You are on page 1of 90

AIRCRAFT HARDWARE

Yuda asta negara


CIVIL AVIATION SAFETY AND ENGINEERING ACADEMY
Aircraft Maintenance Training Organization
Approve AMTO 147/01000
Jln. Jemur Andayani I/73 Wonocolo Surabaya
Introduction

Alasan Mengapa kita belajar tentang aircraft hardware ?


Aircraft hardware terdiri dari

1. Thread
2. Bolt
3. Nut
4. Screw
5. Turnlock Fastener
6. Locking devices
7. Rivet
8. Aircraft Cable
Identification Aircraft Hardware & Rivet

 • AN (Air Force-Navy)
 • NAS (National Aircraft Standard)
 • MS (Military Standard)

 NC (American National Coarse)


 • NF (American National Fine)
 • UNC (American Standard Unified Coarse)
 • UNF (American Standard Unified Fine)
Thread

Purpose (kegunaan):
• Mengikat (fastering)
contoh: Bolt & Nut
• Menyalurkan Tenaga (Transmision Power)
contoh :Jack,Bench fise
• Adjusment
contoh : FCS ( Flight control system)
• Pengukuran (Measuring)
contoh : Micrometer Screw
Nomenclature of Thread
 Side :Garis/sisi yang
menghubungkan antara crest
dan root
 Pitch : Jarak crest ke crest
 Lead :
 Pitch Diameter : Imaginer line
yang membagi 2 crest
 Depth : Garis tegak Lurus yg
ditarik dari crest dan root
 Helix Angle : Sudut yang
dibentuk dengan alur (dengan
garis crest)
 Thread angle : sudut antara side
dengan side
Clasification of Thread
1. Position (kedudukan)
eksternal : Letak thread ada di luar ( Bolt)
internal : Letak thread ada didalam ( Nut)
2. Direction (arah)
Right hand : Arah mengencangkan ke arah kanan
Leftt hand : Arah mengencangkan ke arah kiri
3. Number
Single Thread : sekali putar menghasilkan 1 thread (2 crest)
Double Thread : Sekali putar menghasilkan 4 thread ( 3 crest)
Tripple Thread Sekali putar menghasilkan 3 thread ( 4 crest)
Quadraple Thread : Sekali putar menghasilkan 4 thread ( 5 crest)
4. Kinds ( jenis)
NC (American National Coarse)
NF (American National Fine)
UNC (American Standard Unified Coarse)
UNF (American Standard Unified Fine)
5 System
American System : Thread Angelnya : 60 derajat, size : Inch
British Asosiation : Thread Angelnya : 47.5 derajat size : inch
British Standard Withword : Thread Angelnya : 55 derajat size : inch
Matric ssytem : Thread angelnya : 60 Derajat , size : Metric
Perbedaan UNC & UNF

 UNC  UNF
Jumlah teeth/inch lebih sedikit Teeth/inch lebih bnyak
Threadnya lebih kuat menahan beban Depth lebih dangkal
Side lebih panjang Kurang kuat untuk menahan beban
Sudut thread angel besar Side lebih pendek
Gerak maju lebih cepat Sudut Thread angle lebih kecil
Kekuatan sambungan lebih baik Gerak maju lebih lambat
Kekuatan sambungan kurang baik
Fit and Clearence
Alasan diadakan fit and clearence :
 Safety
 Interchangeable
 Peningkatan mutu
 Effisien
 Interference : Basic diameter of shaft lebih besar daripada basic diameter of hole
 Allowence (Perbedaan) : Basic diameter of hole lebih besar daripada basic diameter of shaft
 Tolerance ( Toleransi) : Selisih dari basic diameter ke nominal diameter
 Clerence of hole : selisih jarak antara nominal diameter of shaft dengan nominal diameter of hole

 Clereance mempunyai 3 ukuran :


1. Large
2. Medium
3. Small
Note: Clearence dipengaruhi oleh clearence
Tolerance semakin besar maka clearence juga semakin besar
Thread fit Classification

1. Class 1 : Lose fit (jarang digunakan karena kurang


aman dan mudah loose,cukup memutar dengan
tangan
2. Class 2 : Free fit ( Digunakan ulir pada
screw,diputar dengan tangan)
3. Class 3 : Medium fit ( Digunakan untuk ulir bolt
dan nut)
4. Class 4 : Close tolerance ( Digunakan pada tempat
khusus,pada beban/stress yang tinggi
Kegunaan Class fit

