You are on page 1of 22

AUTISME

By : KELOMPOK 9
KELAS 3B
KELOMPOK 9
 Nandya Tri Ayuning Tyas (1103000081)
 Carlita Anggun Kusuma (1103000093)
 Dewi Rosyidah (1103000099)
 Anisa Khoirunissa (1103000122)
 Manggita Mardiene (1103000129)
 Farah Nabilah Althaf (1103000144)
LATAR BELAKANG
Istilah autisme diperkenalkan sejak tahun 1943 namun hingga kini
masih merupakan suatu hal yang menarik perhatian para ilmuwan.

• Data anak yang menderita autis di berbagai belahan dunia


menunjukkan angka yang bervariasi.
• UNESCO (2011) melaporkan, tercatat 35 juta orang penyandang
autisme di seluruh dunia. Ini berarti rata-rata 6 dari 1000 orang di
dunia mengidap autisme

Tatalaksana koreksi harus dilakukan pada usia sedini mungkin.


Kesempatan terdiagnosis lebih awal sehingga memungkinkan
tatalaksana yang lebih dini dengan hasil yang lebih baik.
DEFINISI
Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks pada fungsi otak
yang disertai dengan defisit intelektual dan perilaku dalam rentang
dan keparahan yang luas.
 Klasifikasi dan jenis-jenis

Autisme persepsi / Autisme Internal / Autisme Endogenous


Autisme reaktif
Autisme yang timbul kemudian
ETIOLOGI
Penyebab autis hingga saat ini belum dapat dipastikan dengan pasti,
karena masalah ini belum dapat terpecahkan para ahli. Autisme
merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak.
Beberapa faktor berikut ini bisa memicu terjadinya autis:
 Faktor genetik
 Faktor orangtua
 Faktor obat-obatan
 Faktor makanan
GEJALA
• Gejala Muncul
• Gejala berikut dapat dimulai tampak sejak lahir atau saat masih
kecil
• Pada beberapa anak sekitar umur 5-6 tahun gejala tampak agak
kurang
• Interaksi sosial
•Tidak tertarik untuk bermain bersama teman
• Lebih suka menyendiri
• Tidak ada atau sedikit kontak mata, atau menghindar untuk
bertatapan
• Senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang
inginkan
• Komunikasi
• Perkembangan bahasa lambat
• Senang meniru atau membeo
• Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara
• Kadang kata yang digunakan tidak sesuai artinya
• Mengoceh tanpa arti berulang-ulang
• Bicara tidak dipakai untuk alat berkomunikasi
 Gangguan Sensoris
 Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga
 Sering menggunakan indera pencium dan perasanya
 Dapat sangat sensitif terhadap sentuhan
 Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut
 Perkembangan Terlambat
 Tidak sesuai seperti anak normal, keterampilan sosial, komunikasi
dan kognisi
 Dapat mempunyai perkembangan yang normal pada awalnya,
kemudian perlahan-lahan akan menurun.
• Pola Bermain
• Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya
• Senang akan benda-benda yang berputar
• Tidak bermain sesuai fungsi mainan
• Tidak kreatif, tidak imajinatif
• Dapat sangat lekat dengan benda tertentu
JENIS DIET
Diet yang diberikan pada anak autis adalah
diet bebas gluten dan kasein (Gluten free
Casein free).
BAHAN MAKANAN YANG
BOLEH DAN TIDAK
BOLEH
No Jenis BM Boleh Tidak Boleh
1 Karbohidrat Dipilih yang tidak • Mengandung gluten yang
terdapat pada tepung terigu,
mengandung gluten,
seperti sereal, roti, mie dan
misalnya beras, singkong, pasta.
ubi, talas, jagung, tepung • Mengandung kadar gula
tinggi seperti permen dan
beras, tapioca, ararut,
sebagainya.
maizena, bihun, soun, dan • Mengandung ragi dan
sebagainya. Biskuit dapat hasil fermentasi misalnya
diberikan bila dibuat dari roti.

