You are on page 1of 26

DESAIN MEDIA

“STORY BOARD”

Di Susun Oleh:
Agus Adystia Wirawijaya (25000317410001)
Naila Fauziatin (25000317410006)
Siwi Niko Wisudawati (25000317410008)
Ary Liendy Rachmawati (25000317410034)
Dwi Rizky Novianto (25000317410027)
Helvina Sianipar (25000317410021)
STORY BOARD
Kolom teks, audio dan
visualisasi dengan keterangan
mengenai content dan
visualisasi yang digunakan
untuk produksi sebuah course.

Visualisasi ide dari aplikasi


yang akan dibangun,
sehingga dapat memberikan
gambaran dari aplikasi yang
akan dihasilkan
FUNGSI STORY BOARD

Sebagai suatu konsep dan ungkapan yang


kreatif dalam menyampaikan idea tau gagasan.

• Menggambarkan alur cerita berdasarkan garis


besarnya saja dari bagian awal, tengan dan akhir.

• Memudahkan dalam membuat dan memahami


alur film, misalnya pembuat sketsa alur game
PROSES PEMBUATAN STORY
BOARD
Mengatur sudut
Buat gambar dengan kamera, posisi
Membuat animasi
pensil dan kertas karakter, dan even
muncul

Menjelaskan scene dan


Membuat sequence
Design karakter beberapa
event
kemungkinan dialog

Buat sketsa action


Membuat rangkaian
frames untuk semua
sketsa
plot penting

Menjelaskan angle
Buat desain kasar
kamera virtual, special
karakter kunci dan
sound effects dan hal-
scene
hal nonvisual lainnya
HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN
DALAM PEMBUATAN STORY
BOARD
Perspective

Representasi obyek/karakter

Sprite

Composition
PERTANYAAN DALAM
PEMBUATAN STORY BOARD
Untuk siapa storyboard dibuat?

Apakah ada anggaran untuk storyboard?

Berapa banyak waktu yang ada untuk


pembuatannya?

Sebanyak apa umpan balik dari rekan-rekan kerja


setiap menyelsaikan tahap-tahap storyboard?

Dimana film akan ditampilkan?


Format apa yang harus digunakan?

Berapa lama filim yang akan dibuat?

Pertimbangkan respon emosional


penonton?

Bagaimana anda akan mendapatkan


perhatian mereka?

Bagaimana pertimbangan kecepatan


film?
KOMPONEN DALAM STORY
BOARD
Nama aplikasi (program) atau modul dan
nomor halaman atau nomor layar

Gambar sketsa layar atau halaman beserta


rincian objek-objek yang ada pada layar,
meliputi: Teks, Gambar, animasi, Audio,
Narasi, Video, Warna, penempatan, Ukuran
gambar, Warna dan Font teks

Interaksi: pencabangan dan aksi-aksi lainnya.