1. Untuk menentukan besar kecilnya clearence


2. Untuk mencocokan bolt and nut
3. Agar tepat dalam penggunaanya
4. Untuk menentukan ikatan
Aircraft Bolt

 Syarat-syarat Aircraft Bolt :


1. Bolt masuk ke kategori Class fit 3 (medium fit)
2. Bolt Aircraft yang diputar adalah nut,dikarenakan
apabila yang diputar bolt maka head dari bolt
rusak
3. Harus menggunakan torque meter,untuk
mencegah over torque
4. Harus dilocking wire untuk high tension dan high
shearing
Classification Bolt

1. General Purpose Bolt


2. Close Tolerance Bolt
3. Internal Wrenching Bolt
4. Special Bolt
Caracteristic of Bolt

AN bolts have head style: NAS bolts have style: MS bolts have head
style:
• Hex head • Hex • Hex head
• Clevis • Internal-wrenching • Internal-wrenching
• Eyebolt head
• Countersunk
General Purpose Bolt

 AN 3-AN 20
 Class fit 3 (medium fit)
 High tension / High
shearing
 AN 3 Interchangeble
dengan AN 73
Aircraft bolt identification
Close Tolerance Bolt
 An 173 – An 186
 Digunakan pada tempat yg sering
vibration,menahan beban yang
mendadak (shock load).cnth :
engine mounting, LG,Wing
attachment
 Mengunci dengan torque meter
 Untuk pembuatan NAS (NAS 80-
NAS 86)
 Bolt harus di cek secara berkala
 Harga Bolt lebih mahal
Spesial Purpose Bolt

 Clevis bolts
 Eye bolts
 Jo-bolts
 Lock bolts
Clevis Bolts
 Round Head
 Slot dapat digunakan
dengan menggunakan
obeng
 Digunakan hanya untuk
beban shear dan tidak
diperkenankan digunakan
untuk beban tension
 Clevis bolt sering
dimasukan sebagai pin
mekanik dalam system
kontrol
Eye Bolts
 Digunakan dimana
beban ketegangan(
tension) eksternal yang
akan digunakan

 Eye bolt digunakan


sebagai garpu dari
turnbuckle
Jo- Bolts
 Memiliki kekuatan yang
tinggi ( high strength)

 Digunakan untuk
daerah khusus yg
memiliki tingkat yang
sulit untuk dijangkau

 Tahan terhadap getaran


Lock Bolts

 Gabungan dari
high strength bolt
dan rivet

 Memiliki
keunggulan lebih
dari baut
Internal Wrenching Bolt
 MS-20004 through MS-
20024 or NAS-495

 Dibuat ddari baja


berkekuatan tinggi
 Baik untuk digunakan yang
mengalami beban tension
dan juga shear
 Memiliki sudut radius
countershunk lebih besar
pada headnya
 Nut digunakan khusus
untuk kekuatan yang tinggi
Aircraft Nut

 Fungsi nut :
- Untuk pasangan Bolt, screw,stud dll
- Sebagai pengunci yg aman

• Material :
Cadmium plated carbon steel
Stainless steel
Anodize 2024 T4 Aluminium alloy
Classification Nut

Non Self Locking Nut Self Locking Nut


Non self Locking Nut

 Castle nut (AN 310-AN320)

I. Pasangan Bolt (drill of shank) cnth:


Clevis bolth,hex bolt,eye
bolt,drilled head bolt & stud
II. Mempunyai slot untuk cotter pin,
lock wire untuk safety
III. Terbuat dari Baja dan cadmium
Berlapis
IV. AN 310 digunakan untuk beban dan
tension yg berat
V. AN 320 hanya digunakan untuk
beban shear (gunting)
VI. Kekuatannya < AN 310
Plain Hex Nut (AN 315 dan AN 320)
 Untuk menahan Large tension
 Berpasangan dengan undrilled
of shank
 Dikunci dengan check nut &
lock washer
 Dipakai pada structure Aircraft
yang terbatas
 Untuk AN 315,bearing tebal
untuk hi tension / hi shearing
cnth : terdapat pada engine
 AN 335 bearing tipis untuk
beban shear

AN 315
Light Hex Nut ( AN 340 & AN 345)

 Low tension
 Lebih Ringan dari hex
nut dan harus dikunci
oleh perangkat
tambahan
Plain Check Nut ( AN 316)

