You are on page 1of 14

Sistem tiga phasa memiliki keuntungan lainnya, antara

lain:
a. Daya yang disalurkan lebih besar,
b. Nilai sesaat (instantaneous value) konstan,
c. Mempunyai medan magnet putar.
Karakteristik listrik saluran transmisi adalah konstanta-konstanta
saluran.
Konstanta-kontanta saluran yaitu ; Tahanan (R), Induktansi (L),
Konduktansi (G), dan Kapasitansi (C).

Pada saluran udara, G dapat diabaikan karena sangat kecil,


perhitungan pun jd lebih mudah dan pengaruh masih batas yg dapat
diabaikan.

R diperlukan untuk membatasi arus agar tidak merusak peralatan


listrik, tapi R dpt merugikan jika jumlah R relative besar karena dapat
mengurangi arus / daya yg dikirim ke konsumen.
II.5.1Resistansi
Resistansi penghantar saluran transmisi adalah penyebab terpenting dari rugi
daya (power loss) pada saluran transmisi. Jika tidak ada keterangan lain maka
resistansi yang dimaksud adalah resisitansi efektif. Resistansi efektif dari suatu
penghantar adalah :
R = …… (2.1)
di mana : Daya = Watt (W).
Arus rms = Amper (A).
Sedangkan resistansi dc diberikan oleh rumus :
R = p (l/A)
di mana :
ρ = resistivitas penghantar,
l = panjang,
A= luas penampang.
Dalam sistem MKS satuan unuk resitivitas ρ diberikan dalam ohm-meter, panjang
dalam meter dan luas dalam meter kuadrat. sistem yang lain ( CGS ), ρ diberikan
dalam mikro-centimeter, panjang dalam centimeter, dan luas dalam centimeter
kuadrat.
Karena pada umumnya kawat-kawat penghantar terdiri dari kawat-pilin
(stranded conductors) maka sebagai factor koreksi untuk memperhitungkan
pengaruh dari pilin itu, panjang kawat dikalikan dengan 1,02 (2% factor
koreksi) lihat tabel Tahanan kawat berubah oleh temperature. Dalam batas
temperature 10ºC smapai 100 ºC, maka untuk kawat tembaga dan aluminium
berlaku rumus :
= [ 1 + - ) ] .……..…….…………………...… (2.3)
di mana : R = tahanan pada temparatur ,
R = tahanan pada temperature ,
α = koefisien temperature dari tahanan pada temperature Cº.
Jadi,
= ……..…………….………………….……..…... (2.4)
Induktansi dan Reaktansi Induktif
dari Rangkaian Fasa
Induktansi dan Reaktansi Induktif
Tunggal
Dalam penurunan rumus-rumus untuk induktansi dan reaktansi induktif
dari suatu konduktor biasanya diabaikan dua faktor, yaitu :
a) Efek kulit (skin effect).
b) Efek sekitar (proximity effect).

Efek kulit adalah gejala pada arus bolak-balik, bahwa kerapatan arus dalam
penampang konduktor tersebut makin besar ke arah permukaan kawat.
Tetapi bila kita hanya meninjau frekuensi kerja (50 Hertz atau 60 Hertz)
maka pengaruh efek kulit itu sangat kecil dan dapat diabaikan.
Efek sekitar ialah pengaruh dari kawat lain yang berada di samping kawat
yang pertama (yang ditinjau) sehigga distribusi fluks tidak simetris lagi.
Tetapi bila radius konduktor kecil terhadap jarak antara kedua kawat maka
efek sekitar ini sangat kecil dan dapat diabaikan.
Gambar menunjukkan medan magnet dari fasa tunggal. Assumsikan aliran arus
konduktor a keluar dan konduktor b masuk kembali. Perubahan arus karena
perubahan flux, disebabkan tegangan induksi di dalam rangkaian. Didalam
rangkaian ac, tegangan induksi disebut drop IX. Sekitar loop, jika R adalah resitansi
dari masing-masing konduktor, rugi-rugi total di dalam tegangan karena resistansi
adalah 2IR. Oleh karena itu, jatuh tegangan didalam fasa tunggal adalah
di mana :
VD = jatuh tegangan,
l = panjang garis (mile),
R = resistansi pada masing-masing konduktor (ohm/mile),
= ekivalen atau geometric mean distance (GMD) antara konduktor (inci),
= geometric mean radius (GMR) atau pada konduktor (inci),
r = radius,
I = arus phasa (ampere).
Fluks gandeng sebuah penghantar
dalam suatu kelompok
Fluks gandeng penghantar 1 yang disebabkan oleh I1 termasuk fluks gandeng
dalam tetapi tidak termasuk fluks yang berada diluar titik P
Fluks gandeng penghantar 1 yang disebabkan oleh I2, tetapi tidak termasuk
fluks diluar titik P, sama dengan fluks yang dihasilkan oleh I2 diantar titik P dan
penghantar 1 dalam jarak D2P dan D12 dari penghantar 1, maka :

Fluks gandeng dengan penghantar 1 yang disebabkan oleh seluruh penghantar


dalam kelompok, tetapi tidak termasuk fluks yang berada diluar titik adalah :

Karena

Maka
Dengan memindahkan titik P sampai tak terhingga
jauhnya, sehingga perbandingan logaritma jarak dari
titik P menjadi sangat kecil, sehingga nilai angka
perbandingan sama dengan satu, maka diperoleh :
Induktansi saluran – saluran
dengan penghantar terpadu
sebuah saluran berfasa tunggal yang terdiri dari dua penghantar. Dalam
kasus penghantar terpadu atau jenis lilitan, dianggap semua serat
adalah identik dan membagi rata arus yang mengalir didalamnya.
Masing-masing penghantar merupakan satu sisi dari saluran
digambarkan sebagai suatu kumpulan yang sembarang dari
penghantar-penghantar yang tak berhingga banyaknya. Pembatas yang
digunakan adalah serat-serat paralel berbentuk silinder dan
memberikan arus merata.
Penghantar X terdiri dari n serat yang identik dan paralel, dengan arus
sebesar I/n. Penghantar Y merupaka rangkaian kembali bagi arus pada
penghantar X, terdiri dari m serat yang identik dan paralel, dengan
arus sebesar –I/m. maka fluks gandeng pada serat a (penghantar X ):

Dengan D : jarak antar elemen

You might also like