Professional Documents
Culture Documents
SYNDROME [ARDS]
BY :
Ns.ANITA DWI A, M.Kep
PENGERTIAN
• Tahap 1
Cedera mengurangi
aliran darah normal ke
dalam paru2. Trombosit
mengadakan agregasi
dan melepaskan
histamin (H), serotonin
(S) serta bradikinin (B).
• Tahap 2
Substansi yg dilepaskan
menimbulkan inflamasi
& kerusakan pd
membran kapiler alveoli
shg tjd peningkatan
permeabilitas kapiler
kemudian cairan
berpindah ke dlm ruang
intertisial.
Copyright © Wondershare Software
DIAGRAM PROSES & PROGRESIVITAS ARDS
• Tahap 3
Permeabiltas kapiler
meningkat & tjd
kebocoran protein serta
cairan shg
meningkatkan tekanan
osmotik interstisial dan
menimbulkan edema
paru.
• Tahap 4
Penurunan aliran darah
dan cairan dalam alveoli
akan merusak sufaktan
dan merusak
kemampuan sel utk
memproduksi lbh
banyak surfaktan lg.
Kemudian tjd kolaps
alveoli yg merusak
pertukaran gas
Copyright © Wondershare Software
DIAGRAM PROSES & PROGRESIVITAS ARDS
• Tahap 5
Oksigenasi akan
mengalami kerusakan,
tetapi CO2 dg mudah
melewati membran
kapiler alveoli dan
dibuang keluar melalui
ekspirasi. Kadar oksigen
(O2) dan CO2 darah
rendah.
Copyright © Wondershare Software
DIAGRAM PROSES & PROGRESIVITAS ARDS
• Tahap 6
Edema paru semakin
bertambah parah dan
inflamasi menimbulkan
fibrosis. Pertukaran gas
mengalami hambatan
lebih lanjut dan
mengakibatkan kondisi
hipoksemia dan memicu
terjadinya kondisi
asidosis respiratorik.
Copyright © Wondershare Software
Copyright © Wondershare Software
Copyright © Wondershare Software
Copyright © Wondershare Software
PATOFISIOLOGI & PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI &
PATOGENESIS
1) FASE AKUT
• Adanya kerusakan sel2 epitel alveolar tipe I yg disertai dg
kerusakan produksi dan fungsi dari surfaktan.
• Kondisi odem lebih lanjut menyebabkan kerusakan sel2 epitel
alveolar tipe II yg menyebabkan berkurangnya surfaktan.
2) FASE KRONIS
• Penebalan dari ruang endothelium, epithelium dan interstitial
paru.
• Sifat odem non cardiogenik pulmonary bersifat progresif
dengan cairan dan protein terakumulasi didalam ruang
intertitium paru.
(Harcombe, 2004).
Copyright © Wondershare Software
MANIFESTASI KLINIS
3) Farmakologi (Obat-obatan)
• Nitric Oxide : meningkatkan oksigenasi
• Surfactant : meningkatkan oksigenasi
• Albuterol
i.v. albuterol 15 mg/kg/hr was shown to significantly reduce alveolar
edema after seven days in a single-center, double-blind.
• Corticosteroid
Benefit would be greatest in the initial exudative phase of ARDS when
neutrophils begin to invade the pulmonary epithelium.
• Prostaglandin
Inhaled and intravenous prostaglandins have also been investigated for
the treatment of ARDS.but shown no significant improvement in
oxygenation was seen.
(Rouwenhors, et al, 2008)
Copyright © Wondershare Software
TREATMENT
• Asidosis respiratorik
• Asidosis metabolik
• MODS (Multisystem Organ Disfunction Syndrome)
• Fibrilasi ventrikel
• Ventricular arrest
• Hipotensi
• Penurunan haluaran urin
1. AIRWAY
– Airway/jalan nafas dapat tersumbat jika
penyebab adalah aspirasi, inhalaso asap dll.
– Bunyi napas : ronkhi, krekels
– Batuk dengan sputum sedikit berbusa
2. BREATHING
– Inspeksi PERNAPASAN: RR meningkat (napas
cepat), ekspansi dada menurun, peningkatan
usaha pernapasan (penggunaan otot-otot
aksesori/tambahan pernapasan)
– Perkusi : pekak pada area konsolidasi
Copyright © Wondershare Software
LANJUTAN..
3. CIRCULATION
• SIRKULASI:
• Jantung (pompa): takikardia, mungkin ada riwayat bedah jantung
• Pembuluh Darah (pipa): Tekanan darah normal/meningkat
• Isi : hipoksemia (PaO2 di bawah 50), kulit pucat/ sianosis
4. DISABILITY
• Tingkat Kesadaran:
• Penurunan kesadaran, bingung
5. EKSPOSURE
• Pemeriksaan fisik seluruh badan:
• Kulit pucat atau sianosis, edema, dapat juga tampak tanda2 trauma
1. PK: HIPOKSEMIA
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan peningkatan sekret, penurunan fungsi silia,
edema interstisial
3. Gangguan perkuran gas berhubungan dengan
akumulasi cairan dalam interstsial paru dan atau alveoli
4. Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan
berhubungan dengan pemakaian deuretik, perpindahan
cairan ke area lain
5. PK: ASIDOSIS (Respiratorik)
6. ansietas/ketakutan berhubungan dengan krisis, ancaman
pada status kesehatan
7. kurang pengetahuan tentang perawatan berhubungan
dengan kurang informasi
Copyright © Wondershare Software
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d peningkatan
jumlah/perubahan mukus, obstruksi jalan napas.