 Penguncian perangkat
untuk plain nuts

 Mengatur skrup,ujung
batang ulir, dan
perangkat lainnya
Wing Nuts ( AN 350)

 Biasanya digunakan
pada koneksi baterai
atau klem selang

 Digunakan pada tempat


yang slit dijngkau tetaoi
mudah dijangkau dengan
tangan

 Dan dimana rangkaian


itu sering dilepas
Self Locking Nut ( AN 363 )

• Sebuah Nut yg terbuat dari


logam yg berfungsi sebagai
pengunci dan terletak di
daerah yang bersuhu tinggi
 Sebuah nut yg mempunyai
ulir (yg disebut metal
locking nut) yang salah satu
ujungna lebih dalam untuk
menyediakan gaya gesek yg
lebih banyak
 Mampu menahan suhu
AN363
sampai 550 ᵒ F.
General types of self locking Nuts

1. Metal type (boots


aircraft nut & stainless
steel)

2. Fiber Lock type ( Elastic


stop nut)
Syarat-syarat Pemasangan Bolt & Nut

1. Harus mempunyai diameter yang


sama besar
2. Harus mempunyai material yang
sama
3. Harus mempunyai stress yang sama
4. Harus mempunyai drill / undrilled of
shank yang sama
Aircraft Screw

 Screw dapat diklasifikasikan :


1. Structural Screw (Memiliki kekuatan sperti bolt)
2. Machine Screw ( Diugunakan untuk general repair)
3. Self Tapping Screw (Used for attaching lighter parts). )
4. Drive Screw
Machine Screw

 Countersunk machine screws


- AN505 (course) dan AN510 (fine) untuk 82derajat
- AN507 untuk 100 derajat
 Roundhead screws
- AN 515 dan AN520
- memiliki salah satu celah yg tersembunyi di salah satu kepalanya
- AN515 screw (coarse thread)
- AN520 screw (fine thread)
 Filister head screw
- AN 500 dan AN 503
-AN 500 dan AN 501 screw terbuat dari material low carboon steel,tahan terhadap korosi dan
kuningan
- AN 502 dan AN 503 terbuat dari heat treated alloy steel,mempunyai sudut coarse dan fine
,memiliki pegangan kecil
-AN 500 (coarse thread)
-AN 501 (fine thread)
Self-tapping Screw

 Machine selftapping screw


-AN 504 & AN 506
-AN 504 (Roundhead)
-AN 506 (Countersunk)
-Digunakan untuk memasang
komponen yang dapat dilepas

 Self tapping sheet metal screws


 - Digunakan dalam lampiran
sementara dari logam untuk
riveting
 -Selftapping screw tidak boleh
digunakan untuk menggantikan
nuts,bolt atau rivet
 -Parker –Kalon U type
Identification and Coding

 Sistem pengkodean digunakan untuk mengidentifikasi screw


mirip dengan yang digunakan untuk bolt
 Bagian nomor 510,515,550,Dsb..masuk kedalam catalog screw
kelas seperti : Roundhead, Flatehead,washer head,Fillister head
Drive Screw

 AN 535
 Parker -Kallon U type
 Digunakan untuk memasang nameplate di coran dan
sebagai sealing dari drain holes untuk melindungi
structure dari corrosi
Aircraft Washer

 Aircraft washer terdiri


dari :
1. Plain Washer
2. Lock Washer
3. Spesial Washer
Plain Washer
 AN 960 & AN 970
 Digunakan dibawah hex
nut
 Penggunaanya harus
dibawah lock washer guna
mencegah friction
(getaran) pada permukaan
 AN 970 steel washer
menyediakan area
bearing(bantalan) lebih
besar dari AN 960.Dan
digunakan pada struktur
yang terbuat dari kayu
Lock Washer
 AN 935 & AN 926
 Digunakan dengan
machine screw atau bolt
dimana selflocking atau
castellated-type nut tidak
tepat
 Jangan pernah
menggunakan Lock washer
pada kondisi :
 - Washer dalam kondisi
corrosion
 - Washer bertentangan
dengan soft material
Spesial Washer

 AN 950 & AN 955


 Terdapat dua jenis ball
socket dan seat washer
 Spesial washer
digunakan dimana bolt
installated pada sudut di
permukaan atau dimana
keselarasan sempurna
dengan permukaan
dibutuhkan
Turn Lock Fastener

