You are on page 1of 29

PHARMACEUTICAL ASPECT

OF TOPICAL AGENT

Drs. Admar Jas M.Sc. Apt.


Selasa, 4-3- 014, pk. 8.0-9.0 dan 11.0-12.0 wib
Blok DMS, Dermatomuskuloskeletal system (DS)

Depart. Farmakologi dan Terapeutik,


Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara- Medan
OBAT TOPIKAL
I. PENDAHULUAN
Pengg Obat mel kulit pd superfisial epidermis tujuan lokal,
dsb obat luar. kulit rusak ---- efek sistemik, intoksikasi bagi
obat tertt. Obat Top berada dlm btk sed, kons , lokasi
pemberian ttt. Kulit memp ketebalan n kepekaan berbeda.

1. Superfisial epidermis,
1 2. Folikel rambut
2 3. Dermis,
3 4. Kapiler
5. Diadermis /subkutis
4

5
OBAT TOPIKAL,
Pemakaian pada:
 Superfisial epidermis
 Antiseptik, fungisida (anti-mikotik).
 Antibiotik
 Antiinflamasi (Kortikosteroid)
 Antipruritis
 Antiphlogistic

 Mukosa mulut:
Obat kumur dan tablet isap (lozenges)
 Antiseptik, fungisida
 Astringensia
 Korigensia
II. JENIS OBAT-OBAT TOPIKAL
Pada superfisial epidermis, dermis, diadermis /subkutis), a.l:

1. Antiseptik
2. Antibiotik
3. Fungisida, antimikotik
4. Antivirus
5. Kortikosteroid (antiinflamasi)
6. Astringensia
7. Antigatal / antieksim
8. Anti-dandruff
9. Anti-acne vulgaris
III. BENTUK SEDIAAN OBAT TOPIKAL
1. Padat ( solid ) :
-Pulvis  pulvis adpersorius dan pulvis dentifricius
-Kristal  mentolum, kanfer, k-permanganas
-Plaster (Emplastrum= transdermal)  lokal & sistemik
-Pelet : Inplantasi pelet ditanam ke dalam kulit melalui
bedah kecil sec steril.
2. Semisolid (setengah padat )
a. Pasta
b. Unguenta ( ointment, salap)
c. Linimenta
d. Cream ( cremores ) type O/W
e. Gelatinous ( jelly )
3. Cairan, liquidum, terdiri dari :
a. Solutiones: oles, epithema, pencuci luka ( kompres).
b. Lotiones : bedak kocok
c. Emulsion, tipe W/O
CONTOH
1. Sediaan obat bentuk padat:
 R/ Salicyl 3 % Talk 100

 R/ PK cryst 20

 R/ Dermatol powder 20

 R/ Menthol cryst 10

 R/ Permanganas kalicus cryst 10

 R/ Tawas powder 100


2. Sediaan obat semisolid
Unguenta, salap, ointmen:
 Dermol pasta 10 g
 Abos pasta 20
 AAL II Salap (Unguenta)
 2-4 salap
 Levertrans salap
 Sean salap
 Gentamycin salap
 Oksitetracycline salap
 Chloramphenicol salap
 Iodin-povidone salap
 Desoximethasone salap
 Gentasolon cream (gentamycin, Fluocinolone acetonide)
 Inerson ointment (dexoximetason)
2. Sediaan obat semisolid
Linimenta:
 Sloans linimenta
 Salompas linimenta
 Gandapura linimenta
 Tawon linimenta
 Pala linimenta
2. Sediaan obat semisolid
Cremores:
a. Betametason cream
b. Ketokonazol cream (fungasol, Nizoral )
c. Myconazol cream
d. Gentamycin cream
e. Acyclovir cream
f. Tiamsinolon cream
g. Gentasolon cream (gentamycin, Fluocinolone acetonide)
h. Kalcinol-N cream (Neomycin Sulphate, Fluocinolone acetonide)
i. Fucidic acid 2 % cream (Fuladic)

Gelatinous, jelly:
a. Bioplacenton jelly
b. Feldene gel (Piroksikam)
c. Foltaren emulgel
d. Flamar emulgel (Diclofenac sod)
e. Niacef gel (Nikotinamid), for acne vulgaris
3. Cairan, liquidum, terdiri dari :
Solutiones : Sed oles, epithema, cuci luka (obat kompres).
a. Iodine-povidone sol
b. Hexachlorophen sol
c. Rivanol oplossing sol
d. Borwater sol (sol Acid boricum 3 %)
e. Permanganas kalicus sol
f. Hydrogen peroxida sol

