You are on page 1of 60

Kelompok Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo

Pendahuluan
A. Latar Belakang

 Diare merupakan salah satu penyakit menular yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat, karena
angka kesakitan masih tinggi dan berpotensi
menyebabkan kematian, terutama apabila
penanganan penderitanya terlambat dilakukan.

 Hal yang menyebabkan seseorang mudah terserang


penyakit diare adalah perilaku hidup masyarakat
yang kurang baik dan sanitasi lingkungan yang
buruk terutama pada sumber air.
Faktor-faktor yang berkaitan
dengan kejadian diare:

 Tidak memadainya penyediaan air bersih.
 Air tercemar oleh tinja
 Kekurangan sarana kebersihan
 Pembuangan tinja yang tidak higienis
 Kebersihan perorangan dan lingkungan yang buruk.
 Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak
semestinya
E. coli

 Sanitasi yang buruk dituding sebagai penyebab
banyaknya kontaminasi bakteri E.coli dalam air
bersih yang dikonsumsi masyarakat.
 Bakteri E.coli mengindikasikan adanaya
pencemaran tinja manusia.
 Kontaminasi bakteri E.coli terjadi pada air tanah
yang banyak diserap penduduk di perkotaan,
dan sungai yang menjadi sumber air baku di
PDAM pun tercemar bakteri ini.
Kejadian Diare di Jakarta

 Dari sekitar 9,6 juta total penduduk DKI Jakarta, di
perkirakan 390.000 diantaranya menderita diare,
perkiraan ini dihitung dengan berdasarkan angka
morbiditas diare nasional yaitu, 411 per 1.000 jumlah
penduduk.

 Jakarta Timur merupakan wilayah yang memiliki


target penemuan diare tertinggi, yaitu 110,719
perkiraan kasus.
Kejadian diare di Kec. Pasar Rebo Kel.
Pekayon

 Warga di Kel. Pekayon, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur
masih banyak warga yang menggunakan sumur sebagai
sumber air untuk sehari-hari termasuk air minum, karena
faktor keterbatasan biaya untuk membeli air minum
kemasan.

 Pada bulan Juli terdata terdapat 7 warga Kelurahan


Pekayon yang menderita diare dalam waktu bersamaan
dan tinggal di RT 001/002 Kel. Pekayon Kec. Pasar Rebo

 Berdasarkan data tersebut diatas, kami tertarik meneliti


hubungan antara sumber air bersih dengan kejadian diare
di RT 001/002 Kel. Pekayon Kec. Pasar Rebo
Perumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah:
 Apakah ada hubungan antara sumber air bersih
dengan kejadian diare di Rt 001/02 Kel. Pekayon
Kec. Pasar Rebo ?
Tujuan Penelitian

Tujuan
• Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hubungan antara sumber
air dengan kejadian diare di RT
Umum 001/002 Kel. Pekayon Kec. Pasar Rebo
pada bulan Juli-Agustus 2016

Tujuan
• Mengetahui hubungan antara sumber air minum dengan kejadian
diare di RT 001/002 Kel. Pekayon Kec. Pasar Rebo
• Mengetahui hubungan antara kualitas air fisik air bersih dengan
kejadian diare

Khusus • Mengetahui antara pembuangan sampah dengan kejadian diare


• Mengetahui hubungan antara pengelolaan air limbah dengan
kejadian diare.
Manfaat Penelitian

Bagi instansi •Memberikan informasi tentang adanya hubungan antara
sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada warga sekitar

terkait
sehingga dapat dijadikan dasar kebijakan dalam pengambilan
keputusan pada program penanggulangan diare.

• Memberikan pengetahuan kepada masyarakat


Bagi tentang hubungan sanitasi lingkungan dengan
kejadian diare sehingga dapat menerapkan
Masyarakat kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk mencegah
kejadian diare.