 Definisi :
- Suatu fastener yang bisa dibuka lebih cepat
dibandingkan screw dan bolt, dengan memutar 90
derajat.
 Tujuan :
- Mempercepat pekerjaan
- Mengikat dua buah benda dengan cepat
contoh : insp door, Instrument Panel, Engine
cowling
- Digunakan pada tempat-tempat yang kurang menerima
vibration(getaran) & pada tempat-tempat yang sering
dibuka
Jenis-jenis Turn Lock Fastener
1. Dzuz Fastener
- Terdiri dari :
 Stud Assembly
- Stud (steel or cadmium plate)
- Grommet ( Al Alloy) untuk
mengikat/memegang stud
 Spring Assembly
-Spring (steel or cadmium
plated)
-Rivet (Al Alloy)
 Head
-Oval
-Flush (rata)
-Wing
Camlock Fastener

 Terbuat dari beberapa


variasi ukuran dan
design
 Digunakan pada aircraft
firing dan cowling
 Terdiri dari 3 bagian :
- Stud assembly
-Grommet
- Receptacle(rigid type
dan floating type)
Airlock Fastener

 Dapat digunakan pada


vibration (getaran ) yang
tinggi

 Terdiri Dari :
- Stud (steel Hardener)
- Crospin ( Chrom
Vanadium steel)
-Stud receptacle ( carbon
steel)
Aircraft cable

 Control Cable :
-Sebagai penghubung untuk menggerakan primary flight control
-Digunakan juga di dalam engine control,emergency extension system LG

 Keuntungan Cable type ;


- Kuat
- Ringan
- Flexible

 Kerugian :
- Harus selalu diadjusment terhadap perubahan temperature dan scretching

 Material :
- Carbon steel & Stainless Steel
Cable Construction
I. 7 x 7 ( 7 strands(bulatan)
dari tiap-tiap 7 wire (kawat)
)
 Digunakan untuk trim tab
control,engine control

1. 7 x 19 ( 7 strand (bulatan
dari tiap-tiap 19 wire
(kawat) )
 Extra flexible dan
digunakan untuk primary
FCS (kemudi utama)dan
ditempat lainnya yang
pengoperasiannya
menggunakan pulley
Cable Fitting

 Terdiri dari
 Terminals
 Thimbles
 Bushing
 shackles Terminal swaged
type

Thimbles Cable bushing


Terminal fitting

 Umumnya dalam
bentuk;
 threaded end,
 fork end,
 Eye end,
 single shank ball end, and
 double shank ball end.
Terminal fitting

 Tipe threaded end, fork end, dan eye end terminals digunakan untuk
menghubungkan cable ke turnbuckle, bellcrank, atau sambungan yang lainnya
ke sebuah sistem

 Tipe terminal ball end digunakan untuk memasang cable ke quadrant dan
sambungan khusus dimana ruang nya yang terbatas
Turnbuckle
Adalah sebuah rangkaian alat scerw  Salah satu terminal ulir
mekanik yang terdiri dari dua mempunyai ulir kiri dan yang lain
terminal ulir dam sebuah barel ulir kanan. Ulir kiri biasanya
berulir ditandai dengan adanya cekungan
di ujung salah satu terminal.

Turnbuckle ini di pasang pada sebuah


rangkaian cable yang bertujuan
mempermudah penyetelan
panjang dan kekencangan dalam
skala kecil.
Push-Pull Tube Linkage
 Digunakan sebagai sambungan  Check nut digunakan untuk
dalam berbagai tipe di dalam mengunci setelah panjang yang
sistem yang digerakkan secara diinginkan sudah terpenuhi.
mekanik.  Push-puul tube ini biasanya
pendek untuk menghindari getaran
 Terdiri dari pipa baja atau
dan bengkok karena adanya beban
campuran aluminum berlubang compressi.
Safetying methods
 Untuk menjamin fastener
tidak terlepas dari
rangkaian akibat getaran,
berbagai cara penguncian
digunakan.
 Yang paling sering
digunakan adalh metode
Safety wire
 Safetyt wire
 Cotter pins
 Lockwasher
 Snaprings
 Dan special nuts ( self
locking nut, pal nuts, dan
jamnuts)
Pin

 Ada tiga jenis tipe pin yang


digunakan dalam struktur
pesawat
 Taper pin
 Flathead pin
 Cotter pin
 Pin digunakan untuk
mengatasi beban
shear(iris) dan mengunci.
 Roll pin digunakan untuk
meningkatkan kekuatan
konstruksi pesawat.
Tapper pins
 Jenis (plain)umum dan tapir pin
berulir (AN385 and AN386)

 Digunakan untuk sambungan


yang menerima beban shear(iris)

 Tapper pin jenis plain biasanya


berlubang dan di kunci dengan
wire.