tepung yang bukan tepung


terigu.
LANJUTAN...
No. Jenis BM Boleh Tidak Boleh
2 Protein Dipilih yang tidak mengandung Mengandung kasein,
Hewani kasein dan diawetkan, misalnya terdapat pada bahan
daging, ikan segar (tidak pangan yang
diawetkan), unggas, telur, udang, mengandung susu dan
kerang, dan cumi. produk olahannya
seperti keju dan yogurt.
3 Protein Dipilih yang tidak berjamur dan Mengandung ragi dan
Nabati hasil fermentasi,
difermentasi, misalnya tahu, susu
misalnya tempe.
kedelai, kacang hijau, kacang Kacang tanah tidak
merah, kacang tolo, kacang mede, dianjurkan karena sering
berjamur
kacang kapri dan kacang-kacang
lainnya.
LANJUTAN...
No. Jenis BM Boleh Tidak Boleh
4 Sayur- Semua sayuran segar terutama Sayuran yang diawetkan
sayuran seperti sayuran kaleng,
yang rendah karbohidrat seperti
sawi asin, asinan, dan
brokoli, kol, kembang kol, bit, acar.
wortel, timun, labu siam, bayam,
terong, sawi, tomat, buncis,
kacang panjang, kangkung, tomat,
dan lain-lain.
5 Buah- Buah-buahan segar dalam jumlah Buah-buahan yang
buahan terbatas. mengandung kadar gula
tinggi, misalnya
Buah-buahan yang
diawetkan dalam kaleng.
LANJUTAN...
No. Jenis Boleh Tidak Boleh
BM
6 Bumbu Semua bumbu yang Bumbu hasil fermentasi misalnya
alami dan tidak kecap.
ditambahkan zat aditif Zat aditif makanan seperti
serta tidak difermentasi pengawet, pewarna, pemanis, dan
penyedap rasa. Misalnya sodium
benzoat (pengawet), pewarna
berupa tartrazine (E102), sunset
yellow (E110), carmoizine (E122)
atau ponceau 4R (E124).
Mengapa Tidak Boleh ??
 Gluten
Gluten adalah sejenis protein yang susah dicerna
atau diurai oleh tubuh. Ditambah lagi, kebanyakan anak
autis memiliki kelainan pada dinding usus halusnya yang
sering disebut leaky gut syndrome. Akibatnya protein
gluten yang tidak terurai sempurna tersebut dapat lolos
dan menuju ke otak. Jika ini terjadi secara berlebihan
dikhawatirkan dapat menimbulkan efek seperti morfin
dan mendorong anak untuk berperilaku negatif seperti
hiperaktif, agresif, kehilangan kepercayaan diri dan
yang lebih parahnya lagi anak cenderung untuk melukai
diri sendiri.
 Kasein
Bila dikonsumsi oleh anak autis yang memiliki leaky
gut syndrome, akan menimbulkan efek seperti ketika
mengonsumsi gluten.
 Gula dan makanan yang mengandung kadar gula
tinggi
Kenaikan dan penurunan kadar gula darah secara
drastis dapat pula mempengaruhi perilaku anak autis.
Kenaikan kadar gula darah akan memicu anak autis
menjadi lebih hiperaktif dan agresif. Namun, bila kadar
gula rendah akan membuat mereka menjadi pusing,
suasana hati buruk disertai keringat berlebih. Selain
itu, mengkonsumsi gula dapat memicu pertumbuhan
jamur di dalam saluran pencernaan (candidiasis). Jika
pertumbuhan jamur berlebihan, dapat menimbulkan
perilaku agresif, hiperaktif, sukar berkonsentrasi dan
masalah kesehatan berupa diare, perut kembung atau
sembelit.
 Ragi dan makanan hasil fermentasi
Mengonsumsi ragi dan makanan hasil fermentasi
juga dikatakan mampu memperparah gejala candidiasis.
Untuk itu, makanan yang mengandung ragi dan makanan
hasil fermentasi sebaiknya dihindari. Untuk mengatasi
penyakit ini, anak autis disarankan untuk mengonsumsi
minuman probiotik yang di dalamnya mengandung bakteri
baik (contohnya Acidophilus) guna mengurangi
pertumbuhan jamur di dalam saluran pencernaan.

 Zat Aditif
Pada dasarnya zat aditif ada dua macam yaitu zat
aditif buatan dan alami. Zat aditif buatan inilah yang
sering dituduh sebagai penyebab perilaku hiperaktif
anak. Zat aditif buatan biasanya sering ditambahkan
dalam makanan kemasan. Untuk lebih berjaga-jaga, kita
haruslah benar-benar teliti memeriksa komposisinya
sebelum memberikan pada anak.
SYARAT & PRINSIP
1. Bebas Gluten dan Kasein.
2. Mengandung jumlah zat gizi, terutama
karbohidrat, protein dan kalsium yang tinggi.
3. Diperlukan vitamin dan mineral untuk
memperbaiki jaringan yang lain.
4. Diperlukan edukasi pada orang tua autis tentang
hal tersebut.
ZAT GIZI KHUSUS
YANG MENDUKUNG
 KARBOHIDRAT
 Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama kegiatan sehari-
hari.
 Dampak yang ditimbulkan apabila kekurangan karbohidrat
sebagai sumber energi dan kekurangan protein adalah KEP
(Kurang Energi Protein).
 Karbohidrat yang dianjurkan untuk penderita autisme seperti:
nasi, bihun, jagung, kwetiau beras, tepung beras, dll.