• Hasil penelitian ini dapat menambah


wawasan ilmu pengetahuan kesehatan,
Bagi Peneliti khususnya bidang kesehatan
masyarakat.
Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi
pada pembahasan mengenai hubungan
antara sanitasi lingkungan yang meliputi
sumber air minum, kualitas fisik air bersih,
dan pengelolaan air limbah dengan kejadian
diare pada warga di RT 001/002 Kel.
Pekayon Kec. Pasar Rebo pada bulan Juli-
Agustus 2016
Tinjauan Pustaka
Diare

Definisi:
 Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya
(>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir
Klasifikasi Diare

 Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak
dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam atau
hari dan berlangsung dalam waktu kurang dari 2
minggu, dan disebut diare persisten bila
berlangsung selama 2 minggu sampai dengan 4
minggu. Bila berlangsung lebih dari 4 minggu
disebut sebagai diare kronik
Etiologi Diare

 E.coli dan Coliform
Tingginya angka kejadian diare dikarenakan sanitasi
yang buruk dan penyebab utamanya adalah banyaknya
kontaminasi bakteri E.coli dalam air bersih yang
dikonsumsi masyarakat. Bakteri E.coli
mengindikasikan adanya pencemaran tinja manusia.
 E.coli merupakan bakteri Gram negatif bersifat anaerob
fakultatif dan tidak dapat membentuk spora. Untuk
memastikan ada atau tidaknya bakteri ini adalah

dengan cara melakukan pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi yaitu dengan cara menanam hasil sampel
air di agar EMB. Ini adalah contoh hasil sampel air
bersih dan air yang sudah tercemar bakteri ini :

E.coli dan Coliform E.coli pada agar EMB


Diagnosis

 Demi kepentingan pelayanan sehari-hari diagnosis
kerja berdasarkan gejala klinik seharusnya sudah
memadai, dan sudah cukup untuk kepentingan
terapi. Namun demikian diagnosis pasti tetap perlu
diupayakan, demi kepentingan penelitian,
pendidikan dan upaya pencegahan pada
masyarakat. Langkah diagnosis sebagai berikut:
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Laboratorium
Pencegahan

 Tujuh intervensi pencegahan diare yang efektif:
 Pemberian ASI
 Memperbaiki makanan sapihan
 Menggunakan air bersih yang cukup banyak
 Mencuci tangan
 Menggunakan jamban keluarga
 Cara membuang tinja yang baik dan benar
 Pemberian imunisasi campak
Faktor Resiko Diare

Faktor
Sosiodemografi
Faktor Lingkungan
Faktor Perilaku
Faktor Sosiodemografi

Tingkat • Tingkat pendidikan berperan penting dalam kesehatan masyarakat.
• Semakin rendah tingkat pendidikan, semakin rendah pula

Pendidikan
pengetahuan tentang pentingnya higyne perorangan dan sanitasi
linngkungan untuk mencegah terjangkitnya penyakit menular.

Jenis • Karakteristik pekerjaan seseorang dapat


mencerminkan pendapatan, status sosial,

Pekerjaan pendidikan, status sosial ekonomi, risiko cedera


atau masalah kesehatan

•Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam

Umur penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Angka-angka


kesakitan maupun kematian di dalam hampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.
Faktor Lingkungan

 Sumber air minum
 Pembuangan sampah
 Kondisi rumah (ventilasi, cahaya, luas bangunan
rumah, fasilitas-fasilitas di dalam rumah sehat)
 Pengelolaan air limbah
Faktor Perilaku

 Menurut Depkes RI, faktor perilaku yang dapat
menyebabkan penyebaran kuman enterik dan
meningkatkan risiko terjadinya diare adalah sebagai
berikut :
 Pemberian ASI Eksklusif
 Penggunaan botol susu
 Kebiasaan cuci tangan
 Kebiasaan membuang tinja
 Menggunakan jamban
 Pemberiaan imunisasi campak
Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

 Ada hubungan antara sumber air minum dengan kejadian
diare pada warga di RT 01/RW 02 Kelurahan Pekayon
Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016.
 Ada hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian
diare pada warga di RT 01/RW 02 Kelurahan Pekayon
Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016.
 Ada hubungan antara pembuangan sampah dengan kejadian
diare pada warga di RT 01/RW 02 Kelurahan Pekayon
Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016.
 Ada hubungan antara pengelolaan sampah dengan kejadian
diare pada warga di RT 01/RW 02 Kelurahan Pekayon
Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2016.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

