIBAT DALAM PROSES KRISTALISASI