Pada zaman renaisans 5 senses itu telah dipahami sebagai hirarki
Terdapat 5 senses yaitu: • Vision/pengeliatan • Pendengaran • Penciuman • pengerasa • Sentuhan Setiap pengalaman menyentuh mempunyai multi sensorik efeknya ke 7 panca indera (arsitektur) 1. Mata 2. Telinga 3. Hidung 4. Mulut 5. kulit 6. Tulang dan 7. Otot Acoustic Intimacy • mendengar adalah kemampuan pendengar melalui telinga kita. Setiap bangunan atau ruang memiliki karakteristik dari sebuah ruang • suara memiliki kekuatan imajinasi sendiri • Perasaan atau pendengaran menciptakan rasa koneksi dan solid. Namun, suara juga mengukur ruang dan membuat skalanya dapat dipahami. ex: - Di gereja suara organ memberikan nuansa yang sakral Silence, Times and Solitude • Pengalaman suara terbentuk dari ketenangan ruang • Arsitektur dapat memblok suara dari luar yang tidak dapat masuk ke dalam Ex: di kuil-kuil Mesir kita dapat merasakan keheningan temple firaun Space of Scent • Ingatan terkuat dari sebuah ruang adalah sebuah aroma dari ruang tersebut karena aroma memiliki imajinasi yang hanya muncul ketika kita menciumnya lagi. Ex : toko roti, di jalan jika kita melewati toko roti tersebut yang tercium aromanya menjadi ciri khas dan dapat diingat kembali jika kita melewatinya