TAHAP PEMBUATAN STORY
BOARD ANIMASI 3D

Animatic Aspect
Persiapan Storyboard
Ratio

Rough Clean Up
Pass Storyboard
KELEMAHAN STORY BOARD
DAN SOLUSINYA

Kelemahan storyboard adalah


ketidakdapatannya untuk
menunjukkan gerakan –
gerakan kamera, beserta efek Solusinya yang paling mudah yaitu
optikal, seperti pemudaran dengan menggunakan tulisan dan
(Blur, disolving) gambaran skematis untuk
mendeskripsikan apa yang tidak
dapat digambarkan.
STORY BOARD
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
AKIBAT BUANG SAMPAH SEMBARANGAN
• Tema: Pembuangan sampah sembarangan di daerah
perumahan warga
• Scene 1: Seseorang warga sekitar sedang berjalan dilorong
gang perumahan sambil makan makanan cepat saji dan
kemudian membuang samapah plastik bekas makanan
didepan rumah warga lainnya secara sembarangan.
• Kamera: wide angle, pelaku membuang sampah semabarang
berjalan sepanjang gang perumahan kemudian kamera close
up ke tangan pelaku yang sedang membuang sampah plastik
bekas makanan di depan rumah warga.
• Suara: Suara Kaki berjalan dan sampah yang di jatuhkan
• Durasi: 10 detik (Gambar warga yang membuang sampah
sembarangan)
• Scene 2: Seorang warga yang membuang
sampah plastik bekas makanan kembali
berjalanan disepanjang gang perumahan
tanpa merasa bersalah.
• Kamera: Wide angle, pelaku yang sedang
berjalan di gang perumahan.
• Suara: Kaki yang sedang berjalan dan
motor yang sedang melintas.
• Durasi: 5 detik (gambar 2 orang laki-laki
sedang berjalan).
• Scene 3: Pelaku pembuang sampah ditegur oleh salah satu
warga setempat untuk tidak membuang sampah
sembarangan. Tetapi tidak digubris oleh pelaku pembuang
sampah sembarangan
• Kamera: Medium shoot, penegur yang menegur dan
mengacungkan jari kepada pelaku pembuang sampah
• Suara: dialog “haiii !!!! jangan buang sampah sampah
sembarangan, nanti bisa banjir ! tegur sang penegur “
Pelaku pembuang sampah sembarangan hanya
mengabaikan dan tetap merasa tidak bersalah
• Durasi: 10 detik (gambar seseorang mengacungkan jari)
• Scene 4: Pelaku pembuang sampah
sembarangan tetap berjalan dengan santai di
gang perumahan serta pembuat sang penegur
merasa kesal dan kecewa karena tidak didengar.
• Kamera: Close up wajah sang penegur yang
menggeleng-gelengkan kepala dengan rengut
wajah kesal dan kecewa.
• Suara: “ckckckkcckckkck” gerutuan penegur
• Durasi: 3-4 detik (wajah menggerutu sang
penegur)
• Scene 5: ada seseorang warga lainnya yang membuang
sampah sembarangan didaerah perumahan warga ditempat
yang sudah terlihat banyak tumpukan sampah terbengkalai
sehingga terlihat kumuh.
• Kamera: Wide angel, pelaku pembuang sampah lainnya
sedang melempar sampah basah dan kemudian posisi close
up ketumpukan sampah yang terlihat kumuh.
• Suara: suara kendaraan yang melintas dan sampah yang
dibuang sembarangan.
• Durasi: 10 detik (gambar orang membuang sampah
disungai)
• Scene 6: Seorang warga yang berdiri
diteras rumah dan gelisah meliohat hujan
yang turun dengan deras didaerah
perumahannya
• Kamera: Medium shoot dari teras rumah
warga menghadap jalanan perumahan
yang melihatkan hujan deras
• Suara: Gemuruh hujan deras disertai petir
• Durasi: 5 detik ( gambar orang sedang
meratapi hujan deras)
• Scene 7: Hujan reda yang kemudian
menyebabkan banjir cukup tinggi didaerah
perumahan warga sehingga warga kesulitan
dalam beraktifitas.
• Kamera: Wide angel, banjir yang
menggenangi daerah perumahan warga
dan banyak warga yang menggunakan ban
karet serta alat bantu lainnya untuk
membantu warga dalam beraktifitas.
• Suara: Instrumen musik sedih, gemuruh
suara air, dan warga yang sedang
beraktifitas.
• Durasi: 10 detik (gambar keadaan banjir).
• Scene 8: Banjir yang tampak surut dan
disertai sampah yang berserakan.
• Kamera: Low shoot, warga setempat
lalu lalang jalanan perumahan yang
becek dan sampah yang berserakan.
• Suara: Suara kaki yang berjalanan
didalam air yang sudah mulai surut
diikuti instrumen musik sedih.
• Durasi: 10 detik (gambar sampah
berserakan setelah banjir).
• Scene 9: Warga kesulitan dalam
membersihkan daerah perumahan pasca
tergenang banjir yang disertai sampahnya.
• Kamera: Cloose up warga yang sedang
membersihkan daerah perumahan
• Suara: Instrumen musik sedih dan warga
yang menyapu teras rumah dan tergenang
air pasca banjir.
• Durasi: 12 detik (gambar seorang warga
membersihkan lingkungan pasca banjir).
• Scene 10: Warga berkumpul disalah satu
rumah warga membicarakan cara untuk
menanggulangi banjir agar tidak terjadi
lagi.
• Kamera: Medium shoot, warga yang
berkumpul dibalai setempat. Kemudian
close up, dipimpim bapak ketua RT
setempat.
• Suara: Warga setempat yang sedang
bermusyawarah untuk memecahkan
masalah setempat.
• Durasi: 15 detik (gambar warga
berkumpul dibalai warga)
• Scene 11: Warga rutin membuang sampah
pada tempatnya dan tidak membuang sampah
sembarangan lagi.
• Kamera: Close up, pelaku yang pernah
membuang sampah sembarangan sudah mulai
sadar dan mulai membuang sampah apda
tempatnya.
• Suara: Instrumen musik semangat dan tempat
sampah yang sedang dibuka.
• Durasi: 8 detik (seorang warga membuang
sampah pada tempatnya).
• Scene 12: Tampak selokan dan
lingkungan perumahan warga bersih
• Kamera: Close up, jalanan dan selokan
perumahan yang telah bersih lalu
kamera menjauh kemudian tampak
lingkungan yang bersih dan warga
dapat beraktifitas kembali dengan
lancar.
• Suara: Instrumen musik semangat
• Durasi: 7 detik (gambar lingkungan
bersih dan asri tanpa sampah )
• Scene 13: Quote
• Kamera: Blur, tampak lingkungan
yang sudah bersih dengan quote
yang bertuliskan, “a clean place
is a save place”
• Suara: Instrumen musik
semangat
• Durasi: 5 detik (gambar
lingkungan bersih dengan quote)
• Scene 14: Logo undip
• Kamera: Cloose up logo
• Suara: Instrumen musik semangat
• Durasi: 5 detik
Terimakasih.....

You might also like