Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Halwa Nadiatina Laila 2131210010
Latar Belakang
Acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah
salah satu sindrom penyakit paru akut yang
memerlukan perawatan di Intensive Care Unit (ICU)
dan mempunyai angka kematian yang tinggi yaitu
mencapai 60%
Insiden meningkat dengan usia lanjut
RUMUSAN MASALAH
Apa definisi ARDS?
Bagaimana manifestasi klinis ARDS?
Bagaimana mendiagnosa ARDS?
Apa saja diagnosa banding ARDS?
Bagaimana tatalaksana ARDS?
TUJUAN
Untuk memahami definisi ARDS
Untuk mengetahui bagaimana manifestasi klinis ARDS
Untuk dapat mendiagnosa ARDS
Untuk mengetahui diagnosa banding ARDS
Untuk mengetahui tatalaksana ARDS
MANFAAT
Agar pembaca dapat mengetahui apa itu ARDS sampai tatalaksananya
dan penulis dapat memahami lebih dalam mengenai cara mendiagnosa
sampai tatalaksana.
Definisi
ARDS: sindrom. Peningkatan permeabilitas
membran alveolar – kapiler terhadap air, larutan
dan protein plasma, disertai kerusakan alveolar
difus, dan akumulasi cairan dalam parenkim paru
yang mengandung protein.
keadaan hipoksemia berat dengan onset akut, infiltrat
bilateral yang difus pada foto toraks dan penurunan
compliance atau daya regang paru
Etiologi dan
Faktor resiko
Patogenesis
Kerusakan → pengelupasan
ep. Bronkial & alveolar →
pemb. Hialin → neutrofil
masuk → jar. Interstisiel
dipenuhi cairan kaya protein
→ mediator anti inflamasi
menjaga keseimbangan
alveolar → peningkatan
permeabilitas → cairan
masuk rongga alveoli →
kolaps → surfaktan rusak →
paru kaku → atelektasis >>
→ KRF → hipoksemia
berat, kusmaul, shunting
intrapulmoner, gg.
Pertukaran gas (asidemia) →
bertahan → fibrotik
Fase Eksudatif
Permulaan, cedera epitel dan endotel, inflamasi,
terjadi 2-4 hari dari serangan akut
Fase Proliferatif
Influks
dan proliferasi fibroblas, penebalan dd. Alveoli
Perubahan eksudat menjadi membran hialin
Fase Fibrotik
Remodeling
Radiologi
Lapang paru jernih
Bayangan radio-opak difus
Patchy bilateral
Confluent
Diagnosa Banding
Edema paru kardiogenik
Infeksi Paru: viral, bakteri, jamur
Edema paru yang berhubungan dengan ketinggian (High-
altitude pulmonary edema=HAPE)
Edema paru neurogenik
Edema paru diinduksi laringospasme
Edema paru diinduksi obat: heroin, salisilat, kokain
Pneumonitis radiasi
Sindrom emboli lemak
Vaskulitis
Pneumonitis hipersensitivitas
Tatalaksana
Prinsip
Pengidentifikasiandan terapi penyebab dasar ARDS.
Menghindari cedera paru sekunder misalnya aspirasi,
barotrauma, infeksi nosokomial atau toksisitas oksigen.
Mempertahankan penghantaran oksigen yang adekuat
ke end-organ dengan cara meminimalkan angka
metabolik.
Mengoptimalkan fungsi kardiovaskuler serta
keseimbangan cairan tubuh.
Dukungan nutrisi
Non Farmakologi
Penggunaan ventilasi mekanis invasif pada ARDS
volume tidal rendah (4 -6 mL/kgBB) dan PEEP yang
adekuat, untuk oksigenasi adekuat (PaO2 > 60 mmHg)
dengan tingkat FiO2 aman, menghindari barotrauma
(tekanan saluran napas <35cmH2O atau di bawah titik
refleksi dari kurva pressure-volume) dan menyesuaikan
(I:E) rasio inspirasi: ekspirasi (lebih tinggi atau
kebalikan rasio waktu inspirasi terhadap ekspirasi dan
hiperkapnea yang diperbolehkan)
Metode HFV
mempertahankan ventilasi yang adekuat serta
mencegah kolaps alveoli melalui frekuensi tinggi (300
x/menit) dan volume tidal rendah (3 -5 ml/kg)
Metode IRV
memperpanjang fase siklus ventilasi inspirasi, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan saluran
pernapasan, sehingga memperbaiki oksigenasi.
Memerlukan sedasi dan paralisis otot yang kuat
Metode APRV
menghantarkan volume tidal saat terjadi penurunan
sementara tekanan intratoraks dan mempertahankan
tekanan inspriasi yang konstan dengan peningkatan
PEEP sehingga memperbaiki oksigenasi pasien ARDS
menggunakan tekanan tinggi secara kontinyu untuk
mendorong recruitment alveolar dan mempertahankan
volume paru yang adekuat
mengurangi atelektasis dan memperbaiki volume paru
akhir ekspirasi pada cedera paru
Metode ECMO
menegakkan sirkuit ekstrakorporal, baik pola vena ke
arteri (V-A ECMO) maupun vena ke vena (V-V ECMO)
meningkatkan oksigenasi melalui oksigenator membran
ekstrakorporeal dan cardiac output dengan sistem
pompa
V-A ECMO oksigenasi dan CO dengan sistem pompa
V-V hanya dapat memperbaiki oksigenasi jaringan
Belum direkomendasikan untuk penatalaksanaan rutin