Professional Documents
Culture Documents
By : KELOMPOK 9
KELAS 3B
KELOMPOK 9
Nandya Tri Ayuning Tyas (1103000081)
Carlita Anggun Kusuma (1103000093)
Dewi Rosyidah (1103000099)
Anisa Khoirunissa (1103000122)
Manggita Mardiene (1103000129)
Farah Nabilah Althaf (1103000144)
LATAR BELAKANG
Istilah autisme diperkenalkan sejak tahun 1943 namun hingga kini
masih merupakan suatu hal yang menarik perhatian para ilmuwan.
Zat Aditif
Pada dasarnya zat aditif ada dua macam yaitu zat
aditif buatan dan alami. Zat aditif buatan inilah yang
sering dituduh sebagai penyebab perilaku hiperaktif
anak. Zat aditif buatan biasanya sering ditambahkan
dalam makanan kemasan. Untuk lebih berjaga-jaga, kita
haruslah benar-benar teliti memeriksa komposisinya
sebelum memberikan pada anak.
SYARAT & PRINSIP
1. Bebas Gluten dan Kasein.
2. Mengandung jumlah zat gizi, terutama
karbohidrat, protein dan kalsium yang tinggi.
3. Diperlukan vitamin dan mineral untuk
memperbaiki jaringan yang lain.
4. Diperlukan edukasi pada orang tua autis tentang
hal tersebut.
ZAT GIZI KHUSUS
YANG MENDUKUNG
KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama kegiatan sehari-
hari.
Dampak yang ditimbulkan apabila kekurangan karbohidrat
sebagai sumber energi dan kekurangan protein adalah KEP
(Kurang Energi Protein).
Karbohidrat yang dianjurkan untuk penderita autisme seperti:
nasi, bihun, jagung, kwetiau beras, tepung beras, dll.
PROTEIN
berfungsi : Membangun sel – sel yang telah rusak, Membentuk
zat-zat pengatur seperti enzim dan hormone.
Perlu diperhatikan bahwa apabila tubuh menderita
kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar
(hongeroedeem) akan selalu terjadi. Dan anak dengan
autisme cenderung mengalami hal tsb, dikarenakan
kebiasaan PICA yang dimiliki.
LANJUTAN...
LEMAK
Pada anak autis, kekurangan asam lemak omega 3 hampir
banyak ditemukan dan menjadi masalah tertentu. Asam lemak
omega 3 berguna untuk pertumbuhan sel otak, organ
penglihatan dan tulang, serta menjaga sel-sel pembuluh darah
dan jantung tetap sehat. Omega 3 sangat penting bagi
perkembangan sel-sel otak karena 40% asam lemak di otak
terdiri atas asam lemak Omega 3. Asam lemak ini bersumber
dari bahan makanan misalnya alpukat, minyak zaitun, ikan
tuna, ikan salmon, minyak ikan cod, kedelai, telur, kembang
kol, minyak canola, ikan lele, dsb.
Sementara itu, asam lemak omega 6 juga sangat penting
untuk perkembangan fungsi otak, sistem reproduksi, dan
metabolisme serta membantu menjaga kesehatan kulit dan
rambut. Asam lemak omega 6 banyak terdapat pada kedelai
dan beras.
LANJUTAN...
VITAMIN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vogelaar
(2000) dalam Lestiani, pada 20 anak autisme menunjukkan
bahwa 50% anak autisme memiliki kadar zat gizi yang rendah
yaitu vitamin A, B1, B3, B5 dan Biotin, selenium, zinc, dan
magnesium serta asam amino esensial yaitu omega 3 dan
omega 6.
Kekurangan vitamin disebabkan karena flora usus yang
tidak normal dan sifat pemilih makanan (picky eater) pada
anak autisme.
Vitamin A (Retinol) bagi penderita autisme berfungsi:
mengoptimalkan perkembangan janin, meningkatkan daya
tahan tubuh dan antioksidan yang bersumber: hati, minyak
ikan, daging, susu, wortel, serta sayuran dan buah berwarna
orange.
LANJUTAN...
Vitamin B1 (Thiamin) bagi penderita autisme berfungsi:
membantu proses oksidasi tubuh untuk memperoleh energi
yang bersumber: kacang hijau, daging, kulit beras, dan
sayuran.
Vitamin B3 (Niasin) bagi penderita autisme berfungsi:
membantu pembebasan energi dari makanan dan sintesis
asam lemak. Sumber: hati, telur, jamur dan kacang tanah.
Vitamin B5 (asam pantotenat) bagi penderita autisme
berfungsi: membantu metabolsime karbohidrat, protein dan
lemak dalam tubuh. Sumber: daging, susu, sayur hijau,
ginjal, hati dan kacang hijau.
Vitamin B7 (Biotin) bagi penderita autisme berfungsi:
Metabolisme Energi yang bersumber dari telur ayam,
wortel, ikan salmon dan kacang-kacangan.
LANJUTAN...
MINERAL
Pada anak autis ditemukan 90% kekurangan mineral Zinc
(Zn). Mineral tersebut diperlukan untuk pengembangan
mukosa usus dan sistem imun yang sehat. Makanan sumber
Zn yang dapat diberikan pada penderita autisme ialah
antara lain daging, seafood (ikan, lobster, kerang dan
kepiting) serta biji-bijian dan kacang-kacangan (kacang
mete, kacang almond, biji bunga matahari).
Selenium (Se) diperlukan oleh anak autis untuk menjaga
kesehatan otak, memelihara kekebalan tubuh dan
memelihara mood yang bersumber dari telur, ikan tuna,
kerang, daging, brokoli, kembang kol, jagung, tomat, tempe,
tahu, dsb.
Magnesium diperlukan untuk pembentukan tulang, darah dan
otot, aktivator enzim, kontraksi otot, aktivitas saraf,
respirasi intrasel, sintesis protein. Makanan sumber Mg
antara lain : kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil
laut dan sereal.
XIE - XIE