Dokumen tersebut membahas tentang Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS adalah kondisi hipoksik akut yang ditandai dengan infiltrasi paru bilateral dan penurunan fungsi paru. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kriteria diagnosis, patofisiologi, dan penatalaksanaan ARDS. Pneumonia masih menjadi penyebab utama terjadinya ARDS.
Dokumen tersebut membahas tentang Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS adalah kondisi hipoksik akut yang ditandai dengan infiltrasi paru bilateral dan penurunan fungsi paru. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kriteria diagnosis, patofisiologi, dan penatalaksanaan ARDS. Pneumonia masih menjadi penyebab utama terjadinya ARDS.
Dokumen tersebut membahas tentang Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). ARDS adalah kondisi hipoksik akut yang ditandai dengan infiltrasi paru bilateral dan penurunan fungsi paru. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, kriteria diagnosis, patofisiologi, dan penatalaksanaan ARDS. Pneumonia masih menjadi penyebab utama terjadinya ARDS.
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Definisi Suatu keadaan hipoksik, onset akut, progresif yang ditandai dengan infiltrasi paru bilateral pada foto toraks atau CT scan Kriteria Berlin (2012)
The Berlin criteria provided a little but significant improvement in the
predictive ability for mortality when compared to the AECC criteria Pneumonia still remains leading cause of ARDS Patofisiologi Fase Eksudatif Edema paru: peningkatan permeabilitas alveolus/membran kapiler menyebabkan cairan edema yang banyak mengandung protein masuk ke dalam alveolus Kerusakan alveolus difus dan kerusakan epitel gangguan transportasi cairanbersihan cairan alveolus ↓ Defisiensi surfaktan: kerusakan sel alveolus tipe II produksi berkurang Eksudat inflamasi: sitokin (IL-1, IL-6, TNF-α) dilepaskan dan aktifkan neutrofil Patofisiologi.. Fase Proliferatif Perbaikan homeostasis jaringan Adanya fibroblas yang sementara Proliferasi sel progenitor saluran napas dan sel epitel alveolar tipe II menjadi tipe I Transport aktif cairan dari alveolus ke interstisium Fase Fibrosis Terjadi 5-10 hari setelah kerusakan paru awal Ditandai oleh adanya fibroblas yang mendepositkan kolagen ke dalam alveolus Sebabkan alveolitis fibrosis Kerusakan paru heterogen, dimana beberapa daerah atelektasis, sedangkan daerah lain dapat distensi berlebihan perburukan V/Q matching dengan shunting hiperkarbia dan hipoksemia Bellingan GJ. The pulmonary physician in critical care 6: The pathogenesis of ALI/ARDS. Thorax. 2002. vol. 57. pp:540–546. Penatalaksanaan Terapi suportif Identifikasi dan penanganan penyakit yang mendasari Lung-protective ventilation dan terapi cairan Terapi farmakologi tidak ada terapi farmakologi yang menurunkan mortalitas