 Tapper pin jenis ulir biasanya


menggunakan washer (AN975)
dan shear nut (yang dikunci oleh
cotter pin atau safety clip) atau
self-locking nut.
Flathead pin
 Biasanya disebut sebagai clevis
pin.

 Flathead [in (MS20392) ini


digunakan dengan terminal tie rod
dan kemudi secondary yang tidak
ditujukan untuk operasi yang
berkelanjutan.

 Pin ini biasanya di pasang dengan


posisi kepala di atas. Ini berfungsi
ketika pin mengalami kerusakan,
pin tidak akan jatuh tetapi tetap di
tempatnya.
Cotter pin
 Cotter pin (AN380) adalah
jenis low carbon steel berlapis
cadmium.

 Digunakan untk mengunci


bolt, screw, nut, pin yang lain,
dan berbagai penerapan yang
membutuhkan penguncian.

 AN381 adalah jenis cotter pin


yang tahan korosi yang
digunakan di lokasi dimana Cotter pin
material nonmagnetic
diperlukan, atau lokasi-lokasi
dimana membutuhkan
ketahanan terhadap korosi.
Cara pemasangan Cotter pin
Roll pins
 Roll pin adalah sebuah pin
pas(fit) tekan dengan ujung
yang agak kerucut.
 Mempunyai bentuk tabung
dan mempunyai celah di Rolls pin
sepanjang tubuhnya.
 Pin ini di masukkan
dengan menggunakan
hand tools dan di tekan
kedalam tempatnya.
 Untuk melepas pin ini
menggunakan drift punch
atau pin punch.
Safety wiring

 Adalah yang paling bagus dan memuaskan untuk


mengunci capscrew, stud, nut, bolt head, dan
turnbuckle barel yang tidak bisa di kunci
menggunakan cara yang lain.

 Ini adalah sebuah metode pengikatan bersama dua


unit atau lebih seperti cara dimana cenderung satu
mengendurkan dan satu mengencangkan
Tempat-tempat yang dipasang safety wire
Cara pemasangan safety wire
Aturan dalam penggunaan safety wire

 Pigtail harus ¼ atau ½ inch (3 sampai 6 puntiran) harus dibuat


pada akhir wiring.pig tail ini harus di bengkokan atau ditekuk ke
bawah untuk mencegah terjadinya luka di waktu tangan kita
melaksanakan inspeksi pada daerah yang di pasang locking wire
 Safety wire harus selalu baru dalam setiap aplikasinya
 Semua safety wire harus kencang setelah kita melakukan
instalation,tetapi pemasangan safety wire tidak diperkenankan
terlalu kencang melebihi tensionnya dikarenakan getaran akan
dapat mematahkan wire tersebut
 Sudut puntiran dalam melaksanakan safety wire adalah 45 derajat
Rivet

 General

-Rivet adalah pin yang


mempunyai kepala yang
merupakan fix fasterner

- Digunakan untuk
menyambung sheet
metal yang ada di
pesawat
Alasan pesawat menggunakan rivet

1. Kuat
2.Rapat
3.Tahan bocor
Keuntungan menggunakan rivet

 Keuntungan :
- Ringan
-Kuat dan Rapat
-Diperuntukan untuk jenis sheet yang tipis
- Rapi dan Bersih
-Dragnya Kecil
-Designnya efisien
-Mampu menahan load yang besar
Kerugian menggunakan rivet

 Hanya dipakai sekali


 Harga relatif mahal
 Tidak dapat digunakan pada sheet yang tebal
 Kekuatan sheet material berkurang karena banyak
lubang untuk rivet
Major type rivet

 Solid shank rivet

- Rivet yang pengerjaannya dilakukan pada dua


sisi(dengan menggunakan rivet gun dan juga
bucking bar )