Batuk 1 2 3 4 5
Akumulasi sputum 1 2 Copyright
3 © Wondershare
4 Software
5
Nursing Outcomes (NOC)
Batuk 1 2 3 4 5
Akumulasi sputum 1 2 3 4 5
Copyright © Wondershare Software
Nursing Interventions
Monitor Pernapasan :
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernapas.
2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan otot2
bantu pernapasan dan retraksi pd otot supraclaviculas & interkosta
3. Monitor suara napas tambahan seperti ngorok/mengi
4. Monitor pola napas (mis bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
pernapasan kusmaul, apneustik)
5. Monitor saturasi O2 pd pasien yg tersedasi.
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Perkusi torak anterior & posterior dari apeks ke basis paru
8. Catat lokasi trakea.
9. Monitor kelelahan otot2 diafragma dg pergerakan paradoksikal
• MAYOR MINOR
• duduk membungkuk dg memeluk
– Dispnea lutut
pada • Napas dengan bibir dengan fase
usaha ekspirasi yang lama
napas • Kacau mental/agitasi
• Letargi dan lelah
• Meningkatnya tahanan vaskuler paru
(peningkatan tekanan arteri/ventrikel
kanan)
• saturasi oksigen trn, PaCO2 naik
• Sianosis
Copyright © Wondershare Software
Nursing Outcomes (NOC)
Tekanan partial O2 di 1 2 3 4 5
darah arteri (PaO2)
Tekanan partial CO2 di 1 2 3 4 5
darah arteri (PaO2)
Ph Arteri 1 2 3 4 5
Saturasi O2 1 2 3 4 5
Sianosis 1 2 3 4 5
Mengantuk 1 2 3 4 5
Gangguan kesadaran 1 2 3 4 5
Terapi Oksigen :
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Berikan O2 tambahan
3. Monitor aliran O2
4. Monitor efektifitas terapi O2 (mis tekanan oksimetri,
ABGs) dg tepat
5. Pastikan penggantian masker O2/kanul nasal
setiap kali perangkat diganti
6. Amati tanda2 hipoventilasi induksi O2
7. Monitor kecemasan klien yg terkait dg kebutuhan
mendptkan terapi O2
8. Sediakan O2 ketika pasien dibawa/dipindahkan.
Monitor Pernapasan :
1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernapas.
2. Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan
otot2 bantu pernapasan dan retraksi pd otot supraclaviculas &
interkosta
3. Monitor suara napas tambahan seperti ngorok/mengi
4. Monitor pola napas (mis bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
pernapasan kusmaul, apneustik)
5. Monitor saturasi O2 pd pasien yg tersedasi.
6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Perkusi torak anterior & posterior dari apeks ke basis paru
8. Catat lokasi trakea.
9. Monitor kelelahan otot2 diafragma dg pergerakan paradoksikal
• Definisi
• mengalami atau beresiko tinggi
untuk mengalami
insufisiensi(kekurangan)
saturasi oksigen
Tujuan Keperawatan
• Perawat akan menangani dan mengurangi
komplikasi dari hipoksemia
Copyright © Wondershare Software
INTERVENSI:
1. Pantau tanda dan gejala
ketidakseimbangan asam basa:
– Analisa gas darah : pH < 7,35 , PaCO2 >
48 mmHg
– Peningkatan nadi, adanya peningkatan
frekuensi pernapasan/ penurunan.
– Perubahan mental (somnolen, peka
rangsang)
– Penurunan output urine (kurang dari 30
cc/jam)
– Kulit dingin, pucat, sianosis
Copyright © Wondershare Software
2) Jika ada indikasi dpt dilakukan
intubasi dan PEMAKAIAN
VENTILATOR dengan tekanan
ekspirasi-akhir positif (PEEP) dan
tekanan udara positif kontinu (CPAP)
yang dapat memperbaiki kolaps
alveoli
• PENGGUNAAN VENTILATOR; 2
– INDIKASI: PaO2 di bawah 50, frekuensi
napas lebih dari 35 x/menit
Copyright © Wondershare Software
INTUBASI ETT
Kowalak, Welsh & Mayer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. EGC : Jakarta.
Copyright © Wondershare Software
Referensi
Morell, N. 2010. Prone positioning in patients with acute respiratory
distress syndrome. Nursing Standard. Volume 24. Number 21. p 42-
45.Diakses dari
http://nursingstandard.rcnpublishing.co.uk/archive/article-prone-
positioning-in-patients-with-acute-respiratory-distress-syndrome.pdf.