 Penelitian ini merupakan Penelitian
eksperimental
B. Tempat dan Waktu Penelitian

i. Tempat Penelitian ii. Waktu Penelitian
 Di RT 01/02 Kelurahan  Dilaksanakan pada bulan
Pekayon kecamatan Agustus sampai
Pasar Rebo September 2016
C. Populasi Penelitian D. Sampel Penelitian

 warga masyarakat di RT
01/02 pada bulan
 Sampel dalam penelitian
ini adalah Air minum
Agustus 2016 yang dan air tanah sebagian
menderita diare. rumah warga masyarakat
di RT 01/02 kelurahan
pekayon, Kecamatan
Pasar Rebo- Jakarta
Timur
E. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

i. Kriteria Inklusi
 Kriteria Inklusi adalah Bakteri Escherichia coli yang
terkandung di Air sumur, air minum dirumah warga
penderita diare di RT 01/02 Kelurahan pekayon,
Kecamatan Pasar Rebo di bulan Juli sampai Agustus
2016
ii. Kriteria Eksklusi

 Kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah Air sumur, air
minum yang tidak mengandung bakteri Escherichia coli
terdapat dirumah warga penderita diare di RT 01/02
Kelurahan pekayon, Kecamatan Pasar Rebo di bulan Juli
sampai Agustus 2016
F. Cara Pengumpulan Data

Data sekunder dari Puskesmas Kecamatan
Pasar Rebo

Mengambil data warga masyarakat yang


mengalami Diare di RT 01/02 Kelurahan
Pekayon pada bulan Juli - Agustus 2016

Mengambil sampel air di rumah warga di


RT 01/02 Kelurahan Pekayon yang
mengalami diare.
G. Prosedur Pengumpulan Data
1. 
• Melihat data sekunder di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo untuk
Penyakit yang sedang mewabah di Kecamatan Pasar Rebo

• Mengajukan topik penelitian dan judul kepada pembimbing penelitian


2.

• Melakukan Survei dan mengambil dokumentasi di lingkungan RT


3. 01/02 Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo

• Mengambil sample air di RT 01/02 Kelurahan Pekayon, Kecamatan


4. Pasar Rebo

• Memeriksa sample air di Laboratorium Mikrobiologi


5.

• Data yang didapatkan kemudian di interpretasikan apakah ada


6. hubungan sanitasi air dengan terjadinya diare
H. Data yang Dikumpulkan I. Alat dan Bahan

 o Alat tulis
 Data yang dikumpulkan o Buku kajian teori (text
book)
berasal dari Hasil o Sumber air (air sumur, air
Laboratorium dan data minum)
dari Puskesmas o Pot steril
o Spuit
Kecamatan Pasar Rebo o Thioglikolat
o Agar Darah
o Eosin Metilen Blue (EMB)
o Salmonella Shigella Agar
(SS)
o Endo Agar
o Busen
o Meteran
J. Cara Pengambilan Sampel Dan Cara
Kerja Pemeriksaan Mikrobiologi
Pengambila 
Dilakukan uji kuman di
n Sample lab mikrobiologi

Hari kedua:
Hari Pertama : kemudian ditanam di
Sampel air dimasukan media Eosin Methylen
ke dalam larutan Blue (EMB), Endo Agar,
Thioglikolat kemudian Salmonella Shiqella (SS)
dinkubasi selama 24 Agar
Hari Keempat : jam, suhu 37°C
dilihat hasil uji
Biokimia dan Hari Ketiga :
laporkan Kemudian kita lihat
hasilnya yang pertumbuhan kuman  uji
didapatkan. Biokimia untuk melihat jenis
bakteri
Jadwal Kegiatan

 Jadwal kegiatan pengumpulan data, pengelolahan data,
penulisan data dilaksanakan dari bulan Agustus sampai
September 2016
Hasil dan Pembahasan

Rumah Eosin Methylen Blue Endo Agar Shalmonella Shigella

1 + + +

2 + + +

3 + + +

4 + + +

5 + + +

6 + + +

7 + + +

8 + + +

9 + + +

10 + + +
Sample

Air

Thioglikolat

Hari 2 ditanam di Media :


EMB, Endo Agar,
Shalmonella Shigella


 Escherichia coli Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan dari 10 sampel air yang diambil dari
rumah warga dikultur pada media EMB (Eosin
Methylen Blue) dan agar Shalmonella shigella.