Lotiones (bedak kocok):


a. Caladin lotion
b. Caladryl lotion
c. Redhondwashing lotion
d. Albothyl lotion
Emulsion, tipe W/O
a. Esperson emulsion (Desoximethasone)
Bentuk Sediaan obat bertujuan a.l :
1. Stabilitas zat aktif terjaga
2. Dosis obat teratur sesuai kebutuhan.
3. Praktis dan mudah diberikan
4. Aman dan nyaman dalam penggunaan
5. Tepat, rasional dan efektif
6. Nilai estetika cukup menarik

IV. RUTE OBAT TOPIKAL


Mekanisme penetrasi obat topikal, a.l:
1. Epidermis, lapisan terluar disebut Superfisial epidermis.
2. Dermis / dermal, kulit sebenarnya
3. Subkutan adiposa, Endodermis/ diadermis
4. Sistemis (kaya pembuluh kapiler)
5. Mukosa mulut\
Rute penetrasi pada kulit SEDIAAN OBAT

SEBUM

TRANS APENDEGEAL

TRANS DERMAL
TRANS FOLICULAR

INTRASECELLULER INTERSECELLULER
DIFFUSION DIFFUSION

ECCRINE GLAND

SEBACEOUS
GLAND

HAIR FOLICLES

DERMIS

SYSTEMIC CIRCULATION

Gambar 1 : Bagan saluran alternatif absorpsi per-kutan


Rute Penetrasi Obat topikal :
Transeluler = transdermal ( menyeberangi sel )
1. Intraseluler ( melalui sel )
2. Interseluler ( antara sel )
3. Transapendegeal (mel folikel rambut, kel lemak & keringat ).

Sed obat topikal:


Menyempurnakan pengobatan bagian luar tubuh yg mengalami
infeksi, pengobatan sistemik saja sulit mencapai superfisial
epidermis.
Mukosa mulut dan tenggorokkan kategori topikal, pada mulut
tidak ada superfisial epidermis hanya mukosa.
a. Collutorium ( collutio = kumur dimulut )
b. Gargarisma ( gargle = kumur di mulut dan tenggorokkan )
c. Trochesci ( lozenges = tablet isap )
d. Tablet bukal / sublingual = diantara gusi & pipi / dibwh lidah
A. ANTISEPTIK

a. Zat-zat tersendiri:
Iodium, antiseptik n bakterisida terkuat.
Derivatnya/sediaan:
-Iodium, contoh: Iodium tinctura,
-Povidone iodine, contoh: betadin sol, zalf, gargle
-Kliokinol

b. Oksikinolin
Klor, kaporit
Klorhexidine
Hexaklorofen
Klorxylenol (Dettol)
Trilosan (physohex)
Triklokarban (Scabex)
ANTISEPTIK, lanjutan ..

c. Senyawa Fenol
Fenol (carbol sol)
Kresol, lysol
Diklorbenzilalkohol
Resorsinol
Timol (metilpropifenol)
Trinitro fenol (as. Pikrat)
p. hydrokinol

d. Zat aktif di permukaan


(superfisial epidermis)
1. Zat non-ionogen
2. zat ionogen
-zat anionaktif
-kation aktif
3. Sabun (sabun Na, sabun K)
4. Sabun antiseptic (detergen)
5. Amonium quarterner (Quants)
-benzalkonium klorida (zephirol)
-setrimida
-setilpiridinium klorida (sentril)
-dekualinium klorida (degirol)
-akriflavin (rivanol)

e. Senyawa Asam
-Asam salicylat (salicyl swavel salap)
-sam Undecylinat
-As. Asetat
-As. Borat (borwater)
-As. Benzoate (AAL II-I)
-As. Mandelat.
ANTISEPTIK, lanjutan …
f. Senyawa logam berat
-Ion Ag+, protargol, AgNO3 1 %
-Merkuriklorida (Hg Cl 2) = sublimate
-Mebromin (Merkurochrome)
-Fenilmerkurinitrat (senyawa Hg organis)
-Ag-nitrat
-Sengsulfat
-Sengoxida (ZnO)
-Na-perborat (borak, Na-tetraborat)
g. Alkohol dan Aldehid
1. Etanol (etilalkohol, alcohol, metanol / spiritus)
2. Isopropanolol (isopropyl alcohol)
Khasiat: bakterisida, fungisida, virusida kons. 70-100 %
3. Fenoksietanol
Khasiat: Bakteriostatik pada kons. 0,8 %
Bakterisida pada kons. 1,3 – 1,8 %
ANTISEPTIK, lanjutan ….

