You are on page 1of 3

MODUL 08

PERSEDIAAN (1/3)

1. FUNGSI PERSEDIAAN

Inventory adalah idle resources (sumberdaya mengganggur) yang menunggu


proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut tersebut misalnya adalah
kegiatan produksi pada sistem manufaktur.
Telah diketahui bahwa mengelola inventory dengan baik sangat penting. Pada
satu sisi, sebuah perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi
inventory. Pada sisi lain, produksi dapat terhenti, dan customer menjadi tidak
puas ketika pesanannya tidak tersedia. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat
mengatur keseimbangan antara investasi inventory dan customer service.
Strategi biaya rendah tidak akan dapat dicapai tanpa manajemen inventory yang
baik.
Pada kasus produk fisik, organisasi harus menentukan apakah akan
memproduksi barang-barang atau hanya membeli. Setelah keputusan ini dibuat,
langkah berikutnya adalah meramalkan demand, seperti yang telah dibahas.
Kemudian perlu ditentukan inventory yang diperlukan untuk memenuhi demand
tersebut. Dua permasalahan pokok inventory: berapa banyak order dan kapan
waktu ordering dilakukan.

Beberapa fungsi inventory adalah


1. Untuk melakukan "decouple" atau memisahkan beragam bagian proses
produksi. Contoh - jika inventory sebuah perusahaan berfluktuasi, maka
mungkin diperlukan inventory tambahan untuk melakukan decouple proses
produksi dari para pemasok.
2. Untuk melakukan decouple perusahaan dari fluktuasi demand dan
menyediakan inventory barang-barang yang memberikan pilihan bagi
customer. Contoh - umumnya terjadi industri distribusi / retail.
3. Untuk mengambil keuntungan quantity discount, sebab pembelian dalam
jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang.
4. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya price.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL 08 – 1/ 18


(Manufacturing Planning and Control [MPC]) PERSEDIAAN (1/3)
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id
(yang disebut cycle time [siklus waktu]). Mengurangi siklus waktu berarti
mengurangi inventory. Seringkali tugas ini mudah: Selama sebagian besar
waktu sebuah produk “sedang dibuat” pada kenyatannya, produk tersebut
tidak mengalami proses apapun. Waktu pekerjaan yang sebenarnya atau
waktu "run" hanyalah sebagian kecil dari waktu aliran material, mungkin
hanya 5%.
 Maintenance / repair / operating (MRO) inventory (pemeliharaan / perbaikan /
operasi) . MRO adalah inventory yang diperuntukkan bagi pasokan
pemeliharaan, perbaikan, dan operasi yang diperlukan untuk menjaga agar
permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena
kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak
diketahui. Walaupun demand inventory MRO sering merupakan sebuah
fungsi jadwal pemeliharaan, demand MRO lain yang tidak dijadwalkan harus
diantisipasi.

 finished goods inventory (barang jadi) yang merupakan hasil akhir proses
transformasi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Finished goods
inventory adalah produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman.
Barang jadi mungkin disimpan karena demand customer di masa masa
depan tidak diketahui.

Inventory pada Sistem Manufaktur

Masalah inventory pada sistem manufaktur lebih rumit bila dibandingkan dengan
masalah pada sistem non manufaktur. Pada sistem manufaktur, ada hubungan
langsung antara tingkat inventory, jadwal produksi, dan demand konsumen. Oleh
karena itu, perencanaan dan pengendalian persediaannya harus terintegrasi
dengan peramalan demand, jadwal induk produksi, dan pengendalian produksi.
Selain kondisi di atas, sistem manufaktur mempunyai beberapa bentuk inventory,
yaitu raw material inventory, barang setengah jadi dan barang jadi.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL 08 – 3/ 18


(Manufacturing Planning and Control [MPC]) PERSEDIAAN (1/3)
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id
Dalam hal tersebut, komponen harus dibuat lebih dahulu dengan kecepatan
produksi yang tetap, kemudian digunakan dalam proses produksi lebih lanjut.
Laju pemakaian komponen itu diasumsikan lebih rendah dari laju kecepatan
produksi komponen sehingga menghasilkan keputusan berapa jumlah lot yang
harus diproduksi sehingga meminimasi biaya total inventory dan biaya produksi.
Model tersebut dikenal dengan sebutan model Economic Production Quantity
(EPQ) atau Production Order Quantity (POQ) atau Economic Lot Size (ELS).
Work-in-process (WIP) inventory merupakan pengaman antara 2 proses. Jika
produk akhir diproduksi melalui suatu lintasan produksi, maka cadangan
pengaman merupakan tindakan berjaga-jaga terhadap kerusakan suatu mesin
dalam lintasan tersebut.

Gambar – Peran Inventory Pengaman

Stasiun Stasiun
1 Penyangga Penyangga Stasiun
1 2 2 3

2. BIAYA PADA SISTEM PERSEDIAAN

Secara umum dapat dikatakan bahwa biaya sistem inventory adalah semua
pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya inventory. Biaya
sistem inventory terdiri atas biaya pembelian, biaya pengadaan, holding cost dan
biaya kekurangan inventory. Berikut akan diuraikan masing-masing komponen
biaya tersebut.

 Purchasing Cost = c (Biaya Pembelian). Biaya pembelian adalah biaya


yang dikeluarkan untuk membeli barang. Besarnya biaya pembelian tersebut
bergantung kepada jumlah barang yang dibeli dan price satuan barang. Biaya
pembelian menjadi faktor penting ketika price barang yang dibeli bergantung
kepada ukuran pembelian. Situasi tersebut akan diistilahkan sebagai quantity
discount atau price break di mana price barang per unit akan turun bila

Perencanaan dan Pengendalian Produksi MODUL 08 – 5/ 18


(Manufacturing Planning and Control [MPC]) PERSEDIAAN (1/3)
Indra Almahdy Ir MSc http://www.mercubuana.ac.id

You might also like