 EMB (Eosin Methylen Blue) adalah media selektif
dan media diferensial. Media ini mengandung Eosin
dan metilen biru, yang menghambat pertumbuhan
bakteri Gram positif, maka media ini dipilih untuk
bakteri Gram negatif

 Gram negatif terdiferensiasi berdasarkan pada
kemampuan mereka untuk memfermentasi laktosa.
Warna media sebelum pemupukan bakteri berwarna
merah keunguan. Perubahan warna hijau metalik
pada media EMB (Eosin Methylen Blue) karena
Escherichia coli dapat memfermentasi laktosa yang
mengakibatkan peningkatan kadar asam dalam
media. Kadar asam yang tinggi dapat
mengendapkan methylen blue dalam media EMB


 TSIA yang paling sering digunakan dalam
identifikasi Enterobacteriaceae, meskipun berguna
untuk bakteri gram negatif lainnya (Lehman, 2005).

 Warna kuning pada keseluruhan media tersebut
dikarenakan E. coli pada media TSIA dapat
memfermentasikan glukosa, laktosa dan sukrosa.
Gas positif dikarenakan gas yang dihasilkan oleh
fermentasi karbohidrat akan muncul sebagai celah di
media atau akan mengangkat agar-agar dari bagian
bawah tabung
TSIA

Citrat Semisolid

+/+ - -

E.coli - +

Klesiebella + -

Enterobacter + -

Coliform + +

 Berdasarkan hasil pengamatan uji biokimia yang
telah dilakukan pada 15 isolat E. coli dari 10 sampel
yang telah diambil, hasil uji biokimia, Citrat, TSIA
dan semisolid .Berikut adalah gambar hasil uji
biokimia E. coli.


 Hal ini digunakan sebagai bagian dari prosedur
IMViC, sebuah tes yang dirancang untuk
membedakan antara anggota keluarga
Enterobacteriaceae

 Gambar reaksi Salmonella Shigella Agar


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Responden
 Berdasarkan penelitian
*

*
menggunakan sumber yang telah dilakukan
air minum yang kurang dari 10 sampel air yang
terlindungi, memiliki diambil dari rumah
kualitas fisik air minum warga dikultur pada
tidak memenuhi syarat, media EMB (Eosin
jamban yang tidak Methylen Blue) dan agar
memenuhi syarat, lantai Shalmonella shigella (SS)
rumah kedap air, dan hasil dari
pembuangan sambah identifikasi bakteri E.
yang dikelola cukup coli dari 10 sampel air
baik, dan pengolahan didapatkan 15 isolat
air limbah yang dikelola bakteri E. coli.
cukup baik
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
 Berdasarkan hasil yang
*

*
pengamatan uji sample didapatkan
biokimia yang telah hasil sumber air
dilakukan pada 15 mengandung e.coli dari
isolat E. coli dari 10 data tersebut dapat
sampel yang telah disimpulkan bahwa
diambil, hasil uji hubungan antara
biokimia, Citrat, TSIA sumber air minum
dan semisolid bahwa dengan kejadian diare
sample air yang diambil di RT 001/02 Kel.
mengandung bakteri Pekayon Kec. Pasar
gram negatif (-) atau Rebo
mengandung bakteri
E.coli.
Saran
1.

Warga masyarakat hendaknya menggunakan sumber air minum yang
terlindungi dan dimasak sampai mendidih terlebih dahulu,
memperhatikan kualitas fisik air minum, tidak menggunakan air
minum yang berbau, berasa, berwarna, keruh, dan terdapat endapan.
2. Warga masyarakat hendaknya memiliki jamban yang selalu dijaga
kebersihannya, menutup jamban jika tidak digunakan, menjaga agar
saluran pembuangan tinja tidak tersumbat dan memperhatikan jarak
septic tank dengan sumber air ≥ 10 m.
3. Warga masyarakat sebaiknya harus memiliki tempat sampah
tertutup, menjaga saluran pembuangan air limbah lancer dan
tertutup, dan mencegah tempat sampah dan penampungan air limbah
dari terdapatnya lalat.
Rumah 1

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 2

You might also like