 PROTEIN
 berfungsi : Membangun sel – sel yang telah rusak, Membentuk
zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone.
 Perlu diperhatikan bahwa apabila tubuh menderita
kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar
(hongeroedeem) akan selalu terjadi. Dan anak dengan
autisme cenderung mengalami hal tsb, dikarenakan
kebiasaan PICA yang dimiliki.
LANJUTAN...

 LEMAK
Pada anak autis, kekurangan asam lemak omega 3 hampir
banyak ditemukan dan menjadi masalah tertentu. Asam lemak
omega 3 berguna untuk pertumbuhan sel otak, organ
penglihatan dan tulang, serta menjaga sel-sel pembuluh darah
dan jantung tetap sehat. Omega 3 sangat penting bagi
perkembangan sel-sel otak karena 40% asam lemak di otak
terdiri atas asam lemak Omega 3. Asam lemak ini bersumber
dari bahan makanan misalnya alpukat, minyak zaitun, ikan
tuna, ikan salmon, minyak ikan cod, kedelai, telur, kembang
kol, minyak canola, ikan lele, dsb.
Sementara itu, asam lemak omega 6 juga sangat penting
untuk perkembangan fungsi otak, sistem reproduksi, dan
metabolisme serta membantu menjaga kesehatan kulit dan
rambut. Asam lemak omega 6 banyak terdapat pada kedelai
dan beras.
LANJUTAN...
 VITAMIN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vogelaar
(2000) dalam Lestiani, pada 20 anak autisme menunjukkan
bahwa 50% anak autisme memiliki kadar zat gizi yang rendah
yaitu vitamin A, B1, B3, B5 dan Biotin, selenium, zinc, dan
magnesium serta asam amino esensial yaitu omega 3 dan
omega 6.
Kekurangan vitamin disebabkan karena flora usus yang
tidak normal dan sifat pemilih makanan (picky eater) pada
anak autisme.
 Vitamin A (Retinol) bagi penderita autisme berfungsi:
mengoptimalkan perkembangan janin, meningkatkan daya
tahan tubuh dan antioksidan yang bersumber: hati, minyak
ikan, daging, susu, wortel, serta sayuran dan buah berwarna
orange.
LANJUTAN...
 Vitamin B1 (Thiamin) bagi penderita autisme berfungsi:
membantu proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi
yang bersumber: kacang hijau, daging, kulit beras, dan
sayuran.
 Vitamin B3 (Niasin) bagi penderita autisme berfungsi:
membantu pembebasan energi dari makanan dan sintesis
asam lemak. Sumber: hati, telur, jamur dan kacang tanah.
 Vitamin B5 (asam pantotenat) bagi penderita autisme
berfungsi: membantu metabolsime karbohidrat, protein dan
lemak dalam tubuh. Sumber: daging, susu, sayur hijau,
ginjal, hati dan kacang hijau.
 Vitamin B7 (Biotin) bagi penderita autisme berfungsi:
Metabolisme Energi yang bersumber dari telur ayam,
wortel, ikan salmon dan kacang-kacangan.
LANJUTAN...
 MINERAL
 Pada anak autis ditemukan 90% kekurangan mineral Zinc
(Zn). Mineral tersebut diperlukan untuk pengembangan
mukosa usus dan sistem imun yang sehat. Makanan sumber
Zn yang dapat diberikan pada penderita autisme ialah
antara lain daging, seafood (ikan, lobster, kerang dan
kepiting) serta biji-bijian dan kacang-kacangan (kacang
mete, kacang almond, biji bunga matahari).
 Selenium (Se) diperlukan oleh anak autis untuk menjaga
kesehatan otak, memelihara kekebalan tubuh dan
memelihara mood yang bersumber dari telur, ikan tuna,
kerang, daging, brokoli, kembang kol, jagung, tomat, tempe,
tahu, dsb.
 Magnesium diperlukan untuk pembentukan tulang, darah dan
otot, aktivator enzim, kontraksi otot, aktivitas saraf,
respirasi intrasel, sintesis protein. Makanan sumber Mg
antara lain : kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil
laut dan sereal.
XIE - XIE

You might also like