4. Diklorbenzilalkohol (strepsil lozenges)

5. Formaldehid (metanal, formalin)


Larutan dalam air 1-5 % , sebagai bakterisida, fungisida dan virusida.
Formaldehid, juga memiliki sifat adstringensia, digunakan antikeringat.
Formalin adalah larutan formaldehyde 36 % (HCOH)
Penggunaan: pada textile, kayu, ruangan dan mayat.

h. Senyawa aldehid
-Glutaraldehid (dialdehid)
-Formalin / Formaldehid

i. Oksida dan oksidator lain


1. Sol. H2O2 2-5 %
2. Sengperoksida
3. K. Permanganate (KMnO4) dlm air : 1 %
4. K-klorat
5. K-bicromat dalam asam (K2Cr2O7 / H2SO4 [e])
j. Antibiotik

-Tetracycline
-Polymisin B sulfat
-Gentamycin -
-Penicillin G
-Oxitetracycline
-Neomycin
-Chloramphenicol
k. Antivirus
-Acyclovir

l. Fungisida
-Katekonazol
-Oxyconazole
-Myconazol

m. Korticosteroid-antiinflamasi
-Hydrocortison
-Prednisolon
-Thyamnisolon

n. Anti-pruritis (anti-gatal)
-Calamin
-diphenhydramin
HUB. BSO DENGAN RUTE PEMBERIAN

RUTE BSO TUJUAN


PEMBERIAN
Mukosa mulut dan Collutio (collutorium), gargarisma Lokal
tenggorokkan (gargle), trochesci (lozenges), liquid
(olesan)

Topikal (Epicu Salap (unguenta), pasta,cream, Lokal


tan, epidermal) linimenta, jelly,epitema(larutan,
suspensi
Intra-dermal Plaster Lokal/sistemik
(Transdermal)
Inplantasi Pellet, susuk Sistemik
IV. PERTIMBANGAN PEMILIHAN BSO TOPIKAL

Pertimbangan dalam pemilihan BSO topikal, a.l:


1. Jenis infeksi
2. Lokasi infeksi
3. Stadium infeksi
4. Luka baru atau kronis
Utk mencapai tujuan penggunaan obat yg tepat, aman, rasional
dan efektif. Dipilih obat yg mempunyai aktivitas intrinsik: Efek
optimal yg dapat dicapai.

Harus dibedakan kapan digunakan obat topikal btk cream n


kapan digunakan sed salap (oint, unguent). Tinct lokasinya tertt
yg boleh dipakai, perlu diketahui kulit berbeda ketebalan
epidermis dan kepekaannya. Luka bakar stadium IV bgmn
terapinya dan harus dibedakan terapi luka baru dan luka kronis.
Pertimbangan pemberian obat Topikal
1. BSO yg tepat.
2. Hub BSO dg sasaran pemberian
3. Drug of Choice untuk jenis penyakit
4. Efek yang diinginkan, harus tercapai.
5. Stabilitas obat, aman dan efektif.
6. Interval waktu dan momentum pemberian hrs tepat.
7. Usia, lokasi dan keadaan kulit
8. Rasional dan efektivitas
9. Farmako sosial-ekonomi
V. PERMASALAHAN DLM FARMAKOTERAPI
1. Diagnosa harus tegak, bisa dibedakan kasus alergi dan infeksi,
krn bakteri, jamur atau virus, dikubitus.

2. Kulit harus dibersihkan terlebih dahulu, terutama luka baru

3. Sebagian zat aktif obat terjadi efek sistemik, terutama pada


kulit yg rusak.

4. Ada obat tidak tercampurkan, terjadi interaksi obat.

5. Umumnya Obat mempunyai ES, Kontra Indikasi, advers effect.

6. Harga obat tdk terjangkau, obat ditarik dari peredaran.


VI. PEMBAHASAN DAN SOLUSI
1. Zat aktif obat diberikan hrs dalam BS tertt. Oki kita harus mengenal
berbg BSO dari berbg jenis obat. Mis: Unguenta, cream, sol, pulvis dll.
Memilih BSO yg tepat penting, sesuaikan dg stuasi dan kondisi kulit dan
infeksi.