 Blind rivet
- Rivet yang pengerjaannya dilakukan hanya pada
satu sisi,dan di peruntukan hanya pada tempat yang
sulit
Rivet identification chart
Identification code for rivet
 A—aluminum alloy, 1100 or 3003
composition
 AD—aluminum alloy, 2117-T composition
 D—aluminum alloy, 2017-T composition
 DD—aluminum alloy, 2024-T composition
 B—aluminum alloy, 5056 composition
 C—copper
 M—monel

 Example identification rivet


 AN470AD3-5—complete part number
 AN—Air Force-Navy standard number
 470—universal head rivet
 AD—2117-T aluminum alloy
 3—3⁄32 in diameter (diameter of shank)
 5—5⁄16 in length (Length of shank)
Klasifikasi rivet AN ataupun MS berdasarkan
head rivet

 AN426 or MS20426 C-sunk head


 AN430 or MS20430 Round head
 AN441 Flathead
 AN456 Brazier head
 AN470 or MS20470 Universal head
Roundhead Rivet

 AN 430 & AN 435


 Dipakai untuk
mendapatkan kekuatan
maximum
 Jarang digunakan di luar
structure
psawat(digunakan di
interior pesawat)
 Lebih banyak digunakan
di dalam
Brazzier head rivet

 (AN455 & AN426)


 Dipakai di dalam
ataupun diluar structure
pesawat
 Kerapatannya
tinggi,biasanya
digunakan untuk sheet
yang tipis
Counter sunk rivet

 AN425 & AN426


 Digunakan untuk
mendapatkan
permukaan yang rata
 Medium Strength
 Ketebalan sheet minimal
1mm (khusus
countersunk)
Universal rivet

 AN470
 Gabungan dari
roundhead dg flatehead
rivet
 Biasanya digunakan
sebagai pengganti jenis
roundhead
Karakteristik material pada rivet

 1100
- 99% pure aluminum
-Sangat lembut,digunakan untuk merivet alluminum
alloy yang sangat lembut seperti 1100,3003 dan
5052
-Digunakan untuk bagian non structural
2117-T rivet

 Digunakan lebih banyak daripada yang lain untuk


merivet alluminum alloy structure

 Tahan terhadap korosi


2017-T & 2024-T rivet

 Digunakan di structure yang terbuat dari aluminium alloy

 Kekuatannya sama besar dengan ukuran rivet 2217-T


5056 Rivet

 Digunakan untuk merivet structure yang terbuat dari


magnesium alloy

 Tahan terhadap korosi apabila dikombinasikan


dengan magnesium
Mild steel rivet

 Digunakan untuk merivet steel

 Tahan terhadap temperature yang panas

 Rivet ini tahan terhadap korosi ,karena tahan


terhadap korosi maka rivet ini digunakan untuk
merivet firewall
Monel Rivets

 Digunakan untuk merivet nickel-steel alloys

 Monel rivet dapat menggantikan rivet yang terbuat


dari corrosion resistant steel dibeberapa kasus
Copper Rivet

 Terbatas digunakan untuk merepair pesawat

 Rivet copper hanya dapat digunakan pada non


metalic materials
Blind Rivet

 General

- Pengerjaan rivet yang


dilakukan hanya pada satu
sisi saja/ pada tempat
yang sempit (biasanya
terdapat di interior
pesawat)
Mechanically expanded rivets

1. Non structural
a) Self plugging (friction lock) rivets
b) Pull thru rivet

2.Mechanical lock, Flush fracturing, Self plugging


rivets
Installation tools of special (Blind) rivets
Self plugging (Friction lock) rivets
 Self plugging rivet dapat
digunakan untuk memasang
corrogated sheet (sheet yang
bergelombang) dan dapat juga
digunakan untuk memasang
benda yang terbuat dari kayu
ataupun plastik
 Countersunk head rivet
digunakan untuk permukaan
aerodynamika yang halus

Rivet Material
shank sheet
- 2117-T Most Aluminum alloy
- 5056 Magnesium
- Steel of shank Steel (fabricated from
steel)
Pull thru rivets
 Diproduksi oleh beberapa
perusahaan
 Dibuat dalam dua bagian:
-Rivet head dg shank yang
berongga
-Stem akan tertinggal didlam
shank rivet
 Dibuat dalam bentuk 2head:
-Protuding head (MS 20470)
atau roundhead rivet
-100 derajat untuk countersunk
 Dibuat dari beberapa bahan :
Gambar Instalation

You might also like