3. Interaksi: terjadi kontak satu obat dg zat lain, dapat mem pengaruhi
efektivitas obat, memperkuat atau memperlemah (sinergisme, summasi,
potensiasi dan antagonisme).

4. Umumnya obat memp ES. Efek farmakologi obat utama biasanya


merupakan tujuan pengobatan, tetapi efek yg lain penyerta bisa diterima
/ tidak diinginkan bahkan menggang gu. Hal ini dapat diatasi dg
memberikan obat kombinasi atau momentum waktu pemberian yg tepat.

5. Harga obat tdk terjangkau, obat kosong dipasaran / ditarik dari


peredaran. Obat generik merupakan alternatif yg baik, atau obat merek
lain/obat lisensi yg sama komposisinya.
VII. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat diambil bbrp kesimpulan, a.l:
1. Zat aktif diberikan harus dlm bentuk sediaan tertentu

2. Pemberian obat topikal sulit mencapai subkutan, perlu bantuan


obat sistemik.

1. Ada obat yg tdk tercampurkan, baik secara farmaseutikal maupun


farmakologi.

2. Polifarmasi memungkinkan terjadi interaksi obat

3. Untuk mengatasi ES dan kontra indikasi perhatikan BSO, dilakukan


kombinasi / mengatur momentum pemberian.

4. Waspada ES atau kontra indikasi, penggunaan obat harus tepat, aman


dan rasional serta efektif.

5. Kulit sebagai sasaran pengobatan, berbeda karakternya disetiap lokasi.


Pengertian pemakaian obat dalam dan obat luar:
A. Obat dalam adl obat pemakaian melalui oral, oesophagus,
terus ke gitract, terjadi absorpsi – ke sirkulasi sistemic sp ke
organ tubuh, akan terjadi efek farmakologi.
Obat tersebut diberi tanda etiket warna putih.

B. Obat luar adl obat pemakaiannya selain dari yg tersbt diatas,


akan memberikan efek lokal atau sistemik. Obat tsb diberi
tanda dengan etiket biru. Contoh:
obat topikal, parenteral, trochesci, inhalasi, per-rectal,
per-vagina, guttae obat luar.

Pengertian obat dimasukkan langsung ke dlm tubuh dan melalui


rongga tubuh ?
1. Topikal, pengg obat melalui kulit tujuan lokal, superficial
epidermis, untuk mempercepat sembuh, bila pemberian per-
oral tidak mencapai superficial epidermal yang miskin
pembuluh kapiler. Efek sistemik tdk diharapkan. Bila kulit
rusak, kemungkinan besar efek sistemik akan terjadi.

2. Intra dermal (transdermal), pemberian melalui kulit tujuan


sistemik dg menempelkan sediaan yg diberi penyanggah
kain/ kasa, missal obat jantung (nitradisct, nicotinell fluc).

3. Inplantasi,
penggunaan obat dg memasukkan pellet ke bawah kulit,
dilakukan operasi kecil secara steril. Misal: obat keluarga
berencana mengandung hormone. Obat didepot dan dilepas
secara perlahan sampai 6 bulan atau lebih
Dengan bertambahnya usia adl sebuah proses yg dialami. Gejala penuaan antara
lain ditandai dg semakin berkurangnya kolagen pd lapisan kulit shg muncul kerutan
kendoran, muncul kelainan pigmentasi, vaskular (pembuluh darah) dan age spot.
Perawatan dapat dilakukan secara laser teknologi terbaru dg” copper bromide”.
Kombinasi panjang gelombang 578 nm warna kuning yg bekerja dijaringan vascular
paling kuat diabsorpsi di sel pigmen melanin. Kelainan kulit bisa juga diatasi dg
laser yellow:
-kelainan vaskuler, spt teleangiektasi, angioma, rosacea.
-kelainan pigmentasi kulit
-melasma
-lentigen (age spot)
-skin rejuvenation.

www.Natasha-skin.com

Drs. Admar Jas M.Sc. Apt.


Kuliah Dermatologi system-
Sn, 5-3-12, pk. 9.0-10.0 dan 12.0-13.0 wib
Blok DMS, Dermatomuskuloskeletal system (DS)

You might also like